Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Yun Xiao Bergerak (6)



Yun Xiao Bergerak (6)

0Bai Ling merasa pusing. Bai Ling ingat bahwa ketika dia pergi, putrinya tidak mengetahui apa-apa. Bagaimana putrinya berubah menjadi sangat kuat setelah dua puluhan tahun dan juga memiliki ilmu medis yang sangat luar biasa?     

Kesulitan apa yang ia alami selama dua puluhan tahun ini?     

Hati Bai Ling berkedut sakit lagi dan dengan tegas memutuskan untuk menggunakan seluruh hidupnya untuk menebus pada Yun Luofeng.     

Tidak jauh dari situ, Qi Su mendongak dan menatap ke sekeliling dengan antisipasi. Ketika dia melihat Yun Luofeng sedang berjalan dengan Bai Ling, air mata hangat langsung membanjiri matanya.     

"Guru …. "     

Sudah lebih dari tiga tahun. Siapa yang bisa mengerti bagaimana Qi Su melewati tiga tahun ini? Tidak ada orang yang memperlakukan Qi Su dengan lebih baik selain gurunya di dunia ini. Guru adalah keluarga yang Qi Su tidak ingin kehilangan di dalam hidupnya.     

"Su'er." Bai Ling melihat Qi Lao'er pada pandangan pertamanya, sebuah senyum lembut muncul di wajahnya. Dia perlahan berjalan ke arah Qi Su, sambil menarik tangan Yun Luofeng. "Feng'er telah menceritakan padaku semua yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir hingga perjalanan ke sini. Keadaanmu dan Xiao Ling sudah sulit selama ini. Aku tidak menyangka Keluarga Qi tidak tahu berterima kasih seperti ini."     

Mereka menggunakan dunia yang ditaklukkan Bai Ling untuk menindas anak didiknya! Dan mereka juga ingin menjual Xiao Ling pada seseorang? Bai Ling tidak pernah menyangka seseorang seperti ini akan ada di dunia!"     

"Guru." Qi Su berlutut di hadapan Bai Ling dengan bunyi gedebuk, sambil terisak. "Anak didik ini yang tidak berbakti. Aku telah menyebabkan Guru menderita di dalam Hutan Cobaan Surgawi selama beberapa tahun ini!"     

Jika Qi Su mempunyai kekuatan yang cukup untuk melindungi keluarganya, maka Guru tidak akan mengambil risiko seperti ini!     

Bai Ling menyadari bahwa Qi Su telah menyalahkan dirinya sendiri karena Bai Ling menghilang selama tiga tahun. Bai Ling buru-buru membantunya berdiri dan dengan lembut berkata, "Su'er, ini bukanlah salahmu. Guru dijebak oleh orang lain dan tidak punya pilihan selain bersembunyi di tempat ini."     

Qi Su tidak berkata apa-apa, namun dia diam-diam memutuskan untuk tidak akan pernah membiarkan Guru untuk bertemu dengan bahaya lagi.     

Ketika Mu Xuexin melihat Yun Luofeng dan Bai Ling melangkah keluar pada saat yang sama, dia tercengang. Dia menemukan bahwa ketika dua wanita itu berdiri berdampingan, mereka terlihat seperti ibu dan putrinya.     

Karena penasaran, Mu Xuexin bertanya, "Bibi Yun, kau dan Nona Yun adalah …. "     

"Oh, aku lupa memberitahumu." Bai Ling menggenggam tangan Yun Luofeng, wajahnya penuh dengan kebanggaan. "Ini adalah putriku, Yun Luofeng. Namaku yang sebenarnya juga bukan Yun Yueqing, tetapi Bai Ling! Yun adalah marga suamiku, itu mengapa aku tidak bisa melupakannya selama bertahun-tahun. Dan aku menamai Xiao Ling 'Ling' karena aku hanya mengingat tulisan ini …. "     

Mulut Mu Xuexin menganga keheranan, dan dia buru-buru menutupinya dengan tangan.     

Tak heran Mu Xuexin berpikir Yun Luofeng begitu akrab. Ternyata dia adalah putri dari Bibi Yun ….     

Saat ini, orang-orang dari Kerajaan Ziyue semuanya telah mati, dan Kerajaan Jinyang mempunyai beberapa korban juga, hanya sekelompok orang yang dipimpin oleh Cheng Li masih hidup. Sedangkan bagi Qi Yu dari Kerajaan Tianqi, tidak ada yang melihatnya bersembunyi ataupun sehelai rambutnya, siapa yang tahu di mana dia sedang bersembunyi ….     

Tidak terlalu mengejutkan, Cheng Li tidak segila tadi dan takut hingga tidak berani mengucapkan sepatah kata pun. Kepalanya tetap menunduk dengan sikap merendahkan diri.     

Yun Luofeng tidak memperhatikan Cheng Li dan berjalan ke samping Qiao Zixuan kemudian mengambil cap batu giok dari kerah bajunya dan meletakkan di dalam kerah baju Yun Luofeng tanpa ragu-ragu.     

"Apakah kau keberatan dengan aku mengambil cap batu giok ini?" Yun Luofeng dengan tak acuh bertanya sambil menatap pada Cheng Li dengan mengangkat alisnya.     

Jantung Cheng Li hampir berhenti berdetak karena ketakutan. "Tidak keberatan."     

Betapa lucunya, wanita ini bahkan tidak peduli dengan tingkatan dewa-takzim. Apakah Cheng Li berani untuk keberatan? Bukankah dia cari mati dengan begitu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.