Istri Liar Kaisar Jahat

Tamat (18)



Tamat (18)

0"Baiklah."     

Qianbei Ye mengangguk pelan sebelum melingkarkan lengannya disekitar Gu Ruoyun dan melangkah keluar…     

Tak lama setelah itu, gerbang istana penuh dengan wajah-wajah akrab.     

Raja Besar Hong Lian, Dongfang Yu, Gu ShHengxiao, Zuo Shangchen, Xiao Xun'er, Gu Wanbai si gadis kecil berbintik, dan Dokter Suci Bai Zhongtian si tebal muka, yang bersikeras datang ada disana. Supreme Jin, Lan Ge, dan yang lainnya juga datang untuk mengantar mereka…     

"Apa kamu akan kembali?" Lan Ge menatap Gu Ruoyun sambil bertanya.     

Gu Ruoyun terdiam sesaat. "Mungkin. Jika aku tidak kembali, kamu boleh datang ke Daratan Utama Roh Barat untuk mencariku."     

"Baik."     

Mata Lan Ge menyala saat sudut bibirnya menyunggingkan senyuman. "Aku akan mencarimu di Daratan Utama Roh Barat."     

Gu Ruoyun tersenyum dan tidak mengatakan hal lain. Kemudian dia berbalik serta mengatakan, "Ayo, kakek sudah lama menunggu kita. Saatnya kita pulang ke tempat itu sekarang."     

Mata Dongfang Yu menyala dengan kebahagiaan seolah sedang mengingat ayah tuanya yang sudah terpisah darinya untuk waktu yang sangat lama. Dia meremas tangan Raja Besar Hong Lian saat matanya bersinar samar.     

Saat Gu Ruoyun selesai bicara, rombongan itu berkelana menuju Daratan Utama Roh Barat. berdasarkan tingkat kekuatan mereka saat ini, hanya sebentar waktu berlalu sebelum mereka sampai di Daratan Utama Roh Barat…     

Sementara itu, di sebuah pegunungan dekat Sekte Roh, Tuan Tianqi Yang Terhormat sedang melotot geram pada si Pemilik Racun Yang Terhormat yang mengejarnya tanpa henti. Dia melontarkan, "Dasar kakek tua, mengapa kamu masih berusaha membunuhku? Jangan lupa kamu sudah bersedia melayani Gadis Gu. Aku adalah paman besar Gadis Gu. Kamu melawan atasanmu!"     

Si Pemilik Racun Yang Terhormat mendengus dan menjawab kejam, "Kakek tua, kamu terus memata-mataiku kapanpun aku mengunjungi rumah bordil jadi mengapa aku tidak membunuhmu? Kamu terlalu banyak tahu. Jika aku tidak membunuhmu, nama baikku akan tercoreng."     

Tuan Tianqi Yang Terhormat sangat marah dan hampir memuntahkan darah. "Jika kamu ingin membunuhku, itu tergantung pada apakah kamu punya kemampuan. Jangan mengira aku takut padamu. Aku, Tuan Tianqi Yang Terhormat, tak pernah takut pada siapapun."     

Si Pemilik Racun Yang Terhormat tidak mengatakan apapun. Dia baru saja akan melepaskan serangan pada Tuan Tianqi Yang Terhormat ketika sebuah patahan muncul di langit. Energi yang sangat kuat meledak dari patahan tersebut dan memenuhi mereka berdua dengan kewaspadaan.     

"Siapa itu?"     

Kedua pria tua itu tak lagi peduli tentang saling membunuh dan bergegas melihat patahan tersebut. Namun, ketika mereka melihat begitu banyak sosok yang muncul dari udara tipis, tubuh mereka langsung menegang.     

"Gadis Gu, Tuan Qianbei, kalian kembali?" Tuan Tianqi Yang Terhormat baru saja tersadar ketika menyadari dua sosok yang tampak akrab di belakang Gu Ruoyun. Ekspresinya membeku sekali lagi, "Bu-bukankah kalian Gu Tian dan Dongfang Yu?"     

Meski sebelumnya Gu Ruoyun pernah mengirim kabar pada Keluarga Dongfang bahwa orang tuanya masih hidup, sangat berbeda ketika melihat mereka dengan mata mereka sendiri. Mata Tuan Tianqi Yang Terhormat terbuka lebar dan wajahnya penuh keterkejutan saat melihat Raja Besar Hong Lian.     

Saat kekagetan berlalu, diiringi dengan perasaan kebahagiaan yang kuat.     

Mereka kembali!     

Akhirnya mereka kembali!     

"Tuan Tianqi Yang Terhormat, Pemilik Racun Yang Terhormat, lama tak jumpa." Gu Ruoyun menyapa kedua pria tua itu. "Aku ingin tahu apakah kami bisa pergi ke rumah Keluarga Dongfang bersama? Sudah lama aku tidak bertemu kakek dan nenek. Kali ini kami kembali untuk mempertemukan ibu dengan keluarganya."     

