Istri Liar Kaisar Jahat

Tamat (17)



Tamat (17)

0Yun'er?     

Apa itu benar Yun'er?     

Mulut Dongfang Yu menganga. Ada banyak hal yang ingin dia katakan tetapi tak tahu bagaimana mengungkapkannya…     

"Ayah, ibu, kami pulang."     

Wanita berjubah hijau mendarat dengan malu-malu di hadapan mereka. Wajahnya yang anggun dan cerah tersenyum lembut sambil berbicara.     

Akhirnya Dongfang Yu tersadar dan bergegas ke depan. Dia menarik Gu Ruoyun dengan kuat dalam pelukannya dan memeluk tubuh wanita itu dengan erat. Suaranya sedikit bergetar saat mengatakan, "Yun'er, kamu kembali. Hal baik kamu sudah pulang, untung saja kamu sudah pulang…"     

Meski Raja Besar Hong Lian tidak mengatakan banyak hal, matanya penuh dengan kelembutan. Lalu dia melangkah ke depan dan menarik kedua wanita yang paling dia cintai di dunia itu kedalam pelukannya.     

"Ayo, mari kita pulang! Yun'er, Xiao Xun'er sudah menunggumu selama beberapa hari ini. Kami tidak berani memberitahunya tentang situasi di luar dan hanya berhasil membujuknya tidur dengan susah payah. Kamu harus pergi melihatnya."     

"Baik."     

Senyuman Gu Ruoyun mengembang ketika memikirkan wajah cerah yang bagaikan permata itu.     

…     

Xiao Xun'er sedang meringkuk dibawah selimut di kamarnya. Wajahnya yang cerah dan bagaikan permata masih berkilau dengan air mata.     

Gu Ruoyun dan Qianbei Ye masuk kedalam secara diam-diam. Mereka melihat anak kecil berkaca-kaca yang sedang berbaring di tempat tidur dan saling tatap saat mata mereka penuh kesedihan.     

Mereka benar-benar telah membuat Xiao Xun'er menanggung kesedihan selama beberapa hari ini…     

Gu Ruoyun berjalan dengan pelan dan diam-diam ke samping tempat tidur dan membelai rambut si kecil dengan jarinya. Lalu dia merendahkan kepala dan dengan hati-hati mencium pipi Xiao Xun'er. Matanya penuh sinar lembut.     

Ciumannya tampak membangunkan Xiao Xun'er dan anak kecil itu membuka matanya yang mengantuk dan tidak fokus.     

Xiao Xun'er terkejut ketika melihat dua orang yang berdiri di sebelah tempat tidurnya. Dia bergumam sendiri, "Apa yang ayah dan ibu lakukan disini? Apa Xun'er masih bermimpi?"     

Saat Xiao Xun'er selesai bicara, dia menutup matanya sekali lagi supaya bisa meneruskan mimpinya yang terputus sebelum bangun lagi.     

Namun, ciuman itu membuatnya merasakan kehangatan dalam dirinya jadi dia membuka mata. Dia mengerjapkan mata besarnya, kebingungan, sebelum berusaha memanggil, "Ayah, ibu?"     

Gu Ruoyun tersenyum lembut saat matanya tertuju pada Xiao Xun'er yang berbaring di ranjang dan menjawab, "Xun'er, kami pulang…"     

Xun'er, kami pulang!     

Tubuh Xiao Xun'er langsung menegang. Tiba-tiba dia menangis sangat kencang dan melemparkan diri pada Gu Ruoyun.     

"Ibu, kemana ibu dan ayah pergi? Xun'er pikir kalian melarikan diri dan membuangku. Kakek dan nenek tidak mengizinkanku keluar dari istana untuk mencari kalian tapi Xun'er sangat merindukan kalian."     

Gu Ruoyun merendahkan kepala dan dengan lembut membelai kepala Xiao Xun'er. Bibirnya melengkungkan senyuman, "Xun'er, sudah waktunya bangun. Ayah, ibu, kakek-nenek, ayah baptis, dan paman sekarang sedang bersiap berkelana menuju Daratan Utama Roh Barat. jika kamu terlambat, ibu rasa kami mungkin akan meninggalkanmu."     

Xiao Xun'er langsung berdiri ketika mendengar ini. "Ayah, ibu, Xun'er akan ganti pakaian sekarang. Kalian hanya perlu menunggu setengah jam, tidak, hanya beberapa menit tak masalah!"     

Meninggalkanku? Itu tidak mungkin!     

Aku tak ingin mereka meninggalkanku lagi!     

"Xiao Ye, ayo tunggu diluar." Gu Ruoyun tersenyum.     

Sepertinya ayah dan ibu tidak memberitahu si kecil tentang pertarungan kami dengan Cang Ming. Kalau tidak, aku khawatir si kecil akan sangat marah dan menyebabkan keributan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.