Mahakarya Sang Pemenang

Sponsor Baru; Duta Perwakilan Bagian 2



Sponsor Baru; Duta Perwakilan Bagian 2

0"Tony? Tony?" suara Edward terdengar.     

"Ah? Edward? Ada apa ..." Tang En, yang baru kembali tersadar, melihat Edward tersenyum padanya dengan misterius.     

"Apa kau masih ingat hadiah yang kau berikan pada kami Natal lalu? Konsep database pemain?"     

Tang En mengangguk. Mendengar itu, dia kembali merasa kesal. Perusahaan Amerika itu telah membuat produk yang sama sekali tidak sesuai dengan permintaannya. Dengan melihatnya sekilas saja dia langsung tahu kalau produk itu diciptakan oleh seseorang yang tidak memahami sepakbola. Setelah menggunakannya dalam periode percobaan, dia berusaha membuat mereka merevisi program yang mereka buat, tapi hasil revisi itu masih tidak bisa membuatnya merasa puas. Pada saat itu, dia akhirnya menghentikan kemitraan dengan mereka dan mengesampingkan hal itu untuk sementara.     

"Kita tahu kalau yang sebelum ini hasilnya mengerikan ... Jadi Allan pergi mencari-cari lagi dan menemukan sebuah perusahaan. Mereka berjanji akan membuatkan kita sebuah sistem data."     

"Apa mereka punya bukti yang menunjukkan kompetensi mereka?" tanya Tang En.     

Edward mengisyaratkan pada Allan agar dia saja yang berbicara. Allan mengangguk pada Tang En. "Tony, kurasa kau akan merasa puas dengan perusahaan ini. Mereka adalah perusahaan lokal, SI."     

Tang En merasa bingung sesaat setelah mendengar nama itu. SI? SI! Apa itu tim produksi yang mengembangkan seri Championship Manager dan seri FM (seri Football Manager) – Sports Interactive? Dia tidak percaya Allan berhasil menemukan mereka! Tang En merasa lebih kagum pada orang Amerika tua itu sekarang.     

Melihat ekspresi Tang En, Allan tahu dia pasti telah menemukan perusahaan yang tepat.     

"Mereka sepakat untuk mulai bekerja sama dengan kita tidak hanya pada sistem database tapi juga di bidang lain. Saat aku mencoba mendekati mereka, mereka membuat beberapa permintaan kerjasama yang mungkin akan menarik bagimu."     

Tang En memandang Shania yang tampak agak bosan di sampingnya dan berkata, "Shania, apa kau masih ingin mendapatkan lebih banyak tanda tangan? Kalau kau menyebutkan namaku, tidak akan ada yang berani menolak permintaanmu. Sebenarnya, kau hanya perlu tersenyum pada mereka dan mereka akan pasti akan mendengarkan permintaanmu!"     

Edward dan Allan tertawa mendengarnya.     

Shania dengan segera menyadari bahwa Tang En pasti akan mendiskusikan beberapa hal penting dan kehadirannya tidak diharapkan. Dia mengangguk dan berbalik, berjalan kembali ke arah kerumunan.     

Setelah itu, Tang En menunjuk ke beberapa sofa di depan mereka. "Ayo duduk disana dan membahasnya,"     

Ketiganya duduk dan Tang En langsung mengajukan pertanyaan. "Jelasnya, apa usulan mereka untuk kerja sama ini?"     

"Mereka berharap bisa menjadi salah satu sponsor kita; bukan dalam hal pendanaan finansial, melainkan sponsor teknis. Dengan kata lain, akan ada lebih dari satu versi untuk database ini. Mereka akan bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut untuk memperoleh versi dengan kemampuan yang lebih komprehensif dan lebih baik ..."     

Tang En mengangguk paham.     

"Dan mereka juga berharap kau mau menjadi duta game untuk game Football Manager terbaru, FM2007."     

Permintaan itu ditawarkan secara tiba-tiba pada Tang En. Dia terdiam cukup lama sebelum menyadari kalau dia tidak salah dengar dan bahwa Allan tidak sedang bercanda.     

"Aku? Seorang duta perwakilan?"     

"Ya. Tidak ada imbalan uang untuk itu karena ini adalah bentuk kerja sama. Ini akan menjadi keuntungan mereka dari menjadi sponsor; mereka tidak akan mendapatkan uang dari kita."     

Tang En terdiam dan mulai merenungkannya. Di dalam benaknya, dia mencari semua informasi yang bisa diingatnya tentang SI dan seri FM. Karena game itu adalah seri manajer yang dianggapnya telah memenuhi standar, ia telah memainkan game paling awal FIFA96 yang dikembangkan oleh EA hingga CM dan FM. Dia juga sadar kalau seri FM adalah produk yang dihasilkan setelah SI dan EIDOS berpisah jalan.     

