Mahakarya Sang Pemenang

Dorongan Energi Bagian 2



Dorongan Energi Bagian 2

0Ketika Forest melancarkan serangan mereka, manajer Villa, O'Leary, baru akan minum air mineral. Sambil memperhatikan perubahan situasi di lapangan, botol air yang telah diangkat ke sisi mulutnya tetap tak bergerak. Saat bola yang disundul Eastwood masuk ke dalam gawang, reaksi pertama O'Leary adalah melemparkan botol itu dengan marah ke tanah. Dia tidak lagi peduli dengan air minumnya, melainkan membalikkan badan dan memaki. Sementara itu, Tony Twain berlari ke pinggir lapangan dengan tangan terangkat, mengayunkan tinjunya untuk memamerkan keunggulan timnya ke arah tribun penonton untuk tim tamu.     

Para fans Villa, yang sebelum ini merayakan kemenangan tanpa mempedulikan hal lain, kini terdiam.     

"... Freddy Eastwood seolah mengatakan kepada para fans Villa bahwa memimpin dengan dua gol bukan jaminan untuk menang!" kata komentator Martin Taylor, mengucapkan isi hati Tang En dengan suara lantang.     

Berganti tempat di babak kedua, kedua tim kembali bertempur setelah menyesuaikan diri dengan posisi mereka. David O'Leary pasti telah membuat pengaturan defensif yang komprehensif selama paruh waktu untuk mengatasi Eastwood. Pria Romani itu tidak lagi memiliki kesempatan yang sama di babak kedua pertandingan.     

Di saat yang sama, lini pertahanan Forest, yang dipimpin oleh pemain veteran Hierro, tetap tak tergoyahkan. Mereka mencegah Juan Pablo Angel, penyerang Villa dari Kolombia, dan pemain terkenal dari Peru, Nolberto Solano mendapatkan peluang untuk menimbulkan ancaman bagi gawang tim. Meski Hierro telah semakin tua dan kecepatan beloknya terlalu lambat, pengalaman dan kemampuannya untuk menghalangi rute umpan lawan dengan cepat terus menetralkan berbagai serangan dari Aston Villa.     

Dia masih tetap menjadi bek tengah yang paling dipercaya oleh Tang En. Sayang sekali kondisi fisiknya tidak memungkinkannya untuk bermain dalam satu musim penuh. Mungkin penundaan satu tahun sebelum membawa Hierro ke tim telah menutup pintu nasib antara Tang En dan bek tengah paling luar biasa dalam sejarah tim nasional Spanyol serta Real Madrid; waktu mereka untuk bersama hanya satu tahun. Kontrak antara Hierro dan Forest hanya berlaku selama satu tahun, dan veteran asal Spanyol itu tidak berniat untuk memperpanjang kontraknya. Tapi, itu memang tak terhindarkan. Setahun yang lalu, Forest masih berjuang di Liga Satu. Nottingham Forest saat itu tidak mungkin bisa menarik perhatian pemain seperti Hierro.     

Pertandingan memasuki jalan buntu dengan skor tetap imbang pada 2:2. Skor itu tidak berubah dalam jangka waktu yang cukup lama.     

Tang En mulai membuat penyesuaian; dia mengganti Albertini, yang staminanya mulai menurun. Pendatang baru selama transfer musim dingin, Mikel Arteta dari Spanyol, akhirnya akan mewakili Forest dalam pertandingan liga.     

Ini bukanlah rutinitas pemanasan bagi pemain baru agar terbiasa dengan suasana di dalam pertandingan. Ini adalah langkah menentukan yang memintanya untuk membantu rekan setimnya agar bisa keluar dari jalan buntu. Arteta tahu persis arti di balik pergantian pemain yang dilakukan oleh Tang En; banyak harapan ditujukan padanya. Tapi bukankah ini selalu terjadi pada pemain sepakbola profesional? Dia tidak peduli dengan tekanan yang berasal dari ekspektasi; dia tahu kalau dia tidak akan mengecewakan manajer.     

Aku bukan anak muda yang perlu membuktikan diriku. Selama berada di Skotlandia bersama Rangers, aku sudah melakukan itu. Sekarang ini, aku hanya perlu melakukan tugasku dan memberikan kontribusi bagi tim. Itu saja sudah cukup.     

Dari sejak pertama kali Arteta bersentuhan dengan bola di lapangan, sensasi yang familiar kembali terasa di seluruh tubuhnya. Perasaan itu adalah perasaan yang dicarinya selama setengah musim bermain bersama Real Sociedad. Dia mengerti gaya sepakbola di sini; dia sudah terbiasa dengan ritme pertandingan; dia tahu persis apa yang perlu dia lakukan di setiap menit dan detik saat berada di lapangan ini. Mungkin, bertahun-tahun yang lalu saat dia berpindah-pindah klub, dari Barcelona ke Paris Saint-Germain dan dari Prancis ke Skotlandia, dia telah terasingkan dari sepakbola Spanyol. Sebaliknya, dia telah mengembangkan rasa sukanya pada sepakbola Inggris yang memiliki ritme lebih cepat.     

