Istri Liar Kaisar Jahat

Herannya, Itu Dia (2)



Herannya, Itu Dia (2)

0"Gu Shengxiao, itu kamu! Jadi kamu diam-diam meninggalkan Sekte Roh dan telah tiba ditempat ini! Apa kamu tidak takut atas perubahan dalam susunan Sekte Roh jika orang-orang tahu tentang ketidakhadiranmu? Kamu harus tahu bahwa ada begitu banyak orang yang mengincar posisimu."     

Punggung pria itu berguncang, jubah hitamnya berkibar sedikit dibawah angin kencang dan ekspresi sulit melintas di wajah tegasnya.     

"Gu Shengxiao? Kakak?"     

Gu Ruoyun kebingungan dan menatap pria di depannya dengan takjub.     

Jadi pria yang pernah menyelamatkan Gu Ruoyun adalah kakaknya sendiri yang belum pernah dia temui?     

Pria itu meletakkan tangan di topeng hitamnya dan perlahan membukanya. Dia berbalik dengan lembut dan wajah yang awalnya terlihat kejam menjadi menghangat setelah melihat gadis muda di belakangnya. Namun, kebanyakan ekspresinya dipenuhi rasa malu.     

"Xiao Yun, maafkan aku. Aku tak bisa menampakkan diri padamu karena tidak ada yang boleh tahu bahwa aku tidak berada di Sekte Roh."     

BAM!     

Gu Ruoyun merasa seolah otaknya hancur berkeping-keping. Dia menatap kosong pada wajah tampan di depannya dan kenangan dari wajah itu perlahan-lahan muncul…     

Dia mungkin bukan Gu Ruoyun yang sebelumnya namun dia masih memiliki semua kenangannya.     

Karenanya, dalam ingatan Gu Ruoyun, pria ini selalu terlihat kejam dan keras didepan semua orang. Hanya ketika dia bersama Gu Ruoyun dia akan menampilkan senyuman hangat dan setiap kali Gu Ruoyun disiksa, pria itu akan melindunginya. Pria ini bekerja keras dalam kultivasinya dan memasuki Sekte Roh semua demi mendapatkan kekuatan yang cukup untuk menjaga Gu Ruoyun.     

Dan sebagai gantinya, Gu Ruoyun diam-diam menahan penderitaan saat pertumbuhannya agar tidak ingin menyebabkan masalah apapun terhadap kakaknya…     

Tidak heran, tak heran Gu Ruoyun merasakan ketentraman dalam kehadirannya, tidak heran pria itu akan datang membantunya setiap kali Gu Ruoyun dalam bahaya. Ini karena pria itu adalah Gu Shengxiao, kakaknya, yang selama ini dia andalkan.     

"Gu Shengxiao, bagaimana mungkin itu dia?"     

Wajah Leng Yanfeng sangat berubah sambil mengepalkan tangannya dengan erat, "Selanjutnya, sepertinya dia juga adalah seorang Martial Emperor, dan… bahkan lebih kuat dari adik junior Shiyun."     

Bertahun-tahun yang lalu, pikir Leng Yanfeng, pria ini hanya sedikit lebih kuat dariku. Bagaimana dia meningkat pada tingkat ini hanya dalam beberapa tahun? Tambahan lagi, berdasarkan ucapan tetua dari Alam Abadi, pria ini sepertinya telah memasuki Sekte Roh dan sekarang memegang posisi bergengsi di dalamnya.     

Tidak!     

Aku tak mau menerima ini!     

Terakhir kali, Sekte Weapon Refining memilihku karena Gu Shengxiao menolak mereka. Itulah mengapa mereka mengalihkan perhatian mereka padaku! Tetapi mengapa sekarang perbedaan kami begitu luas dan bagaimana aku bisa menanggung ini?     

"Xiao Yun, serahkan ini padaku. Jangan khawatir."     

Kemudian, Gu Shengxiao berbalik ke arah orang-orang dari Alam Abadi. Dibandingkan dengan kelembutannya terhadap Gu Ruoyun, matanya sekarang seperti es dan wajahnya tanpa emosi, "Orang-orang dari Alam Abadi pastinya sangat menakjubkan. Begitu banyak dari kalian, membuat hal-hal menjadi sulit bagi seorang gadis berusia lebih dari sepuluh tahun."     

"Hehe."     

Tetua berjubah putih tertawa pelan, "Gu Shengxiao, apa Sekte Roh kalian berencana menjadi pendosa besar daratan utama? Gadis kecil ini beracun, egois, dan berhati dingin. Dia telah menyebabkan bencana bagi banyak orang untuk keegoisannya sendiri. Alam Abadi akan membersihkan negeri ini dari bencana yang akan terjadi untuk menggantikan surga."     

Mata Gu Shengxiao semakin dingin setiap detiknya, garis-garis di wajah tampannya berubah jelas dan bibir tipisnya melengkung menjadi sudut yang mengerikan. Dia terlihat seperti dewa pembunuh tanpa ampun dan begitu dingin sampai-sampai membuat hati berguncang.     

"Melihat orang-orang dari Alam Abadi sangat tidak masuk akal, aku tak punya apa-apa lagi untuk dikatakan! Namun, jika siapapun dari Alam Abadi ingin melukainya, kalian harus melakukannya di atas mayatku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.