Dulu, SI selalu bertanggungjawab atas pengembangan CM sementara EIDOS hanya menangani distribusi. Kemudian, kedua belah pihak memilih untuk berpisah jalan dengan alasan yang tidak diketahui. EIDOS mendapatkan judul CM dan antarmuka pengoperasian yang sudah familiar. Mereka memilih sebuah tim pengembangan lain yang sebelumnya bertanggungjawab atas "Gianluca Vialli's Football Manager" untuk melanjutkan produksi CM. Sementara itu, SI mewarisi database pemain yang sangat banyak serta source code game itu.     

Kedua perusahaan itu seharusnya telah berpisah tahun lalu. Game CM0304 klasik akan menjadi versi akhir dari game yang mereka hasilkan. Setelah itu, mereka akan berpisah jalan.     

EIDOS adalah pemain lama di industri game; mereka memiliki akses ke banyak sumber daya. Warisan nama dan logo CM yang mereka peroleh sama artinya dengan kelanjutan seri game itu. Sementara itu, SI memulai kembali bisnis mereka. Selain database pemain dan source code, mereka tidak punya apa-apa lagi. Langkah awal mereka akan menjadi sangat penting. Bulan lalu, SI telah merilis "FM05," sebuah game manajer sepakbola baru yang dikembangkan selama lebih dari satu tahun untuk penjualan ritel. Dibandingkan dengan CM, ini adalah game yang sama sekali asing bagi para player dan pasar. Mereka sangat membutuhkan iklan yang lebih baik untuk mempromosikan judul game mereka.     

Pada titik ini, Allan secara kebetulan menemukan SI dan berharap mereka mau membuatkan database pemain sepakbola untuk tim Forest. SI kemudian melihat sebuah peluang baru yang bisa mereka manfaatkan untuk iklan produk.     

Bagi SI, yang memiliki jaringan lebih dari 2500 peneliti di seluruh dunia, mudah saja bagi mereka untuk membuat database sesuai dengan permintaan Forest. Sebaliknya, jauh lebih penting bagi mereka untuk memanfaatkan kesempatan ini agar bisa membangun kemitraan yang strategis dengan tim Liga Utama Inggris. Meskipun mereka pernah mensponsori tim AFC Wimbledon yang baru didirikan, itu hanya didorong oleh keinginan untuk menunjukkan dukungan bagi klub yang sepenuhnya didirikan oleh para fans; itu tidak bisa dianggap sebagai bagian dari kepentingan bisnis mereka.     

Setelah mempertimbangkan semua faktor itu, Tang En kurang lebihnya telah mendapatkan gambaran. Meskipun dia adalah seorang manajer sepakbola, bukankah akan menarik baginya kalau dia bisa menggunakan waktu luangnya menjadi duta game?     

Jadi, dia mengangguk. "Tidak masalah, tapi bagaimana mereka ingin aku mewakili mereka?'     

"Oh, untuk saat ini, ada rencana untuk beriklan melalui media cetak. Kau juga perlu menghadiri konferensi pers yang diadakan oleh perusahaan mereka untuk mengumumkan kemitraan kita dengan mereka. Selain itu, sampul game yang baru akan menggunakan gambarmu."     

"Mereka tidak berencana membuat iklan TV?" Tang En tampak sedikit kecewa.     

Dia teringat syuting iklan televisi yang dilakukan manajer tim nasional Jepang saat ini, Zico dari Brasil. Iklan itu untuk game Pro Evolution Soccer. Timing untuk ini kelihatannya masih terlalu awal; tampaknya Tang En tidak akan bisa mendapatkan gelar "Manajer Pertama yang Tampil di TV sebagai Duta Game".     

Edward tertawa geli. "Tony, apa kau sudah berpikir untuk mengubah karir? Semua itu akan tergantung pada anggaran mereka. Sebagai perusahaan baru, mereka mungkin tidak punya banyak uang saat ini."     

Tang En menggaruk kepalanya. Meski dia tidak bisa mendapatkan iklan TV dan mengalami perasaan menjadi aktor, keinginannya agak ditenangkan oleh penampilannya yang akan segera muncul di sampul sebuah game yang akan dikenal di seluruh dunia.     

"Usaha kerjasama yang lain akan bisa dipertimbangkan lagi di tahap selanjutnya. Sekarang setelah kau setuju, aku bisa menghubungi SI setelah Natal. Kurasa kau pasti akan merasa senang dengan database yang mereka buat."     

Tang En tertawa. "Sepertinya kau tahu sedikit tentang SI, Allan."     

"Aku sudah melakukan beberapa penyelidikan khusus. Aku tidak boleh membuat kesalahan yang sama seperti sebelumnya." jawab Allan sambil tersenyum lebar.     

Melihat urusan resmi itu selesai dibahas, Edward Doughty mengangkat gelas anggurnya. "Baiklah. Mari kita lupakan tentang itu sekarang. Tony dan Allan, Selamat Natal. Terima kasih atas kerja keras kalian tahun ini."     

"Tentu saja. Kami harus bekerja keras karena kau yang membayar kami." Tang En mengangkat gelasnya sendiri. "Bersulang. Selamat Natal untuk semuanya. Tahun depan, kurasa kita akan merayakan Natal dengan suasana hati yang lebih baik."     

Ketiga gelas itu berdenting dengan lembut, menghasilkan suara yang jernih dan tajam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.