Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kunjungan Putra Mahkota (5)



Kunjungan Putra Mahkota (5)

0

"Apa Putra Mahkota tidak mengerti bahasa manusia?" Alis Yun Luofeng sedikit mengerut, matanya melirik Jing Lin dan senyum jahat terukir di bibirnya. "Aku tidak menolak pengobatan dari Jing Lin karena aku ingin membuatmu kesal. Itu karena Jing Lin tidak punya kemampuan untuk menyembuhkan tubuhku dengan kemampuan medisnya."

Menurut Xiao Mo, ketidakmampuan Yun Luofeng untuk mengolah bukan disebabkan oleh penyakit, tetapi karena tubuhnya terlalu istimewa. Jadi, bahkan jika kemampuan mengobati Jing Lin hebat, masih mustahil baginya untuk menyembuhkan Yun Luofeng.

Mata Jing Lin tiba-tiba menjadi sangat garang sembari berkata dengan dingin, "Yun Luofeng, merawat wanita sampah sepertimu hanya akan membuang-buang tanaman herbal. Jika bukan karena niat baik Putra Mahkota, kau pikir aku akan memperhatikanmu? Karena kau tak membutuhkan penyembuhanku, kau boleh menjadi sampah seumur hidup! Apa kau bisa begitu bodoh untuk membuang kesempatan yang bagus!"

Brak!

Yun Luo memukul meja dengan kekuatan yang dahsyat. Dalam sekejap, mejanya terbelah dua, teh tumpah ke lantai.

"Jing Lin, kau pikir kau di mana? Bahkan jika cucuku wanita sampah, ada jutaan singa di keluarga Yun-ku yang mendukungnya dari belakang; dan tak ada yang akan berani menindasnya!"

"Bagus, sangat bagus!" Jing Lin sangat marah dan tertawa sinis, "Yun Luo, karena kau meremehkan kami para tabib kerajaan, jangan menyesal nantinya! Ketika kau sangat terluka dan tak bisa disembuhkan, jangan datang ke istana dan mengundang kami!"

"Hah!" Yun Luo mencemooh, melengkungkan bibirnya dan menggeram, " Sepuluh tahun lalu, anak keduaku Yun Qingya terluka parah. Awalnya, sebagai tabib kerajaan, kau seharusnya bisa menyembuhkannya. Tapi ketika aku ke istana untuk mengundangmu, tak ada yang membantu kami! Kau menyakiti anak pertamaku dan membuat anak keduaku juga meninggal! Dan juga, jika kau benar-benar ingin menolong cucuku, kenapa kau tidak membantunya ketika masalah yang muncul di tubuhnya saat itu dan dia tak bisa mengolah? Tapi sekarang kau menawarkan bantuan dan berpura-pura bersikap mulia? Kau pikir jika aku terluka parah atau semacamnya aku akan menurunkan martabatku dan mengemis padamu?"

Mendengar kebencian dalam suara pria tua itu, mata Yun Luofeng memancarkan sinar ketegangan; sepertinya saat orang-orang ini pergi, Yun Luofeng akan menanyai Yun Luo soal kebenaran di balik kematian ayah dan pamannya!

"Baiklah!" Jing Lin menggertakkan giginya, "Putra Mahkota, aku lihat anda tidak perlu sampai harus sakit hati buat Yun Luofeng, wanita sampah itu. Tak ada seorang pun di keluarga Yun bisa diselamatkan! Hmph!"

Setelah Jing Lin mengatakan hal itu, dia mengibaskan lengan bajunya dan beranjak untuk meninggalkan ruangan. Ketika Jing Lin mencapai pintu, dengan punggungnya membelakangi Yun Luo, dia berkata dengan garang: "Yun Luo, di masa depan jika kau mau cucumu disembuhkan, bahkan jika kau berlutut dan memohon padaku sekalipun, aku tidak akan menolong keluarga Yun!"

"Pergi! Cucuku tidak perlu dirimu untuk khawatir soal dirinya. Selama aku hidup aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya!" Yun Luo memandang dengan marah dan bahkan mengutuk; terlihat jelas kau Jing Lin sudah membuat Yun Luo sangat marah.

Gao Ling menatap Yun Luo dan tidak berkata apapun. Gao Ling secepatnya berjalan keluar, tapi sebelum dia pergi, Gao Ling dengan terpaksa melihat Yun Luofeng sekilas. Matanya dipenuhi dengan perasaan jijik seperti biasa.

"Pak Tua…"

"Panggil aku Kakek!" Yun Luo duduk dengan marah, menatap Yun Luofeng dengan hati kesal.

Yun Luofeng menyentuh hidungnya: "Kakek, tahun itu, apa yang terjadi dengan orang tuaku dan paman keduaku? Kakek bisa cerita padaku."

"Ah," mendengar ini, Yun Luo tiba-tiba jadi tak bersemangat. Dia mungkin teringat cerita dari masa lalu, dan matanya dipenuhi dengan duka, "Ceritanya panjang. Ketika ayahmu adalah Jenderal Junior di Longyuan, dia diminta Yang Mulia untuk melawan pasukan musuh. Hasilnya Perdana Menteri Mu yang sekarang membeberkan informasi perang, yang menyebabkan kedua orang tuamu terbunuh oleh musuh. Karena hal ini, Kakek bertarung dengan si bajingan Mu Xingchou dan mengirim prajurit untuk meluluh lantakkan kediamannya".


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.