Mahakarya Sang Pemenang

Pekerjaan yang Dilakukan dengan Baik Bagian 2



Pekerjaan yang Dilakukan dengan Baik Bagian 2

0Tang En meletakkan telapak tangannya di rak papan taktik; papan taktik itu sendiri, yang telah ditulisi dengan banyak coretan, telah diturunkan di samping kakinya. Dia menatap ke arah para pemainnya yang sudah siap, berkata dengan tegas dan mantap, "Aku hanya punya satu permintaan untuk pertandingan ini: menang!"     

※※※     

Nottingham Forest ingin mengalahkan Manchester United?     

Kalau berita itu menyebar setengah musim yang lalu, siapa pun yang mendengarnya pasti akan tertawa keras. Itu akan sama tidak masuk akalnya seperti Mr. Bean.     

Tapi saat Nottingham Forest mengatakan sesuatu seperti itu sekarang, tidak banyak yang berani meragukan niat mereka.     

Setengah musim. Tang En telah menggunakan setengah musim untuk mengubah imej Forest sebagai "tim lemah" di mata orang lain. Kalau mereka adalah tim yang lemah, bagaimana mungkin mereka masih berada di peringkat enam besar Liga Utama di putaran ke-34 dan bahkan memiliki peringkat diatas Liverpool? Kalau mereka adalah tim yang lemah, bagaimana mungkin mereka bisa mempertahankan rekor tanpa kalah sampai saat ini setiap kali mereka berhadapan dengan empat tim teratas di Liga? Mendapat hasil imbang saat melawan Arsenal dan mengalahkan Chelsea di stadion kandang Forest; imbang dengan Manchester United dalam pertandingan tandang; dan saat melawan Everton, mendapatkan hasil imbang di pertandingan tandang dan menang di pertandingan kandang. Semua ini adalah hasil yang ditunjukkan oleh tim Forest muda. Ini adalah hasil yang sangat memuaskan, tidak mungkin lagi meminta mereka melakukan lebih daripada ini.     

Sebelum pertandingan dimulai, Ferguson dan Tang En sama-sama bersikap gagah, saling berjabat tangan di pinggir lapangan sebelum memisahkan diri.     

Sebenarnya, Tang En sama sekali tidak membenci pria Skotlandia tua itu. Meskipun pria itu telah mengejeknya, dia juga melakukan hal yang sama pada mereka. Dalam pertandingan sepakbola, kejadian seperti ini sangatlah umum. Olok-olok antara dirinya dan Ferguson tidak separah yang terjadi antara Ferguson dan Wenger.     

Tapi meski tidak membenci adalah satu hal, tidak kehilangan harga diri adalah hal yang lain. Saat mereka harus bersikap tak kenal ampun, mereka harus melakukannya.     

Dalam pertandingan ini, tim Forest arahan Tang En harus menang, tapi Manchester United juga sama.     

Seperti halnya Chelsea, Arsenal masih kurang satu pertandingan. Dalam 32 putaran, mereka telah mengumpulkan 67 poin. Everton, di peringkat keempat, memiliki selisih 13 poin dari Manchester United. Mungkin akan terlalu sulit bagi Everton untuk menyusul mereka. Di sisi lain, selisih poin antara Manchester United dengan Arsenal, yang ada di peringkat kedua, hanya tiga poin. Jika Arsenal dikalahkan oleh Chelsea dalam pertandingan tandang mereka, Chelsea jelas memenangkan kejuaraan liga lebih awal. Sementara itu, Manchester United akhirnya akan memiliki jumlah poin yang sama seperti Arsenal; dalam lima putaran Liga selanjutnya, peluang Manchester United untuk menyusul Arsenal akan sangat tinggi.     

Ferguson tidak peduli dengan posisi runner-up di Liga utama. Dia tidak membutuhkan gelar palsu seperti itu. Sebenarnya, menurut Ferguson, tidak ada perbedaan yang nyata antara menjadi yang kedua atau ketiga di klasemen liga. Kalau saja Newcastle saat ini berada di peringkat kedua, Ferguson tidak akan terlalu ambil pusing tentang itu. Tapi, tim yang duduk di peringkat diatas Manchester United tak lain dan tak bukan adalah Arsenal. Ferguson tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Tak peduli bagaimana mereka melakukannya, Manchester United harus menyeret Arsenal ke bawah dan duduk di peringkat diatas mereka.     