Si Pemilik Racun Yang Terhormat orang pertama yang tersadar dan mengangguk. Dia terpaksa tersenyum dengan susah payah seolah wajahnya menderita kelumpuhan dan berkata, "Baiklah."     

"Undangan Gadis Gu untukku, itu tak ada hubungannya denganmu!" Tuan Tianqi Yang Terhormat membentak sambil melotot pada Si Pemilik Racun Yang Terhormat. Lalu dia berbalik pada Gu Ruoyun dan menyeringai. "Gadis kecil, kakek dan nenekmu sudah lama menunggu. Ayo, mari kita pulang sekarang. Hahaha!"     

Jelas bahwa kembalinya Gu Ruoyun membuatnya dalam suasana hati yang baik. Wajah tuanya penuh dengan senyuman.     

Rumah Keluarga Dongfang.     

Tuan Dongfang sedang menghukum Dongfang Shaoze di ruang belajar. Ekspresinya adalah pemandangan yang sangat buruk untuk dilihat saat membentak, "Dasar bocah sialan, berapa usiamu sekarang? Namun, kamu masih tidak punya rencana mempunyai istri dan anak! Apa kamu bermaksud mencegah pria tua sepertiku memiliki cucu?"     

Dongfang Shaoze mempertahankan sikapnya yang baik dan bagaikan permata seolah-olah tidak mengambil hati atas ucapan Tuan Dongfang.     

Lan Yuge tidak tahan lagi melihat ini dan mengerutkan keningnya yang berbentuk bulan sabit. "Shaoze punya rasa kesopanannya sendiri, tak ada gunanya memaksakan hal ini tak peduli seberapa banyak kamu berusaha. Kamu hanya harus berusaha keras dalam kultivasi dan mengambil kesempatan dengan cepat untuk bertemu Yun'er dan yang lainnya di Daratan Utama Puncak Timur."     

Ketika berhadapan dengan istrinya, Tuan Dongfang tak bisa melampiaskan frustasinya tak peduli seberapa marah yang dia rasakan. Dia hanya bisa mendengus dingin dan merajuk sendirian.     

"Tuan, Nyonya, Tuan Muda!"     

Kemudian, terdengar suara yang tergesa-gesa dari kejauhan.     

Seorang pesuruh kecil tidak menunggu Tuan Dongfang menjawab saat langsung membuka pintu. Karena dia berlari terlalu cepat, dia terhuyung sebelum tersandung dan terjatuh di tanah.     

"Kenapa terburu-buru… memalukan!"     

Karena Tuan Dongfang tak punya cara melampiaskan kemarahannya dan pesuruh kecil ini mempersembahkan diri sebagai pengorbanan, akan aneh jika dia berbicara dengan sopan saat ini.     

Si pesuruh kecil menyeka keringat dari kening dan berkata, "Tuan, Nona Sulung telah kembali!"     

"Apa, Yun'er sudah kembali?"     

Tuan Dongfang langsung berdiri. Ekspresinya sangat bahagia saat bertanya, "Apa benar? Apa Yun'er benar telah kembali?"     

"Ini benar. Dan juga, Nona Sulung dan menantu telah kembali."     

Si pesuruh kecil telah bertumbuh di rumah Keluarga Dongfang. Dia tak lagi muda jadi tentu saja dia mengetahui tentang Dongfang Yu, Nona Sulung Keluarga Dongfang.     

Tuan Dongfang terkejut. Dia bergegas mencengkram kerah baju si pesuruh kecil saat nafasnya menjadi gugup. "Apa kamu membicarakan tentang Dongfang Yu, Yu'er?"     

"Benar, Tuan, mereka semua sudah kembali."     

ZING!     

Tepat ketika Tuan Dongfang mendengar ini, dia langsung menyerbu keluar dalam sekejap dan sosoknya segera hilang dari pandangan.     

Lan Yuge tersenyum. Dia menahan kebahagiaan di hatinya dan berkata pada Dongfang Shaoze, "Ze'er, kakak dan kakak iparmu telah kembali. Mari kita sambut mereka."     

Gu Ruoyun berhenti saat memasuki halaman rumah Keluarga Dongfang. Lalu dia melihat Tuan Dongfang yang bergegas keluar menuju mereka.     

Ketika Tuan Dongfang tiba di hadapan mereka, dia berhenti dan mengarahkan pandangan lekat-lekat pada wajah cantik Dongfang Yu. Bibirnya gemetar saat berbicara.     

"Yu'er, apa itu kamu? Apa ini benar kamu?"     

Dongfang Yu tersenyum dan melangkah ke depan sebelum berkata, "Ayah, dulu ada orang yang menyelamatkan diriku. Namun, aku berjanji pada orang itu bahwa aku tak akan meninggalkan tempat tersebut tanpa menyelesaikan kultivasi pintu tertutup selama dua puluh tahun. Karena itu, aku tidak bisa kembali untuk bertemu kalian selama ini. Aku adalah putri yang tidak berbakti dan telah membuat kalian khawatir selama bertahun-tahun."     

