Mahakarya Sang Pemenang

Tekanan Bagian 1



Tekanan Bagian 1

0Di putaran ke-42 Kejuaraan Liga Sepakbola Inggris, Nottingham Forest berada di peringkat ketiga, dan memiliki selisih empat poin dari peringkat kedua West Bromwich Albion. Masih ada empat putaran yang tersisa di Kejuaraan Liga.     

Di babak ke-43 Liga Championship, Nottingham Forest akan bermain melawan Millwall dalam pertandingan kandang. Ini adalah permainan yang membuat darah seluruh tim mendidih, dan Tang En tak perlu terlalu cemas tentang hasilnya. Saingan mereka, West Bromwich Albion, sedang menuju ke utara untuk menantang peringkat kelima, Sunderland, dalam pertandingan tandang.     

Menurut rencana Tang En, pertandingan ini adalah kesempatan pertama mereka untuk mempersempit jarak antara mereka dan West Bromwich Albion. Dia berharap Sunderland bisa memberi kesulitan bagi West Bromwich.     

Di babak ke-44, Nottingham Forest akan menantang Ipswich, yang menempati peringkat di bawah mereka, dalam pertandingan tandang. Orang-orang West Bromwich Albion pasti senang, karena hasil yang paling ingin mereka lihat di pertandingan ini adalah hasil imbang, atau tim Forest kalah dari Ipswich di pertandingan tandang ini. Mereka punya alasan yang cukup kuat untuk percaya bahwa Ipswich takkan membiarkan tim Forest memenangkan pertandingan itu, karena mereka juga memiliki peluang yang sama untuk naik ke tempat kedua dalam tiga putaran terakhir Kejuaraan Liga. Ketika tim peringkat ketiga dan keempat di klasemen liga saling berhadapan, West Bromwich Albion menunggu hasilnya dengan santai, memainkan pertandingan kandang melawan Bradford City, yang akan terdegradasi musim ini.     

Satu-satunya hal yang perlu dikhawatirkan oleh Tang En di pertandingan ini adalah dirinya sendiri, bukan lawannya. Hanya dengan mengalahkan lawan yang kuat, mereka akan bisa mengejar West Bromwich Albion.     

Di putaran ke-45, pertandingan sebelum putaran terakhir kejuaraan Liga Sepakbola Inggris musim ini, Nottingham Forest akan bermain melawan Wigan Athletic FC dalam pertandingan kandang, dan West Bromwich Albion akan bermain dalam pertandingan tandang melawan Reading. Dalam putaran pertandingan ini, diperkirakan poin dari kedua tim takkan mengalami perubahan. Kalau Sunderland bisa mengalahkan West Bromwich Albion di putaran ke-43 Kejuaraan Liga, maka poin kedua tim seharusnya hanya akan memiliki selisih satu poin.     

Dengan begini, momen yang paling penting adalah putaran akhir Kejuaraan Liga. Di babak ke-46, Nottingham Forest akan bermain dalam pertandingan kandang melawan rival langsung mereka, West Bromwich Albion!     

Kalau penampilan tim Forest tetap stabil sebelum pertandingan ini, maka hasilnya akan sudah jelas. Dengan mengalahkan West Bromwich Albion, tim Forest melakukan pembalikan situasi terbesar musim ini, sehingga mereka bisa naik ke peringkat kedua di klasemen liga, dan lolos melalui promosi langsung.     

Dan, kalau tim Forest bermain buruk di tiga putaran sebelum putaran terakhir, sehingga mereka kehilangan poin, atau kalau West Bromwich Albion tampil stabil dan terus melampaui tim Forest dengan empat poin, maka pertandingan itu akan kehilangan maknanya. Itu akan menjadi waktu yang tepat bagi Tang En untuk mempersiapkan timnya bermain di babak play-off.     

Saat tim Forest naik ke peringkat ketiga, mereka yang pernah menyatakan bahwa tim Forest tak bisa kembali ke Liga Utama Inggris di akhir musim ini, akhirnya tutup mulut! Semakin mereka meremehkan tim ini dan manajer itu, semakin baik penampilan mereka. Dan sekarang setelah kejuaraan hampir berakhir, tampak jelas bahwa tim Forest telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi di babak play-off, sebagian besar orang-orang itu tak lagi berbicara tentang prospek tim Forest, dengan pengecualian segelintir pendukung fanatik tim.     

Para pemirsa televisi yang jeli juga memperhatikan bahwa, di segmen acara belakangan ini, objek yang ada di tangan Gary Lineker telah berubah dari pena menjadi ... pisau cukur! Mark Lawrenson tidak hadir di acara itu, tapi dia telah berjanji di kolom pribadinya di situs web BBC bahwa, kalau dia kalah, secara pribadi dia akan mencukur jenggotnya di .     

