Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Putra Mahkota yang Menyesal (1)



Putra Mahkota yang Menyesal (1)

0

Pertahanan psikologis Mu Wushuanng benar-benar runtuh. Dia memelototi Yun Luofeng, dan wajahnya yang elegan dan sopan berubah menjadi suram pada saat itu.

"Yun Luofeng, kau akan membayar untuk apa yang telah kau lakukan hari ini!"

Yun Luofeng tersenyum licik, dan dengan malas bersandar di pria yang tenang di belakangnya. Yun Luofeng melirik ke Mu Wushuang yang pucat pasi. "Yah, di dunia ini, tidak ada yang cukup pintar untuk menjebakku. Aku akan menunggumu!"

Sesaat setelah Yun Luofeng selesai, wajahnya berubah serius dan dia memerintahkan dengan sinis, "Yun Xiao, ikat mereka dan kirim mereka ke makam orang tuaku. Kakekku sudah menunggu di sana untuk waktu yang lama."

"Baiklah."

Pria dingin itu mengalihkan matanya dari gadis cantik dan melihat ke Mu Xingchou dan Mu Wushuang dengan tidak berekspresi, matanya gelapnya menunjukkan hasrat ingin membunuh yang kejam.

"Hentikan! Apa yang kau akan lakukan? Aku adalah seorang Perdana Menteri dari Kerajaan, dan kau hanya seorang pengawal kecil, kau …. "

Mu Xingchou tercengang dengan sikap memaksa dari pria itu. Mu Xingchou merasa bahwa pria ini tidak hanya ingin mengikatnya tetapi juga ingin membunuhnya! Dengan rasa takut di dalam hatinya, Mu Xingchou tidak bisa menahan diri untuk melangkah mundur.

Namun, sebelum dia mempunyai waktu untuk berbalik dan melarikan diri, Mu Xingchou ditangkap oleh pria itu dan diangkat seperti seekor ayam. Wajahnya putih karena ketakutan

"Ayo jalan."

Yun Luofeng menatap kedua orang yang dipegang tangannya oleh pria itu, menguap dengan malas dan berbalik ke arah gerbang.

Ketika sosok orang-orang ini menghilang, suara diskusi yang riuh berdering lagi dari kerumunan orang-orang di gerbang.

"Itu benar bahwa kau mungkin mengenal wajah seseorang tetapi bukan hatinya. Aku tidak menyangka Nona Mu yang anggun dan bermartabat adalah orang seperti itu! Adik perempuannya hanyalah tergila-gila dengan Putra Mahkota dan tidak pernah berpikir untuk menikahinya, tetapi dia malah membunuhnya."

"Bukankah kau mendengarnya? Dia menjebak Yun Luofeng dan membuat orang-orang percaya Yun Luofeng melecehkan seorang pria tampan di jalan. Wah, aku benar-benar tidak menyangka bahwa Mu Wushuang adalah orang seperti itu. Aku berpikir Putra Mahkota tidak akan mau untuk Mu Wushuang menjadi istrinya lagi setelah orang-orang mengetahui apa yang telah dia lakukan."

"Itu benar, perempuan jalang yang licik seperti Mu Wushuang tidak pantas menjadi Permaisuri kita di masa depan."

Di luar kota.

Dikelilingi oleh pohon-pohon pinus, dua makam berdiri diatas gunung dengan tenang. Di atas makam, batu nisan terukir dengan Cinnabar [1. Mineral merah terang yang terdiri dari merkuri sulfida. Satu-satunya biji merkuri yang terkadang digunakan sebagai pigmen] yang sangat mencolok seolah-olah dicat oleh darah.

Seorang kakek berambut putih meringkuk di tanah, tangannya yang gemetar dengan lembut membelai tulisan di batu nisan, rasa sakit yang mendalam terlihat di matanya.

Jenderal Muda Yun Yang adalah seseorang yang muda, berbakat dan luar biasa. Betapa menyedihkannya dia terbunuh di medan peperangan. Istrinya, Bai Ling, adalah seorang yang gagah berani dan wanita yang luar biasa. Bai Ling berjuang dengan berani untuk negara bersama dengan suaminya. Pasangan itu terbunuh di medan perang dan dimakamkan di sini.

"Feng'er, permintaan terakhir orang tuamu adalah untuk dikuburkan di sini bersama, jauh dari kebisingan dunia dan terbebas dari gangguan duniawi di bumi ini. Sekarang permintaan mereka sudah terkabulkan. Di dalam hutan, tidak ada yang bisa mengganggu mereka."

Yun Luo menutup matanya sedikit. Bahkan sekarang, dia masih bisa mengingat rasa sakit hati yang menyayat ketika dia mendengar berita bahwa Yun Yang dan istrinya meninggal di medan perang lebih dari satu dekade yang lalu!

Sakit di hati Yun Luo belum mereda, dan dia sudah harus pergi ke medan perang untuk menggantikan putranya, melindungi negara dan rakyatnya.

Namun, pada akhirnya, apa yang dia dapatkan? Yun Luo tidak bisa membalaskan dendam putra tertua dan menantunya, dan bahkan putranya yang lebih muda dijebak dan harus bersembunyi di ruangan rahasia dan tidak bisa melihat matahari! Dan Yun Luo sendiri, setelah meninggalkan cucunya dan menjaga perbatasan selama sepuluh tahun, tidak sebanding dengan 'angin bantal' yang ditiup oleh Istri Bangsawan Mu ke Kaisar.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.