Istri Liar Kaisar Jahat

Cerita Sampingan: Xue’er Dan Xun’er (39)



Cerita Sampingan: Xue’er Dan Xun’er (39)

0Feng Qianhuan bahkan tidak repot-repot menatap Yan Zichen. Dari awal dia tetap disamping Qianbei Xun sepanjang waktu dan mata merah darahnya penuh dengan senyuman. Jarak antara keningnya juga penuh rasa bangga.     

"Ayo."     

Qianbei Xun berbalik perlahan dan melingkarkan tangan di pinggang Feng Qianhuan sambil berjalan kembali menuju aula besar.     

Akhirnya Yan Zichen tersadar kembali setelah mereka berdua pergi. Lalu dia melemparkan diri dan berlutut di hadapan Tuan Tianqi Yang Terhormat sebelum memohon dengan ekspresi ketakutan di wajahnya, "Tuan Tianqi Yang Terhormat, aku salah. Aku benar-benar salah. Mohon jangan lakukan ini padaku…"     

Tuan Tianqi Yang Terhormat mendengus dingin dan menyapukan tatapan datar pada Yan Zichen.     

"Apa kamu mengerti apa kesalahanmu sekarang? Sayang sekali, ini sudah terlambat. Yan Zichen, kamu telah menyinggung orang yang seharusnya tidak pernah kamu singgung. Kalau tidak, kamu tak akan berakhir seperti ini. Pengawal, bawa dia pergi."     

"Baik, Tuan Tianqi Yang Terhormat."     

Mendengar ini, dua murid Sekte Roh langsung melangkah kedepan dan mencengkram Yan Zichen tanpa memberinya kesempatan melawan. Lalu mereka menariknya secara paksa.     

Wajahnya sepucat abu dan jelas dia memahami bahwa dia akan dikucilkan dari daratan utama ini sepanjang hidupnya.     

…     

Lan Yuge merasa sedikit marah setelah mereka masuk ke aula besar lagi. Dia berbicara dengan kejam, "Kakak, bagaimana cara Sekte Roh memilih murid mereka? Beraninya dia menyatakan diri sebagai anggota nomor satu di Sekte Roh? Dia berani memperebutkan kekasih cicitku. Kamu sungguh berani menerima orang seperti itu?"     

Senyuman kecut tersungging di wajah Tuan Tianqi Yang Terhormat sambil menggelengkan kepala putus asa. "Yan Zichen melakukan tugasnya dengan sangat bagus saat di Sekte Roh. Dia sopan dan santun juga bakatnya luar biasa. Siapa yang mengira dia sebenarnya orang semacam itu? Aku juga salah menilainya tapi sekarang kamu bisa tenang. Orang seperti Yan Zichen tak akan pernah mampu memperebutkan kekasih Xiao Xun'er."     

"Sekalipun dia tidak sanggup, aku kesal dengan sikapnya." Lan Yuge menjawab jengkel. Namun, saat dia melihat Feng Qianhuan, ekspresinya berubah dan sudut bibirnya melengkung menjadi senyuman lembut. "Oh. Iya, aku belum menanyakan namamu."     

Feng Qianhuan baru saja akan menjawab ketika Qianbei Xun menyela mereka, "Nenek buyut, nenek buyut bisa memanggilnya Xue'er."     

"Baik." Lan Yuge tersenyum lembut sambil memegang tangan Feng Qianhuan dengan lembut dan bertanya, "Xue'er, dimana orang tuamu? Aku ingin membicarakan pernikahan kalian."     

Tubuh Feng Qianhuan membeku saat ekspresi sulit melintas di mata merah darahnya. "Mereka berada di tempat yang sangat jauh."     

Mereka sangat jauh sehingga bahkan tidak berada dalam dimensi yang sama.     

"Itu bukan halangan. Kamu hanya perlu memberitahu dimana mereka berada dan aku akan langsung mengutus orang untuk mengantar mereka kemari."     

Lan Yuge jelas tidak tahu tentang apa yang dimaksud Feng Qianhuan sambil terus bertanya dengan senyuman di wajahnya.     

Feng Qianhuan menekan bibir merahnya dan ingin menjelaskan segalanya ketika mendadak sebuah suara menimpali dari luar aula besar. Lan Yuge terkejut ketika mendengar suara tersebut dan matanya penuh dengan kebahagiaan.     

"Kakek, nenek, aku dan Xiao Ye datang untuk merayakan ulang tahunmu."     

Sosok berpakaian hijau berjalan dengan cepat kedalam aula besar dan muncul dalam pandangan Tuan Dongfang dan Lan Yuge.     

"Xun'er, mengapa kamu ada disini?"     

Wanita berjubah hijau baru saja akan menghampiri Lan Yuge ketika tiba-tiba melihat Qianbei Xun yang berada di sebelah Lan Yuge. Dia menghentikan langkah kakinya dan terlihat sedikit malu.     

Bagaimanapun, dia dan Xiao Ye meninggalkan Qianbei Xun sendirian di Kerajaan Angin Berawan. Kini pemuda yang mereka tinggalkan telah menemukan mereka, bagaimana dia bisa tetap tenang?     

Tentu saja, ekspresi sedih muncul di wajah tampan Qianbei Xun ketika melihat Gu Ruoyun. "Ini perayaan ulang tahun kakek buyut, bagaimana bisa aku tak ada disini? Dan untuk kalian berdua, akhirnya kalian bersedia memperlihatkan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.