※※※     

Millwall adalah nama yang membuat tim Forest dan para fans Forest marah saat disebutkan. Pada awalnya, kedua tim tidak terlalu saling memusuhi, tapi karena Gavin Bernard, fans muda Forest yang kehilangan nyawanya saat terjadi bentrokan antar hooligan kedua tim, baik tim dan suporter mereka akhirnya menjadi musuh bebuyutan.     

Ketika para fans Millwall menggunakan nama Gavin untuk memprovokasi tim Forest di perempat final EFL Cup, para fans Forest telah menunggu tibanya hari ini, menjamu Millwall di City Ground dan menyapu bersih mereka semua! Mereka akan menggunakan jari tengah mereka dan "F***" untuk membalas pujian mereka! Mereka harus tahu agar jangan main-main dengan Nottingham Forest! Dan mereka juga harus tahu konsekuensi dari dosa besar mencemarkan nama mereka yang sudah meninggal dunia!     

Untuk mempersiapkan pertandingan khusus ini, Nottingham City mengerahkan sepertiga pasukan polisi kota, dan menyebarkan mereka semua di jalan utama, jalan komersil, stasiun kereta api dan City Ground. Bahkan ada mobil polisi yang melintas bolak-balik, berpatroli dengan pengeras suara untuk mengingatkan kedua fans tim agar tetap tenang, dan tak mencari masalah. Tapi, siapa yang peduli tentang itu?     

Sejak para fans kedua tim bertemu, konfrontasi kata-kata vulgar dan pelecehan pun dimulai...     

"Pers*tan tetap tenang! Kalian bajingan Millwall! Kalian takkan keluar dari kota ini hidup-hidup!"     

"Kalian Nottingham udik! Kami akan membuatmu membayar hari ini, karena kalian mempermalukan kami di EFL Cup! Lupakan promosi untuk tim kalian! Hari ini adalah hari kematian kalian!"     

"Pengecut yang kalah 1:7 dari kami masih punya nyali untuk menyinggung pertandingan itu disini? Apa kalian pulang untuk minum susu ibu kalian? Ah, haha!"     

"Dasar kalian b*jingan! F*** seluruh keluargamu!"     

Pemandangan yang mirip seperti ini, yang terjadi antara dua sisi dinding hidup yang dibentuk oleh tiga baris polisi, terjadi di seluruh stadion City Ground. Suasana hati para fans telah mencapai titik didih, dan mereka membutuhkan target untuk pelampiasan. Karena mereka tak bisa saling bertarung dan memukul satu sama lain, mereka hanya bisa menonton pertandingan.     

Di ruang ganti, Tang En menatap para pemain yang mengepalkan tangan mereka dan dia mengangkat bahu, "Aku tahu meminta kalian untuk tetap tenang saat ini adalah hal yang sulit. Jadi apa yang harus kukatakan hanyalah..." Dia tiba-tiba mengacungkan kepalan tangannya, "... Pergilah ke sana dan habisi para bajingan itu! Biarkan mereka tahu bahwa setelah mereka membuat kita marah, kita akan menginjak-injak mereka selamanya! Singkirkan mereka! Demi kemenangan kita! Hancurkan mereka! Demi promosi kita!"     

Karena tingkah laku para fans mereka yang buruk, tim Millwall yang malang akan menderita berulang kali. Di City Ground, mereka mendapatkan perlakuan yang sama seperti yang pernah dirasakan oleh tim Forest di stadion The Den. Setiap kali mereka mendapat bola, mereka disambut dengan rentetan cemoohan dan makian. Saat tim Forest menguasai bola, fans Millwall mencoba menggunakan metode yang sama, tapi ejekan mereka baru saja dimulai sebelum kemudian ditenggelamkan oleh suara nyanyian yang terdengar lebih keras.     

Suasana stadion kandang yang begitu buruk telah membuat tim Millwall kehilangan semangat juang mereka, dan para pemain Forest tampil lebih antusias di tengah-tengah suara sorakan para fans mereka. Di akhir pertandingan, skornya adalah 3:0! Nottingham Forest menang dengan meyakinkan dan tanpa keraguan. Saat wasit meniup peluit tanda akhir pertandingan, seluruh City Ground dipenuhi sorakan yang menggemuruh. Para fans Millwall masih menyumpah-nyumpah, tapi tak ada yang memperhatikan mereka.     

Manajer Millwall telah diganti dari Tuan Alan McLeary yang tidak kompeten menjadi Dennis Wise, pemain semi-pensiun dan manajer-pemain. Pada konferensi pers paska pertandingan, dia tidak banyak bicara tentang pertandingan ini, tapi hanya mengakui bahwa tim Twain lebih baik daripada Millwall dalam segala hal, dan bahwa mereka pantas menang. Tujuan Millwall bukan untuk musim ini, dan mereka telah kalah.     

