Mahakarya Sang Pemenang

Bintang Masa Depan Bagian 2



Bintang Masa Depan Bagian 2

0"Syarat dariku adalah kontrak lima tahun, gaji mingguan 20 ribu pounds dengan kenaikan 15 persen setiap tahun, dan bonus tambahan 100 ribu untuk tanda tangan kontrak." kata Woox, akhirnya mengungkapkan tuntutannya.     

"Kontrak lima tahun, gaji mingguan 10 ribu dengan kenaikan 10 persen per tahun, dan ... fee tanda-tangan kontrak 50 ribu." kata Tang En sebagai tanggapan.     

"Kontrak lima tahun, gaji mingguan 20 ribu dengan kenaikan 15 persen per tahun, dan fee tanda tangan kontrak sebesar seratus ribu." kata Woox, menolak untuk mengalah.     

Tang En sangat ingin memberi tahu pria di depannya ini bahwa mereka sedang berdiskusi tentang penghasilan pemain, bukan menawar daging babi di pasar. Tapi, dia pikir pria Inggris tua itu tidak akan tahu apa yang dia maksud meski dia mengatakannya.     

Kebuntuan yang panjang tidak akan memberinya keuntungan apapun. Belakangan ini, dia sibuk membeli Arteta dan juga berurusan dengan agen Wood; itu sangat menyulitkannya. Sebagai akibatnya, dia belum bisa mempersiapkan diri untuk pertandingan FA Cup melawan Manchester United. Semakin cepat diskusi ini berakhir, semakin cepat pula dia terbebas dari semua ini ...     

"Aku hanya akan memberikan satu penawaran lagi, Tn. Woox. Kalau kita masih tidak bisa mencapai kesepakatan, aku tidak akan membahas lebih lanjut tentang kontrak baru George sebelum akhir musim."     

Tang En mengeluarkan pulpen tintanya dan menulis persyaratan baru di selembar memo. Dia menyerahkannya pada Woox.     

Menerima itu, Woox melihat angka-angka yang tertulis:     

5, 15000, 10%, 100000.     

Dia merenungkannya sejenak, mempertimbangkan semua itu di benaknya, dan akhirnya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Aku menerima ini, Tn. Tony."     

Wajah Tang En juga menunjukkan senyum yang sama, tampak senang karena mereka akhirnya mencapai kesepakatan. Sebenarnya, agen sialan itu sudah hampir memar kebiruan dari semua kutukan yang dilontarkan Tang En di dalam hati.     

Dia merasa bahwa pilihan waktu Woox dalam melakukan pendekatan kontrak ini memang disengaja. Pendekatannya segera setelah tim Forest mengontrak Arteta membuat Tang En mengira bahwa pria itu ingin segera menyelesaikan kontrak baru ini. Sebenarnya, dia hanya menyia-nyiakan waktu Tang En sebelum pertandingan penting agar bisa memperoleh persyaratan yang diinginkannya. Pada awalnya, Tang En tidak memikirkan tentang ini. Ini baru terlintas di pikirannya setelah dia melihat senyum di wajah Billy Woox.     

Keparat sialan ini!     

Woox berdiri dan mengulurkan tangan. "Aku senang kerjasama kita telah dimulai dengan baik. Kuharap kita bisa terus bekerjasama seperti ini di masa depan."     

"Tentu saja, aku juga." Tang En memaksa diri tersenyum lebar dan mengulurkan tangannya. Ujung jari-jari mereka nyaris tidak bersentuhan sebelum keduanya kembali menarik tangan mereka. Itu tadi sudah bisa dianggap sebagai jabat tangan...     

"Tapi, dengan sepenuh hati aku masih menyarankan agar Tn. Woox belajar lebih banyak tentang industri ini. Sepak bola dan dunia hiburan bukanlah hal yang sama."     

Woox tidak mengatakan apa pun yang menyetujui atau menolak saran dari Twain. Dia hanya tersenyum dan mengabaikan kata-kata Tang En.     

