Mahakarya Sang Pemenang

Masa Depan Tiga Juta Enam Ratus Ribu Poundsterling Bagian 2



Masa Depan Tiga Juta Enam Ratus Ribu Poundsterling Bagian 2

0George Wood menandatangani kontrak delapan tahun dengan tim Forest. Para fans Nottingham Forest senang melihat pemain muda itu memilih untuk menempatkan masa depannya di Nottingham Forest dan tidak pergi ke tempat lain untuk mendapatkan uang.     

Setelah menyelesaikan kontrak Wood, Tang En juga berhasil mengamankan pembelian pemain penting lainnya.     

Pembelian itu menyangkut Ashley Young. Saat Nottingham Forest menawarkan lima ratus ribu pound, Watford sama sekali tak tertarik. Nottingham Forest menawarkan enam ratus ribu pound untuk yang kedua kalinya, tapi Watford tetap bergeming.     

Kali ini, efek seratus ribu pound yang diberikan Allan Adams kepada Ashley Young akhirnya mulai tampak. Ashley Young menjelaskan kepada klub Watford bahwa ia ingin mereka melepaskannya ke Nottingham Forest. Alasannya adalah karena dia saat ini tak diturunkan di setiap pertandingan, dan dia sudah berusia delapan belas tahun. Kalau dia tidak bisa mendapatkan waktu bermain yang cukup banyak di lapangan, dia takkan bisa meningkatkan skillnya.     

Setelah itu, Tang En menghubungi Young secara pribadi. Melalui telepon, Tang En berjanji bahwa Young akan diberi posisi inti di tim. Di saat yang sama, dia berharap Young akan terus bekerja sama dengan Nottingham Forest dan melakukan satu atau dua wawancara pers. Apabila dia menyatakan niatnya untuk bergabung dengan Nottingham Forest secara terbuka, hal itu akan memberi tekanan pada Watford FC.     

Setelah dijanjikan posisi inti di tim, Ashley Young langsung bersedia melakukan apa pun yang diperintahkan Tang En padanya. Satu hari setelah itu, di depan rumahnya, ia menerima wawancara dari Pierce Brosnan, seorang reporter dari Nottingham Evening Post. Wawancara ini terutama membicarakan tentang Nottingham Forest dan Tony Twain.     

Selama wawancara, Ashley Young menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan tim di bawah Manajer Twain. Dia juga dengan santai berbicara tentang lima kemenangan beruntun Nottingham Forest di liga, dan bagaimana dia merasa pujian untuk itu harus diberikan pada Tony Twain. Meski masih mengenakan kaus jersey Watford, Ashley Young sudah mulai memuji Nottingham Forest.     

"... Nottingham Forest memiliki sejarah yang luar biasa. Akan seperti mimpi yang jadi kenyataan untuk bisa bermain di tim seperti itu! Anda tahu kan kalau pemuda sepertiku cenderung mengalami lonjakan terbesar dalam hal skill. Jadi, kami perlu berpartisipasi di lebih banyak pertandingan untuk mendapatkan pengalaman. Karena aku tak mendapat banyak kesempatan untuk bermain di Watford, kenapa aku tak boleh pindah ke lingkungan yang berbeda?"     

Setelah wawancara itu dipublikasikan, Watford FC tak bisa lagi menyangkal bahwa mereka takkan bisa membuat pemain yang menjadi harapan terbesar tim itu untuk tetap tinggal disana. Sekarang, yang bisa mereka lakukan hanyalah membuat tim mendapatkan uang sebanyak mungkin melalui transfer Ashley Young, dan menebus kehilangan pemain itu melalui keuntungan moneter.     

Tapi Allan tak mau diperas lagi. Dia mengajukan penawaran terakhir ke Watford — tujuh ratus ribu pound, dan tidak lebih satu penny pun. "Bagaimanapun," katanya kepada mereka, "sikap pemain sudah terlihat jelas. Sisanya terserah Anda. Paling buruk, Nottingham Forest bisa beralih ke target lain. Tujuh ratus ribu bisa mendapatkan pemain yang sangat bagus di Liga Satu."     

Tepat ketika Nottingham Forest mengajukan penawaran mereka, Young menghubungi manajer Watford untuk memberi tahu bahwa dia baru saja mengalami cedera dan harus mengambil cuti satu hari, dan bahwa dia takkan bisa berpartisipasi dalam pelatihan.     