Saat Arteta menggantikan Albertini di lapangan, tentu saja dia harus mengambil alih tanggung jawab dalam mengorganisir serangan tim. Ini artinya lebih banyak bola akan diberikan padanya.     

Setelah beberapa saat melakukan pemanasan dan membiasakan diri di lapangan, Arteta mulai mengumpan ke depan, berpartisipasi aktif, dan juga mengorganisir serangan mereka.     

Setelah memberikan serangkaian umpan yang bagus, kepercayaan diri Arteta kembali pulih dengan cepat. Serangan Forest mulai mengalami peningkatan. Berbeda dengan Albertini, dribbling dan passing Arteta diiringi dengan kecerdikan yang lebih besar. Seringkali dia akan memberikan umpan-umpan yang luar biasa ke tempat-tempat yang paling tidak diduga. Dia juga memanfaatkan lebih banyak umpan pendek. Dengan bola di bawah kakinya, pola serangan Forest menjadi jauh lebih bervariasi dan kompleks. Mereka tidak lagi harus berpegang pada satu pola yakni merebut bola dan membawanya ke garis akhir melalui sayap; kini mereka bisa berusaha untuk menusuk dari tengah dengan kombinasi serangan mereka.     

Dengan 10 menit tersisa di dalam pertandingan, kombinasi tunggal dari Arteta dan Ribéry berhasil menipu seluruh lini pertahanan Villa. Tepat di depan area penalti, Arteta menghentikan bola dan tidak mengopernya ke pemain lain, seolah-olah dia sedang menunggu seseorang. Pada saat ini, Ribéry tiba-tiba saja memotong ke depan dengan kecepatan sangat tinggi di sayap kiri. Gerakannya yang tiba-tiba itu menarik perhatian bek kanan Villa, Ulises de la Cruz. Dia tidak punya pilihan selain mundur dan bertahan melawan terobosan Ribéry.     

Tapi Arteta tidak mengoper bola ke Ribéry. Sebaliknya…     

"Arteta! Umpan langsung! Tidak, bukan untuk Ribéry. Itu untuk ... Eastwood!"     

Meskipun Arteta menghadap ke arah Ribéry, dia mengoper bola ke Eastwood yang secara diagonal berada di belakangnya!     

Karena gerakan maju dari pemain belakang Aston Villa, si pria Romani itu awalnya berada dalam posisi offside. Tapi, gerakan memotong ke depan yang dilakukan dengan tiba-tiba oleh Ribéry memaksa Ulises de la Cruz untuk mundur. Dengan begitu, Eastwood tidak lagi offside. Memanfaatkan momen ini, Arteta mengoper bola ke Eastwood yang sudah menerobos ke belakang dua pemain bek tengah.     

Dengan sebuah peluang emas seperti ini, Eastwood, yang berada dalam kondisi bertanding yang sangat baik, tidak mungkin menyia-nyiakannya. Dia membalikkan badan dan menendang!     

"Itu GOOOL!! Gol ketiga! Ini adalah hat-trick pertama Eastwood di musim ini! Benar-benar indah! Freddy Eastwood sendirian saja mengalahkan Aston Villa; dia adalah pemain terbaik di pertandingan hari ini, dan tidak ada pemain lain yang pantas mendapatkannya ... dia yang terbaik!"     

Tang En melompat dari tempat duduknya. Apa yang membuatnya sangat senang dengan gol ini adalah tidak hanya mereka telah membalikkan kedudukan, tapi dia juga telah menyaksikan momen penuh inspirasi dari Arteta dan rentetan kecemerlangan Eastwood. Dalam menghadapi pertandingan yang sangat bagus seperti ini, siapa yang bisa tidak bahagia?     

※※※     

Setelah pertandingan berakhir, Eastwood menjadi fokus laporan media. Seperti halnya George Wood, kisah pria Romani itu juga memiliki semacam mistis di dalamnya. Dan segera saja, media menemukan kisah antara Eastwood dan George Wood. Ini sangat menggembirakan untuk dijadikan gosip di dalam tabloid-tabloid Inggris.     

Eastwood menjadi topik hangat di Fleet Street, sementara Forest kembali muncul di berbagai bagian berita olahraga di media.     

Tim Tony Twain telah berhasil mengumpulkan 43 poin. Mereka terus menempel erat pada Liverpool, yang berada di depan mereka. Dengan jumlah poin yang sama, kini muncul pertanyaan tentang tim mana yang akan menyerah pertama kali di bawah tekanan dan kemudian tertinggal.     

Forest mulai menambah kecepatan, mempersiapkan diri untuk menantang musuh yang kuat tepat di atas mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.