Istri Liar Kaisar Jahat

Pertarungan Antar Hewan (4)



Pertarungan Antar Hewan (4)

0Sebagai Hewan Sakral Orde Rahasia, sejak kapan makhluk kecil ini mengalami penghinaan?     

Dia menjadi sangat marah sekali lagi!     

Bulu putihnya berdiri bagaikan kucing kecil yang marah. Jika Gu Ruoyun tidak berhasil menariknya tepat waktu, dia sudah menelan Su Lin.     

"Belum giliranmu." Gu Ruoyun membelai bulu lembut makhluk kecil itu sebelum menatap tenang pada Serigala Surga Perak yang duduk di sebelah Su Lin. Kemudian berkata, "Setelah ini, Serigala Surga Perak akan menjadi makan malam untukmu, bagaimana?"     

Gu Ruoyun mengizinkan si makhluk kecil membunuh orang lain di Hutan Roh Jahat tapi semuanya berbeda disini. Jika makhluk kecil ini menyerang dan membunuh Su Lin sekarang, dia bisa melupakan tentang mendapatkan Ramuan Jiwa Bulan.     

Dia tak punya pilihan selain menghentikan Mengmeng demi kakaknya!     

"Squeak, squeak!"     

Mengmeng menunjuk si besar Serigala Surga Perak sambil berbicara tidak jelas. Namun, berdasarkan ekspresinya, dapat dikatakan makhluk kecil ini sangat tidak senang! Sekalipun Serigala Surga Perak dibuat menjadi makanan lezat dan segar serta di hidangkan di hadapannya, dia tak akan mencicipinya.     

"Aku akan memberimu sepuluh makanan!"     

Gu Ruoyun mengangkat kening dan berbicara sekali lagi.     

Mengmeng mengangkat kepala dan terlihat seperti sedang berpikir. Setelah jeda yang panjang, dia mengangguk. Pil jauh lebih menarik daripada Serigala Salju Perak.     

"Gu Ruoyun!"     

Su Lin hampir gila karena marah!     

Apa yang dikatakan wanita ini? Apa dia bilang ingin mengubah Serigala Surga Perak menjadi makan malam untuk hewan kecil itu? Atas dasar apa perut kecil itu bisa menampung Serigala Surga Perak? Yang paling menjengkelkan adalah, si hewan kecil itu terlihat sangat sombong! Sepertinya dia mengira Serigala Surga Perak tidak ada apa-apanya dibanding dengan sepuluh makanan yang ditawarkan Gu Ruoyun!     

Zuo Shangchen menatap Su Lin dengan senyuman di sudut bibirnya. Kemudian berbalik ke arah Gu Ruoyun saat berkata, "Xiao Yun'er, hewan roh ini pasti pilih-pilih makanan. Namun, jika aku bisa memilih, aku juga akan memilih makanan itu dan bukannya Serigala Surga Perak!"     

Jika Gu Ruoyun yang berkata seperti itu, Su Lin akan sangat marah. Akan tetapi, ketika kata-kata ini keluar dari mulut Zuo Shangchen, tubuhnya menegang saat menatapnya dengan sedih.     

"Kakak Chen, mengapa? Mengapa kamu memperlakukanku seperti ini? Bahkan jika kamu tidak mencintaiku, ayah dan suhumu adalah teman baik. Bagaimana bisa kamu memperlakukan diriku seperti ini?"     

Zuo Shangchen tertawa dingin. "Suhuku adalah teman ayahmu tapi tidak bisa dikatakan hal yang sama bagiku! Jika aku disuruh memilih antara Xiao Yun'er dan Rumah Besar Raja Daerah, tentu saja aku akan memilih Xiao Yun'er! Su Lin, jika bukan karena Suhuku, apa kamu pikir kamu masih hidup sekarang?"     

Apa kamu pikir kamu masih hidup sekarang?     

Su Lin terhuyung ke belakang dan menutup mata perlahan. Wajahnya yang pucat penuh dengan kesedihan.     

Setelah beberapa saat, dia membuka matanya lagi. Tatapannya tak lagi menampakkan rasa sedih tapi yang tersisa hanyalah kebencian.     

"Kakak Chen, karena kamu sangat menyukai wanita itu, aku akan membuatmu menyaksikan dia berlutut di hadapanku dan memohon ampun! Aku ingin tahu apakah kamu masih akan memilih dirinya setelah melihat dia seperti itu!" Setelah selesai berbicara, dia berbalik pada Gu Ruoyun dan berseru penuh benci, "Gu Ruoyun, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir. Berlutut di depanku, bersujud, dan keluar dari kompetisi. Dengan begitu, aku akan melepasmu!"     

Gu Ruoyun mengangkat kening. "Jika aku menolak?"     

"Jika kamu menolak? Haha, jika kamu menolak, aku akan membunuh hewan roh dipelukanmu itu. Jika kamu ingin menyelamatkannya, kamu harus berlutut dan memohon padaku. Kalau tidak, entah dirimu dan hewan roh itu akan mati!"     

Su Lin's eyes turned red as she let out a piercing cry of anger. It was obvious that she had been holding back so much hatred in her heart and it has completely exploded at a time like this!     

Mata Su Lin berubah merah saat mengeluarkan teriakan amarah. Jelas dia telah menahan banyak kebencian di hatinya dan kebencian itu meledak pada saat-saat seperti ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.