Melihat situasi ini, apa lagi yang bisa dilakukan oleh Watford FC? Mereka tahu betul bahwa kebetulan seperti itu tak mungkin terjadi. Itu pasti sebuah kolusi antara Young dan Nottingham Forest. Tapi meski mereka tak ragu bahwa mereka benar, mereka tak punya cukup bukti untuk membawa masalah ini ke Football Association Inggris dan FIFA.     

Begitulah akhirnya, Nottingham Forest membeli bintang yang sedang naik daun, Ashley Young, dengan biaya transfer tujuh ratus ribu pounds.     

Tapi langkah Tang En di bursa transfer pemain tak berhenti di situ. Masih ada masalah besar dengan bek kiri dan kanan tim. Dan, di saat yang sama, karena Rebrov bermain sebagai gelandang, hanya ada tiga orang yang tersisa di garis depan. Ini jelas tidak cukup bagi tim untuk bisa mengatasi tuntutan setengah musim yang tersisa, mengingat partisipasi mereka di Liga Satu dan EFL Cup.     

Di musim lalu, bek kanan tim memiliki masalah, jadi Tang En membuat John Thompson bermain sebagai bek kanan. Hal ini terbukti menjadi sebuah pergantian pemain yang sukses. Sekarang, posisi bek kiri-lah yang menjadi titik lemah tim Forest. Meski Gareth Bale memang berbakat, dia masih berusia empat belas tahun. Seperti kata pepatah, "Air yang jauh tak bisa memuaskan dahaga saat ini". Jadi, tim masih perlu mencari bek kiri yang cocok di bursa pemain.     

Tang En memiliki pengetahuan yang sangat terbatas tentang pemain di Liga Satu, tapi dia tahu seseorang yang ahli. Dia mengatakan pada Moore, mantan perekrut di tim, bahwa tim Forest saat ini membutuhkan bek kiri muda yang bisa dipupuk, dan yang memiliki banyak potensi dan ruang untuk tumbuh. Setelah Moore mendengar masalah ini, ia langsung menuliskan jawabannya: Leighton Baines, pemain muda dari Wigan Athletic FC, yang saat ini duduk di bangku pemain cadangan. Kalau Tony Twain mau, dia hanya perlu melakukan apa yang telah dia lakukan pada Ashley Young dan menjanjikannya posisi sebagai pemain inti. Kalau itu terjadi, baik Wigan maupun Baines sendiri takkan bisa menolak tawaran mereka.     

Tang En menatap nama itu selama beberapa waktu sebelum akhirnya dia ingat siapa dia: dia adalah kapten tim Wigan selama Liga Utama Inggris musim 06-07, pemain inti bek kiri di tim nasional Inggris U21, dan bakat baru yang mana manajer Manchester United, Ferguson, secara terbuka mengutarakan keinginannya untuk merekrut Baines.     

Dan kebetulan sekali Leighton Baines saat ini masih bermain sebagai pemain cadangan di Wigan. Dari sini, Tang En tahu bahwa dia lagi-lagi akan bisa mendapatkan transaksi yang bagus. Kalau Tang En tak membelinya sekarang, akan sulit bagi Nottingham Forest untuk membelinya setelah Wigan menyadari nilainya yang sesungguhnya.     

Karena itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Tang En mengirimkan permintaan ke Wigan untuk membeli Leighton Baines, bersama dengan tawaran empat ratus ribu pound. Untuk pemain muda yang baru saja mulai bermain di tim utama, harga ini sangat besar. Jadi, Wigan tak punya alasan untuk menolak tawaran itu. Dan begitulah, kapten tim Wigan di masa depan direnggut oleh Tang En.     

Dengan Leighton Baines dan orang Norwegia, Davy Oyen, Tang En akhirnya merasa masalah bek kiri Nottingham Forest telah terselesaikan.     

Sementara untuk posisi striker, Tang En telah memikirkan kandidat yang cocok sejak lama.     

