Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Pertemuan (1)



Pertemuan (1)

0Pria itu tampaknya tidak mendengar kata-kata Ling Yao sementara dia dengan perlahan berjalan ke arah wanita muda berjubah putih yang berdiri di restoran tanpa berkonsultasi dengan siapa pun. Wajahnya yang tak berekspresi sepertinya tersenyum karena mengandung sedikit lengkungan.     

"Kau di sini."     

Kata-kata sederhana itu melambangkan kerinduan hatinya yang tak ada habisnya ini seperti tangan yang mengangkat hati Yun Luofeng.     

"Aku di sini untuk mencarimu."     

Wanita muda itu memiliki senyum kecil di wajahnya dan mata hitam kelamnya diam-diam menatap ke pria yang berdiri di hadapannya. Matanya mengandung cahaya jahat. "Dan melihat apakah kau bermain-main dengan wanita lain sembari berjalan."     

Tatapan Yun Xiao serius saat dia menatap Yun Luofeng tanpa berkedip. "Aku hanya akan setia kepadamu."     

Di dalam dunia ini, selain Yun Luofeng, wanita lain seperti tumpukan tulang putih di matanya, jadi apa yang bisa dilihat? Berpikir mengenai ini, pria itu berhenti sejenak sebelum melanjutkan. "Di sepanjang hidup ini, bahkan aku tidak punya cukup waktu untuk menatapmu, jadi mengapa aku akan membuang-buang waktuku dengan orang lain?"     

Ini adalah kata-kata cinta paling menyenangkan yang Yun Luofeng pernah dengar.     

Tidak ada waktu yang cukup di dalam seumur hidup Yun Xiao untuk memandang Yun Luofeng, jadi mengapa Yun Xiao akan membuang-buang waktunya yang berharga untuk wanita lain? Yun Luofeng menyipitkan matanya sedikit dan senyum di bibirnya perlahan menjadi berbahaya. "Siapa yang mengajarimu untuk mengatakan semua ini?"     

"Tidak ada yanng mengajariku."     

Sebenarnya, tidak ada yang mengajarinya untuk mengatakan kata-kata cinta ini. Yun Xiao hanya mengatakan hal di dalam hatinya yang ingin ia ungkapkan.     

"Sepertinya pelatihanku selama setengah tahun ini cukup efektif, karena kau mulai mengerti hal-hal dengan benar." Yun Luofeng melengkungkan sudut bibirnya dan wajahnya tersenyum. "Kedepannya, aku tidak perlu melatihmu lagi."     

Yun Xiao mengerutkan alisnya. "Itu tidak cukup."     

"Apa?"     

"Karena … aku ingin dilatih olehmu."     

Jika kata-kata ini diucapkan oleh orang lain, Yun Luofeng masih akan menganggap mereka bercanda dengannya. Namun ketika kata-kata itu diucapkan oleh Yun Xiao, kata-kata itu menjadi serius dan sungguh-sungguh, tidak mungkin untuk seseorang berpikir sebaliknya.     

Lin Ruobai mengedipkan matanya dan melihat ke Yun Luofeng, diikuti dengan pria tak berperasaan yang berdiri di depan dan mata Lin Ruobai bersinar dengan kegembiraan.     

Ada sesuatu yang terjadi!     

Guru dan pria ini pasti ada sesuatu yang terjadi di antara mereka!     

Selain itu, pria ini jauh lebih tampan dibanding Xiao Yuqing dan mempunyai hak untuk mendapatkan gurunya yang luar biasa.     

Semakin Lin Ruobai berpikir mengenai ini, semakin bersemangat dia, dan benih gosip perlahan bertumbuh di dalam hatinya. Sayangnya, sebelum Lin Ruobai mempunyai kesempatan untuk bergosip, sebuah suara yang membuat semangat seseorang redam bisa terdengar.     

Ling Yao dengan marah menunjuk ke arah Yun Xiao saat dia bertanya sambil menggertakkan giginya dengan marah, "Saat itu kau menyerangku dan Xiao Jing di Kerajaan Longyuan bukan karena kau tidak melihat mata ke mata dengan kami, tetapi karena si sampah ini, bukan?"     

Ling Yao tidak menyangka bahwa luka yang ia derita hari itu semua karena si sampah ini!     

"Kau baru tahu itu sekarang?" Yun Luofeng melirik Ling Yao dari samping dan ujung bibirnya melengkung. "Di dalam dunia ini, tidak ada kebencian yang benar-benar tidak beralasan. Yang lucu adalah kalian berdua sebenarnya percaya bahwa aku hanya tidak melihat dari mata ke mata dengan kalian! Aku sebenarnya hanya melampiaskan kemarahan untuk priaku!"     

"Kau … " Ling Yao dengan marah memelototi Yun Luofeng, "Apakah kau yakin ingin merendahkan dirimu sendiri untuk benar-benar bersama dengan si sampah ini! Aku beri tahu kau, kau hanya memilih sampah yang aku tidak mau."     

Saat ini, Ling Yao telah merasakan kemarahan yang luar biasa dan dia sudah sewajarnya melampiaskan kemarahan di dalam hatinya saat ini. Menurut pendapatnya, dengan kepribadian Yun Luofeng yang sombong, dia benar-benar akan dihina karena mengambil sampah orang lain!     

"Pria yang kau perlakukan sebagai sampah sebenarnya adalah harta yang berharga di hatiku." Cahaya di mata Yun Luofeng seperti langit malam, dalam namun menakutkan. "Terlebih lagi, akan ada hari di mana kau akan menyesali keputusanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.