Keduanya kemudian setuju agar Billy Woox membawa Wood ke kantor besok sore untuk menandatangani kontrak baru. Dan itu akan menjadi akhir dari urusan ini.     

※※※     

Setelah mengantar Woox pergi, Tang En duduk di kursinya dan memutarnya untuk melihat ke lapangan latihan. Semua orang sudah pergi, termasuk staff pemeliharaan rumput.     

Bahkan pertarungannya melawan Ferguson, Wenger, Mourinho, dan Benitez dari pinggir lapangan tidak membuatnya selelah ini. Mungkin itu karena dia belum, dalam dua tahun ini, banyak menghadapi agen yang lihai seperti itu.     

George Wood telah mengatakan pada Tang En bahwa Billy Woox menyebut nama David Beckham sebagai model pemain yang sukses kepadanya. Sebagai akibatnya, Tang En tiba-tiba saja dicekam kekhawatiran kalau sejarah Beckham dan Ferguson akan terulang antara George dan dirinya sendiri.     

Saat uang yang dihasilkan George mencapai titik di mana Sophia tidak lagi harus merasa khawatir tentang penghidupan mereka, bisakah dia tetap mempertahankan sikapnya saat ini? Di bawah bimbingan Woox, saat dia berkontak dengan dunia baru yang menggoda dan mempesona dimana terdapat banyak pria dan wanita berpakaian flamboyan, dan kehidupan mewah, akankah itu mengubah tekadnya untuk terus berjalan di jalan yang dia lalui sekarang?     

Tinggal di rumah mewah, mengendarai mobil mahal, berinteraksi dengan selebriti dan artis bintang lainnya, terlibat dalam segala jenis gosip dengan wanita cantik, syuting iklan, film, merilis album... Apa bedanya antara itu dan bintang hiburan?     

Tiba-tiba saja Tang En berdiri dari kursinya.     

Beckham adalah pemain sepakbola profesional yang juga seorang bintang hiburan! Dia akhirnya tahu alasan kenapa Billy Woox ingin menjadi agen Wood; karena Wood sudah menjadi pemain sepakbola profesional, kenapa tidak sekalian membentuknya menjadi pemain sepakbola yang juga memiliki perilaku seperti bintang hiburan? Tidak heran kenapa dia menggunakan Beckham sebagai contoh.     

Tang En memaki dan kembali duduk di kursinya.     

Baiklah. Dia akan menunggu dan mengamati dengan cermat jenis bintang besar seperti apa George nanti ...     

※※※     

Esok harinya, usai latihan, George Wood tiba di kantor Tang En bersama Billy. Baik manajer Wood, Tony Twain, dan ketua klub Edward Doughty sudah menunggunya. Kedua belah pihak saling bertukar sapa dan duduk. Setelah memeriksa kontrak untuk terakhir kalinya, Wood membubuhkan namanya di kontrak baru yang telah dipersiapkan oleh klub.     

Gaji mingguan 15 ribu. George Wood telah melompat ke kisaran gaji tingkat menengah atas di dalam skema gaji tim Forest.     

"George, kau bintang sepakbola besar sekarang!" canda Tang En.     

Meskipun Billy Woox di sampingnya tampak setuju, dia melanjutkan tanpa ekspresi, "Hmms. Bintang sepakbola besar dengan gaji mingguan 15 ribu."     

Tang En meliriknya tapi tidak mengatakan apa-apa. Dalam hatinya, dia tahu kalau jumlah itu tidak akan memuaskan Woox. Di masa depan, saat penampilan Wood menjadi semakin baik, dan dia dipilih untuk bermain bagi tim nasional, Billy Woox akan terus muncul untuk mencari Tang En dan meminta revisi kontrak mereka; untuk menaikkan gajinya.     

Hanya ... kalau pada saat itu, hasil yang diperoleh Forest sangat bagus, dan situasi operasional klub juga bagus, maka Tang En akan bersedia memberi Wood gaji mingguan seratus ribu.     

Setelah mengantar kepergian Wood dan Billy, Edward dan Tang En berdiri di pintu sambil saling bertukar pandang.     

