Mahakarya Sang Pemenang

Inilah Eastwood! Bagian 1



Inilah Eastwood! Bagian 1

0Ini adalah hari dimana Eastwood dan George Wood pertama kali bertemu di lapangan latihan. Meski semua anggota tim melihat gaya hidup rekan baru mereka di gerbang tadi, mereka tak bersikap asing pada Eastwood. Beberapa pemain yang suka bercanda bahkan membuat lelucon tentang kuda Eastwood. Senyum senang masih tetap tampak di wajah pria gipsi itu, dan dia kelihatannya sama sekali tidak tersinggung.     

Baru saat dia melihat George Wood, senyum di wajahnya menghilang. Dia tidak menyapa Wood, menjabat tangannya, atau membuat gerakan lain yang menunjukkan niat baiknya. Wood juga melakukan hal yang sama. Tapi ini bukan berarti Wood juga memiliki dendam seperti yang dirasakan Eastwood. Semua itu adalah ekspresi yang biasa dia tunjukkan saat dia bertemu dengan orang asing. Dia telah melupakan nama dan wajah pemain yang kakinya pernah dipatahkan olehnya dengan tackling yang ceroboh.     

Tang En melihat pemandangan itu dari tepi lapangan. Karena "berniat baik", dia tak mengingatkan George bahwa dia dulu pernah mematahkan kaki rekan tim barunya ini. Dendam pribadi antar pemain harus diselesaikan di waktu yang tepat.     

Untuk saat ini ... Biarkan saja seperti itu.     

Eastwood adalah tipe orang yang ekstrovert dan optimis. Hal ini terlihat dari senyum yang terus ditunjukkannya, dan dari fakta bahwa dia tetap bermain sepakbola bahkan setelah kakinya patah. Tang En sama sekali tak cemas tentang apakah dia bisa beradaptasi dengan tim.     

Tapi apakah Football Association akan membiarkannya bermain di lapangan?     

Lawan Nottingham Forest di babak ketiga FA Cup adalah West Bromwich, yang juga berada di Liga Satu. Saat ini, peringkat West Bromwich di Liga sama sekali tidak buruk; mereka berada di posisi kedua, dengan total empat puluh enam poin setelah dua puluh enam putaran pertandingan. Mereka hanya terpaut lima poin di bawah Norwich City, yang menduduki peringkat pertama di liga. Tapi, jarak mereka sangat dekat dengan tim yang ada di peringkat dibawahnya; hanya ada selisih lima poin antara peringkat kedua dan peringkat keenam di Liga. Sekeping informasi yang bermanfaat bagi tujuan Tang En untuk dipromosikan ke Liga Utama di akhir musim, adalah bahwa peringkat keempat belas hanya dua poin lebih tinggi daripada tim di peringkat kedelapan belas, dan kurang tiga poin dari peringkat kedua belas. Selain itu, ada juga selisih tiga poin antara tim di peringkat kedua belas dan tim di peringkat kesembilan. Tim-tim di tengah klasemen memiliki poin yang sangat berdekatan, dimana terdapat tiga tim yang memiliki tiga puluh tiga poin, dua tim dengan tiga puluh lima poin dan dua tim lain dengan tiga puluh enam poin.     

Selama Nottingham Forest memenangkan beberapa pertandingan penting yang akan datang dan tidak melakukan kesalahan serius, mereka akan bisa terus menaikkan peringkatnya dan kembali ke grup pertama Liga. Setelah timnya memasuki peringkat sepuluh besar, Tang En akan bisa mulai berlari cepat menuju kualifikasi untuk babak playoff.     

Nottingham Forest saat ini berada di peringkat kedelapan belas di Liga dengan total tiga puluh satu poin. Tapi justru karena poin tim sangat dekat dengan tim diatasnya maka Tang En masih berani "membual" tentang timnya yang akan kembali ke Liga Utama di akhir musim. Itu bukanlah keajaiban yang tak bisa diraih. Keajaiban hanyalah anggapan yang lahir dari kurangnya pemahaman dan analisis dari pihak yang merasa seperti itu.     