Dengan kedua tim sama-sama mengincar kemenangan, keduanya terlibat dalam pertarungan yang intens sejak pertandingan dimulai. Untuk pertandingan ini, Tang En dan Ferguson telah mengerahkan formasi terkuat mereka. Tang En melakukannya untuk bertahan hidup; untuk bisa masuk ke empat besar klasemen Liga dan mendapat kualifikasi untuk berpartisipasi di Liga Champions. Bisa mendapatkan kualifikasi itu bisa diterjemahkan sebagai reward moneter dan bonus yang lebih besar, yang pada akhirnya memiliki arti bahwa mereka bisa membeli pemain yang lebih baik untuk membantu klub Forest yang kecil perlahan-lahan begerak untuk memenuhi tujuan mereka dalam memperoleh kejayaan...     

Di sisi lain, Ferguson melakukannya untuk kehormatan. Dia tidak akan membiarkan dirinya kalah dari Wenger.     

Pertandingan baru berjalan selama 20 menit, dan tidak ada pihak yang mencetak gol. Namun, upaya kumulatif untuk mencetak gol mencapai total 24, dengan rata-rata 12 upaya per tim. Untuk jumlah pelanggaran, Nottingham Forest telah mengumpulkan 14 pelanggaran sementara Manchester United memiliki 10. Pemain Manchester United juga lebih sering melakukan offside daripada Forest, dengan jumlah offside 3: 2. Meski data-data itu sangat tidak menarik, ini mencerminkan intensitas pertandingan di lapangan.     

Berada di stadion kandang mereka sendiri melawan tim yang kuat, Forest sama sekali tidak malu-malu. Mereka memunculkan gaya sepakbola ofensif dengan maksud untuk menekan Manchester United. Agar tidak dipandang rendah, Manchester tidak mau mengalah. Ferguson bukanlah seseorang yang suka berpura-pura lemah. Jika lawan menunjukkan kekuatan mereka, semakin kuat pula upaya Manchester United dalam menggunakan kekuatan yang lebih besar untuk mengalahkan lawan mereka. Konflik antara Ferguson dan Wenger berasal dari ketidaksediaan Arsenal arahan Wenger untuk bertekuk lutut di hadapan Manchester United, dan keinginan mereka yang terus menerus untuk menekan Manchester United dan memuncaki Liga Utama.     

Baik Forest dan Manchester United sama-sama memiliki pendirian sebagai tim yang tidak mau menyerah terhadap lawan yang kuat; keduanya ingin menjadi lawan yang kuat itu. Keduanya adalah tipe tim yang akan menjadi lebih kuat saat berhadapan dengan lawan yang tangguh. Sebagai akibatnya, pertandingan ini berkembang menjadi sebuah pertandingan yang sangat intens.     

Sky plc memilih untuk menyiarkan langsung pertandingan kandang antara Chelsea dan Arsenal. Dari sudut pandang dampak yang diberikan oleh pertandingan, meski pertandingan kandang Forest melawan Manchester United lebih penting, apa yang terjadi antara Arsenal dan Chelse tidak terbatas hanya di dalam lapangan.     

Hampir satu musim sejak kedatangan Mourinho di Liga Utama, dan dia sudah menyinggung siapa pun yang bisa dia singgung: Ferguson, Wenger, Benítez, dan Tony Twain. Keputusan Sky plc untuk menyiarkan pertandingan ini secara langsung adalah karena Mourinho dan Wenger saling meremehkan. Pertandingan ini diduga akan banyak ditonton.     

Sayangnya tebakan mereka salah.     

Pertandingan yang sebenarnya antara Arsenal dan Chelsea ternyata sangat membosankan. Meski Arsenal ingin menang, Chelsea hanya ingin mendapatkan hasil imbang. Hal ini membuat tim Mourinho memilih formasi bertahan yang ketat, memungkinkan Arsenal untuk meluncurkan gelombang serangan dari luar. Meski menghadapi gelombang serangan itu, Mourinho menolak untuk keluar dari pertahanannya. Pertandingan tanpa adanya pihak yang saling menyerang sama sekali tidak menghibur. Sang komentator, Andy Gray, menyaksikan pertandingan sambil menguap. Dia merenggut earphone-nya dan bergumam sambil menutupi mikrofon, "Kalau aku tahu akan begini, aku pasti akan memberikan komentar untuk pertandingan lainnya!"     

