Istri Liar Kaisar Jahat

Pertarungan (7)



Pertarungan (7)

0"Gu Ruoyun," Shiyun tersenyum sedikit saat dia berdiri di udara. Jubah putihnya berkibar bersama angin dan dia terlihat seperti peri dari sebuah lukisan, "Tak perlu dikatakan lagi kamu memang seorang jenius yang langka. Tapi sayangnya, di umur seperti ini, kamu tak bisa membedakan antara benar dan salah. Kamu tak hanya menolak melayani daratan utama, tetapi kamu juga telah menghubungkan dirimu dengan golongan kecil. Kami datang ke Kota Surga dengan tujuan utama yaitu menangkapmu. Jika ada yang disalahkan atas kemalangan Kota Surga, itu disebabkan oleh dirimu."     

Gu Ruoyun tersenyum dingin dan penuh hinaan, "Apa? Kamu gagal dalam siasatmu sendiri dan sekarang kamu sembarangan menuduhku melakukan kejahatan agar memberikan Sekte Weapon Refining hak untuk dapat membunuhku? Jika kamu sangat ingin membunuhku dengan segala cara, silahkan coba saja! Kenapa kamu harus butuh banyak alasan? Kamu bahkan mencari kesempatan atas keserakahan dirimu sendiri!"     

"Gu Ruoyun, apa kamu masih mencoba memberikan pernyataan palsu pada kami?" Senyuman Shiyun perlahan menghilang dan dia mendengus dingin, "Aku menerima informasi ini setelah aku melakukan penyelidikan bertahun-tahun. Demi kedamaian dan keselamatan daratan utama, aku tak akan melepaskanmu tak peduli apapun! Apalagi, kamu telah membunuh banyak orang. Kamu telah lama melakukan dosa besar, jika kamu tidak dibunuh hari ini, lebih banyak nyawa tak berdosa yang akan mati ditanganmu nanti. Aku tak bisa menahannya. Karena itu, aku harus memusnahkanmu!"     

Hiyaa!     

Shiyun menembus melalui kehampaan lagi, sinar dingin dari pedang peraknya melintas melewati wajah Gu Ruoyun.     

Pikiran Gu Ruoyun berputar, dia menghindari serangan itu dan membanting tangannya di dada Shiyun.     

Shiyun bereaksi di waktu yang sama, dengan menghalangi serangan tiba-tiba Gu Ruoyun.     

BAMM!     

Bumi bergetar dan gunung-gunung berguncang saat kedua tangan itu saling menghantam. Gu Rouyun cepat-cepat menusukkan pedangnya ke dalam tanah untuk menstabilkan tubuhnya. Dia mencengkram tangannya yang kebas dan mengangkat kepalanya ke arah Shiyun. Matanya yang dingin sepenuhnya tertuju pada wanita berpakaian putih itu.     

"Gu Ruoyun, kekuatanmu masih kurang. Kamu bukanlah lawanku! Selain itu, kamu tidak perlu mencari Tuan Kecil Xia lagi. Keluarga Xia akan menjadi milik Sekte Weapon Refining cepat atau lambat. Dan untuk Tuan Kecil Xia, dia sudah lama ditahan oleh Sekte Weapon Refining. Terima saranku, hentikan saja perlawananmu dengan patuh dan akuilah senjata spiritual ini adalah milik Sekte Weapon Refining. Atau kamu tak akan pernah melihatnya lagi."     

Pada saat ini, sebuah suara terdengar dari dalam jiwa Gu Ruoyun, menyebabkan matanya yang jernih dan dingin perlahan berubah semerah darah. Dia melotot ganas pada wajah Shiyun yang tersenyum samar.     

Karena suara itu datang dari dalam jiwa Gu Ruoyun, hanya dia yang dapat mendengarnya.     

"Apa kamu bilang?"     

Gu Ruoyun perlahan bangkit saat cahaya dingin menutupi wajah cantik dan mulusnya.     

"Jika kamu melukai sehelai rambutpun di kepala Yu'er, bahkan kematian seluruh Sekte Weapon Refining tak akan cukup untuk membayar hutang ini!"     

Shiyun terlihat heran dan merasa tak bersalah seolah dia tak mengerti maksud Gu Ruoyun.     

BAM!     

Setiap aura yang meledak itu berasa dari dalam tubuh Gu Ruoyun. Dia perlahan menutup matanya saat semua jenis kenangan dari kehidupan masa lalunya melintas dibenaknya dengan gerakan lambat.     

"Yu'er, aku pernah bersumpah bahwa aku tak akan membiarkan bahaya apapun datang padamu di kehidupan ini."     

"Jika ada orang yang berani menyentuhmu, aku akan membuat seluruh klan mereka menemanimu dalam kematian!"     

Kemudian, Gu Ruoyun membuka matanya dan tatapan yang dipenuhi niat membunuh ditujukan ke arah Shiyun. Dia berkata pelan, "Shiyun, kesalahan terbesarmu adalah menggunakan Yu'er sebagai alat untuk mengancamku! Kamu bilang bahwa Sekte Weapon Refining telah menangkap Yu'er maka… aku akan membunuh kalian semua dan membawanya pulang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.