Mahakarya Sang Pemenang

Kontrak Baru, Pemain Baru Bagian 2



Kontrak Baru, Pemain Baru Bagian 2

0"Tn. Twain, kurasa kita bisa membicarakan kontrak baru George Wood sekarang."     

Mood Twain langsung berubah menjadi buruk setelah mendengar suara sombong itu.     

"Tapi masih ada tujuh tahun sebelum kontrak berakhir."     

"Tn. Twain, kau pasti tahu betapa tidak adilnya kontrak George Wood saat ini!"     

Twain mengerutkan kening. Tentu saja, dia tahu kalau memang gaji yang dinyatakan di dalam kontrak itu terlalu rendah untuk Wood. Tapi, kenapa orang yang mengusulkan untuk mengubah kontrak itu bukan Wood sendiri, atau agen lain selain Billy Woox? Dia selalu merasa kesal saat Woox menggunakan Wood untuk mengancamnya.     

Sambil menarik napas panjang untuk menenangkan diri, Twain berkata, "Sebutkan persyaratanmu, Tuan."     

"Naikkan gajinya menjadi 40.000 pound dan perpendek kontraknya menjadi empat tahun."     

"Itu tidak mungkin!" Twain langsung menolak usulan itu tanpa mempertimbangkannya lagi. Harga yang dimintanya terlalu tinggi. Tidak ada pemain muda yang menerima gaji mingguan 40.000 pounds. 40.000 adalah gaji tertinggi di tim Forest. Tak peduli seberapa baik penampilan George Wood, dia tidak bisa mendapatkan perlakuan itu. Kalau tidak, keseimbangan struktur gaji tim Forest akan sepenuhnya terganggu. "Apa kau pikir kau sedang berbicara dengan Mourinho tentang kontrak baru pemainnya?" Twain mengejek Woox karena tidak memikirkan masak-masak permintaan gila itu.     

"Tentu saja tidak, Tn. Twain. Kalau aku berbicara pada manajer Mourinho, aku akan meminta gaji mingguan 100.000 pound." sahut Woox tak mau kalah.     

Twain menggertakkan gigi karena marah. "Kalau begitu, kurasa kita tidak punya apa-apa lagi untuk dibicarakan. Bagaimanapun, kontrak itu masih belum berakhir hingga tujuh tahun lagi. Hingga saat itu, Wood masih pemain Forest. Ingin bicara tentang kontrak baru? Datang dan temui aku enam tahun lagi!" Twain menutup telponnya.     

Dia sepenuhnya menyadari kelihaian agen itu. Tapi dia percaya bahwa Billy Woox, yang merasa terkejut di ujung lain telepon, juga tahu betapa sulitnya menghadapi dirinya. Dan dia akan harus menghadapinya berulangkali di masa depan.     

※※※     

Twain semakin sibuk menjelang akhir Januari. Dia tidak hanya harus berurusan dengan agen Wood, tapi dia juga harus mencari target pemain di pasar transfer. Tim Forest tidak memiliki holding midfielder atau pemain serba bisa. Bagaimanapun, Albertini lebih merupakan gelandang bertahan dan Ribéry lebih suka bermain di sayap. Taktik utama tim Forest saat ini adalah serangan balik defensif, yang berguna saat tim lawan menganggap mereka sebagai "tim yang lemah." Kecepatan Ribéry dan Ashley Young adalah jaminan mereka untuk bisa melakukan serangan balik, dan umpan panjang Albertini menjadi dasar serangan tim.     

Tapi, seiring dengan pertumbuhan prestasi tim Forest, hanya sedikit sekali tim yang menganggap mereka tim lemah. Mereka harus berulang kali menghadapi pertahanan intensif lawan. Pada saat itu, serangan balik defensif yang menjadi taktik mereka berubah menjadi positional offense. Tidak memiliki holding midfielder benar-benar mengesalkan.     