Pertandingan lain yang dimaksud olehnya adalah pertandingan antara Nottingham Forest melawan Manchester United.     

Berdasarkan data pertandingan yang dikirim kepada mereka secara sinkron, terbukti bahwa pertandingan tim Forest sangatlah intens. Semenit sebelum akhir babak pertama, kedua tim sudah imbang dengan skor 2: 2. Sementara itu, skor di Stamford Bridge masih tetap 0: 0. Ini benar-benar membosankan ...     

Dengan berakhirnya babak pertama, Andy Gray memberi Martin Taylor segelas air setelah melihatnya melepas earphone-nya.     

'Terima kasih."     

Gray menggelengkan kepalanya. "Faktor eksternal, faktor eksternal ... Bahkan meski faktor eksternal pertandingan ini cukup banyak untuk mengisi sebuah gerbong kereta, lalu kenapa? Apa yang dilakukan orang-orang di stasiun TV? Mereka bahkan tidak bisa membedakan pertandingan mana yang sebenarnya lebih penting ..."     

Taylor tersenyum saat dia meletakkan gelas yang sudah kosong. "Jangan mengeluh. Di musim depan, aku khawatir kau akan mengomentari pertandingannya sampai kau muntah."     

Gray tetap mempertahankan ekspresi wajahnya saat berkata, "Itu tidak mungkin. Dia orang yang sangat menarik."     

※※※     

Saat para komentator menilai Tang En secara pribadi, pertandingan di City Ground baru saja mengakhiri babak pertama. Papan skor elektronik menampilkan skor 2:2. Forest memiliki Viduka dan Crouch yang masing-masing mencetak satu gol. Manchester United juga mengimbangi; setiap kali tim Forest memimpin, dengan cepat mereka akan menyamakan skor. Pujian utama bagi gol yang berhasil dicetak Manchester adalah kombinasi kuat lini depan mereka: Ruud van Nistelrooy dan Rooney.     

Hierro sudah tua. Dalam menghadapi serangan Rooney, kemampuan Hierro jelas sangat berbeda jauh dari apa yang diinginkan Hierro sendiri. Untungnya, George Wood tahu apa yang harus dia lakukan. Tanpa perlu menunggu Tony meneriakinya, dia berinisiatif membantu Hierro dalam bertahan dan mengambil tekanan itu darinya.     

Saat jeda turun minum, Tang En menghujani para pemain dengan pujian meskipun mereka membuat lawan berhasil mencetak dua gol dalam babak pertama.     

"Bagus sekali! Ayo pertahankan terus penampilan ini di babak kedua!"     

Setelah kick-off babak kedua, Forest memiliki keunggulan di kandang sendiri. Di tengah teriakan dari hampir 30 ribu fans, Forest meluncurkan serangan yang berapi-api satu per satu ke arah area penalti Manchester United. Tanpa Edwin van der Sar, masalah utama dalam pertahanan Manchester tetap eksis. Ferguson tahu itu. Jadi dia tidak punya niat untuk mundur dan bertahan di babak kedua. Sebaliknya, ia membuat keputusan yang sama seperti keputusan Tang En – terus memperkuat titik kuat mereka; menyerang.     

Tang En memasukkan Arteta, terus meningkatkan kekuatan serangan mereka, sementara Ferguson memasukkan Alan Smith. Kedua pemain itu adalah pemain tipe menyerang.     

Bentrokan pun tak terelakkan. Meski para fans merasa sangat senang, para manajer mulai mengerutkan kening saat mereka berdiri di pinggir lapangan, mengawasi dengan cermat semua perubahan yang terjadi di lapangan.     

Seiring ritme peralihan antara menyerang dan bertahan yang semakin cepat, kesalahan yang dibuat oleh kedua belah pihak juga mulai meningkat. Meskipun pemandangan ini tampak spektakuler, konten teknisnya telah menurun.     

