Mahakarya Sang Pemenang

Sebuah Pertunjukan Jenius Bagian 2



Sebuah Pertunjukan Jenius Bagian 2

0Serangan tim Forest di Old Trafford agak sedikit monoton. Mereka tidak bisa menerobos dari kedua sayap, yang biasanya merupakan serangan terbaik mereka. Albertini tertahan di belakang dan tim Forest bahkan tidak bisa menyerang dari lini tengah. Dengan begitu, bagian sayap sama sekali tidak berkutik, lini tengah juga tidak bisa, dan kedua striker tim Forest telah benar-benar terkucilkan, tak terlihat melakukan aksi apapun dalam waktu yang lama.     

Pada saat itu, Twain ingin sekali memiliki seorang gelandang serang di tim yang bisa berbagi tanggung jawab dalam mengorganisir serangan. Dia tidak harus seorang gelandang serang, melainkan harus seorang gelandang yang bisa mengorganisir serangan.     

Ribéry menggiring bola di sepanjang sayap untuk menerobos, tapi umpan yang diberikannya ke Eastwood tiba-tiba saja dicegat oleh sosok yang ada di belakangnya.     

"Cristiano Ronaldo! Dia bergegas mundur dari lini depan dan memotong umpan Ribéry!"     

Bocah yang tidak sabaran itu beraksi sendiri untuk merebut bola.     

Serangan tim Forest tiba-tiba saja berakhir, dan seluruh pemain bergegas kembali ke posisi mereka. Ronaldo tidak akan memberi mereka waktu untuk kembali mengatur pertahanan. Setelah berhasil merebut bola, dia berbalik dan menerobos di sepanjang sayap, berharap bisa menggunakan kecepatan dan skillnya untuk menggiring bola langsung ke area penalti tim Forest.     

Setelah menyodok bola ke depan, dia melihat seorang pemain muncul di sisi sayap itu.     

Itu pemain nomor 13 yang sombong! Bagus sekali kau ada disini ... coba hentikan aku kalau kau bisa!     

Ronaldo menggiring bola dan berlari ke arah Wood, lalu melakukan scissor move yang memukau, cepat dan mematikan. Wood bingung menentukan arahnya hingga pusat gravitasinya menjadi tidak stabil.     

Ini dia!     

Ronaldo memindahkan bola ke samping dan mempercepat larinya. Saat dia berusaha memotong ke dalam dan memunggungi Wood, tiba-tiba saja dia merasakan punggungnya berbenturan dengan penghalang.     

"Ronaldo ingin menerobos! Tapi George Wood menempel terus padanya."     

Setelah berlari beberapa langkah bersama Wood, Ronaldo menyadari bahwa dia tidak bisa mengandalkan kecepatan saja untuk melewati pemain nomer 13. Kelihatannya dia akan harus menggunakan gerakan step-over terbaiknya untuk bisa melewati pemuda itu.     

Di depannya adalah bek tengah tim Forest, Matthew Upson. Ronaldo membuat rencana yang baru. Punggungnya akan tetap menghalangi Wood disaat dia berlari, dan kemudian dia akan memotong ke dalam untuk membuat Wood mengira bahwa dia mencoba menerobos; itu akan membuat lawannya mempercepat larinya.     

Wood memang tertipu. Setelah menduga kalau Ronaldo akan menerobos, ia segera mempercepat larinya dan mengarah ke depan Ronaldo; kemudian dia melihat ke belakang dan melihat Ronaldo menggunakan tumit kanannya untuk memukul bola dari bagian luar kakinya ke bagian dalam kakinya. Pada waktu yang bersamaan, dia tiba-tiba saja berhenti dan berputar dan melewati Wood.     

"Lihat itu! Terobosan yang mendebarkan ... Ini adalah momen Ronaldo! Di Theatre of Dreams di Old Trafford, sebuah pertunjukan jenius sedang dipentaskan!"     

Melihat betapa mudahnya Ronaldo melepaskan diri dari Wood, komentator itu melontarkan semua pujian yang bisa dipikirkannya kepada pemain Portugal itu, seolah-olah dia sedang berada di teater dan melemparkan bunga ke arah seorang aktor.     

※※※     

Para fans Nottingham Forest memberikan cemoohan keras dari tribun selatan Old Trafford.     

Skinny Bill melepas headphone-nya dan berkata pada Big John, "Komentator itu bilang kalau ini adalah momen bagi penampilan jenius Ronaldo!"     

"Omong kosong! Kita juga punya seorang jenius!" John melemparkan gelas kertas kosong yang ada di tangannya. Dia sudah kesal dengan pujian si komentator yang memuakkan. "Ayo, guys! Jangan biarkan para bajingan Manchester United itu meremehkan kita! Bernyanyilah denganku!"     

