Mahakarya Sang Pemenang

Sebuah Bakat yang Luar Biasa Bagian 1



Sebuah Bakat yang Luar Biasa Bagian 1

0José Mourinho sedang memikirkan rencana perekrutan pemain baru untuk musim baru Chelsea di London. Menjadi kepala pelatih di tim papan atas seperti Chelsea adalah hal yang bisa membuat iri manajer lain, tapi juga merupakan posisi dengan tekanan luar biasa. Karena bos Rusia telah mengeluarkan banyak uang, dia harus melihat hasilnya. Rubel-rubel itu tidak boleh dibuang dengan percuma.     

Dia tidak perlu khawatir tentang apakah Chelsea memiliki kemampuan untuk membeli seorang pemain. Dia hanya harus memikirkan apakah kedatangan pemain itu akan bisa meningkatkan kekuatan Chelsea.     

Itu bukan pekerjaan mudah.     

Pada saat itulah, dia menerima panggilan telepon dari "agennya sendiri," Jorge Mendes. Meskipun Mourinho sendiri tidak akan mau mengakui kalau dia memiliki agen, hubungannya dengan Mendes memang seperti klien dan agennya.     

Apa yang diberitahukan oleh Mendes kepadanya cukup mengejutkan.     

"Aku perlu bersaksi di pengadilan? Untuk Nottingham Forest?" Dia mengira kalau dia sedang bermimpi. "Jorge ..."     

Mendes memotongnya. "Aku tahu apa yang akan kau katakan, José."     

"Aku senang kalau kau tahu, Jorge. Pasti akan sangat canggung bagiku untuk bertemu dengan manajer tim Forest..."     

Mendes tersenyum, "Aku tahu keadaanmu, José. Bantu aku sekali ini saja."     

Mourinho terdiam sesaat. "Apa ini karena Pepe tidak bisa mendapatkan izin kerja?"     

"Ya. Aku punya sedikit masalah saat aku membantu Pepe mengajukan permohonan kewarganegaraan Portugal."     

"Kau ingin aku membantumu memunculkan lawan yang kuat untuk Chelsea?"     

Komentar ini sangat menarik bagi Mendes. "Sejak kapan kau memasukkan Nottingham Forest ke dalam daftar lawanmu? Aku ingat apa yang kau katakan musim lalu. 'Mereka hanya benar-benar beruntung!'"     

Mourinho mengeraskan wajahnya. "Aku hanya tidak suka mereka. Tapi pria itu, Twain, memang punya sedikit kemampuan."     

"Kalau kau mengira Pepe akan bisa memperkuat tim Forest, kenapa kau tidak menghubungiku untuk mendapatkan Pepe musim panas ini? Kau bersikeras membuat Porto membeli Pepe waktu itu."     

"Aku sudah punya Terry dan Carvalho. Pepe masih belum mencapai level mereka. Dan ..." Mourinho melihat daftar transfer pemain yang sedang dikerjakannya sekarang. "Tn. Abramovich lebih suka sepak bola yang indah. Dia tidak suka pemain bertahan."     

"Kalau begitu ... kita tidak tahu apakah Pepe bisa mencapai level yang sama seperti Terry atau tidak. Mungkin dia bisa berhasil di Liga Utama, mungkin juga tidak. Siapa tahu? Bantulah aku sekali ini, José."     

Mourinho merasa bahwa agen-super Portugal ini pastilah memiliki alasannya sendiri untuk menjadi antusias tentang ini. Tapi, dia tahu kalau itu adalah urusan pribadi Mendes. Dia dan Mendes adalah teman. Urusan bisnis itu bukanlah urusannya. Setelah terdiam cukup lama, Mourinho bertanya, "Kapan sidang ini diadakan?"     

※※※     

Mendes meneruskan semua informasi tentang Pepe ke Twain. Dia bahkan menyertakan penawaran transfer yang diajukan tim papan atas Turki di Süper Lig, Galatasaray SK, yang diajukan ke Marítimo saat Pepe masih bermain untuk Marítimo. Ini juga bisa membuktikan kemampuan Pepe.     

Tapi, Twain mengerutkan kening saat dia membaca informasi itu. Detil dari semua materi yang disusun ini memang cukup rinci, tapi materi itu masih kurang memiliki bukti konklusif yang bisa meyakinkan para ofisial di FA tentang kemampuan Pepe. Pepe belum pernah menerima penghargaan apapun dengan reputasi internasional. Dia tidak mewakili tim nasional pemuda Brasil di Piala Dunia FIFA U-20 ataupun Kejuaraan Eropa U-17 UEFA. Dia tidak menerima penghargaan Rookie of the Year di Portugal, tim pemuda terbaik dunia, atau penghargaan lainnya. Gelarnya sebagai kapten tim pemuda Maritimo bahkan tidak layak untuk disebutkan di depan FA Inggris.     

Sama seperti Twain, manajer Manchester United, Ferguson, juga menghadapi kesulitan dalam mendapatkan izin kerja. Dia ingin membawa pulang pesepakbola tim nasional Korea Selatan dari PSV Eindhoven, Park Ji-sung. Tapi, karena cedera yang dialami Park Ji-sung selama dua tahun terakhir, dia tidak mewakili tim nasional Korea Selatan dalam setidaknya 75% pertandingan kompetitif tim "A". Karenanya dia tidak bisa mendapatkan izin kerja. Saat ini Manchester United sedang berusaha mengumpulkan informasi sebagai persiapan untuk menggunakan "klausul bakat luar biasa" sebagai banding. Mereka dikatakan sedang berusaha menghubungi pelatih PSV Eindhoven dan mantan pelatih nasional Korea Selatan, Guus Hiddink. Selama Hiddink bisa bersaksi, maka berdasarkan posisinya dan pengaruhnya di dunia sepakbola internasional, gelar Park Ji-sung sebagai "bakat luar biasa" akan dipertegas dan karenanya mendapatkan izin kerja akan menjadi mudah.     

Manchester United bisa mendapatkan Hiddink untuk Park Ji-sung. Tapi siapa yang bisa ditemukan tim Forest untuk Pepe?     

Kemarin Mendes mengatakan bahwa dia bisa menemukan seseorang untuk bersaksi bagi Pepe, tapi dia tidak mengatakan siapa orangnya. Ini membuat Twain merasa ragu. Jawaban yang samar membuatnya merasa tidak yakin.     

Ponsel di atas meja berdering, dan itu adalah panggilan telepon dari Mendes. Twain meraih telepon. "Tn. Mendes?"     

"Kabar baik, Tn. Twain. Aku telah menemukan seseorang yang bersedia memberikan kesaksian untuk Pepe. Mantan bos Porto, Tn. José Mourinho."     

Setelah mendengar namanya, Twain memegang ponsel untuk waktu yang lama tanpa bergerak sedikitpun. Tapi Mendes memang telah mengantisipasi reaksi ini.Sebagai salah satu orang terdekat Mourinho, bagaimana mungkin dia tidak tahu hubungan antara Mourinho dan Twain?     

Satu-satunya hal yang dia sesalkan saat ini adalah dia tidak bisa berada di depan Twain dan melihat raut wajah manajer muda itu. Pasti sangat menarik.     

Di salah satu ujung telepon, Mendes merasa menyesal karena dia tidak bisa melihat ekspresi Twain. Dan di ujung lainnya, Twain meletakkan dahinya ke satu tangan sementara dia memegang ponsel di tangan yang lain. Dia tidak pernah mengira kalau orang itu adalah Mourinho. Meskipun sebenarnya hal ini bisa disimpulkan dari beberapa data sebelumnya, dia akan selalu melewati kemungkinan itu tiap kali dia mendekati subyek ini.     

Dia tidak perlu Mendes memberitahunya. Dia sangat menyadari apa yang dipikirkan oleh Mourinho tentang dirinya. Sebagai juara musim lalu, Chelsea hampir menyapu bersih semua tim di Inggris dimana mereka akhirnya menjadi juara. Hanya ada dua tim yang tidak kalah saat mereka menghadapi Chelsea. Salah satunya adalah Arsenal, yang dipimpin oleh manajer Prancis, Arsene Wenger, dan yang lainnya adalah Nottingham Forest. Arsenal hanya bisa bermain imbang dengan Chelsea selama dua putaran pertandingan, dan Nottingham Forest adalah satu-satunya tim yang bisa menang saat melawan Chelsea di sepanjang musim lalu. Mourinho awalnya sangat berharap bahwa Chelsea takkan terkalahkan selama tiga puluh delapan pertandingan untuk musim lalu setelah Arsenal, tapi harapannya itu dihancurkan oleh Nottingham Forest.     

Kalau Mourinho masih bisa menunjukkan keramahan pada Tony Twain yang selalu menentangnya, neraka pasti telah membeku.     

Kenapa orang seperti itu mau repot-repot membantu memberikan kesaksian untuk pemain yang menarik minat Forest dan membantu Pepe untuk mendapatkan izin kerja?     

Twain tertegun, kepalanya dipenuhi pertanyaan.     

Tapi, sebenarnya, dia masih sangat bersyukur atas semua upaya yang dilakukan oleh Tn. Mendes. "Itu bagus sekali, meminta pelatih juara Eropa untuk bersaksi bagi Pepe. Kukira seharusnya tidak akan ada masalah. Terima kasih, Tn. Mendes. Oh, dan tolong sampaikan rasa terima kasihku pada Tn. Mourinho."     

Mendes tertawa dan menyela Twain. "Kalau kau ingin berterima kasih pada José, kau bisa melakukannya sendiri. Kalian berdua pasti akan bertemu di persidangan."     

Di akhir panggilan telepon ini, sudut mulut Twain berkedut. Pertemuan itu sebenarnya tidak diinginkannya.     

Tapi dia akan mencoba bertahan untuk mendapatkan izin kerja Pepe.     

※※※     

Panggilan telepon dengan Mendes itu berakhir setelah dia mengkonfirmasikan waktu sidang. Twain bangkit berdiri dan menuju ke lantai atas untuk menemui ketua klub, Edward Doughty, dan memberitahunya tentang perkembangan terakhir.     

Edward terkejut saat dia mendengar bahwa Mourinho telah setuju untuk menghadiri persidangan bagi pemain tim Forest. Dia sudah tahu tentang kisah antara Tony Twain dan José Mourinho.     

Dia memikirkannya sebentar dan bertanya dengan curiga, "Mungkinkah Mourinho akan menimbulkan masalah di persidangan?"     

Twain sama sekali tidak mengira kalau Edward akan mengatakan itu. Butuh beberapa saat baginya untuk merespon. Dia menggelengkan kepalanya. "Kurasa tidak. Tapi satu hal sudah pasti. