Mahakarya Sang Pemenang

Kiper Baru Bagian 2



Kiper Baru Bagian 2

0Setelah menganalisa situasinya, Fulham FC setuju untuk mendiskusikan persyaratan dengan tim Forest terkait Edwin van der Sar. Saat Forest mula-mula menawarkan 2 juta pound, Fulham menolaknya tanpa berpikir dua kali. Mereka merasa bahwa kalau tim Forest benar-benar berharap bisa memperoleh Edwin van der Sar, mereka setidaknya harus menunjukkan ketulusan hati yang cukup besar.     

Karena itulah, tim Forest menaikkan tawaran mereka menjadi 2,5 juta. Kali ini, Fulham ragu-ragu selama beberapa waktu dan tidak segera menjawab.     

Saat mereka merasa ragu-ragu, Nottingham Evening Post menerbitkan artikel wawancara dengan Tang En. Di dalam artikel itu, Tang En berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan tim sepakbola, salah satunya adalah masalah yang mereka miliki terkait kiper. Meskipun dia tidak menyangkal telah berdiskusi dengan Fulham FC, ia masih belum membuat konfirmasi tentang transfer Edwin van der Sar. Terkait kiper, ia menyinggung tentang Frey di Parma dan mengekspresikan kekagumannya terhadap kiper sepertinya. Memikirkan betapa seringnya Forest kebobolan gol dan bagaimana situasi finansial Parma belakangan ini, semua orang mengira kalau Tony Twain pasti tertarik pada Frey dan berharap bisa membawanya ke Inggris.     

Perburuan besar-besaran tim Forest dan Manchester United untuk mendapatkan kiper bukan lagi berita baru; Jumlah gol yang tersarang di gawang Forest untuk paruh pertama musim ini berada di peringkat teratas. Semua orang tahu kalau Darren Ward akan dilepas dari posisinya.     

Setelah mempertimbangkannya masak-masak, Fulham akhirnya menyetujui tawaran Forest sebesar 2,5 juta pound. Sekarang, Tang En bisa langsung mendiskusikan ketentuan dan persyaratan dengan Edwin van der Sar.     

Sebelum paruh pertama musim ini, Forest sama sekali tidak memiliki daya tarik bagi Edwin van der Sar. Tapi situasinya telah berubah. Nottingham Forest berhasil memasuki babak eliminasi Liga Eropa UEFA dan berada di peringkat atas Liga Utama Inggris. Selain kalah dari Liverpool, Forest selalu berada di atas angin setiap kali mereka bermain melawan tim yang kuat. Mereka menunjukkan kemampuan yang sama sekali tidak cocok dengan identitas mereka sebagai tim yang baru dipromosikan. Edwin van der Sar adalah pria yang cerdas. Saat Manchester United belum memberikan janji penawaran, dia mendapatkan sebuah peluang yang nyata di depan matanya. Dia sudah lama ingin meninggalkan Fulham FC, yang bisa dikatakan sedang sekarat. Mendekati akhir karir profesionalnya, bukankah bagus baginya kalau dia masih bisa bergabung dengan tim yang memiliki tujuan untuk meraih sesuatu?     

Dia tidak tahu bahwa setelah ditransfer pada musim panas tahun depan ke Manchester United, dia tidak hanya membantu Manchester United memenangkan kejuaraan liga tapi dia juga akan menjadi salah satu pemain dengan posisi paling stabil di Manchester United.     

Forest berjanji tidak akan menurunkan gajinya dan akan mempertahankan gaji mingguannya sebesar 40 ribu pound. Selain itu juga ada reward tambahan kalau dia menunjukkan performa yang bagus. Kontraknya akan berjangka waktu dua setengah tahun dan setelahnya mereka akan memutuskan apakah kontrak itu akan diperbarui setelah meninjau kondisi dan penampilannya. Bagaimanapun juga, Edwin van der Sar akan berusia 36 tahun dalam dua tahun, dan tidak ada yang tahu seberapa baik dia akan bisa tampil pada saat itu.     

Edwin van der Sar merasa sangat puas dengan kontrak itu dan menandatanganinya.     

Sebelum Natal, situs web resmi Nottingham Forest dan berbagai sumber media melaporkan bahwa kiper Belanda dari Fulham FC, Edwin van der Sar, telah menandatangani kontrak dengan tim Forest. Kontrak itu akan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2005, sampai 30 Juni 2007. Detil kongkrit tentang gajinya tidak dipublikasikan.     

Tang En merasa sangat senang dengan keputusan akhir Edwin van der Sar untuk bergabung dengan Forest. Baginya, meskipun pemain veteran Belanda itu bukan bagian dari rencana untuk tim Forest, kedatangannya memungkinkan Forest untuk menjalani dua tahun ke depan dengan stabil. Dalam kurun waktu ini, Tang En bisa terus mencari kiper yang masih muda dan menjanjikan di pasar transfer. Selain itu, lini pertahanan Forest juga membutuhkan pengalaman Edwin van der Sar. Hierro sudah berusia 36 tahun. Dengan usianya dan kesehatan yang tidak lagi prima, dia tidak akan mendapatkan banyak peluang untuk diturunkan.     

