Istri Liar Kaisar Jahat

Kebencian Rong Xin (4)



Kebencian Rong Xin (4)

0"Hehe." Wei Yiyi perlahan kembali tersadar dan terkikik, "Jika aku tak mengumpulkan racun dalam tubuhnya di satu tempat, bagaimana mungkin aku mengeluarkan racunnya? Apa kamu memintaku untuk memotong tubuh Raja Istana ratusan kali?"     

Ini artinya, Wei Yiyi memakai jarum-jarum perak itu untuk mengumpulkan racun tersebut di satu tempat guna mengalirkannya keluar! Bagaimanapun, dia bukanlah Gu Ruoyun. Dengan kekuatan Gu Ruoyun, dia bisa dengan mudah mengalirkan racun keluar dengan satu jarum perak atau memakai pil detoksifikasi untuk menghilangkan racun dalam jaringan tubuh Raja Istana. Wei Yiyi tidak cukup kuat saat itu jadi bagaimana dia bisa memakai cara itu untuk mendetoksifikasi racun?     

Tetua Da tertegun. Dia menyapukan tatapan dari Wei Yiyi kemudian pada pria di tempat tidur.     

Darah hitam menetes dan melumuri seluruh tempat tidur menjadi merah gelap. Pria itu terus meneteskan darah untuk waktu yang lama saat lebam di perut Raja Istana perlahan-lahan semakin mengecil. Saat warna darah hitam itu berubah menjadi merah terang, Wei Yiyi melangkah ke depan dengan perlahan dan menutup luka dengan sedikit bubuk putih halus untuk menghentikan pendarahan!     

Berbeda dengan bagaimana tampang Raja Istana setelah terkena racun, wajah pucat Raja Istana kini semakin menghilang. Bau busuk dari tubuhnya juga perlahan-lahan menghilang dan jari kukunya menjadi lebih normal.     

"Ayah!"     

Anak itu melompat ke tempat tidur si pria. Dia melingkarkan tangan kecilnya ke telapak tangan pria itu dengan erat sambil memanggilnya dengan suara sedih, "Ayah, kamu bisa mendengarku? Apa ayah tidak ingin bangun dan melihatku?"     

"Lin'er..."     

Suara lemah terdengar dari depan pemuda itu. Saat dia mendengar suara itu, si pemuda mengeras. Dia perlahan-lahan merendahkan pandangannya dan menatap sepasang mata yang lembut di hadapannya…     

"Ayah sudah bangun? Akhirnya ayah sudah bangun?"     

Pemuda itu melemparkan tubuhnya ke depan dan tak sengaja menekan luka si pria. Dia mengerang kesakitan dan mengerutkan kening.     

Namun, dia tidak tega mendorong pemuda itu darinya. Sebaliknya, dia tersenyum dan berkata, "Lin'er, aku sudah membuatmu khawatir."     

"Ayah, jangan pernah membahayakan dirimu lagi! Dan juga, Dokter Hantu yang telah menyelamatkan ayah."     

Mendengar ucapan pemuda itu, Raja Istana menoleh pada wanita menawan dengan berterima kasih, "Terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku, Dokter Hantu."     

"Anda tidak perlu berterima kasih padaku." Wei Yiyi mengayunkan tangannya, "Jika anda benar-benar ingin berterima kasih, katakanlah pada Suhu kecilku. Dia-lah orang yang memintaku untuk datang."     

Saat dia berbicara, dia memberi isyarat ke arah Gu Ruoyun. Wajahnya yang menggoda dipenuhi senyum lebar.     

"Terima kasih, Nona."     

Senyum Raja Istana penuh dengan kehangatan dan matanya berbicara dengan ungkapan terima kasih yang tulus.     

Saat Rong Xin menyaksikan kejadian itu, dia mengepalkan tangannya erat dan semakin erat saat kebencian di matanya menjadi dalam dan semakin dalam. Akhirnya, dia mendengus dan mengambil kesempatan pada kelompok yang sedang kebingungan, berbalik dan pergi. Namun, saat dia berbalik, niat membunuh di matanya meningkat menjadi kekuatan penuh.     

"Wei Yiyi, sepertinya kamu muncul saat ini untuk melawanku. Jika memang begitu, aku tak akan memberimu kesempatan! Dan juga, aku akan membuatmu menyesal telah muncul disini!"     

Di dalam ruangan, Wei Yiyi melihat Rong Xin bergumam sendiri. Sebuah senyum dingin tersungging di bibirnya.     

Rong Xin, karena aku telah menampakkan diriku padamu, itu berarti hidupmu akan segera berakhir!     

"Raja Istana," Gu Ruoyun tersenyum dan menatap pria di depannya, "Saat ini, aku datang kesini dengan sebuah permintaan."     

"Silahkan berbicara dengan leluasa, Nona Gu. Jika hal tersebut dalam kekuasaanku, aku akan melakukan apapun yang ku bisa untuk membantumu."     

Raja Istana tersenyum dan suaranya dipenuhi aura yang menjanjikan     

"Aku dengar Istana Neraka Amethyst mempunyai Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun. Aku ingin tahu apakah kamu bisa meminjamkan benda itu padaku?" Gu Ruoyun tersenyum sambil bertanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.