Dalam hal ini, Twain mengarahkan fokusnya ke Spanyol. Dia mengincar gelandang Spanyol Mikel Arteta, yang sudah ingin direkrutnya musim panas lalu. Dan jelasnya, dia harus bersaing dengan Everton.     

Meskipun dia memiliki hubungan yang baik dengan Moyes, Twain mengesampingkan semuanya kalau tiba saatnya untuk berkompetisi di dalam lapangan. Justru karena Everton adalah saingan langsung tim Forest untuk mendapatkan Mikel Arteta maka Twain harus menang.     

Dia tahu kalau Everton pada akhirnya akan menempati peringkat keempat di liga musim ini dan memenuhi syarat untuk berpartisipasi di Liga Champions UEFA karena Mikel Arteta. Kalau dia bisa membawa Mikel Arteta menjauh dari Everton, hal itu tidak hanya bisa meningkatkan kekuatan Forest tapi juga melemahkan kekuatan pesaing langsung mereka dan meletakkan dasar bagi impian mereka untuk berpartisipasi di Liga Champions UEFA musim depan.     

Sekarang ini, Liga Champions UEFA hanyalah mimpi bagi Twain. Tapi kalau dia bisa mengamankan Arteta, maka mimpi itu kemungkinan besar akan menjadi kenyataan.     

Moyes mengajukan usulan untuk meminjam Arteta dari Real Sociedad karena dia membutuhkan setengah musim untuk menguji kemampuan Arteta dalam beradaptasi dengan Liga Utama Inggris. Mendengar ini, Twain mengambil peluang itu dan langsung mengajukan penawaran ke Real Sociedad: tiga juta euro.     

Arteta telah bermain untuk Rangers Football Club di Liga Utama Skotlandia musim lalu. Dia adalah kontributor utama penobatan tim itu sebagai juara liga. Karena itu, setelah musim berakhir, Real Sociedad menghabiskan empat juta euro untuk membawanya dari Skotlandia kembali ke tanah airnya. Tanpa diduga, Mikel Arteta, yang telah berkeliaran di luar Spanyol, tidak bisa sepenuhnya beradaptasi dengan sepak bola gaya Spanyol. Dia hanya diturunkan di lima belas pertandingan dan mencetak satu gol untuk Real Sociedad dalam setengah musim. Selain itu, semangatnya juga sedang turun karena dia sering mengalami cedera. Real Sociedad sekarang menyesal karena telah menghabiskan empat juta euro untuk membeli pemain yang tidak berguna.     

Ada banyak klub yang tertarik pada Mikel Arteta musim panas lalu. Tapi, setelah menyaksikan penampilannya di paruh musim terakhir, hanya tinggal dua klub yang masih tertarik padanya : Everton dan Nottingham Forest.     

Meskipun demikian, persyaratan yang diajukan Everton adalah pinjaman selama setengah musim. Kemudian, barulah mereka akan memutuskan apakah akan membeli setelah akhir musim. Nottingham Forest, bagaimanapun, secara langsung mengajukan tiga juta euro untuk membeli Arteta.     

Dari sudut pandang klub, tawaran tim Forest lebih menarik. Apa mereka masih perlu memilih antara mendapatkan uang tunai atau biaya transfer yang tidak tahu berapa jumlahnya setelah setengah musim?     

Real Sociedad menolak permintaan pinjaman Everton dan menyetujui tawaran tim Forest. Langkah selanjutnya adalah mengijinkan tim Forest dan Mikel Arteta untuk membahas kontrak individu di antara mereka.     

Pada saat mencapai titik ini, ini tampak seolah-olah Arteta sudah bergabung dengan tim Forest. Pada tahap ini, hanya ada sedikit hubungan antara Mikel Arteta dan Everton. Dia akan pergi ke tim mana pun yang memberikan penawaran yang lebih baik.     

