Mahakarya Sang Pemenang

Kiper Baru Bagian 1



Kiper Baru Bagian 1

0Tim sedang berlatih di lapangan latihan dipimpin oleh asisten manajer David Kerslake. Sementara itu, Tang En sedang berada di kantor Ketua dengan Edward Doughty. Mereka berdua menonton latihan yang sedang berlangsung melalui jendela Prancis yang sangat besar.     

"Tony, apa ada masalah dengan tim?"     

Edward mengajukan pertanyaan yang sudah jelas. Saat ini, tim mereka mengalami dua kekalahan beruntun di Liga. Selain itu, karena Tang En telah mengambil inisiatif untuk mendatanginya, bahkan orang bodoh pun bisa menyimpulkan kalau ada masalah. Seolah menyadari kalau pertanyaannya barusan itu konyol, Edward melanjutkan, "Maksudku adalah aku ingin menanyakan apa masalahnya."     

Tang En memandang ke lapangan latihan dan merasa ragu-ragu sejenak sebelum kemudian mengangguk.     

"Ya, Edward. Kami mungkin harus memintamu untuk mengeluarkan uang lagi. Ada posisi yang perlu diisi. Setelah 18 putaran Liga, tim kita kemasukan gol di hampir setiap pertandingan. Berdasarkan hasil pertandingan belakangan ini, aku harus mengatakan kalau Darren Ward tidak lagi bisa memenuhi harapanku."     

"Darren Ward? Apa kau berencana akan membeli kiper baru selama bursa transfer musim dingin?"     

"Ya. Aku sudah punya kandidat, tapi kita mungkin akan harus bersaing dengan klub lain ..." Sebenarnya, Tang En tahu dengan jelas tentang persaingan itu. Kompetitor yang akan dihadapi oleh Forest adalah lawan yang membuat George Wood menjadi bintang dalam semalam: Manchester United.     

"Jadi, dalam hal finansial, aku benar-benar membutuhkan dukungan penuh dari klub."     

Edward tidak segera memberikan tanggapan melainkan menundukkan kepalanya dan merenungkannya.     

Tang En tidak terburu-buru. Dia berdiri di sampingnya seolah-olah dia sedang menonton latihan. Dia paham dengan kesulitan yang dirasakan oleh Edward.     

Bagaimanapun, Tang En telah menghabiskan uang dengan cukup gegabah selama musim panas. Liga Utama Inggris cukup berbeda dari Serie A atau La Liga. Menghabiskan beberapa juta poundsterling untuk biaya transfer adalah pengeluaran yang cukup besar bagi sebuah klub yang tidak kaya ataupun kuat. Tidak seperti di La Liga, hampir tidak ada tim Liga Utama Inggris yang menghabiskan seratus juta dalam satu musim panas untuk membeli pemain.     

Sejak manajer level juara, Mourinho, bergabung dengan Chelsea milik Abramovich musim panas ini, pengeluaran mereka juga naik ke level juara. Abramovich mendorong terjadinya ledakan konsumsi di kancah Liga Utama Inggris; musim panas ini, pengeluaran klub-klub Liga Utama Inggris untuk transfer pemain mengalami peningkatan pesat.     

Biasanya, Nottingham Forest, yang baru saja dipromosikan dan yang baru saja mengatasi krisis keuangan, akan dianggap beruntung jika bisa memperoleh anggaran lima atau enam juta pound untuk membeli pemain. Akan tetapi, Tang En telah meminta 12 juta dan pada dasarnya dia telah memeras kas klub hingga kering. Dia juga paham bahwa permintaan terkait uang tidak akan disetujui dengan mudah oleh Edward seperti yang terjadi di musim panas lalu.     

"Aku sangat tertarik mendengar targetmu, Tony." Edward masih mempertimbangkan dan belum memberikan persetujuannya.     

"Fulham FC dan kiper tim nasional Belanda, Edwin van der Sar," kata Tang En.     

Edward mencoba menggali ingatannya, kelihatannya dia memiliki kesan tentang kiper itu.     

"Yang kurus tinggi? Dia lumayan bagus, tapi kudengar Manchester United juga tertarik padanya."     

Tang En tertawa masam. "Itulah sebabnya kenapa kita perlu menyiapkan lebih banyak dana ... Satu-satunya hal yang bisa kita tawarkan adalah menaikkan fee transfer dan memenuhi permintaan gaji pria Belanda itu."     

"Berapa gaji mingguannya di Fulham FC?"     

