Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Permaisuri Rong yang Licik (2)



Permaisuri Rong yang Licik (2)

0

Terhadap tindakan Ye Ling, sebuah jejak kebencian melintasi mata Ye Luo, tetapi tidak ada sedikit pun perubahan pada senyum di wajahnya. "Adik bangsawan, sudah lama sekali semenjak terakhir kita bertemu, mengapa kau menjadi jauh dari kakakmu? Oh iya, siapakah wanita ini?"

Pandangan Ye Luo beralih ke arah Yun Luofeng dan tatapan seperti melihat sesuatu yang memesona muncul di pandangan Ye Luo.

Wajah Ye Ling menjadi serius ketika dia berbicara, "Kakak bangsawan kedua, Nona Yun bukan seseorang yang bisa kau ganggu."

"Haha," Ye Luo tertawa keji sebelum berbicara, "Adik bangsawan ketiga, aku tidak menyangka kau akan sangat protektif terhadap wanitamu. Kakakmu tidak ada niat apa-apa, aku hanya ingin mengenal dari rumah mana wanita muda ini berasal?"

Mendengar Ye Luo memanggil Tuan Putri sebagai wanitanya, Ye Ling sangat terkejut hingga jantungnya hampir berhenti berdetak. Dia buru-buru berbalik untuk melirik Tuan Putri dan hanya lega setelah melihat pihak yang satunya tidak marah.

Si bajingan ini benar-benar berani untuk melecehkan Ye Ling dan tuannya. Jika kebetulan tuannya menjadi marah, hidupnya yang tidak ada arti itu akan mencapai ujungnya.

Tidak tahu mengapa, tepat ketika Ye Luo hendak berbicara, Ye Ling merasakan dingin di punggungnya, seolah-olah ada sepasang mata dingin yang menatapnya dari tempat tersembunyi, membuat punggungnya merasakan getaran dingin dan benar-benar membatu ….

"Ye Luo, kau sebaiknya lebih hormat ketika kau berbicara!" Kemarahan muncul di wajah Ye Ling. "Jika kau berbicara seperti ini terus, jangan salahkan aku jika aku menjadi tidak hormat!"

"Hahaha!" Ye Luo tidak menanggapinya dengan serius dan tertawa terbahak-bahak. "Ye Ling, jangan kau pikir aku tidak menyadari asal usul wanita ini. Bukankah dia hanya seorang wanita dari pelacuran? Putri dari rumah mana yang akan memasuki kediaman pangeran tanpa status? Aku hanya bertanya untuk mencoba-coba, tetapi siapa yang menyangka bahwa kau akan mengamuk karena penghinaan. Mengenai masalah ini, aku sudah pasti akan melaporkannya ke ayah kaisar!"

Seorang wanita pelacuran?

Tepat setelah semua anak muda yang hadir mendengar kata-kata Ye Luo, pandangannya tidak lagi mempunyai kekaguman seperti sebelumnya, dan mereka sekarang melihat langsung ke Yun Luofeng dengan tatapan tidak bermoral dan vulgar.

Dia hanyalah seorang wanita dari sebuah pelacuran dan dengan menghabiskan sejumlah uang, mereka akan bisa membuat wanita itu dengan senang hati melepaskan pakaiannya dan memberikan layanan. Jadi, wanita seperti itu tidak pantas mereka hormati!

"Wanita." Ye Luo menoleh ke arah Yun Luofeng ketika menjilat bibirnya yang kering. "Menjadi selirku lebih baik daripada kau mengikuti Ye Ling. Walaupun statusmu terlalu rendah untuk menjadi putri kerajaan, aku bisa melimpahimu dengan banyak cinta dan kenyamanan! Aku jamin bahwa tidak ada seorang pun dari kediaman pangeran yang bisa mengganggumu. Bagaimana?"

Hanya Ye Luo sebagai putra dari permaisuri yang mempunyai hak untuk memiliki wanita secantik ini. Kualifikasi apa yang Ye Ling miliki?

Sayangnya, Ye Ling tidak lagi bisa menahannya kemudian dia mengepalkan tangannya dan mengacungkan tinjunya ke arah Ye Luo, membawa sikap yang tegas seperti sebuah pisau panas yang memotong mentega.

BUK!

Ketika tinju Ye Ling tiba di wajah Ye Luo, sepasang kaki yang lebih cepat dari Ye Ling menginjak ke arah Ye Luo. Semua orang hanya mendengar teriakan sayu sebelum tubuh Ye Luo terbang dengan kasar.

Wanita muda itu mengangkat kakinya dan menginjak ke atas dada Ye Luo sambil melihatnya di bawah dengan tatapan merendahkan. "Maaf, aku tidak mendengar jelas semua kata yang tadi kau bicarakan. Maukah kau mengulanginya lagi?"

Walaupun wanita muda berjubah putih itu meminta maaf, semua orang bisa merasakan ancaman yang memancar darinya! Terlebih lagi, dari awal, dia sudah tersenyum jahat, sementara matanya memancarkan sifat bengal dan keangkuhan.

"Pengawal, tangkap wanita ini!" Ye Luo terlihat pucat saat dia berteriak marah.

Semua orang yang hadir tidak bisa membayangkan bahwa sebelum jamuan makan dimulai, kedua pihak ini sudah mulai berkelahi.

Sebuah ledakan langkah kaki yang tertib namun kuat tiba-tiba datang mengelilingi Yun Luofeng dan Ye Ling dalam sekejap. Setelah itu, pengawal istana secara bersamaan mengeluarkan senjata mereka, sementara suasana berubah menjadi dingin dan kaku.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.