Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kecantikan yang Didambakan (1)



Kecantikan yang Didambakan (1)

0

"Aku sudah pernah mengatakan sebelumnya, alasanku disini untuk mengetahui siapa yang menyebabkan kematian mereka."

Yun Luofeng perlahan berjalan ke atas, dan senyum yang memesona di wajahnya penuh dengan bahaya seperti opium[1.Tanaman herbal dengan bunga mencolok, getah susu, dan kapsul biji bulat, mengandung alkaloid dan merupakan sumber obat seperti morfin dan kodein]. Rasa dingin melintasi mata Yun Luofeng yang menyipit, menghampiri Ye Dong secara langsung yang duduk di atas.

Ye Dong perlahan kembali ke alam sadarnya dan melihat ke arah Yun Luofeng, mendengus, "Bagaimana mungkin tidak ada korban dari sebuah perang antara dua negara? Yun Luofeng, apa tujuan yang kau punya dengan kedatanganmu sekarang? Buatku untuk tidak menangkapmu sebagai mata-mata bisa dianggap sebagai maksud baik dariku! Pengawal, bawa wanita ini turun!"

Ye Dong melambaikan tangannya dan dengan dingin memerintah.

"Aku ingin lihat siapa yang berani!"

Ye Ling pergi ke samping Yun Luofeng tanpa rasa takut di wajahnya dan menatap wajah Ye Dong yang pucat. Ujung bibir di wajahnya yang tampan terangkat dengan senyum mengejek. "Hari ini aku tidak akan membiarkan kalian semua menyentuhnya sedikit pun."

Selama beberapa tahun ini, Ye Dong mengabaikan Ye Ling dan hanya ada Permaisuri Rong dan putranya di hati Ye Dong! Karena itu, Ye Ling sudah lama kecewa dengan sosok yang di panggil ayah ini!

Sebaliknya, Yun Luofenglah yang memberikannya kehidupan baru dan membuatnya membangun dirinya lagi, bahkan juga menyediakan Ye Ling kesempatan untuk membalas dendamnya secara pribadi!

Ekspresi wajah Ye Dong berubah saat seberkas keganasan melintasi matanya. "Putraku, bahkan jika kau adalah wakil-pemilik dari Paviliun Luofeng, kau tetap putraku pada akhirnya! Tidak menurutiku dianggap tidak berbakti! Jika kau tidak ingin dianggap sebagai anak tidak berbakti, kau lebih baik mundur. Tidak hanya aku akan mengabaikan kesalahanmu dan tidak membalasnya, aku juga akan langsung menunjukmu sebagai putra mahkota!"

Ye Ling dengan dingin tertawa kecil ketika senyum menghina muncul dari wajah tampannya, seolah-olah dia tidak menaruh perkataan Ye Dong ke dalam hatinya.

"Aku tidak peduli dengan posisi Putra Mahkota!"

Bagaimana bisa posisi seorang putra mahkota bisa sebanding dengan mengabdi di sisi Yun Luofeng? Untuk alasan ini, bahkan jika Ye Dong langsung ingin menunjuknya, Ye Ling tidak akan tinggal!

"Kau …. "

Ketika Ye Dong hendak mengamuk, sebuah tenaga yang kuat tiba-tiba menghantam pikirannya dengan suara gemuruh, membuat tubuhnya langsung gemetar. Saat itu juga, pikirannya kosong dan matanya berubah dari yang marah sebelumnya menjadi ekspresi yang membosankan, kehilangan fokusnya.

Suara wanita muda itu menawan namun acuh, mengatakan, "Beri tahu aku apa yang terjadi tahun lalu, termasuk alasan kematian orang tuaku. Ungkapkan yang kau ketahui semuanya."

Ye Dong, dengan tatapan seperti tidak bernyawa, matanya melihat langsung ke Yun Luofeng, "Sepuluh tahun yang lalu, aku pernah melihat Bai Ling. Dia sangat menakjubkan mungkin bahkan para dewa akan tergoda, dan apalagi saya yang hanya seorang manusia! Dengan melihatnya, tidak bisa dihindari lagi saya tergoda! Pada saat itu berada di periode yang sama di mana seorang menteri dari Kerajaan Liujin secara tidak sengaja membunuh pangeran dari Kerajaan Longyuan. Sebenarnya, untuk hal kecil seperti ini, aku bisa menghindari perang dengan menyerahkan menteri itu, tetapi secara kebetulan, aku gelisah untuk menemukan alasan agar berperang melawan Kerajaan Longyuan. Jadi aku membuat permasalahan ini untuk menyatakan perang terhadap mereka!"

Seolah-olah kata-kata itu sangat berat, membuat setiap tubuh menteri gemetar di ruang utama seperti mereka mengalami gempa bumi besar.

Di antara mereka, orang yang mempunyai reaksi terbesar adalah Yi Bufan!

Yi Bufan selalu percaya bahwa Ye Dong mengobarkan perang melawan Kerajaan Longyuan adalah untuk melindungi rakyat dari Kerajaan Liujin! Walaupun pada awalnya itu adalah kesalahan dari Kerajaan Liujin, dia tetap menaikkan senjatanya untuk melawan musuh! Namun, Yi Bufan tidak pernah berpikir bahwa alasan sebenarnya di balik peperangan antar dua kerajaan ini adalah karena Ye Dong menginginkan seorang wanita cantik!

"Haha …. "

Tiba-tiba, Yi Bufan mulai tertawa dan ekspresi senyumnya meneteskan kepahitan, sementara tatapan kecewanya terjatuh ke Ye Dong, yang duduk di atas takhta naga. "Jadi ternyata pasukan yang berlumuran darah itu, yang bertempur dengan gagah berani, dikorbankan karena keegoisannya. Pengorbanan seperti ini tidaklah layak!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.