Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Sangat Tidak Tahu Malu (4)



Sangat Tidak Tahu Malu (4)

0

"Kau terlalu bodoh"

Suara Yun Xiao, kasar dan menarik, perlahan terdengar di ruang utama yang sunyi. Suara itu mirip dengan sebuah batu mendarat di permukaan danau dan membuat desiran ombak.

Ekspresi Mu Wushuang langsung berubah dan dia mengepalkan tangannya, sebuah cahaya dingin melintasi matanya yang cantik.

Pria ini benar-benar berani mempermalukan Mu Wushuang seperti ini? Jika Mu Wushuang bodoh, maka dunia ini tidak akan ada yang pintar!

"Kau memanggilku bodoh?" Tiba-tiba, Mu Wushuang mulai tertawa dingin. "Jika aku bodoh, lalu mengapa Yun Luofeng, yang seharusnya lebih pintar dariku, tidak bisa memenangkan cinta Putra Mahkota? Mengapa Putra Mahkota malah memilihku?"

Pria ini terdiam sebentar sebelum menjawab dengan jujur, "Putra mahkota juga bodoh."

Kata-kata Yun Xiao selalu akan singkat dan jelas. Kau tidak akan bisa bergantung pada pria yang pendiam dan dingin untuk berbicara lebih dari beberapa kata denganmu!

"Itu betul, Yun Xiao, kau memang sangat benar. Dua orang idiot ini benar-benar jodoh yang dipasangkan oleh surga. Jika mereka tidak bersama, maka mereka akan mengecewakan surga!" Yun Luofeng dengan malas bersandar di belakang kursi. Bibirnya mempunyai senyum licik saat pandangannya beralih ke Yun Xiao di sampingnya dan menggoda, "Mulai dari sekarang, jika kau ingin melihat, lihatlah aku sudah lebih dari cukup. Untuk menghindari orang lain yang tidak tahu malu berpikir bahwa kau menyukai dia."

Ketika mengatakan kata-kata itu, mata Yun Luofeng yang licik melirik ke Mu Wushuang yang dingin, dan senyum di mata Yun Luofeng mendalam.

Namun, kata-kata Yun Luofeng menyebabkan aliran air deras yang menggelora di ruang utama. Semua orang melihat ke Yun Luofeng dan Yun Xiao dengan keheranan, pandangan mereka seperti sedang menonton pertunjukan besar.

Mereka sudah lama mendengar bahwa Yun Luofeng menyukai pria tampan. Tidak hanya dia mengejar putra mahkota selama bertahun-tahun, tetapi dia juga menarik seorang pria di depan umum. Mereka tidak menyangka bahwa Yun Luofeng juga tidak akan membiarkan pengawalnya pribadinya terlewatkan.

Yun Luo merasakan tatapan-tatapan kaget dan memperlihatkan rasa malu di wajah uzurnya, jadi dia memelototi Yun Luofeng dengan galak.

Si gadis bau ini benar-benar menggoda Yun Xiao seperti tidak ada orang lain. Jika ini terdengar keluar, di mana dia akan menaruh wajah tuanya?

"Bagus." Setelah mendengar kata-kata Yun Luofeng, Yun Xiao mengangguk dengan serius. Mungkin takut bahwa Yun Luofeng akan salah paham, Yun Xiao yang santai dengan jujur menjelaskan, "Aku dengar wajahnya mempunyai kulit yang sangat tebal, jadi barusan, aku hanya ingin melihat apakah wajahnya atau dinding kota yang lebih tebal. Tidak mengherankan, aku masih berpikir wajahnya lebih tebal."

Dengan ekspresi yang sungguh-sungguh, pria itu seperti menceritakan kebenaran, membuat orang lain tidak bisa meragukan satu kata pun.

Kata-kata itu juga kata-kata yang paling panjang Yun Xiao ucapkan sampai sekarang, dan itu untuk mengkritik Mu Wushuang!

Haruskah itu dianggap sebagai kehormatan Mu Wushuang?

"Yun Luofeng.!"

Terlepas dari seberapa pintarnya Mu Wushuang, dia masih bisa marah karena kata-kata Yun Xiao sampai ke titik di mana napasnya menjadi tidak stabil. Mu Wushuang dengan mengamuk berkata, "Kendalikan orangmu lebih baik! Jika kau tidak tahu bagaimana mendisiplinkan mereka, aku tidak keberatan melakukannya untukmu!"

Yun Luofeng melirik ke Mu Wushuang dari ujung matanya dan perlahan berdiri dari tempat duduknya dengan senyuman licik yang berisi udara keangkuhan. "Orang-orangku tidak butuh ceramahmu! Mu Xingchou, Mu Wushuang, aku akan membalas hutang darah Keluarga Mu sedikit demi sedikit!"

Kediaman Perdana Menteri berhutang pada Keluarga Yun terlalu banyak! Jika bukan karena Mu Xingchou, orang tua dari tubuh ini tidak akan meninggal begitu muda, meninggalkan Yun Luofeng, yang masih sangat kecil waktu itu.

"Yun Luofeng." Mata Mu Xingchou berkobar. "Itu benar, kematian orang tuamu memang berhubungan dengan Keluarga Mu, tetapi aku sudah meminta maaf. Apa lagi yang kau mau? Selain itu, pernahkah kau mendengar kalimat: Jika Raja Neraka ingin kau mati tengah malam, siapa yang berani menahanmu hingga jam empat pagi? Jika orang tuamu tidak ditakdirkan meninggal, bahkan jika aku membocorkan rahasia perang, mereka tetap tidak akan meninggal! Justru karena Raja Neraka pasti ingin mengambil mereka maka menyebabkan mereka meninggal!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.