Menang adalah sesuatu yang membuat Tang En merasa senang, tapi di saat yang bersamaan, berita dari Sunderland tiba-tiba mengurangi kesenangan itu hingga separuhnya. Meski Sunderland telah memberikan kesulitan bagi West Bromwich Albion di pertandingan kandang mereka, kesulitan itu tak bisa dipertahankan hingga akhir. West Bromwich Albion menang tipis melawan Sunderland di pertandingan tandang dengan 1: 0. Dengan tujuh puluh delapan poin, mereka masih tetap unggul di depan Nottingham Forest dengan selisih empat poin.     

Tang En mencetak kemenangan indah di kandangnya, dan lawannya tidak kalah. Jadi, sekarang situasinya kurang menguntungkan bagi tim Forest. Terlalu sulit untuk berharap Bradford City, yang berada di peringkat kedua terbawah, bisa mengalahkan West Bromwich Albion di putaran berikutnya. Dia tak ingin menempatkan harapannya untuk promosi di tangan orang asing yang sama sekali tak ada hubungannya dengan timnya.     

Masih ada tiga putaran tersisa di Kejuaraan Liga. Tidak, tepatnya, masih ada dua putaran tersisa. Kalau West Bromwich Albion tetap berada di jalurnya saat ini, maka putaran terakhir antara tim Forest melawan West Bromwich Albion di kandang mereka akan sia-sia saja.     

※※※     

Seolah ingin menegaskan kekhawatiran Tang En, tim Forest bermain sangat keras di putaran ke-44 Kejuaraan Liga, sementara di sisi lain, West Bromwich Albion mencetak dua gol di awal pertandingan mereka melawan Bradford City, dan dengan mudah mempertahankannya hingga akhir pertandingan.     

Hasil pertandingan antara Nottingham Forest dan Ipswich masih tak terlihat jelas hingga menit terakhir. Terobosan Ashley Young membuat tendangan bebas diberikan pada tim Forest, dan Eastwood melakukan tendangan itu di bawah tekanan besar. Saat ia menendang bola lambung yang masuk ke dalam gawang, Tang En hampir terjatuh ke tanah, sementara semua orang di sekitarnya tampak gembira. Tidak hanya Eastwood yang berada di bawah tekanan besar, tapi sebagai manajer mereka, Tang En juga merasakannya.     

Dia tak ingin bermain di babak play-off, karena stamina timnya sudah hampir terkuras. EFL Cup di pertengahan musim telah menghabiskan banyak energi mereka. Di awal musim, Collymore yang santai kurang memberikan latihan sistematis terhadap kebugaran fisik para pemain.     

Sekarang, semua dampaknya mulai tampak di tahap akhir Kejuaraan Liga. Dia sama sekali tidak berani mengandalkan play-off, karena semangat tim saat ini cukup tinggi untuk menyingkirkan masalah fisik mereka selama beberapa waktu. Saat musim ini berakhir, apakah tim Forest masih bisa bermain di babak play-off, setelah ritme mereka terganggu?     

Tang En tidak tahu.     

Karena itu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan semangat kerja tim saat ini, dan masuk ke dua peringkat teratas menggunakan semburan energi mereka, agar bisa mendapatkan promosi langsung ke Liga Utama Inggris.     

Ah, seiring berjalannya waktu, banyak hal bisa muncul mendadak, dan siapa yang bisa tahu kalau ada yang tidak berjalan dengan semestinya?     

Setelah semua pertandingan di putaran ke-44 Kejuaraan Liga selesai diselenggarakan, Nottingham Forest masih empat poin di belakang West Bromwich Albion, dan hanya ada dua putaran yang tersisa, sehingga kelihatannya mustahil bagi mereka untuk mendapatkan promosi langsung. Saat Tang En merasa sedih dan dalam mood yang buruk, ia menerima telepon dari Kenny Burns di Forest Bar.     

"Tony, kalau kau merasa sedikit stres, datanglah minum-minum ke tempatku. Besok malam jam 19:30. Datang dan minumlah di barku. Kurasa ada seseorang yang mungkin ingin melihatmu."     

"Siapa?"     

"Kalau aku memberitahumu, kau mungkin takkan datang. Jadi, kalau kau ingin tahu siapa orang ini, datang dan lihatlah sendiri!" kata Burns sambil tersenyum. "Selain itu, kau sudah cukup lama tidak minum di barku, sejak kau jadi manajer tim utama Forest."     

"Oh ... maafkan aku, Kenny. Tekanan pekerjaan yang sangat besar membuatku melupakan banyak hal. Oke, aku akan ke sana tepat waktu besok."     

Apa yang dikatakan Burns benar. Saat dia mengambil alih tim Forest pertengahan musim lalu, dia tidak merasakan tekanan yang sama seperti musim ini. Itu karena saat itu dia masih tidak tahu tentang masa depannya, dan merasa cukup puas dengan bisa bertahan. Tapi semuanya berbeda sekarang. Saat ini, dia memiliki tujuan yang jelas, dan dia harus berjuang untuk mencapai tujuan itu. Dan sejalan dengan itu terdapat tekanan yang sangat besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.