Orang itu adalah Peter Crouch, yang suka melakukan tarian robot setelah dia mencetak gol, dan yang nantinya akan menjadi jagoan bertubuh-jangkung di Liverpool dan Inggris. Tapi, saat ini dia sedang merasa sangat tidak puas berada di Aston Villa. Crouch memulai debutnya di Tottenham Hotspurs, tapi ia baru mulai menarik perhatian klub lain saat dia berada di Portsmouth. Di sana, ia mencetak total delapan belas gol dalam tiga puluh tujuh pertandingan selama satu musim. Setelah itu, dia dibeli Aston Villa dengan harga lima juta pound, di mana dia masih tetap berada disana sampai saat ini. Tapi, ia tak bisa mencapai kembali kejayaannya seperti ketika dia berada di Portsmouth.     

Pada musim 01-02, ketika dia baru saja bergabung dengan Aston Villa, dia telah mencetak dua gol dalam tujuh pertandingan. Setelah itu, ia mewakili tim sebanyak empat belas kali di musim 02-03 dan tak mencetak satu gol pun. Di akhir paruh pertama musim 03-04, ia sudah turun enam belas kali dan merupakan bagian dari lineup awal untuk hampir setiap pertandingan musim ini, tapi ia hanya mencetak empat gol ...     

Bagi seorang striker inti, hasil seperti ini bisa dikatakan menyedihkan.     

Aston Villa sudah mulai menyesali keputusan mereka, dan saat ini sedang dalam proses ingin menyingkirkannya. Oleh karena itu, Nottingham Forest muncul di saat yang tepat, dengan mengajukan proposal pinjaman-sebelum-membeli ke Aston Villa. Crouch akan dipinjamkan ke Nottingham Forest hingga akhir musim ini, dan kalau penampilannya bagus, Forest akan membelinya seharga satu juta delapan ratus ribu pound.     

Tim Liga Utama Inggris, Aston Villa, menyetujui proposal ini, jadi satu-satunya yang perlu dilakukan hanyalah membahas benefit pribadi dengan Crouch. Tang En awalnya agak khawatir jika striker inti yang bermain untuk tim Liga Utama Inggris seperti Crouch mungkin tak mau bermain di tim Liga Satu. Tapi hal ini ternyata tak jadi masalah sama sekali. Crouch menginginkan perubahan lingkungan, dan liga yang membuatnya terkenal sebelum ini adalah Liga Satu.     

Karena si pemain sendiri tak merasa keberatan, segalanya menjadi lebih mudah. Nottingham Forest dan Aston Villa mencapai kesepakatan tentang proposal pinjaman-sebelum-membeli, dan Crouch juga mempermudah Nottingham Forest terkait benefit pribadinya. Dengan kedua pihak belah pihak sama-sama setuju, Tang En mendapatkan striker terjangkung sepanjang sejarah tim nasional Inggris, Peter Crouch, yang tingginya mencapai enam kaki tujuh inci.     

Dua hari sebelum putaran pertama semifinal EFL Cup, Tang En membawa semua pemain Nottingham Forest, termasuk mereka yang baru saja bergabung dengan tim selama bursa transfer musim dingin, untuk menghadiri sebuah konferensi pers. Hal ini dilakukan agar dia bisa memberikan sebuah pengumuman sederhana kepada publik tentang pemain baru di tim.     

Freddy Eastwood (ditransfer dari Greys Athletic seharga seratus ribu pound), Clint Hill (ditransfer dari Oldham Athletic seharga tiga ratus ribu pound), Robert Huth (dipinjamkan dari Chelsea), Kris Commons (ditransfer dari Stoke City seharga tiga ratus ribu pound) , George Wood (ditransfer ke tim utama, kontrak baru), Stephen McPhail (dipinjamkan dari Leeds United), Ashley Young (ditransfer dari Watford seharga tujuh ratus ribu pound), Leighton Baines (ditransfer dari Wigan Athletic seharga empat ratus ribu pound), dan Peter Crouch (pinjaman-sebelum-membeli dari Aston Villa seharga satu juta delapan ratus ribu pound).     

Tang En tersenyum saat dia berdiri di tengah-tengah para pemain dan membiarkan media mengambil gambar mereka. Musim dingin itu, Nottingham Forest menghabiskan total tiga juta enam ratus ribu pounds untuk transfer pemain. Tang En sudah meyakinkan Edward bahwa uang itu takkan sia-sia. Orang-orang ini adalah masa depan Nottingham Forest. Di bawah jepretan lampu kilat, Nottingham Forest yang benar-benar baru telah terbentuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.