Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kembalinya Yun Chutian (26) [TAMAT]



Kembalinya Yun Chutian (26) [TAMAT]

0Yun Nianfeng mencibir dan bibirnya berkerut. "Ibu, Chutian sudah lelah. Kau harus membawanya kembali untuk beristirahat dan serahkan urusan di sini padaku. Aku akan menangani semuanya dan aku tidak ingin Chutian mengotori tangannya."     

Chutian adalah seorang gadis yang begitu menggemaskan, jadi bagaimana Yun Nianfeng tega melihat tangannya dinodai oleh darah? Beberapa hal harus diserahkan pada pria untuk dikerjakan.     

"Baiklah." Yun Chutian tersenyum. Sepertinya perasaan mereka antara satu sama lain telah berkembang agak cepat selama perjalanan ke Kota Tianhuang ini. "Chutian, ayo pergi terlebih dahulu. Nianfeng akan mengikuti kita sebentar lagi."     

"Baiklah!" Yun Chutian berbalik dan menatap pada Yun Nianfeng. "Kakak Nianfeng, aku akan menunggumu di penginapan." Yun Chutian tidak perlu tinggal di dalam istana ini lagi.     

Malam itu, beberapa orang di Kota Tianhuang ketakutan dan bangun dari alam mimpi mereka. Terutama, mereka telah mendengar jeritan memilukan hati dari kejauhan dan mereka semua merasa takut. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi.     

Keesokan harinya mereka akhirnya mengetahui pembantaian yang terjadi di Kota Tianhuang. Tidak ada satu pun orang yang pernah menyakiti Yun Chutian dibiarkan hidup! Sedangkan Wang Xuelian, dia juga mati dengan mengenaskan.     

Untuk membiarkan Wang Xuelian bersatu kembali dengan keluarganya, Yun Nianfeng telah mengirim rohnya ke neraka di Huaxia. Begitu Wang Xuelian melihat orang tuanya yang disiksa di lantai ke delapan belas dari kedalaman neraka, Wang Xuelian menangis dan ingin melarikan diri.     

Namun, tidak mudah untuk keluar setelah datang ke neraka.     

Karena hal itu, Wang Xuelian membenci Li Cuicui hingga ke intinya. Jika Li Cuicui tidak mengisi kepala Wang Xuelian dengan semua cerita-cerita itu, mungkin Wang Xuelian tidak akan melakukan kesalahan yang begitu besar.     

Sudah bagus bisa menjadi putri dari seorang perdana menteri. Mengapa Wang Xuelian begitu bodoh telah memprovokasi Yun Nianfeng dan Yun Chutian?     

Namun terlepas dari bagaimana dia menyesalinya, itu tidak akan membawa perubahan apa-apa.     

Benua Tujuh Provinsi.     

Seorang pendongeng saat ini sedang berbicara mengenai peristiwa yang terjadi belum lama lalu dan orang-orang di sekelilingnya mendengarkannya dengan penuh minat.     

"Ada sebuah desas-desus, bahwa putri ketujuh dari Kota Tianhuang sangat berbakat dan bisa belajar ilmu medis tanpa perlu seorang guru. Sayangnya, dia menderita di bawah momok orang-orang dan tak hanya putri kedua merampas hasil kerjanya, dia bahkan menjebaknya putri ketujuh dengan meracuni dirinya sendiri. Akibatnya, putri ketujuh hampir dibakar sampai mati."     

"Oh? Kalau begitu bagaimana putri ketujuh berhasil bertahan hidup?" tanya salah satu pendengar.     

Pendongeng itu tersenyum. "Ceritanya panjang. Tepat ketika putri ketujuh hendak dibakar di tiang, seorang wanita yang mirip dengan Tuhan turun dari seekor naga dan menyelamatkan putri ketujuh. Orang itu adalah dewa sejati di benua kita, Yun Luofeng!"     

"Yun Luofeng? Mengapa Yun Luofeng menyelamatkannya? Kudengar bahwa ekspektasinya sangat tinggi dan hanya beberapa orang yang bisa menarik perhatiannya."     

"Haha, aku yakin kau tidak tahu ini. Putri ketujuh itu adalah putri Yun Luofeng di kehidupan sebelumnya. Yun Luofeng telah mencari putrinya ke mana-mana selama beberapa tahun dan akhirnya berhasil menemukan reinkarnasi putrinya di Kota Tianhuang. Kalau tidak, mengapa Yun Luofeng akan menyelamatkan gadis yang ia tidak kenal itu?" Pendongeng itu melambaikan kipasnya sementara matanya dipenuhi dengan kerinduan. "Terlebih lagi, kudengar bahwa putri ketujuh yang telah mengubah namanya menjadi Yun Chutian saling mencintai kekasih masa kecilnya, Yun Nianfeng, yang juga merupakan putra dari Yun Luofeng. Mereka akan segera menikah."     

