Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Haruskah Aku Membiarkanmu Pergi?



Haruskah Aku Membiarkanmu Pergi?

0Wajah Mu Wuchen berubah menjadi biru. Jika dia menolak untuk membayar hari ini, dia tidak mengetahui berapa banyak rumor buruk tentang dia yang akan tersebar besok.     

Jadi, dihadapkan dengan permintaan yang tidak tahu malu seperti itu dari Yun Luofeng, dia mencoba untuk menahan kemarahannya dan dengan dingin berkata, "Yun Luofeng, aku harap kau ingat apa yang telah kau lakukan hari ini! Aku tidak akan pernah melupakannya!"     

Melihat ke wajah Mu Wuchen yang dingin, Yun Luofeng mengangkat ujung bibirnya, "Bahkan jika aku tidak memintamu untuk membayar ganti rugi untukku, kau tetap tidak akan membiarkanku. jadi, apa bedanya untuk menambah lebih banyak kepahitan antara kau dan aku?"     

"Bagus, sangat bagus," Mu Wuchen menggertakkan giginya, wajahnya yang tampan berwarna biru karena marah, "Ketika adikku menikahi Yang Mulia Putra Mahkota, aku akan mengirimkan uangnya dan undangan pernikahan adikku ke Kediamanmu. Bagaimanapun juga, kau mencintai Yang Mulia selama beberapa tahun. Keluarga Mu kita akan memberikanmu sebuah undangan pernikahan sebagai penghiburan."     

Mendengar ini, semua dari kerumunan menghela napas untuk Yun Luofeng.     

Yun Luofeng mencintai Yang Mulia, bukanlah rahasia umum di Kerajaan Longyuan. Namun, hanya orang dari Keluarga Mu yang berani untuk berbicara mengenai ini di hadapan Yun Luofeng, dan sekarang Mu Wuchen bahkan mencoba untuk membuat Yun Luofeng kesal dengan pernikahan Mu Wushuang dan Yang Mulia.     

Namun, mendengar kata-kata Mu Wuchen yang merangsang kemarahan, Yun Luofeng hanya tersenyum datar, "Apakah kau pikir aku akan tertarik dengan seseorang seperti Gao Ling yang sudah ditiduri oleh banyak pria? Hanya Mu Wushuang, yang juga menjual tubuhnya di Rumah Bambu, yang akan menerima Gao Ling."     

Yun Luofeng menyiratkan bahwa kedua-duanya Gao Ling dan Mu Wushuang adalah pe*acur murahan! Mungkin mereka berdua telah melayani tamu yang sama berdua.     

"Yun Luofeng!" Wajah Mu Wuchen berubah menjadi pucat pasi, dengan cahaya suram di matanya, "Aku peringatkan kau jangan keterlaluan, kalau tidak kau akan menyesalinya suatu hari! Jaga mulutmu jika kau tahu apa yang baik untukmu!"     

"Maaf, tetapi aku yakin aku tidak akan menyesalinya," kata Yun Luofeng, dengan senyuman malas di bibirnya.     

Mu Wuchen gemetar karena marah, dan dia merasakan bahwa jika dia terus berbicara dengan wanita j*lang ini, dia sudah pasti akan menjadi gila.     

Berpikir mengenai ini, Mu Wuchen mengibaskan lengan bajunya dan menggertakkan giginya, "Yun Luofeng, aku harap kau ingat perkataanmu hari ini. Jangan biarkan aku melihatmu lagi, kalau tidak aku tidak yakin apa yang akan aku lakukan terhadapmu!"     

Setelah mengatakan ini, Mu Wuchen berbalik dan ingin pergi, tetapi sebelum dia menggerakkan kakinya, sebuah suara yang licik datang dari belakang.     

"Haruskah aku membiarkanmu pergi?"     

Mu Wuchen membeku. Dengan erat mengepalkan tangannya, dia mencoba untuk menahan kemarahan di dalam hati, dengan punggungnya menghadap Yun Luofeng. "Yun Luofeng, apa yang kau inginkan?"     

"Tidak ada," Yun Luofeng menyilangkan lengannya di depan dada, bersandar pada pegangan tangga dan dengan malas menyipitkan matanya, "Hanya saja pelayan kecilku gatal untuk menggerakkan jarinya, dan dia butuh sebuah samsak tinju manusia. Maaf, tetapi aku berpikir bahwa kau cocok untuk pekerjaan ini."     

"Yun Luofeng.!"     

Melihat gadis muda itu, Mu Wuchen tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dan kemarahannya tiba-tiba meledak. Berani sekali wanita j*lang ini merendahkan dia seperti ini! Beraninya dia meminta Mu Wuchen untuk melayani sebagai samsak tinju manusia bagi pelayan kecil Yun Luofeng? Jika Mu Wuchen tidak memberinya pelajaran hari ini, dia akan menjadi bahan tertawaan bagi orang-orang di Benua ini!     

"Kau mencari mati, Yun Luofeng!"     

Bum!     

Dengan angin kencang, tinju Mu Wuchen langsung datang menuju wajah Yun Luofeng seperti sebuah tornado. Tinjunya mengarah ke hidung Yun Luofeng, dan matanya penuh dengan keganasan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.