"Wood! Wood! Wood Wood Wood! Tumbuhlah menjadi Forest! Wood! Wood! Wood Wood Wood! Biarkan lawanmu kesulitan! Kalau kau ingin lewat, bolanya tetap tinggal! Tetap tinggal! Tetap tinggal! Wood! Wood! Wood Wood Wood! Tumbuh menjadi Forest! Forest! Forest! Kemenangan! Ayo, Ayo, Ayo! Forest Forest! "     

Ronaldo mendengar sorakan nyaring itu datang dari tribun Old Trafford. Dia suka mendengar penonton bersorak atas penampilannya. Ini benar-benar The Theatre of Dreams.     

Matthew Upson ada di depannya. Saat dia melihat Ronaldo melewati Wood sambil menendang bola agak jauh darinya, Upson ingin bergegas maju dan mencegat bola. Tapi dia meremahkan kecepatan lari si pria Portugis itu. Ronaldo hanya setengah langkah lebih cepat darinya dalam mendapatkan bola, dan kemudian dia melompat dan melakukan Marseille Turn, membawa bola bersamanya, dan melewati Upson!     

"Ah! Itu cantik sekali! Penampilan jenius!" Komentator itu berteriak tak terkendali, seolah-olah dia telah melihat pertunjukan passing bola yang sangat bagus dari beberapa pemain, seperti adegan tembakan Thierry Henry ke gawang Tottenham Hotspur. Gol yang hebat itu sangat menarik hingga disiarkan berulang-ulang sebagai klip pembuka di BBC selama setahun.     

Ronaldo, yang baru saja menggunakan Marseille Turn untuk berputar dan melewati Upson, mengira bahwa dia akan berhadapan dengan ruang kosong di depannya. Tapi dia tiba-tiba saja membentur sesuatu, hampir saja kehilangan keseimbangan. Untungnya, dia bisa bereaksi dengan cepat, dan bola di kakinya bergulir ke sisi kiri karena kekuatan benturan itu.     

Saat itulah dia bisa melihat siapa yang barusan menabraknya. Dia terkejut saat melihatnya: George Wood!     

Pemain tim Forest nomor 13 baru saja memanfaatkan peluang untuk mengejarnya lagi saat dia menggunakan Marseille Turn untuk berputar melewati Upson dan harus melambat setelahnya!     

Pemuda ini... Apa masih belum berakhir?     

Melihat bagaimana ia berubah arah dari yang semula menghadap gawang dan kini menghadap ke sayap hanya dengan satu benturan dari Wood, Ronaldo kini harus bertarung dengan Wood. Meski van Nistelrooy tidak berada jauh di belakangnya dan datang untuk membantunya, dia tidak akan mengoper bola. Dia bertekad akan bertarung dengan pemain nomor 13.     

Berhenti dengan tiba-tiba, dia menghentikan bola menggunakan tumitnya, berbalik, dan mendongak untuk kembali menemukan George Wood!     

Tidak ada jalan lain. Dia kembali berbalik dan menendang bola untuk terus menuju garis akhir dan mencoba menerobos. Pada awalnya, dia lebih cepat dari Wood, tapi setelah dua langkah, Wood sudah sejajar dengan Ronaldo.     

Dalam hal kemampuan berlari, Ronaldo tidak sebagus pria di hadapannya. Staminanya mengerikan!     

Rahasia pertahanan Wood adalah menggunakan kebugaran fisiknya yang luar biasa, melekat erat pada lawan, tidak membiarkannya menerobos dengan mudah, dan tidak membiarkannya menembak ke gawang dengan mudah. Jadi, sebenarnya, untuk menghadapi Wood, seseorang perlu mengoper bola dengan cepat. Kalau bola dikuasai terlalu lama, dia akan semakin sulit mempertahankannya.     

Itulah kesalahan Ronaldo.     

Meskipun dia bisa melihat garis gawang semakin dekat, dia semakin jauh dari gawang itu sendiri dan hanya bisa mengumpankan bola.     

Pertunjukan satu-orang yang brilian tadi sudah tidak ada lagi.     

Minat komentator juga berubah dari yang semula memuji Ronaldo kini mengagumi kemampuan defensif Wood.     

"Ini tak bisa dipercaya! Ronaldo sama sekali tidak bisa menyingkirkan George Wood!"     

※※※     

Menyaksikan pertandingan dengan headphone menyala, Bill berteriak, "Tentu saja dia tidak bisa! Karena George jenius! Kalian saja yang sama sekali tidak memahami jenius sepertinya!"     

