Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Peringatan dari Jinyang (1)



Peringatan dari Jinyang (1)

"Presiden, jangan khawatir. Pada saat itu, aku pasti akan memberikan wanita itu sebagai hadiah," jawab Wu Zun tanpa ekspresi.     

Pria itu tertawa terbahak-bahak dan mengibaskan lengan bajunya, berjalan ke arah sinar matahari.     

"Orang-orang dari Aliansi Kebebasan sudah memasuki Hutan Cobaan Surgawi. Jika Kerajaan Jinyang melayaniku dengan tulus, aku akan mengirim seseorang ke sana dan membunuh para anak didik dari tiga kerajaan lain."     

Perintah pria itu sama seperti memaksa Kerajaan Jinyang untuk menjadi musuh dengan tiga kerajaan lainnya.     

Wajah Cheng Feiyang berubah menjadi lebih pucat, dan tubuhnya sangat lemah. Apa yang disebut dengan melompat karena petasannya sendiri?[1] Cheng Feiyang mungkin merasakannya lebih dalam dari orang lain.     

"Yang Mulia, ini adalah sebuah kesempatan." Wu Zun melirik pada Cheng Feiyang. "Jika Kerajaan Jinyang mengirim seseorang ke sana, mungkin bisa menyelamatkan nyawa para pangeran itu di menit-menit terakhir."     

Berbeda dengan Kerajaan Jinyang, Wu Zun bersedia untuk mengorbankan nyawa para anak muda berbakat itu. Namun jika ada kesempatan bagi mereka untuk hidup, itu akan lebih baik.     

"Baiklah." Cheng Feiyang membuka matanya, suaranya lemah. "Tuan Wu Zun, kau akan secara pribadi memimpin mereka ke sana dan juga … bawa Jinyang kembali."     

Wu Zun tidak berkata apa-apa. Aliansi Kebebasan yang sekarang sudah tidak seperti dahulu ketika presiden yang lama di sana. Aliansi Kebebasan pada saat itu hanya ada untuk membela diri, namun Aliansi Kebebasan yang sekarang sudah siap untuk menyerang.     

Jika Kerajaan Jinyang ingin bertahan hidup di benua ini, mereka harus siap untuk mengorbankan sesuatu!     

"Yang Mulia, jangan khawatir. Jinyang akan hidup jauh lebih baik daripada siapa pun dengan mengikuti presiden dari Aliansi Kebebasan."     

Jinyang pada akhirnya akan menikah, dan tidak ada seorang pun di empat kerajaan yang pantas untuknya! Oleh karena itu presiden dari Aliansi Kebebasan akan menjadi pilihannya yang terbaik!     

Brak!     

Tiba-tiba, suara sesuatu yang mengenai batu terdengar di luar pintu. Sebuah cahaya tajam berkelip di mata Wu Zun sementara dia berteriak dengan kasar, "Siapa di sana?!"     

Kepanikan melintasi wajah orang di luar itu. Mereka hendak pergi, namun Wu Zun dan Cheng Feiyang sama-sama berlari keluar dengan cepat.     

"Permaisuri?" Cheng Feiyang tertegun.     

Permaisuri telah mengikuti mereka ke Kota Fengyun, namun Cheng Feiyang tidak menduga dia akan menguping pembicaraan mereka barusan.     

Sebenarnya, ketika presiden dari Aliansi Kebebasan sedang di sini, dia telah mendeteksi kehadiran Permaisuri, namun presiden mengabaikan wanita yang tidak penting itu dan tidak ingin membuat darah wanita itu mengotori tangannya. Ini mengapa presiden tidak menyeret Permaisuri keluar.     

"Permaisuri, kembalilah!" Nada suara Cheng Feiyang jelas panik.     

Ketakutan tertulis di seluruh wajah pucat Permaisuri. Dia berlutut dengan bunyi plok. "Yang Mulia, apakah kau tidak tahu kepribadian Jinyang? Memaksanya untuk menikah dengan seseorang yang ia tidak cintai sama dengan memaksanya ke kematiannya."     

"Permaisuri, ini adalah urusan pria. Jangan ikut campur. Pengawal, kemari dan tangkap dia!" Cheng Feiyang melirik pada Wu Zun yang sedang berdiri di samping sebelum buru-buru memberi lirikan pada Permaisuri.     

Cheng Feiyang mungkin memang benar-benar tidak punya otak, dan tingkah lakunya dominan tiada tara, namun dia masih memiliki kasih sayang yang tulus pada permaisurinya.     

"Tidak, Yang Mulia, aku mohon padamu untuk menarik perintahmu! Kalau tidak … kalau tidak dengan membuat hambamu melihat putrinya dinikahkan pada Aliansi Kebebasan, dan tidak bisa melakukan apa-apa, hambamu ini lebih baik mati!"     

Apa yang lebih menyakitkan bagi Permaisuri adalah Cheng Feiyang tidak peduli mengenai kebahagiaan putrinya agar dirinya bisa bertahan hidup.     

Pergumulan melintasi mata Cheng Feiyang, yang secara kebetulan tertangkap oleh Wu Zun.     

"Yang Mulia, mereka yang telah mencapai prestasi besar tidak akan peduli mengenai hal sepele. Terlebih lagi, kau menikahi Jinyang dengan Aliansi Kebebasan demi seluruh Kerajaan Jinyang. Sedangkan wanita ini, dia jelas-jelas ikut campur dengan urusan Yang Mulia …. " Sebuah cahaya dingin muncul di mata Wu Zun, aura membunuh melompat keluar tanpa tertahankan dari dalam dirinya.     

[1] Melukai diri sendiri dengan benda yang dimaksudkan untuk melukai orang lain; terjebak dalam perangkap sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.