Bagi Tang En, Januari dan Februari akan menjadi periode paling penting bagi tim. Kalau tim menjadi kacau selama periode ini, maka mereka benar-benar akan harus berharap untuk mendapatkan keajaiban jika mereka ingin mengejar ketertinggalan.     

Dua pertandingan di akhir Januari adalah pertandingan yang harus dimenangkan Tang En.     

Setelah memikirkan ini, Tang En akhirnya memutuskan untuk melepaskan upaya mendapatkan FA Cup. Dia berharap West Bromwich bisa melangkah maju sejauh yang mereka bisa di kompetisi FA Cup, dan, kalau memang mungkin, dia berharap mereka akan bisa maju langsung ke final. Dengan begitu, perhatian dan upaya mereka akan terpecah untuk mencapai dua tujuan, sehingga memungkinkan Nottingham Forest untuk mengalahkan mereka…. Aku berharap West Bromwich, yang maju ke final FA Cup, akan terus membuat "catatan mengesankan" dalam memenuhi kualifikasi untuk Liga Eropa UEFA sebagai sebuah tim di liga sepak bola tingkat kedua! pikir Tang En dalam hati. Sementara untuk kualifikasi Liga Utama Inggris, Nottingham Forest hanya perlu "bite the bullet" dan mengambil alih tempat mereka!     

Tang En, yang telah menyusun rencana ini, mengatakan kepada staf pelatih untuk merencanakan sesi pelatihan tim yang menargetkan lawan Nottingham berikutnya - Sunderland. Ini akan menjadi pertandingan tandang, dan Sunderland saat ini berada di peringkat keempat di liga.     

Bagi Tang En, pertandingan ini termasuk ke dalam kategori, "Kita harus menang dengan segala cara, apa pun metode yang bisa digunakan." Kategori ini mencakup semua pertandingan melawan tim yang saat ini memiliki peringkat lebih tinggi daripada Nottingham Forest di liga.     

Karena pertandingan itu adalah pertandingan tandang, Tang En terus bersikeras mengadopsi taktik yang mengutamakan pertahanan. Catatan masa lalu Sunderland di stadion kandang mereka relatif baik, dengan tujuh kemenangan, lima imbang, dan satu kalah. Catatan ini cukup baik bagi mereka untuk dianggap sebagai raja di wilayah mereka. Menantang lawan yang seperti ini pasti takkan mudah. Satu-satunya hal yang bisa dimanfaatkan oleh Tang En adalah bahwa garis pertahanan belakang Sunderland sangat buruk. Mereka kebobolan 38 gol, terbanyak di antara enam tim teratas. Bahkan Bradford, yang berada di peringkat kedua terbawah, hanya kebobolan tiga puluh sembilan gol.     

Oleh karenanya, tim pelatih menggunakan informasi ini untuk menyusun rencana latihan tim. Rebrov akan ditempatkan di lini tengah lapangan, dan Gareth Taylor akan berada di garis depan. Kedua orang ini adalah investasi terbesar tim untuk musim ini, jadi tak ada staf pelatih yang berani untuk tidak menggunakan keduanya. Tang En yang memindahkan Gareth ke tim cadangan selama dua pertandingan sudah menjadi bukti karakter Tang En. Kalau dia adalah manajer "yang baik" seperti Ranieri dan tak berani menyinggung siapa pun, maka tim ini akan benar-benar berantakan. Tepat karena inilah maka bos baru Chelsea, Abramovich, sudah tak tahan lagi dengan penampilan tim pada musim ini.     

Tapi itu bukanlah intinya.     

Orang yang diberi perhatian khusus oleh Tang En selama latihan adalah pendatang baru di tim, Freddy Eastwood. Setelah dua hari latihan, semua staf pelatih benar-benar merasa lega dengan pemain yang pernah patah kaki ini. Dari segi kemampuan, dia tak punya masalah.     

