Istri Liar Kaisar Jahat

Kepala Keluarga Dongfang, Kakek? (4)



Kepala Keluarga Dongfang, Kakek? (4)

0Diantara kerumunan yang ramai, Dongfang Shaoze mengayunkan kipasnya pelan. Mata jernih, dan tenangnya menatap gadis muda itu ketika dia menghela nafas tak berdaya, "Sejujurnya, aku sangat ingin mengungkapkan identitasmu. Kamu punya darah Keluarga Dongfang yang mengalir di pembuluh darahmu, bagaimana bisa seorang bawahan menghinamu seperti ini? Tetapi aku yakin kamu tidak menganggap dirimu sebagai bagian dari Keluarga Dongfang. Jadi, aku pikir kamu mungkin tak mau menerima identitasmu sendiri."     

Gu Ruoyun mengerjap dan tersenyum, "Aku tidak mengakui Keluarga Dongfang, tetapi aku mengakuimu, sebagai pamanku!"     

"Gadis kecil," Dongfang Shaoze menghentikan langkahnya, "Aku akan menunggu. Aku akan menunggu sampai hari ketika kamu bersedia mengakui Keluarga Dongfang. Ketika saat itu tiba, akan kukatakan pada dunia bahwa kamu, Gu Ruoyun, adalah keponakanku. Dan kamu adalah kebanggan Keluarga Dongfang."     

Mata Gu Ruoyun bergerak tapi dia tidak mengatakan apa-apa.     

Dulu, Keluarga Dongfang menolak menolong orang tuanya. Ini adalah alasan sehingga hatinya menolak untuk datang. Mungkin, dia tak akan pernah mengakui Keluarga Dongfang di kehidupan ini…     

"Baiklah, gadis kecil. Aku tahu kamu punya banyak kesalahpahaman terhadap Keluarga Dongfang tetapi itu tak masalah. Aku bisa menunggu. Sekarang, kakekmu ingin bertemu denganmu. Aku akan membawamu padanya."     

Gu Ruoyun terdiam sebelum mengangguk pelan, "Baik."     

...     

Di rumah Keluarga Dongfang.     

Di tempat ini mungkin tidak mempunyai kemegahan dan perkembangan dunia sekuler, tetapi memiliki sejumlah daya tarik kuno yang besar. Kebun-kebun yang dipenuhi dengan segala macam ramuan obat yang dapat membantu meningkatkan kekuatan seseorang. Bahkan rumah itu dibangun dengan Kayu Dupa Surgawi.     

Pada saat ini, dalam ruang belajar Keluarga Dongfang, suasananya serius dan muram. Seorang pria tua dengan rambut di pelipisnya duduk di depan meja, menatap tajam ke arah gadis muda berpakaian hijau di depannya. Ketika dia berbicara, sebuah kekuatan samar menyebar ke udara.     

"Apa kamu Gu Ruoyun? Putri dari Yu'er? Cucuku?"     

Merasakan kekuatan itu, Gu Ruoyun tersenyum dingin, dan menjawab tanpa bergerak, "Aku memang Gu Ruoyun, putri dari Dongfang Yu. Namun, aku bukan cucumu."     

"Yun'er!"     

Mendengar ini, ekspresi Dongfang Shaoze langsung berubah, dia buru-buru menatap Gu Ruoyun sebelum menatap khawatir pada ekspresi kecewa pria tua itu.     

"Hm!" Tuan Dongfang mendengus dingin, dan menjawab dengan berat, "Gadis kecil, apa begini caramu memperlakukan tetua? Tak peduli apapun, aku tetap kakek kandungmu. Tak ada yang bisa mengubah kenyataan itu!"     

"Kakek kandung?" Gu Ruoyun tertawa mengejek, "Kakek kandungku bukanlah orang yang akan menyaksikan putrinya sendiri mati dan tak melakukan apa-apa! Kakek kandungku bukanlah seorang penakut kecil yang lemah, yang tidak mampu melindungi putrinya sendiri! Aku tak menyalahkanmu karena tidak sanggup menjaga ibuku, tetapi untuk menerima kenyataan bahwa ibuku dibunuh… Dapatkah kamu dianggap sebagai seorang ayah?"     

Ketika Gu Ruoyun mengucapkan ini, dia jelas bisa merasakan suasana di ruang belajar semakin suram, itu sangat mencekik...     

Dongfang Shaoze tak bisa apa-apa selain merasa gelisah. Ayahnya memiliki perangai buruk dan Yun'er bukan jenis orang yang akan menyerah dengan mudah. Jika mereka berdua mulai bertengkar, Dongfang Shaoze mungkin tak mampu melerai mereka tak peduli seberapa keras dia mencoba…     

Seketika, wajah Tuan Dongfang menjadi suram. Bahkan Gu Ruoyun berpikir Tuan Dongfang akan menamparnya. Akan tetapi, tak ada yang tahu mengapa Tuan Dongfang tidak meledakan amarahnya. Sebaliknya, dia menjawab dengan dingin, "Ze'er, bawa dia keluar, aku tidak ingin melihatnya saat ini."     

"Baik, ayah."     

Dongfang Shaoze menyeka keringat di keningnya kemudian membawa Gu Ruoyun keluar dari ruang belajar itu. Ketika dia merasakan hembusan dingin kemudian dia menyadari bahwa seluruh tubuhnya basah dengan keringat. Dia tertawa masam.     

"Yun'er, apa kamu mencoba membuat pamanmu ketakutan sampai mati? Ayahku memiliki perangai yang mengerikan tetapi dia sungguh tak memiliki hati yang jahat. Dia punya alasan atas apa yang terjadi dulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.