Istri Liar Kaisar Jahat

Cerita Sampingan: Xue’er Dan Xun’er (4)



Cerita Sampingan: Xue’er Dan Xun’er (4)

0"Ayo."     

Mata merah darah Feng Qianhuan menatap Xiao Xun'er sebelum memerintahkan para pengawalnya, "Kita sudah berada di luar Istana terlalu lama dan sudah saatnya pulang. Mari kita kembali sekarang."     

"Baik, Sang Putri."     

Para pengawal menggabungkan telapak tangan dan menjawab dengan penuh hormat.     

…     

Senja.     

Dibawah sinar bulan yang terang segalanya tenang dan sepi di Hutan Hewan Roh.     

Feng Qianhuan, yang sedang bersandar di sebuah pohon, perlahan-lahan membuka mata merah darahnya. Dia melihat para pengawal yang tengah beristirahat dengan mata tertutup di sekelilingnya tapi dia tak bisa melihat pemuda berambut perak yang memakai jubah perak itu. Dia mengerutkan kening.     

"Ada yang melihat Qianbei Xun?"     

Gadis muda menoleh pada pengawal disebelahnya sambil bertanya dengan suara dingin.     

Para pengawal membuka mata ketika mendengar pertanyaannya. Mereka saling pandang sebelum salah-satu dari mereka melangkah keluar dan menjawab, "Melapor pada Sang Putri, kami tidak melihat Tuan Qianbei."     

Orang itu tidak meninggalkan tanda-tanda atau bersuara ketika pergi. Meski jumlah mereka banyak, tak seorangpun dari mereka yang menyadari kepergiannya.     

Feng Qianhuan berpikir sejenak. "Orang itu buta arah dan juga tidak punya peta Hutan Hewan Roh. Dia pasti pergi untuk menenangkan diri dan tersesat. Tunggu disini, aku akan pergi mencarinya. Karena aku berjanji mengantarnya keluar dari Hutan Hewan Roh, aku tak bisa membiarkannya begitu saja."     

Inilah satu-satunya kemungkinan yang bisa Feng Qianhuan pikirkan.     

Feng Qianhuan tidak menunda dan langsung berdiri. Lalu dia berjalan pelan ke dalam hutan yang luas dan sosok merah darahnya berangsur-angsur menghilang di bawah langit malam…     

Feng Qianhuan sudah lama mencari tapi tak bisa menemukan tanda-tanda dari Qianbei Xun. Dia mengerutkan kening saat rasa keputusasaan melintas di matanya. Namun, tepat dia akan berbalik dan pergi, ada yang berbunyi di sebelahnya dan membuat dia berhenti.     

Sret!     

Tiba-tiba, sesuatu bergegas keluar dari semak-semak dan menyerang Feng Qianhuan. Ekspresinya langsung berubah ketika melihat makhluk yang keluar dari semak-semak itu.     

"Ular Gaung Sembilan! Ini adalah salah-satu hewan roh paling kuat di Hutan Hewan Roh! Aku bertemu dengan satu Ular Gaung Sembilan dan mereka sering menjelajah dengan jumlah yang banyak. Jika ada satu Ular Gaung Sembilan disini, itu berarti pasti ada yang lainnya."     

Feng Qianhuan menghela nafas dalam-dalam sebelum berlari dengan cepat ke arah berlawanan.     

Ular Gaung Sembilan itu melihat mangsanya berani melarikan diri dan bergegas mengejarnya tanpa henti.     

Untungnya Feng QiIanhuan bukan orang lemah. Jika dia tidak khawatir akan dikerumuni oleh kawanan Ular Gaung Sembilan, dia akan menghadapi seekor ular itu sendirian. Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk melarikan diri terlebih dulu.     

Feng Qianhuan berlari untuk waktu yang lama sebelum Ular Gaung Sembilan akhirnya menyerah dan berhenti mengejar. Dengan susah-payah, dia berhasil bersandar di sebuah pohon untuk menarik nafas, terengah-engah.     

Saat itu, suara aliran air memasuki telinga Feng Qianhuan.     

Dia terkejut sesaat sebelum membelah semak-semak di hadapannya dengan tangan. Kemudian pemandangan yang indah terlihat di depan matanya.     

Cahaya bulan bersinar begitu memukau di air.     

Rambut perak si pemuda berkilau dengan cahaya suci dan terang di bawah sinar bulan itu. Wajahnya dingin, tegas, dan tampan saat tubuh cerahnya berbaring di sebelah kolam yang dingin. Dia terlihat sangat indah sehingga membuat orang merasa tercekik.     

Feng Qianhuan tak pernah melihat pria yang sangat indah seperti ini sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.