"Ini cerita yang bagus," semua orang memuji secara bersamaan.     

Hanya putra hebat Yun Luofeng yang pantas untuk putri ketujuh yang cantik tak tertandingi.     

"Yun Nianfeng, putra dari Yun Luofeng sangat mencintai Yun Chutian. Pada saat ketika mereka pergi ke Kota Tianhuang, putri perdana menteri kota itu melemparkan dirinya sendiri ke pelukan tuan muda Nianfeng namun hasilnya, putri perdana menteri itu dipermalukan oleh tuan muda Nianfeng. Di mata tuan muda Nianfeng, hanya ada Yun Chutian. Ada sebuah perkataan yang berbunyi seperti ini: Mereka yang dicintai selalu akan merasa aman dengan mengetahui bahwa mereka mempunyai dukungan dari orang terkasih mereka. Perkataan itu sangat cocok menggambarkan Yun Chutian."     

Pendongeng itu menggelengkan kepalanya dan pendengar di sekelilingnya juga melepaskan helaan napas kagum. Namun, mereka tidak menyadari bahwa dua orang tokoh utama di dalam cerita itu saat ini sedang terduduk di belakang sembari mendengarkan cerita itu dengan penuh minat.     

"Hei," Yun Chutian memecahkan kuaci dan berbalik pada Yun Nianfeng, "Kakak Nianfeng, mereka berkata bahwa kau adalah satu-satunya orang yang pantas untukku."     

Yun Nianfeng menyeringai. "Bukankah itu benar?"     

Yun Chutian mengumpulkan keberaniannya dan berkata, "Namun … aku merasa seperti ingin melarikan diri dari upacara pernikahan yang akan berlangsung dalam beberapa hari ini."     

Ekspresi Yun Nianfeng langsung menggelap. "Apa yang baru saja kau katakan?"     

"Kakak Nianfeng, bukankah ada sebuah jenis pernikahan di Huaxia yang disebut pernikahan tamasya? Aku tidak ingin mengadakan yang seperti pesta pernikahan itu. Mengapa kita tidak menikah tamasya?!"     

Semenjak Yun Chutian pergi ke Huaxia, Yun Chutian mempelajari banyak hal. Walaupun Yun Chutian jarang pergi ke Huaxia, dia kadang-kadang memikirkan mengenai makanan lezat di sana dan juga akan memohon pada Yun Luofeng untuk membawanya ke sana. Sedangkan untuk yang namanya pernikahan tamasya itu, Yun Chutian mempelajarinya ketika dia berada di sana.     

"Baiklah." Ketika Yun Nianfeng mengerti Yun Chutian masih ingin menikah dengannya, ekspresi Yun Nianfeng berubah menjadi lebih baik. "Kita akan mengikutimu. Kita akan melakukan apa pun yang kau inginkan."     

"Kakak Nianfeng, kau sangat baik padaku." Yun Chutian bersandar di bahu Yun Nianfeng dan tertawa dengan penuh semangat.     

"Ada sebuah perkataan yang pendongeng katakan tadi. Mereka yang dicintai akan selalu merasa aman dengan mengetahui bahwa mereka mempunyai dukungan orang terkasih mereka. Terlepas seberapa keras kepalanya atau tidak masuk akalnya dirimu, itu tidak masalah karena aku akan memanjakanmu. Aku bersedia membereskan semua kekacauan untukmu. Semuanya akan baik-baik saja selama kau tetap berada di sisiku selamanya."     

Yun Nianfeng tidak meminta banyak. Selama Yun Chutian ada di sampingnya, itu sudah cukup.     

"Yang benar?" Mata Yun Chutian menjadi cerah. "Kalau begitu ayo kita tulis surat untuk ibu dan ayah sekarang juga untuk memberi tahu pada mereka kita tidak akan mengadakan pesta pernikahan. Ayo menikah sambil kita bepergian!"     

"Baiklah." Senyum Yun Nianfeng lembut.     

Sepanjang hidup Yun Nianfeng, dia bersedia untuk membiarkan Yun Chutian mencari masalah sesuka hati dan Yun Nianfeng masih akan tetap mencintainya dengan cara yang sama ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.