"40 ribu pound." Tang En mengangkat empat jari.     

Edward mengerutkan kening. Kalau mereka menginginkan kiper tim nasional Belanda, gaji yang mereka tawarkan tidak boleh di bawah nilai itu. Tapi hal itu pasti akan menghancurkan struktur gaji di dalam tim Forest saat ini. Pemain Forest dengan gaji paling mahal saat ini adalah Viduka; gaji mingguannya hanya 40 ribu. Bahkan George Wood, pemain yang baru-baru ini menjadi terkenal, gaji mingguannya masih sama dengan kontrak yang ditandatanganinya musim lalu: sejumlah 2.500 pound.     

"Seberapa tinggi fee transfer yang kau harapkan, Tony?" tanya Edward lagi.     

"Kurasa ..." Tang En mencoba mengingat. Manchester United menandatangani kontrak dengan Edwin van der Sar pada bulan Juli tahun depan. Berapa yang mereka bayar? Tiga ratus? Lima ratus? Kalau tidak salah angkanya cukup khas... Ah, aku ingat!     

"Tidak kurang dari 2,5 juta pound."     

"Kenapa 2,5 juta?"     

"Yah, kalau kita menawarkan harga yang lebih rendah, Fulham FC mungkin tidak akan setuju. Mereka menghabiskan lebih dari lima juta pound saat mereka membelinya pertama kali dari Juventus. Sekarang Edwin van der Sar hampir berusia 34, dia tidak mungkin dijual dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Tapi harganya juga tidak boleh terlalu rendah. Bagaimanapun, kita bukan satu-satunya klub yang tertarik pada Edwin van der Sar."     

Mendengar penjelasan Tang En, Edward mengangguk. "Kau benar, Tony. Tapi tentu saja daftar kandidatmu tidak hanya memiliki satu nama?"     

Edward memang tidak salah; Tang En bukan orang yang tanpa persiapan. "Tentu saja ... aku punya banyak nama, tapi aku khawatir kandidat yang paling cocok adalah Edwin van der Sar. Edward, apa kau tahu kiper tim nasional Prancis, Frey? Dia adalah penjaga gawang utama Parma. Bahkan meski Parma sedang mengalami krisis keuangan, kita mungkin perlu membayar fee transfer yang jauh lebih tinggi kalau kita ingin mendapatkannya. Plus, kita juga akan bersaing dengan Manchester United. Masalah kiper mereka di musim ini tampak sama jelasnya seperti masalah kita. Untuk menghemat uang, kita bisa mempertimbangkan meminjam Toldo dari Inter Milan. Tapi, kurasa itu bukan pilihan yang bijak. Penampilannya sudah menurun drastis... Selain itu, aku juga punya beberapa nama kiper yang lebih muda. Tapi mereka semua masih terlalu muda. Mereka adalah milik masa depan dan tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang kita hadapi saat ini."     

Mendengarkan analisis Tang En, Edward harus mengakui kalau usulannya tadi memang sudah dipertimbangkan masak-masak.     

"Baiklah, Tony. Saat ini kita sedang bernegosiasi dengan bank untuk memperbarui pinjaman. Kalau kita berhasil, kau tidak akan kekurangan dana di Januari bulan depan."     

Edward Doughty akhirnya mengangguk.     

Mendengar kalau akan ada dana yang disiapkan untuknya, kekhawatiran di hati Tang En akhirnya hilang. Klub Forest saat ini sedang berada di tahap perubahan transformasional dan banyak dana dibutuhkan di berbagai area. Tang En merasa sangat berterima kasih atas kerja sama Edward. Seorang ketua klub sepertinya semakin sulit ditemukan belakangan ini. Mungkin itu ada hubungannya dengan identitasnya sebagai orang Amerika yang tidak tahu apa-apa tentang sepakbola, sehingga dia memberikan lebih banyak kewenangan pada Tang En dan cenderung tidak terlalu mempertanyakan hal-hal terkait tim. Selama Tang En memberikan penjelasan yang masuk akal, Edward tidak akan merasa keberatan.     

Meskipun mereka tidak sekaya orang Rusia tua itu, Tang En merasa sangat berterima kasih setiap kali dia mengingat perselisihan yang akan terjadi antara Abramovich dan Mourinho di masa depan.     

Baru saja dia merasa sedikit rileks, Edward tiba-tiba berkata, "Tentu saja, Tony. Karena kita berinvestasi lebih banyak, kita perlu mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Apa tujuan kita musim ini?"     

