Istri Liar Kaisar Jahat

Kepala Keluarga Dongfang, Kakek? (5)



Kepala Keluarga Dongfang, Kakek? (5)

0"Paman, aku lelah."     

Gu Ruoyun menguap seolah-olah dia tak mau lagi mendengar apapun yang sedang Dongfang Shaoze coba katakan.     

Dongfang Shaoze mencoba meneruskan tetapi setelah melihat wajah lelah Gu Ruoyun, dia menghela nafas, "Yu'er, suatu saat kamu akan mengerti… Namun, terlepas dari bagaimana hubunganmu dengan Keluarga Dongfang, kamu akan selalu menjadi keponakanku."     

Gu Ruoyun hanya tersenyum dan tidak berkata apa-apa. Wajah cantik dan segarnya sekarang bersinar lembut.     

...     

Cahaya bulan bersinar melalui dedaunan lembut pohon willow.     

Gadis muda itu memakai jubah hijau yang berkibar bersama angin malam. Dia berdiri di depan jendela, pikirannya tidak jelas. Sosok tak asing muncul dari belakangnya dan hatinya menjadi lebih tenang.     

"Xiao Ye, apa kamu punya kerabat?"     

Qianbei Ye mengerutkan kening kemudian menggeleng. Lalu dia teringat Gu Ruoyun mungkin tak bisa melihat gerakannya dan berkata, "Aku tidak tahu, mungkin… tidak."     

"Xiao Ye, apa kamu tahu orang seperti apa aku di kehidupan masa laluku?" Gu Ruoyun mengangkat kepalanya dan menatap cahaya bulan, seolah dia sedang melihat pembantaian di gunung yang tertutup salju itu lagi, "Di kehidupan masa lalu, aku punya kakek yang baik, ibu yang hebat, dan adik laki-laki yang menggemaskan. Tetapi ayahku adalah sampah rendahan! Dia tak hanya mengejar ibuku demi mendapatkan posisi sebagai Tuan Muda dari Keluarga Xia; tetapi di malam pertama dia mendapatkan ibuku, dia membiarkan kekasih masa kecilnya memasuki kediaman kami! Jika bukan karena kakek yang sangat menyayangi ibuku, aku khawatir… Ibuku tak akan mampu hidup lebih lama di rumah Keluarga Xia."     

Qianbei Ye tidak menjawab, dia menatap Gu Ruoyun dalam diam. Dia tahu ini adalah rahasia yang disembunyikan di bagian terdalam hatinya.     

Namun, sekarang, Gu Ruoyun bersedia memberitahu Qianbei Ye rahasianya, seberapa besar kepercayaan ini?     

"Akan tetapi, semuanya berubah ketika kakekku meninggal. Keluarga Xia memiliki barang pusaka yang berharga, Kuali Phoenix, dan hanya reinkarnasi dari Phoenix Ungu yang bisa mendapatkan Kuali Phoenix. Sebelum dia meninggal, kakek memberikan Kuali Phoenix itu padaku. Karena itu, si bajingan yang tak punya rasa kemanusiaan menghancurkan seluruh keluarga kakek dari pihak ibu dan menculik ibuku untuk memakainya sebagai ancaman agar aku memberinya Kuali Phoenix itu! Untuk mencegah agar Kuali Phoenix itu tidak jatuh ke tangan mereka, ibuku memilih mengambil nyawanya sendiri!"     

Sekarang, memikirkan tentang kenangan masa lalunya, Gu Ruoyun masih merasakan sakit di hatinya seolah akan hancur berkeping-keping!     

Gu Ruoyun tak pernah lupa bagaimana seluruh keluarga kakek dari pihak ibunya telah dibantai dan pemandangan dari pemakaman itu. Dia juga tak bisa melupakan saat dia menyaksikan ibunya yang tercinta disiksa oleh bajingan itu dan akhirnya mengambil nyawanya sendiri…     

Gu Ruoyun menutup matanya perlahan, kemudian membuka matanya lagi, "Setelah ibuku mati, aku memilih menanggung penghinaan dan meninggalkan kampung halamanku. Aku mempercayakan adikku pada satu-satunya orang yang kumiliki saat itu, yaitu pada kekasih masa kecilku."     

Setelah mendengar kalimat terakhir itu, hati Qianbei Ye merasa tak nyaman. Wajahnya yang luar biasa rupawan terlihat suram, dan seluruh tubuhnya diselimuti aura mengerikan. Jika orang itu ada disini, dia akan mati tanpa jasad yang utuh!     

Gu Ruoyun jelas tidak menyadari keadaan pria di belakangnya saat dia terus berbicara, "Tapi aku tak pernah berpikir bahwa dia akan berkhianat! Demi Kuali Phoenix itu, demi posisi tinggi, dia tak ragu menjilat bajingan itu. Dia merobek-robek adikku hidup-hidup tepat di depanku! Hahaha, Xiao Ye, apa kamu tahu bagaimana perasaanku? Bahkan jika aku mati, aku ingin menyeret mereka semua turun ke neraka bersamaku!"     

Tiba-tiba, tangan besar, yang hangat, dan lembut meraihnya dari belakang dan menariknya dengan erat ke dalam pelukan.     

Gu Ruoyun tak tahu mengapa namun setelah merasakan dada hangat dan lembut pria itu, perasaannya yang tak karuan itu perlahan menjadi tenang lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.