Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Tamparan-Wajah Asli (1)



Tamparan-Wajah Asli (1)

0

"Yun Luofeng!" Gao Ling tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak, mengepalkan tinjunya begitu kuat sampai bergetar. "Aku memperingatkanmu, jangan terlalu berlebihan! Aku pasti tidak akan setuju dengan hal ini!"

Yun Luofeng melipat lengannya di depan dadanya, dia melirik sekilas ke wajah pucat Gao Ling, tertawa kecil. "Apa Yang Mulia Putra Mahkota pikir aku sudah pasti bisa menyembuhkan kakek tua ini? Kalau tidak, mengapa kau tidak berani menerima ketentuanku?"

"Kau … "Pembuluh darah Gao Ling menonjol di dahinya, tanda yang jelas bahwa dia akan menjadi sangat marah.

Kemudian, sebuah tangan yang hangat seperti giok menggengam kepalan tangan Gao Ling, diiringi dengan suara Mu Wushuang yang anggun dan terdengar manis tak lama kemudian.

"Putra Mahkota, apa risikonya menyetujui permintaan ini? Wushuang mempercayai bahwa Yun Luofeng tidak akan mempunyai kesempatan membuat Putra Mahkota mengangkat tangannya terhadapku." Wushuang tersenyum lembut, seseorang yang sangat berbeda dari dirinya yang biasanya dingin dan anggun.

Walaupun Mu Wushuang tidak bisa menyelamatkan Kakek tua itu, dia tidak percaya bahwa Yun Luofeng, seorang pemula, bisa menyelamatkan kakek tua. Dengan demikian, apapun permintaan yang diajukan Yun Luofeng sekarang, dia akan berakhir dengan menampar wajahnya sendiri!

"Wushuang, karena kau mengatakannya seperti itu, Putra Mahkota ini akan memberikan kesempatan ini ke Yun Luofeng." Gao Ling meraih tangan Mu Wushuang sebagai jawaban, nada suaranya lembut. Namun, ketika Gao Ling melirik Yun Luofeng, matanya dipenuhi dengan dendam, yang sangat berlawanan dengan kelembutan sebelumnya. "Yun Luofeng, aku tahu bahwa kau membuat keributan hari ini untuk menarik perhatian Putra Mahkota ini. Kau sukses! Putra Mahkota ini memang memperhatikanmu lagi. Di waktu yang sama, Putra Mahkota ini bahkan lebih muak denganmu! Jangan pernah berpikir untuk meraih kembali hati Putra Mahkota ini di dalam hidup ini!"

Gao Ling masih tidak percaya bahwa itu adalah Yun Luofeng, wanita yang mengusulkan untuk membatalkan pertunangan di dalam ruang utama lebih sepuluh hari yang lalu! Yun Luofeng ini yang mencintai Putra Mahkota mati-matian, jadi bagaimana bisa Yun Luofeng bersedia untuk membatalkan pertunangannya dengan Putra Mahkota? Itu pasti karena Kakek tua marga Yun itu kasihan dengan cucunya dan memutuskan pertunangan atas kehendak kakek tua itu sendiri.

"Haha …. "

Pria yang seperti rubah, Gao Shaochen, tertawa terbahak-bahak, lepas, langsung menarik perhatian semua orang.

"Mengapa kau tertawa?" Mata Gao Ling menggelap ketika dia bertanya dengan tegas.

"Tidak apa-apa, Pangeran ini hanya bertanya-tanya mengapa dunia ini dipenuhi dengan orang-orang tidak tahu malu? Gao Shaochen tertawa lembut, matanya yang licik, seperti rubah mengedip pada Yun Luofeng. "Nona Yun, aku tidak yakin apakah kata-kata Pangeran ini adalah benar?"

Gao Ling, sudah pasti, tidak percaya orang yang disindir Gao Shaochen adalah Yun Luofeng, mengingat kebencian pihak yang satunya terhadap Gao Ling beberapa tahun ini. Wajah Gao Ling secara tidak sadar berubah beberapa derajat lebih dingin, dan cahaya dingin menerangi matanya.

"Kakak Bangsawan, kau seharusnya lebih sadar terhadap statusmu. Kau hanyalah pangeran, jadi siapa yang memberikan keberanian untuk sombong di hadapan Putra Mahkota?"

Status Putra Mahkota Longyuan selalu dianugerahkan ke anak yang sah bukan yang tertua! Walaupun Pangeran Keempat lebih tua daripada Gao Ling, jabatan putra mahkota masih dianugerahkan ke Gao Ling, yang pada itu adalah Pangeran Kelima.

Alasan sebenarnya adalah Putra Mahkota adalah anak dari mendiang Permaisuri.

Putra Mahkota ditakdirkan untuk diagung-agungkan dari ketika dia lahir! Orang-orang lain lah yang diinjak-injak di bawah kakinya!

Mata Gao Shaochen sedikit menggelap dan mencibir, "Reinkarnasi adalah benar-benar bakat. Selama seseorang bereinkarnasi dengan benar, keahlian dia akan menjadi kedua yang terpenting. Namun, untuk beberapa orang membuang mutiara yang berkilau demi mata ikan, mereka akan selamanya menyesali keputusan ini pada akhirnya."

Setelah mengatakan kata-kata ini, Gao Shaochen tidak melihat Gao Ling lagi. Senyuman matanya terfokus ke gadis cantik tiada tara yang berjalan menuju Kakek tua itu ….

"Bisakah kau minggir?" Yun Luofeng agak mengangkat tatapannya dan memberitahu gadis cantik yang menghalanginya, "Aku sekarang akan menggunakan jarum ke Kakek ini."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.