Mahakarya Sang Pemenang

Forest yang Tidak Stabil Bagian 2



Forest yang Tidak Stabil Bagian 2

0Media lokal di London Selatan mengira bahwa Nottingham Forest sebelum pertandingan ini hanyalah singa yang lelah. Mereka pergi kesana kemari dan bahkan belum sempat kembali ke Nottingham. Meski mereka memenangkan pertandingan di Liga Eropa UEFA, itu tidak membuktikan apa-apa. Crystal Palace, yang tidak harus berurusan dengan jadwal pertandingan seketat itu, menunggu dengan tenang untuk menghadapi tim yang kelelahan dan mengira bahwa mereka pasti akan mampu mengalahkan Nottingham Forest, yang saat ini berada di peringkat keenam, di kandang mereka sendiri.     

Hal yang patut diketahui, karena hasil yang mereka peroleh baru-baru ini dan karakter mulut besarnya, Tony Twain dan Nottingham Forest telah tercatat sebagai target utama untuk dipelajari oleh beberapa manajer tim Liga Utama. Khususnya bagi tim-tim yang peringkatnya berada di bawah Forest, mereka berharap kemenangan atas Forest akan bisa menghibur mereka. Meski tim yang baru dipromosikan bisa menaiki klasemen hingga peringkat enam; kalau mereka bisa mengalahkan tim Forest, bukankah itu menunjukkan bahwa kemampuan mereka sudah mendekati peringkat itu?     

Jadi, meskipun Crystal Palace baru mengumpulkan lima poin setelah sembilan putaran pertandingan liga (peringkat satu dari bawah), hal itu tidak menghentikan fans mereka untuk membayangkan kekalahan Forest di kandang Crystal Palace, sehingga bisa membebaskan mereka dari penderitaan mereka.     

Tapi kenyataan memang kejam.     

Tang En menurunkan sebagian besar pemain cadangan dan pemain muda untuk pertandingan ini. Di satu sisi, hal ini memungkinkan para pemain utama untuk beristirahat; di sisi lain, ini juga berfungsi untuk memperkuat tim. Bek belakang Piqué dan Wes Morgan adalah partner yang baru dipasangkan. Dan meski tidak ada perubahan untuk bek kiri, Chimbonda sebagai bek kanan bisa beristirahat dimana John Thompson akan menggantikannya. Gelandang Albertini bisa beristirahat, sementara Brynjar Gunnarsson dan George Wood akan berpartner. Kris Commons diturunkan sejak awal sebagai gelandang kiri dan menggantikan Franck Ribéry. Gelandang kanan Ashley Young digantikan oleh Aaron Lennon. Lini depan terdiri atas dua penyerang tengah Crouch dan Bendtner.     

Strategi Forest di pertandingan itu sangat sederhana. Mereka harus menendang bola tinggi sesering mungkin dimana gelandang sayap mereka akan mengumpan ke tengah dari dekat garis akhir dan bukannya memotong ke dalam. Sangatlah jarang bagi seorang manajer untuk menurunkan dua penyerang tengah yang jangkung di saat yang bersamaan dalam sebuah pertandingan, tapi Tang En melakukannya dan pengaruhnya sangatlah bagus.     

Crystal Palace benar-benar tidak tahu bagaimana harus menghadapi kerjasama antara Bendtner dan Crouch. Mereka tidak mengira Forest akan menggunakan kombinasi ini. Bendtner adalah pemain serba bisa dalam hal teknik, unggul dalam menyundul bola, memiliki tubuh yang kuat, dan bisa mencetak gol sendiri. Di saat yang sama, ia juga bisa mendukung serangan rekan setimnya melalui umpan. Meskipun fisik dan kemampuan sundulan Crouch tidak sebagus Bendtner, tubuhnya yang luar biasa jangkung telah membantunya untuk berhasil memperebutkan bola atas daripada pemain lainnya. Selain itu, kakinya yang panjang itu sulit untuk dihadang.     

Kombinasi aneh di lini depan Forest ini menciptakan total 11 peluang tembakan ke gawang selama pertandingan, dengan tujuh diantaranya masuk ke area gawang, dan tiga gol yang tercetak. Di antara tiga gol itu, Crouch mencetak dua gol, sementara Bendtner mencetak gol liga keduanya musim ini.     

Meskipun hasil pertandingan ini membuat Tang En merasa sangat senang, hal yang lebih membuatnya senang adalah pertumbuhan para pemain muda itu. Tak ada lagi yang perlu dikatakan tentang Bendtner ataupun Crouch; Tang En jelas memahami kemampuan Bendtner, sementara Crouch, yang tingginya lebih dari enam kaki, telah menarik perhatian beberapa klub.     

Orang yang benar-benar membuat Tang En merasa senang adalah Aaron Lennon. Sebagai bintang harapan Inggris yang baru – dimana bintang harapan Inggris ini tidak selalu pemain yang hebat (media memiliki kemampuan untuk membuat seseorang yang bukan siapa-siapa menjadi seorang jenius dalam semalam) – dia hanya bisa menjadi pemain cadangan untuk menggantikan Ashley Young setelah memasuki Forest karena usianya yang masih sangat muda. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berlatih bersama Tim Utama dan berpartisipasi dalam Kompetisi Tim Cadangan. Kadang-kadang dia bahkan dipinjam oleh tim Pemuda.     