Bahkan Walker merasa terkesan dengan wawasan yang dimiliki Tang En. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana Tang En bisa menemukan orang seperti Eastwood; seseorang yang belum pernah ambil bagian dalam pertandingan tim utama dimana pun, dan pergi bermain ke Liga Amatir setelah mengalami cedera kaki dan dibuang oleh timnya.     

Tentu saja, Tang tak bisa memberitahunya bahwa dia telah melihat rekaman Eastwood yang diputar tiga tahun kemudian di tahun 2007, dan sebelumnya juga telah menggunakannya di versi Football Manager. Oleh karena itu, ia sama sekali tidak berusaha menjelaskan, dan membiarkan rekan-rekannya di tim terus menatapnya dengan kagum dan hormat. Hal ini malah akan menguntungkan bagi dirinya, dan sangat membantu dalam memperkuat posisi dan wewenangnya.     

Seseorang seharusnya tak boleh menunjukkan semua kartu yang mereka pegang kepada orang lain, bahkan kepada teman ataupun kolega terbaik mereka. Apalagi dengan pekerjaannya sebagai seorang manajer yang membutuhkan karisma pribadi, Tang En membutuhkan misteri yang bisa membuat orang lain terkadang, seperti halnya Brian Clough, tak bisa memahami dirinya. Peter Shilton, kiper tim nasional Inggris dan pemain inti di Nottingham Forest yang turut andil dalam meraih dua gelar juara Liga Champions UEFA berturut-turut, pernah berkata, "Shankly, Ramsey dan Ernst, semua manajer itu memang mengesankan. Mereka memiliki aura dan pesona, tapi Clough juga memiliki gen X yang misterius."     

Pada akhirnya, kenyataan memberikan bukti yang lebih baik daripada semua hal lain, dimana mempertahankan sedikit misteri dan perasaan tak mudah didekati oleh orang lain akan bermanfaat dalam meningkatkan reputasi dan kredibilitas seseorang di dalam sebuah tim.     

※※※     

Pada tanggal 3 Januari di Stadion City Ground, Nottingham Forest berhadapan dengan West Bromwich untuk pertandingan babak ketiga FA Cup. Sebelum bertanding, Tang En membuat Eastwood memakai kaus jersey Nottingham Forest dan muncul di tengah lapangan sepak bola untuk bertemu para fans. Reaksi para fans terhadap pria yang tak dikenal itu agak dingin, dan meski sorak-sorai para fans mengguncang Stadion City Ground, kali ini tak ada adegan penyambutan untuk pemain baru itu.     

Sesi meet-and-greet itu sangat sederhana: Eastwood berdiri di tepi lapangan dan melambai pada para fans sambil memegang syal Nottingham di tangannya dan membiarkan para wartawan mengambil beberapa gambar. Semua itu berlangsung kurang dari lima menit sebelum kemudian Eastwood keluar dari lapangan. Setelahnya, ia melepas kaus jersey itu dan, kembali memakai pakaiannya yang rapi, menonton pertandingan dari ruang tunggu yang terletak di dekat tribun. Dia bahkan tak berhasil menjadi cadangan untuk pertandingan ini.     

Pertandingan itu berakhir dengan Nottingham Forest kalah dari West Bromwich dengan skor 1:2, dan tereliminasinya Nottingham Forest dari FA Cup. Para fans sedikit kecewa, tapi mereka masih bertepuk tangan untuk tim saat pertandingan berakhir. Lagi pula, tim setidaknya sudah masuk ke semi final EFL Cup, dan mereka tak boleh terlalu serakah.     

Sebaliknya, Eastwood, yang melakukan debutnya sebelum pertandingan, segera menjadi pusat perhatian media. Alasannya sederhana. Media menemukan bahwa Eastwood baru saja mengalami patah kaki dan telah bermain untuk tim amatir, tanpa memiliki pengalaman bermain dengan tim profesional.     

Meskipun transaksinya hanya menelan biaya seratus ribu poundsterling, media, yang suka sekali melebih-lebihkan, masih mencari sensasi dari hal itu. Beberapa media mempertanyakan penilaian Tang En dan, pada saat yang bersamaan, mempertanyakan kemampuan Eastwood.     

