Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Memamerkan Asmara di Depan umum, Mati Lebih Cepat (3)



Memamerkan Asmara di Depan umum, Mati Lebih Cepat (3)

0

"Guan Lin," Mu Wushuang dengan erat merajut alisnya yang rapi, berkata dengan nada tidak setuju, "Perkataanmu tidak benar. Siapa yang tidak mulai dengan ketidaktahuan pada awalnya? Yun Luofeng memiliki minat, dan itu menunjukan bahwa dia bukannya sama sekali tidak ada kebaikan!"

Ujung mulut Guan Lin mengejang, tidak percaya kata-kata Mu Wushuang. Menjadi seorang sampah, Yun Luofeng sudah pasti tidak akan bisa belajar ilmu pengobatan, dan tidak ada yang ingin menerimanya menjadi anak didik.

Hanya Mu Wushuang yang cukup baik untuk membimbing Yun Luofeng.

Memang, di mata Guan Lin, Mu Wushuang ingin berdiskusi dengan Yun Luofeng mengenai seni penyembuhan jelas Mu Wushuang akan membimbing terakhirnya.

"Yun Luofeng," Mu Wushuang sekali lagi berbalik ke Yun Luofeng, "Dengan status kamu yang pemula, jika tidak ada orang yang mengarahkanmu, kau sudah pasti akan berbuat banyak jalan memutar dan juga membuang herbal medis yang tak terhitung jumlahnya! Mempunyai beberapa tips bisa berguna daripada membaca buku ilmu pengobatan sepuluh tahun sendirian."

Apakah Mu Wushuang benar ingin mengajari Yun Luofeng?

Tidak! Mu Wushuang melakukan ini untuk mempermalukan Yun Luofeng! Untuk membuat Yun Luofeng sadar bahwa selain penampilannya, Yun Luofeng sama sekali tidak berguna! Terlebih lagi, Mu Wushuang juga mengetahui bahwa dengan tabiat marah Yun Luofeng, dia tidak akan bisa menerima instruksi dari Mu Wushuang.

"Baiklah."

Ketika Mu Wushuang berpikir Yun Luofeng akan menolaknya, gadis muda dengan suara ceria ini menjawab dengan malas.

Ekspresi Mu Wushuang mendadak beku. Mengambil kesempatan orang-orang yang tidak memperhatikan, Mu Wushuang perlahan memulihkan penampilannya yang mulia. "Yun Luofeng, jika kau ada pertanyaan yang ingin kau tanyakan, aku akan melakukan yang terbaik untuk menjawabmu."

Yun Luofeng perlahan mengusap dagunya, matanya yang hitam mengandung senyum ceria. "Aku ingin mengetahui bagaimana racun bunga manluo di netralkan?"

Mu Wushuang tercengang, dan dia merenung sejenak sebelum berkata, "Jika aku tidak salah ingat, racun bunga manluo ini salah satu masalah yang ditempelkan di dinding Paviliun Medis. Bahkan dokter Paviliun Medis tidak bisa menyelesaikannya. Yun Luofeng, bahkan jika guruku datang, dia masih belum bisa menjawab pertanyaan itu. Aku sarankan kau harus mulai belajar dasar-dasarnya. Racun bunga manluo itu bukan sesuatu yang bisa kau sentuh sekarang."

Maksud Mu Wushuang adalah: sebuah masalah yang bahkan dokter di Paviliun Medis tidak bisa memecahkannya, bahkan jika dia, Mu Wushuang, tidak bisa menjawab, itu masih dimengerti.

"Metode penangkal bunga Manluo sangatlah sederhana," Yun Luofeng menguap, dengan malas bersandar di pintu kapal. "Jika kau tidak bisa memecahkan pertanyaan sederhana seperti ini, jadi apa hak kamu untuk mengajariku?"

"Yun Luofeng.!"

Gao Ling dengan marah mengepalkan tinjunya, buku-buku jarinya dijepit sampai berbunyi. Membuat orang merasa Gao Ling akan meninju wajah Yun Luofeng kapan saja.

"Kau dengan sengaja membuat semua susah untuk Wushuang!" Pada akhirnya, Gao Ling masih menahan keinginannya untuk meninju Yun Luofeng dan berkata dengan marah, "Racun bunga manluo adalah sesuatu yang bahkan Paviliun Medis tidak bisa mengatasi! Apa hak kamu dengan sombong mengatakan metode penawar racunnya sangat mudah? Kau mengusulkan pertanyaan ini dengan sengaja! Aku peringati kau- jangan mengigit lebih dari yang kau bisa kunyah! Ilmu pengobatan adalah sesuatu yang harus dipelajari dari awal. Wushuang dengan murah hati mengajarimu tetapi menerima hinaan sebagai balasannya! Kau kehilangan kesempatan bagus, kau memang ditakdirkan menjadi sampah belaka!"

Suasana di dalam kabin kapal langsung berubah muram. Semua orang menyaksikan perangai Yang Mulia Putra Mahkota yang menjadi kusut, tetapi tidak ada yang berani untuk menganggu.

Di suasana yang tegang ini, suara celepuk terdengar, dan suara seperti sesuatu terjatuh ke lantai terdengar dari dalam kabin. Pada saat itu, pandangan semua orang beralih ke sana.

Seorang kakek tua sedang terengah-engah dan menjadi pucat. Dia sedang meringkuk di lantai, gemetar. Di samping dia, seorang gadis muda yang cantik menopang tubuh si kakek tua dan dengan cemas berteriak, "Seseorang, datang dan cepat selamatkan kakekku! Keluarga Ning saya akan pasti berhutang budi untuk siapa yang bisa menyelamatkan kakek saya, dan kita juga akan menawarkan hadiah yang berlimpah!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.