Kiper adalah posisi yang tidak mudah diubah setelah mencapai kestabilan. Tang En merasa nyaman dengan Edwin van der Sar mengarahkan pertahanan di lini belakang.     

Sekali lagi, Tony Twain berhasil menyambar pemain lain yang diinginkan Manchester United tepat di bawah hidung Alex Ferguson. Tampaknya perseteruan antara keduanya hanya akan semakin besar. Setelah merebut kiper utama Manchester United, siapa yang akan mereka pilih di masa depan untuk menghidupkan kembali kejayaan mereka?     

Tang En tidak bisa menemukan jawabannya. Di sisi lain, Tang En tidak bisa melihat sendiri ekspresi di wajah Sir Ferguson setelah mendengar berita bahwa Edwin van der Sar telah dicuri oleh Forest.     

Diam-diam, Tang En merasa kalau tidak akan ada lagi pernyataan seperti, "Saya benar-benar mengaguminya" yang diucapkan antara dirinya dan manajer legendaris di Liga Utama Inggris.     

Kenapa begitu? Bukan karena Ferguson memandang rendah Tang En, atau karena Tang En yang sombong. Itu karena, di masa depan, mereka akan menjadi lawan paling ganas bagi satu sama lain.     

※※※     

Sebelum Natal, pertandingan liga mencapai putaran ke-18. Dengan tujuh menang, enam imbang, dan lima kalah, Nottingham Forest berada di peringkat kedelapan dengan total 27 poin. Seharusnya, mereka bisa berada di peringkat keempat. Kalau bukan karena rentetan gol yang hilang dalam beberapa pertandingan liga terakhir, mereka seharusnya bisa duduk dengan mantap di peringkat kelima.     

Tang En merasa sedih karena dua kekalahan beruntun yang mereka alami adalah saat melawan tim yang kemampuannya menengah ke bawah. Sekarang setelah mereka mengontrak Edwin van der Sar, dia berharap mereka bisa menurunkan jumlah total gol yang tersarang di gawang Forest.     

Putaran ke-19 pertandingan liga diadakan pada tanggal 26 Desember. Nottingham Forest, yang telah kalah di dua pertandingan berturut-turut, akan berada di kandang mereka dan menjamu Southampton, yang memiliki peringkat kedua dari bawah. Ini adalah kesempatan yang bagus bagi tim untuk keluar dari rentetan kekalahan mereka.     

Sehari sebelum pertandingan, tim hanya berlatih selama setengah hari. Tang En baru ingat kalau hari itu adalah hari Natal saat dia melihat pohon Natal diletakkan di ruang tengah Gedung Satu dan tumpukan hadiah yang berada di bawahnya.     

Tahun itu berlalu dalam sekejap mata.     

Dia berdiri di bawah pohon, mengamati para pemain yang asyik mencari hadiah bertulisan nama mereka. Semuanya terasa sangat familiar. Selain sedikit perubahan dalam hal orang-orangnya, tidak ada yang berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu.     

Saat dia melihat Wood tidak ikut berpartisipasi dalam kesenangan itu melainkan menuju ke arahnya, dia tahu kalau ada sesuatu yang akan dibicarakannya.     

"Selamat Natal, George."     

"Selamat Natal, Pak."     

"Bagaimana kondisi ibumu?"     

"Baik-baik saja. Dia memintaku mengundang kalian berdua untuk makan malam di rumah kami." Saat Wood mengatakan itu, dia memandang ke sekeliling, seolah tampak agak salah tingkah.     

"Kami berdua?"     

"Kau dan itu ..." Wood mengerutkan kening sambil berusaha mengingat, lalu melanjutkan. "Dunn, pria Cina itu."     

Tang En menggaruk kepalanya. Dia lupa soal Dunn ... Apa alam bawah sadarnya berharap kalau tidak akan ada yang mengganggu dirinya dan Sophia? Tidak mungkin dia bisa tahu itu.     

"Tentu saja. Setelah latihan usai, kita bisa pergi ke lapangan latihan tim pemuda. Aku harus memberitahunya."     

Wood mengangguk tapi dia tidak segera pergi. Sebagai gantinya, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam mantelnya dan menjejalkannya ke tangan Tang En. Kemudian dia membalikkan badan dan menuju ke pohon Natal untuk mencari hadiahnya sendiri.     

Tang En merobek bungkus kotak itu. Sebuah pemantik ZIPPO yang mengkilap berada di dalam kotak. Itu bukan hadiah yang sangat berharga. Tapi sebuah kartu ucapan kecil terselip di bawah korek api, dan di atasnya tertulis,     

"Terima kasih. Selamat Natal."     

Tang En tersenyum.     

s     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.