Meskipun tak tahu darimana mereka berhasil mengetahuinya, ada pula beberapa media yang melaporkan tentang adegan dramatis yang terjadi saat Eastwood pertama kali tiba di Nottingham Forest. Mereka membesar-besarkan peristiwa hari itu, dan mencoba yang terbaik untuk mengejek Eastwood. Pada akhirnya, mereka menutupnya dengan pernyataan seperti, "Eastwood adalah seorang gipsi yang tinggal di dalam karavan besar dan membawa seekor kuda ke kompleks latihan di hari pertamanya seolah-olah dia menjalani kehidupan primitif. Seseorang yang membantu ayahnya menjual mobil bekas, mengalami patah kaki, dan hanya bisa bermain untuk tim amatir... Dia adalah ujung tombak tim Tony Twain? Harapan Nottingham Forest? Dunia pasti sudah gila!"     

Sebenarnya, Brosnan juga agak khawatir tentang kemampuan si pendatang baru ini. Tapi, karena dia percaya pada Tang En, dia tak menulis artikel negatif apa pun tentang Eastwood. Saat dia menyatakan rasa pesimismenya terhadap prospek Eastwood, dia selalu sangat berhati-hati dengan pilihan kata-katanya. Tapi media lainnya tak terlalu peduli. Mereka masih kesal dengan kenyataan bahwa perang antara Nottingham Forest dan Millwall masih belum dimulai. Dengan adanya peluang yang bagus di tangan mereka, bagaimana mungkin mereka akan melepaskannya begitu saja?     

"... Aku sudah pernah melihat seorang tukang kayu menjadi pemain sepakbola profesional, aku sudah melihat tukang ledeng menjadi pemain sepakbola profesional, dan aku bahkan melihat seseorang yang melakukan pekerjaan sambilan di sebuah restoran menjadi pemain sepakbola profesional. Tapi aku belum pernah melihat seorang pengembara yang seluruh keluarganya tinggal di sebuah karavan menjadi seorang pemain sepakbola profesional!"     

"Seperti yang sudah kita ketahui, saat Freddy Eastwood masih bermain untuk tim pemuda West Ham United, dia pernah menerima pelanggaran serius dari pemain Nottingham Forest selama pertandingan liga pemuda. Mungkinkah Tuan Tony Twain ingin menebus kesalahan itu, dan itulah sebabnya kenapa dia mengontrak pemain yang sama sekali belum membuktikan dirinya? Hei, Tuan Twain, apa kau berencana untuk mengubah karier dan menjadi seorang dermawan?"     

"Freddy Eastwood hampir masuk ke Charlton FC. Saat itu, Eastwood berharap bisa mengikuti uji coba di tim London Selatan. Tapi setelah klub itu mengetahui bahwa dia pernah mengalami patah kaki, mereka menolaknya tanpa ragu sedikitpun."     

Tentu saja, tidak semua laporan meragukan kemampuan Eastwood. Masih ada seseorang yang mau maju dan berbicara untuk Tang En dan Eastwood, meskipun hanya satu orang - Tuan Stimson, manajer Grays Athletic, yang mana Eastwood pernah bermain untuknya sebelum ini. Tn Stimson sangat marah pada media karena mengejek Eastwood, dan dia bahkan merasa bahwa pemain itu, yang dibujuknya sendiri untuk kembali ke lapangan, akan mengejutkan semua orang dengan penampilannya.     

"Saat dia masih berada di timku, dia biasanya mencetak lima hingga enam gol dalam satu pertandingan!"     

Tapi siapa yang akan memperhatikan komentar dari manajer tim amatir? Dan memang, kata-katanya segera diubah menjadi alasan baru bagi media untuk mengejek Eastwood.     

"Bagi seorang pemain yang telah menerima pelatihan profesional di tim pemuda resmi, kemampuan mencetak lima atau enam gol dalam pertandingan amatir bukanlah sesuatu yang pantas untuk dibanggakan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.