Tuan Dongfang menyeka air mata. Matanya bersinar dengan kebahagiaan. "Hal baiknya kamu sudah pulang. Asalkan kamu pulang, semuanya baik-baik saja. Oh, iya. Dua anak ini adalah…"     

Tuan Dongfang sangat mengenal si penjahat Zuo Shangchen, tetapi Xun'er dan Gu Wanbai adalah orang asing baginya.     

"Kakek." Gu Ruoyun tersenyum simpul. "Gadis kecil ini adalah Gu Wanbai. Dia muridku. Dan untuk yang satu ini… dia putraku, Xiao Xun'er."     

"Putramu?"     

Tuan Dongfang terkejut. Cucuku sudah punya seorang putra sekarang? Berapa banyak yang aku lewatkan?     

Tiba-tiba, dia seperti teringat sesuatu dan berbalik pada Dongfang Shaoze yang ikut bersama Lan Yuge. Lalu dia memarahi Dongfang Shaoze dengan geram, "Lihatlah, bahkan keponakan perempuanmu sudah punya anak sekarang sementara kamu masih tak punya istri. Cepatlah, cari istri dan bawa ke rumah. Kalau tidak, aku tak akan mengakuimu sebagai putraku!"     

Bahkan Gu Ruoyun sudah punya anak sekarang. Meski Dongfang Shaoze adalah pamannya, dia masih belum menikah. Bagaimana bisa Tuan Dongfang tidak merasa marah?     

"Kakek buyut." Xiao Xun'er menelengkan kepala dengan menggemaskan. "Ibu bilang perasaan seharusnya dibiarkan mengalir secara alami. Bagaimana bisa kakek buyut memaksa paman besar mencari istri? Itu tidak bagus. Bagaimana jika paman besar sembarangan membawa wanita pulang hanya untuk menenangkan kakek buyut. Bukankah itu akan menyakiti wanita tersebut selama hidupnya?"     

Tuan Dongfang tertegun sesaat. Dia tak pernah menyangka anak kecil ini sangat cerdas dan bijaksana pada usianya. Hatinya langsung penuh kebahagiaan dan semakin dia melihatnya, dia semakin menyukai Xiao Xun'er.     

"Kamu benar-benar keturunan pohon Keluarga Dongfang tapi ada perbedaan yang jelas antara kamu dan yang lainnya. Hahaha!"     

"Dasar kakek tua, kamu pasti tak punya rasa malu." Lan Yuge mengikutinya dari belakang dan menggelengkan kepala putus asa. Matanya yang lembut memandang Xiao Xun'er dan dengan senang menariknya dalam pelukan. "Xiao Xun'er, bisakah kamu memanggilku nenek buyut supaya aku bisa mendengarnya?"     

Xiao Xun'er mengerjap dan menjawab dengan manis, "Kakek, nenek dan ibu selalu membicarakan tentangmu. Mereka bilang nenek buyut lah yang terbaik. Xun'er selalu ingin bertemu denganmu."     

"Dasar anak kecil, kamu punya mulut yang manis di usia muda." Lan Yuge mencium Xiao Xun'er dengan senang dan tersenyum sebelum berbalik menatap yang lainnya. "Yu'er, sungguh luar biasa kamu telah kembali. Aku selalu percaya kalian berdua masih hidup. Sekarang keluarga kita telah bertemu, kita harus merayakannya. Ayo, masuk ke dalam dan mengobrol."     

Dongfang Yu tersenyum lembut sambil menjawab, "Baik."     

Rumah Keluarga Dongfang penuh kenangan masa mudanya. Sekarang setelah dia masuk kedalam rumahnya lagi, entah mengapa dia merasa sedih.     

Raja Besar Hong Lian memegangnya dengan erat. Kelembutan memenuhi mata hitamnya seolah-olah Dongfang Yu satu-satunya orang yang ada dalam pandangannya.     

"Yun'er." Qianbei Ye tersenyum sebelum bergumam ke telinga Gu Ruoyun, "Kini Cang Ming sudah mati, kita tak punya hal lain untuk dilakukan. Bagaimana dengan memberiku beberapa anak lagi?"     

Gu Ruoyun terkejut sesaat.     

Sebelum dia tersadar. Dia sudah diangkat dan digendong pria itu menuju gedung belakang.     

Langit Daratan Utama Roh Barat tak lagi dipenuhi kesuraman seperti setengah bulan yang lalu. Sekarang langit begitu cerah seolah-olah badai besar baru saja lewat dan berwarna biru yang menyilaukan…     

CTL:     

Dan mereka hidup bahagia selamanya. Terima kasih atas dukungannya, teman-teman semuanya! Semoga kalian menikmati bab terakhir ini. Tapi ini belum benar-benar berakhir. Karena masih ada epilog rahasia yang akan diterbitkan setelah bab ini. :)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.