Tang En berkata sambil tersenyum, "Dalam lima tahun ke depan, kita tidak perlu khawatir tentang pertahanan lini tengah."     

Edward kelihatannya tidak tertarik mendengar kata-kata Tang En, dan berkata dengan kening berkerut, "Tony. Aku biasanya tidak terlibat dengan masalah-masalah tim, tapi aku punya saran."     

"Ya?"     

"Aku telah diam-diam menyampaikan berita kepada media Nottingham untuk mempublikasikan pembaruan kontrak kali ini."     

Tang En merasa kaget mendengar apa yang dikatakan Edward Doughty. Sebelum ini, dia memang melihat kalau Edward tidak banyak tersenyum dan mengira kalau bosnya itu tidak senang dengan syarat-syarat yang telah mereka setujui untuk kontrak pemuda itu. Dia tidak mengira kalau kontrak itu akan dipublikasikan!     

"George Wood adalah pemain yang dibimbing oleh tim Forest, kita. Sebagai seorang pemuda, dia memiliki banyak potensi untuk bisa duduk dengan mantap di posisi utama Tim Pertama. Bahkan aku bisa tahu itu. Jadi, kuharap kau akan mempertimbangkan untuk membimbingnya menjadi kapten tim di masa depan..."     

"Itu ..." Sejujurnya, Tang En tidak pernah mempertimbangkan hal-hal seperti itu. Paling-paling, dia menganggap Wood memiliki potensi untuk menjadi pilar utama lini tengah di dalam tim; dia tidak pernah sekalipun memikirkan tentang meletakkan ban kapten di lengan kiri Wood.     

"Dari sudut pandang imej klub dan perasaan para fans kita, kurasa kita perlu membina kapten kita sendiri. Aku tidak peduli posisi apa yang dia mainkan, atau gaya sepakbola apa yang ditendangnya, tapi dia harus loyal; dia haruslah seseorang yang kita tumbuhkan sendiri, pemain kita sendiri.     

Melihat sepintas ke dalam Tim Utama sudah mengungkapkan bahwa satu-satunya orang yang memenuhi kriteria itu tampaknya hanya George Wood.     

Meski Wes Morgan adalah pemain yang juga dibentuk oleh tim pemuda Forest dan bahkan menjadi kapten di tim pemuda, skillnya masih terbatas dan dia tidak bisa mendapatkan posisi utama di pertandingan-pertandingan Liga Utama Inggris. Tim jelas tidak bisa membuat pemain cadangan menjadi kapten tim. Eastwood sangat disukai oleh para fans, tapi jujur saja, dia tidak bisa disebut sebagai orang asli Nottingham atau Nottinghamian. Hanya George Wood yang dibina oleh tim pemuda Forest dan berhasil mengamankan posisi utama di dalam Tim Pertama. Selain itu, dia juga merupakan salah satu pemain muda terpopuler di seluruh Inggris. Masuk akal untuk membuatnya sebagai penerus posisi kapten.     

Setelah mempertimbangkan semua ini, Tang En mengangguk. "Oke, aku akan mempertimbangkan masalah ini. Tapi kurasa itu akan butuh waktu. George masih punya banyak kekurangan untuk bisa dijadikan kapten sekarang."     

Edward setuju dan menjawab, "Itu benar. Itulah sebabnya kupikir kau sudah benar dengan membiarkan dia belajar lebih banyak dari Demi. Dia harus bisa belajar banyak dari pria Italia itu. Kita semua telah melihat sendiri bagaimana peningkatannya; bahkan, bisa dikatakan kalau kemajuannya sangatlah pesat."     

Punggung George Wood dan agennya sudah menghilang ke lorong-lorong di luar gerbang. Edward Doughty masih melihat ke arah yang sama.     

"Seekor anak burung yang selamanya terlindungi di bawah sayap ibunya tidak akan pernah bisa tumbuh menjadi seekor rajawali yang bisa membumbung dan terbang tinggi ke langit. Dorong dia ke depan, Tony."     

"Yeah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.