Tidak ada strategi bagus lain yang bisa digunakan Tang En, dan dia yakin Ferguson juga sama. Dalam bentrokan langsung semacam ini, manajer tidak bisa berbuat banyak. Yang paling penting adalah penampilan para pemain di lapangan.     

Satu momen inspirasi bisa menentukan hasil pertandingan.     

Tiba-tiba saja, Arteta menggiring bola sambil melakukan terobosan dari lini tengah. Hal ini membuat Roy Keane bergerak maju ke depan untuk menghentikannya. Arteta, setelah melihat Keane bergerak maju, tiba-tiba saja mengoper bola ke sayap, ke Ribéry, yang menerima bola. Daripada membawanya ke garis akhir dan lalu mengoper ke tengah, Ribéry memilih untuk langsung memotong ke dalam meski dia ditekan oleh dua pemain Cristiano Ronaldo dan Gary Neville yang sedang bertahan. Dia langsung berlari menuju ke area penalti!     

Perubahan ini mengejutkan Manchester United. Mereka buru-buru mengubah penyebaran pemain untuk menjebak dan mencegat bola. Setelah Ribéry sukses mengalihkan perhatian tiga bek Manchester, dia tidak meneruskan dan melakukan terobosan, melainkan melakukan gerak tipu dan mengoper bola ke garis lengkung area penalti.     

"Mikel Arteta!"     

Tanpa mematikan bola, Arteta langsung melakukan tembakan panjang langsung ke gawang!     

Keane tidak mengira kalau Ribéry akan mengoper bola ke belakang dengan cepat. Yang lebih tak terduga lagi adalah Arteta yang memilih untuk tidak berlari masuk ke area penalti, melainkan malah berhenti di luar area penalti dan menunggu datangnya umpan.     

Reaksi Carroll juga cukup cepat. Dia membuat lompatan besar untuk menyelamatkan gawang dan berhasil membuang bola. Tapi bola itu tidak terbang menjauh dari garis gawang, melainkan malah melambung ke dalam. Disaat bola melayang tinggi, dan saat semua orang hanya bisa melihat ke arah bola, Crouch melompat. Tanpa gangguan, dia menyundul bola tepat ke gawang yang tidak dijaga menggunakan skill sundulannya yang biasa-biasa saja.     

※※※     

Stadion Stamford Bridge. Andy Gray kembali menguap. Skor pertandingan masih 0: 0. Terlepas dari betapa spektakulernya media dalam membesar-besarkan tentang pertandingan ini, itu sama sekali tidak sepadan dengan harga tiket masuknya. Sebaris teks muncul di bawah alat monitor kecil yang ada di depannya, menarik perhatiannya:     

Nottingham Forest 3: 2 Manchester United. Pencetak gol: Peter Crouch, menit ke-79.     

Matanya melebar.     

※※※     

Sorak-sorai di City Ground terus terdengar dari sejak Crouch mencetak gol hingga akhir pertandingan. Meskipun telah mencoba segala cara, Manchester United gagal menerobos pertahanan tim Forest dan hanya bisa menerima hasil ini tanpa daya.     

Ferguson berdiri di depan Tang En, wajahnya tampak muram saat dia mengulurkan tangan. "Setiap kali aku melihatmu dengan kemudaanmu, kurasa ... apa aku sudah terlalu tua?"     

"Ah ... itu ..." Tang En tidak tahu harus berkata apa. Karena dia telah memenangkan pertandingan, formalitas mengatakan bahwa dia seharusnya mengatakan sesuatu yang menyenangkan untuk menghibur Ferguson. Tapi dia merasa Ferguson bukan tipe orang yang membutuhkan hiburan dari pemenang setelah kalah dalam pertandingan.     

"Aku bercanda. Setelah melihatmu, rencanaku untuk pensiun harus ditunda lagi." Jenderal tua itu menjabat telapak tangan Tang En dengan kuat dan kemudian berbalik untuk memimpin tim manajerialnya ke koridor pemain.     

Setelah melihatnya pergi, Tang En berbalik dan melihat para pemainnya yang tampak sangat senang.     

"Bagus, guys. Inilah pekerjaan yang dilakukan dengan baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.