Istri Liar Kaisar Jahat

Tak Ada Gunanya (3)



Tak Ada Gunanya (3)

0

"Minta maaf?" Gu Ruoyun mendengus. "Tolong katakan, apakah air masih mengalir masuk ke otakmu? Bukankah aku telah mengalahkan tuan muda Ling? Jangan lupa, aku hanyalah seorang tingkat dua di koleksi Qi yang Tidak berguna! Kekuatan dari tuan muda Ling telah mencapai tingkat lima. Bagaimana bisa aku mengalahkannya? Jika kau bertarung dengan jawara Negeri Naga Nilakandi dan seseorang berkata bahwa kau telah memukul jawara Negeri Naga Nilakandi, akankah kau mempercayai hal itu?"

Jendral tua Gu menjadi sangat pucat. Pakk! telapak tangannya menghantam meja dan ia berteriak, "Kau makhluk durhaka! Beraninya kau menentang kakekmu! Jika keluarga Ling mengatakan bahwa itu adalah kesalahanmu, maka pasti kau lah orang yang memprovokasi dia! Berlututlah sekarang sampai mereka memaafkanmu!"

"Ha ha!" Gu Ruoyun tertawa kencang. Sebuah lengkungan sinis terpancar dari sudut bibirnya. "Jelas sekali bahwa dia cemburu pada bakat dari Kakak tertua dan telah menghinanya. Sekarang apa aku orang yang telah memprovokasi dia? Tampaknya kakek bukan hanya bodoh, tapi juga buta. Kakek mengatakan bahwa tuan muda Ling adalah orang yang ditindas? Sementara yang terluka parah adalah orang yang memukulnya? Kakek, kau pasti orang yang mendukung orang dari luarnya saja, bukan dari kebenarannya "

Jendral tua Gu tertegun. Ia sudah melupakan kemarahannya dan menatap tercengang pada Gu Ruoyun

Apa ini… apa ini benar-benar cucunya yang penakut itu? Sejak kapan ia menjadi begitu teratur dan jelas dalam perkataannya?

"Siapa kau sebenarnya?"

Tiba-tiba, mata Jendral tua Gu menggelap. Aura membunuh langsung mengisi seluruh area ruang tamu. Bahkan dengan kemampuan lemah Gu Ruoyun, jika ia dapat menggunakan kekuatan spiritualnya, dia akan mampu menahan aura itu. Namun, jika ia melakukan itu, ia akan mengekspos dirinya sendiri, sehingga dia tidak mau mengambil resiko itu. Sebaliknya, ia membiarkan dirinya dibasuh oleh aura itu.

"Apa? Kau ingin membunuhku?" Gu Ruoyun mengangkat wajahnya yang pucat dan meremehkan "Kau telah membunuhku sebelumnya dengan tongkat. Jika bukan karena kemauanku yang gigih untuk tetap hidup, aku tidak akan bisa bertahan. Jika kau ingin membunuhku sekarang, lakukanlah! Aku tidak tahu bagaimana kau akan menjelaskannya pada kakak tertua ketika ia kembali."

Jendral tua Gu sedikit menyipitkan matanya.

Sebenarnya, ia menyesal telah membunuh Gu Ruoyun dengan tongkat itu. Bahkan jika Gu Ruoyun tak berguna, ia masih memiliki kakak laki-laki yang akan selalu melindunginya. Jika Gu Ruoyun tidak keras kepala dan mengaku, ia tak akan marah…

Syukurlah nafas Gu Ruoyun hanya berhenti sejenak dan detak jantungnya telah pulih dengan cepat.

Tapi bagaimana Jendral tua Gu tahu bahwa dalam rentang waktu yang singkat itu, jiwa yang berada di tubuh ini telah ditukar…

"Hmm, jika kau Gu Ruoyun, maka aku benar-benar harus menjelaskan kepada Shengxiao. Sayangnya, ini bukan kau!" Jendral tua Gu berteriak, "Siapa kau sebenarnya? Gu Ruoyun yang tak berguna itu tidak akan pernah mengatakan hal-hal semacam ini."

Tiba-tiba, semua mata dalam ruangan itu tertuju pada wajah mulus Gu Ruoyun.

Gu Ruoyun seperti tidak peduli dan tersenyum "Entah aku Gu Ruoyun atau bukan, bukankah seharusnya kau yang lebih tahu? Selama bertahun-tahun, aku bersikap sebagai pengecut, semua demi kedamaian dan ketenangan. Namun setelah kejadian ini, aku telah memutuskan. Bahkan jika aku tak berguna, aku tidak akan merasa takut lagi! Semakin aku takut, semakin kalian akan menindasku!"

Semua orang terkejut ketika mereka mendengar hal ini.

Tak heran sesuatu yang tidak berguna ini memiliki keberanian. Ia berpura-pura selama ini. Itu masuk akal…

Bang!

Ling Yi memukul meja dan melompat berdiri. Ia berkata dengan angkuh "Gu Ruoyun, aku ini telah menjadi pelindung bagi kami yang lemah. Aku tak peduli apakah kau benar atau salah, kau harus berlutut dan memohon maaf hari ini! Jika tidak, aku tak peduli bila kau memiliki seorang kakak yang berbakat, aku akan membiarkanmu mati disini!!!"

Gu Ruoyun melirik ke wajah Ling Yi yang sedang marah, dan tersenyum. "Kau ingin melawanku, juniormu? Apakah kau tidak khawatir bahwa seluruh Negeri Naga Nilakandi akan mengatakan bahwa kau telah melawan sesuatu yang lemah?"

"Lalu, apa yang kau inginkan?"

"Bagaimana jika ini? Biarkan cucumu untuk bertarung denganku!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.