※※※     

Semakin dekat dengan garis gawang, Ronaldo menyadari bahwa Wood tidak berniat untuk melambat. Jadi dia hanya mempercepat larinya, dan kemudian mengayunkan kakinya untuk mengumpan silang!     

Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menyingkirkan lawannya. Bagaimanapun, hanya ada Upson di area penalti tim Forest. Selama dia bisa menipu Wood, dia masih bisa menemukan peluang yang sempurna untuk terlibat dalam satu-lawan-satu dengan kiper Forest. Dia tidak mau menukar terobosan indah dengan tendangan sudut ....     

Saat Wood melihat kalau Ronaldo akan mengumpan silang, tanpa berpikir lagi, ia menjulurkan kakinya untuk menghalangi jalur bola. Ronaldo menunggunya melakukan itu; dia segera berhenti berlari dan menggunakan tumitnya untuk menempatkan bola di garis gawang, karena dia dan Wood akan tergelincir.     

Satu-satunya perbedaan adalah seluruh tubuh Wood meluncur keluar, dan pusat gravitasi Ronaldo tidak hilang, karena ia sudah siap untuk itu. Dia hanya perlu menyesuaikan diri dengan dua langkah, dan dia kembali mengendalikan bola!     

Sementara bagi Matthew Upson, yang bergegas maju, Ronaldo memiliki setidaknya sepuluh cara untuk menerobos hadangannya.     

Wood melihat Ronaldo tidak mengumpan silang. Sebaliknya, saat ia melihat Ronaldo membuat bola tetap berada di dalam lapangan, ia tahu bahwa ia telah ditipu. Jadi, saat tubuhnya meluncur keluar, tangannya bergerak seperti cakar dan meraih rumput untuk memperlambat luncurannya. Dia mencungkil sekitar sepuluh petak di lapangan! Kelihatannya jadi seperti jejak ban yang terlihat di jalanan saat rem diinjak.     

Pada akhirnya, tangan Wood penuh dengan potongan rumput.     

Ronaldo akhirnya menghentikan larinya. Dia mengambil langkah kecil, bersiap untuk melangkah maju dan menendang bola.     

Tangan Wood mendorong keras dan dia melompat kembali ke lapangan.     

Langkah kedua Ronaldo lebih besar dari yang pertama; dia masih menyesuaikan pusat gravitasinya.     

Matthew Upson bergegas maju dengan terburu-buru.     

Van Nistelrooy berlari ke arah gawang, mengangkat tangannya untuk meminta bola. Saat ini, tim Forest tidak punya pemain bertahan di depan gawang mereka. Selama bola dioper ke sana, tembakan fatal bisa dilakukan. Pada saat itu, skornya akan menjadi 3: 0, dan tim Forest sudah pasti akan kalah.     

Wood mengangkat tangannya dan melemparkan rumput yang dicengkeramnya ke lensa kamera jurnalis foto di belakangnya. Dia melesat seperti peluru dan meski dia masih cukup jauh dari bola, dia mempercepat lajunya dengan melakukan tackling!     

Ronaldo akhirnya kembali berada di lapangan. Bola masih dekat dengannya. Sepertinya Wood takkan punya kesempatan. Menatap ke arah bola, dia sama sekali tidak melihat gerakan Wood, dan dia mengangkat kakinya untuk menendang bola. Tiba-tiba saja, sebuah kaki muncul di depan matanya; kaki itu lebih dekat ke bola daripada kakinya!     

Siapa itu?     

Sosok berbaju kuning itu melintas seperti kereta api ke dalam bidang pandangnya, dan bola pun terdorong menjauh!     

"George Wood! Teknik mencuri bola yang luar biasa! Tidak ada yang mengira kalau dia akan mengambil kesempatan itu saat semua orang sudah menyerah!     

Pemain nomer 13 melesat melewati Ronaldo, yang benar-benar lupa dengan apa yang akan dilakukannya. Dia masih mengangkat kakinya di tempat itu, tapi tidak memberikan respon lain.     

Dari awal hingga akhir, dia tidak bisa menyingkirkan pemain nomor 13, dan pada akhirnya, lawannya berhasil merebut bola! Dia masih tidak mempercayai matanya.     

※※※     

Saat mereka melihat Wood berhasil mencuri bola dari Ronaldo barusan, nyanyian dan tepuk tangan di Theatre of Dreams perlahan mulai menghilang kecuali di satu tempat.     

Sorakan para fans Nottingham Forest di tribun selatan semakin memuncak. Dengan suara keras mereka menyanyikan lagu yang ditulis untuk Wood, dan pada akhirnya berteriak bersama di akhir lagu, "Dia jenius yang asli!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.