Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Membatalkan Pertunangan (1)



Membatalkan Pertunangan (1)

0

Di aula utama, para pejabat menunduk, tidak berani membuat suara, merasa sangat takut akan perkelahian antara dua Gunung Tai dari Long Yuan yang akan membawa masalah bagi orang-orang yang tidak bersalah.

Wajah Mu Xingchou terlihat seperti dia makan kotoran; matanya yang sangat jelek dan jahat masih tidak bergerak untuk menatap wajah Yun Luo yang tidak tahu malu. Jika ini bukan karena Mu Xingchou tidak akan menang melawan pria tua itu dalam pertarungan, Mu Xingchou pasti sudah akan memulai perkelahian.

"Yun Luo, apakah kau tidak tahu malu? Apa seluruh keluargamu benar-benar tidak tahu malu? Cucumu disana sangat baik-baik saja, tidak seperti cucuku, yang sekarang tidak sadarkan diri. Dengan itu, Yang Mulia tahu sangat benar siapa yang salah."

Yun Luo tertawa mencemooh sembari berdiri; matanya galaknya yang terlihat dominan dan tajam seperti pedang.

"Cucuku aman dan sehat sekarang, terima kasih kepada perlindungan pengawal keluarga Yun kami yang cekatan, kalau tidak aku khawatir aku akan kehilangan satu-satunya keluargaku! Namun, walaupun cucuku bisa lepas dari masalah ini, dia sangat trauma. Hari ini jika kau tidak memberiku penjelasan, aku akan memerintahkan prajuritku untuk menginjak-injak kediamanmu sampai rata dengan tanah!"

Mu Xingchou marah hingga tubuhnya bergetar. Mu Xingchou mengambil napas dalam-dalam untuk menekan kemarahannya beberapa saat lalu. Tidak lagi melirik ke pria tua itu, Mu Xingchou mengalihkan pandangannya ke Gao Tu, sang Kaisar.

"Yang Mulia, silahkan Yang Mulia dapat memperjelas siapa yang benar dan salah."

Anak perempuannya Mu Xingchou adalah permaisuri tercinta Yang Mulianya. Cucunya, Mu Wu Shang, dan Putra Mahkota juga saling jatuh cinta. Jika bukan karena campur tangan Yun Luofeng, Wu Shuang sudah akan menjadi permaisuri Putra Mahkota.

Akan tetapi, Wu Shuang akan menjadi Putri Permaisuri cepat atau lambat! Bagaimana bisa Yun Luofeng yang sampah itu cocok untuk dua kata 'Ibu Dunia'?

"Ini…" Alis Gao Tu sedikit berkerut ketika dia menyaksikan kedua pejabat saling menunjuk satu sama lain. Pada akhirnya, Gao Tu menghela napas dengan ringan, "Perdana Menteri, keluarga Mu jelas salah dalam hal ini. Aksi Keluarga Yun adalah pembelaan diri. Biarkan Mu Shen datang ke keluarga Yun untuk meminta maaf."

Bukannya Gao Tu tidak mau memihak Perdana Menteri Mu, hanya saja Yun Luo meninggalkan rumah selama sepuluh tahun demi Long Yuan. Jika Gao Tu tetap memberikan pertolongan kepada Perdana Menteri di kasus ini, hati rakyat tentunya akan berubah dingin kepada Gao Tu.

Bagaimanapun, tidak peduli apakah itu orang tua Yun Luofeng atau si jenius keluarga Yun Yun Qingya, hasil akhirnya terjadi karena Gao Tu terlalu memihak keluarga Mu! Dan Yun Luofeng ini adalah satu-satunya keturunan keluarga Yun; jika sesuatu benar-benar terjadi, Gao Tu khawatir pria tua itu akan mengamuk di tempat ini dan detik itu juga.

"Yang Mulia!"

"Baiklah" Melihat Mu Xingchou ingin membuka mulutnya, Gao Tu melambaikan tangan, menghentikan kata-kata Mu Xingchou. Gao Tu langsung melihat ke arah Yun Luo dengan berwibawa dan berkata, "Masalah ini berakhir seperti ini, Mu Shen melecehkan Yun Luofeng, dan pada akhirnya Mu Shen akan menerima ganjarannya. Jadi mari lupakan saja masalah ini saja dengan kompensasi ,ini juga karena Yun Luofeng sama sekali tidak terluka. Kedepannya, tidak ada yang boleh membicarakan kejadian ini!"

Sangat jelas Mu Wushen lah yang ingin memperkosa Yun Luofeng, tetapi dari mulut Gao Tu itu hanya menjadi tindakan pelecehan.

Ada perbedaan mencolok di antara dua hal itu, sama sekali tidak memiliki arti yang sama.

Yun Luo melihat ke bawah, menyembunyikan perasaan kecewa. Yun Luo dengan datar berkata, "Karena Yang Mulia telah memutuskan, hamba akan patuh! Hanya saja karena hamba ini sudah lanjut usia, jadi hamba tidak bisa memimpin pasukan untuk berperang di hari kedepannya. Token Perintah ini akan dikembalikan kepada Yang Mulia."

Setelah berkata demikian, Yun Luo mengeluarkan Token Perintah dari lengan bajunya, perlahan mendekati Sang Kaisar, dan menyerahkannya ke seorang kasim di sebelahnya.

Kasim tersebut menerima Token Perintah dan menghampiri sisi Gao Tu, dengan hormat mempersembahkanToken itu kepada Sang Kaisar.

Gao Tu justru khawatir atas bagaimana dia dapat mengambil kembali kekuatannya dari ratusan ribu pasukan. Gao Tu tidak pernah mengira bahwa pria tua ini akan berinisiatif menyerahkannya kembali. Hati Gao Tu langsung mabuk seperti dalam ekstasi.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.