Tang En mengerti arti di balik pertanyaan Edward. Sebagai ketua klub, mustahil bagi Edward Doughty untuk tidak mengetahui tujuan mereka musim ini; itu adalah sesuatu yang telah diputuskan bahkan sebelum musim ini dimulai. Dia mengangguk ke arah Edward.     

"Kita tidak hanya berusaha untuk menghindari degradasi. Di akhir musim ini, kuharap kita bisa muncul dalam daftar tim yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam turnamen Eropa."     

Edward tertawa terbahak-bahak. "Aku harus bilang. Pemikiran kita cukup selaras, Tony!"     

Tang En menggaruk kepalanya dan tertawa kecil.     

※※※     

Pertandingan liga masih berlangsung, tapi Nottingham Forest sudah mengirim seseorang untuk menghubungi Fulham FC. Bagi Tang En, keuntungan terbesarnya adalah dia tahu semua kartu yang dipegang oleh Manchester United. Ferguson telah mengajukan penawaran untuk Edwin van der Sar selama beberapa waktu, dan media telah memberitakan ini sejak lama. Tapi, Manchester United masih memiliki banyak calon lain untuk dipilih, jadi mereka masih belum melakukan pendekatan lebih jauh.     

Frey, yang tidak senang di Parma; kiper Juventus Buffon; dan kiper Casillas dari Real Madrid. Sebagai tim yang kaya dan kuat, Manchester United akan selalu memiliki keunggulan atas Forest. Para pemain yang mereka pilih haruslah berharga. Meskipun Edwin van der Sar pernah menjadi salah satu yang terbaik dari beberapa kiper internasional, dia sudah berusia 34 tahun. Akan sulit bagi Manchester United untuk menghabiskan terlalu banyak uang demi membeli pria berusia tua yang akan pensiun dalam satu atau dua tahun; Kepala eksekutif Manchester United, David Gill, tidak akan menyetujuinya.     

Pada akhirnya, setelah Manchester United gagal mendatangkan Buffon dan Casillas, mereka membeli Edwin van der Sar dengan harga hanya 2,5 juta pound. Saat Edwin van der Sar datang ke Manchester United, sedikit sekali orang yang memiliki penilaian bagus tentangnya. Bagaimanapun, dia adalah seorang pemain veteran tua. Semua orang mengira bahwa Ferguson membeli Edwin van der Sar sebagai pertolongan pertama dan bahwa Manchester United akan terus mencari kiper hebat di pasar transfer. Dan memang, rumor keterlibatan mereka dengan Casillas tidak pernah berhenti terdengar.     

Situasi keuangan Fulham FC tidak begitu baik, dan Edwin van der Sar masih membutuhkan gaji 40 ribu per minggu; Fulham sudah tidak tahan lagi. Mereka dengan senang hati akan menanggapi pembeli yang tertarik, meski mereka masih perlu menunjukkan semacam keengganan.     

Saat melihat harga awal yang diajukan Forest, Fulham FC memulai dengan posisi "Edwin van der Sar adalah penjaga gawang utama kami. Dia bukan tidak dijual, tapi mustahil untuk bisa membelinya dengan harga murah."     

Di bawah instruksi Tang En, Nottingham Forest menjawab, "Kami jelas tidak akan membayar lima juta untuk pemain yang sudah tua!"     

Fulham FC juga tahu itu. Pembeli itu tidak bodoh. Jadi mereka menyinggung Manchester United. "Manchester United juga tertarik pada Edwin van der Sar saat ini.."     

Jawaban Nottingham untuk itu adalah, "Apa mereka sudah mengajukan penawaran?"     

Jawabannya adalah tidak. Hanya ada tiga klub yang masih berminat pada Edwin van der Sar. Salah satunya adalah Manchester United yang dikabarkan tertarik padanya – harap perhatikan "dikabarkan." Sementara klub lainnya adalah klub sepakbola Belanda, Ajax. Tapi, Edwin van der Sar telah tinggal di Inggris selama empat tahun dan telah terbiasa dengan gaya sepakbola dan gaya hidup di Inggris; dia tidak berniat kembali ke Belanda. Bagaimanapun juga, Liga Utama Inggris masih dianggap sebagai Liga papan atas. Klub ketiga adalah Nottingham Forest, yang datang mengetuk pintu mereka.     

Dari ketiganya, satu-satunya klub yang mengajukan penawaran adalah Forest.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.