Tapi dia tampak membumi. Dia tidak membuat permintaan yang terlalu menuntut, seperti misalnya meminta posisi tetap sebagai pemain utama atau meminta jaminan jumlah waktu minimal untuk diturunkan di lapangan. Dia hanya membenamkan dirinya dalam latihan dan bekerja keras untuk meningkatkan kemampuannya sendiri.     

Dalam pertandingan dengan Crystal Palace, ia memberikan assist langsung terhadap dua dari total empat gol yang dicetak oleh Forest; Selain itu, dia juga memberikan assist tidak langsung ke satu gol; dia memberikan umpan di tengah ke arah Bendtner, yang menggiring bola lalu mengoper ke Crouch. Crouch kemudian mencetak gol ke gawang lawan.     

Di sisi lain, penampilan Kris Commons di sayap kiri masih rata-rata. Meskipun dia tidak sebagus Lennon, tapi dia sangat stabil. Tang En menyukai pemain seperti itu. Seringkali, tuntutan mereka tidak tinggi; mereka tidak seperti pemain bintang yang sering berharap menjadi pemain utama, gaji mereka dinaikkan, atau meminta ini dan itu. Mereka tahu dengan jelas tentang posisi mereka sendiri dan akan bekerja keras terkait apa yang harus mereka lakukan; untuk menunjukkan penampilan terbaik saat mereka dibutuhkan. Meski kemampuan mereka tidak lebih unggul dari pemain utama, tapi mereka merasa puas dengan menjadi pemain cadangan yang sangat bagus.     

Semua tim membutuhkan para pemain seperti itu. Para pemain yang bersedia menjadi pemain cadangan. Kris Commons adalah orang yang seperti itu. Meskipun ia adalah pemain yang tidak menonjol di tim Forest dan yang biasanya tidak menarik perhatian, seseorang yang terkadang diabaikan bahkan oleh Tang En, ia takkan mengecewakan setiap kali ia dibutuhkan untuk bertanding.     

Gelandang cadangan Wes Morgan juga berada dalam situasi yang mirip seperti Commons. Meskipun ia hanya bisa menjadi pemain cadangan musim ini, ia telah bermain sebagai pemain utama musim lalu. Tapi dia masih merupakan salah satu pemain yang paling optimis di tim, dan tidak ada yang pernah melihatnya menunjukkan ketidakpuasan.     

Dengan para pemain seperti itu di tim, Tang En tidak terlalu merasa khawatir.     

Skor akhir pertandingan adalah Nottingham Forest, sebagai tim tamu, menang 4:2 atas Crystal Palace. Hasil ini semakin memastikan Crystal Palace, yang berada di peringkat terakhir, mengamankan posisi mereka sebagai "vice-monitor." Tidak ada perubahan yang terjadi pada posisi Nottingham Forest, dimana mereka masih berada di peringkat keenam dengan 17 poin. Melihat nama-nama tim yang menjepit tim Forest di papan klasemen, dimana peringkat lima adalah Manchester United dengan 17 poin dan peringkat tujuh adalah Liverpool dengan selisih satu poin, para fans Forest memiliki alasan yang baik untuk merasa bangga dengan pencapaian tim .     

Setelah pertandingan berakhir, para pemain Crystal Palace tampak sedih sementara Tang En yang merasa puas membawa Forest kembali ke Nottingham. Lima hari kemudian, mereka akan menuju Utara untuk menantang Newcastle. Berada di peringkat kedelapan dengan jumlah poin yang sama dengan Liverpool, 16, mereka adalah lawan dari level yang sama sekali berbeda jika dibandingkan dengan vice-monitor Crystal Palace.     

Kemenangan mudah tim Forest dalam pertandingan tandang melawan Crystal Palace sama sekali tidak menunjukkan kemampuan mereka untuk bisa melakukan hal yang sama dalam pertandingan tandang melawan Newcastle. Apalagi, setelah pertandingan dengan Crystal Palace, Forest berhadapan dengan jadwal yang padat dan berat:     

30 Oktober: Menantang Newcastle sebagai tim tamu.     

4 November: Babak 2 Pertandingan Grup Liga Eropa UEFA, pertandingan kandang melawan Lazio.     

7 November: Menantang Liverpool sebagai tim tamu.     

Status tim Forest saat ini masih tidak stabil, berfluktuasi antara baik dan buruk. Inilah alasan utama kenapa Tang En merasa sangat tidak pasti.     

Dengan lawan-lawan seperti itu, ini tidak sama seperti saat mereka bertanding melawan Norwich City. Saat itu, bahkan meski mereka tidak bisa bermain dengan baik, mereka masih bisa berusaha dan mendapatkan hasil imbang. Tapi, kesalahan apa pun di sini akan bisa membuat mereka kemasukan gol.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.