Moyes berharap dewan direksi Everton memberinya lebih banyak uang untuk bisa terlibat dalam kesepakatan ini. Tapi, dewan direksi Everton, yang baru saja menjual Thomas Gravesen, memberikan respon yang lambat. Mereka masih bertanya-tanya apakah mereka perlu menghabiskan begitu banyak uang untuk pemain yang sudah tidak punya semangat juang. Mengingat sejarah yang asli, Tang En ingat bahwa Everton baru berhasil meminjam Mikel Arteta di saat-saat terakhir sebelum akhir jendela transfer musim dingin ditutup pada 31 Januari.     

Dibandingkan dengan Everton yang masih menunda-nunda, Twain memiliki kekuasaan yang lebih besar. Dia bisa segera memutuskan semuanya. Gayanya adalah dia tidak akan menunda sampai besok untuk masalah yang bisa diselesaikan hari ini.     

Setelah Real Sociedad menjawab bahwa tim Forest bisa menegosiasikan kontrak individu dengan Mikel Arteta, Twain memanggil agen Arteta tanpa menunda-nunda lagi. Setelah beberapa kali melakukan tawar-menawar, kedua belah pihak akhirnya bersepakat dan Mikel Arteta setuju datang ke Inggris untuk menandatangani kontrak. Tim Forest segera memesan tiket dari Spanyol untuk pagi berikutnya bagi Mikel Arteta dan agennya.     

Kedua pria itu tiba di Bandara Heathrow London, dan limusin Nottingham Forest sudah diparkir di pintu keluar.     

Semua hal telah dibahas dan diselesaikan melalui telepon dan faks di hari sebelumnya. Hal yang harus dilakukan oleh kedua belah pihak sekarang sangat sederhana: pemeriksaan fisik dan penandatanganan kontrak.     

Semua ini dilakukan secara rahasia. Ketika Moyes akhirnya berhasil membujuk dewan untuk mengeluarkan sejumlah besar uang untuknya, dia siap untuk bergabung dengan Nottingham Forest dalam memperebutkan Mikel Arteta, hanya untuk mengetahui bahwa targetnya telah dikontrak oleh Tony Twain.     

Pada tanggal 23 Januari, tim Forest mengajukan penawaran untuk membeli Arteta dari Real Sociedad. Pada sore hari tanggal 25 Januari, situs web resmi tim Forest mengumumkan pemain kedua yang akan bergabung dengan tim dari bursa transfer musim dingin. Namanya adalah Mikel Arteta, gelandang Spanyol. Dia akan memakai jersey nomor 14 untuk ikut bersaing di Liga Utama Inggris.     

Everton tahu bahwa tim Forest telah membuat penawaran kepada Real Sociedad. Tapi mereka tidak tahu tentang negosiasi pribadi antara tim Forest dan Arteta, yang membuat mereka benar-benar tidak bisa menerimanya. Moyes menderita kerugian besar karena "sambaran petir" Twain. Sayang sekali mereka berdua menargetkan pemain yang sama.     

Pada konferensi pers, Twain dan Mikel Arteta berdiri bersama. Mereka memegang jersey Forest berwarna merah dengan nama dan nomor punggung Arteta. Menghadap ke arah para wartawan, Twain tersenyum dan berkata, "Aku tahu banyak orang akan meragukan transfer ini, tapi aku bisa menjamin bahwa Mikel akan berhasil di sini.'     

Di Liverpool, Moyes menunjukkan ketidaksenangannya terhadap ketua klub Everton. "Kalau kita menggunakan waktu dan energi yang kita sia-siakan dalamuntuk mengadakan rapat dewan di Spanyol, dia bisa saja berdiri di sebelah kita dengan kaus biru sekarang! Tuan Ketua, Anda tidak menyadari betapa hebatnya pemain yang telah dilepaskan oleh dewan!"     

Memang, mereka telah melepaskan pemain yang sangat bagus dan masih akan melepaskan lebih banyak pemain lagi. Tapi Moyes belum tahu itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.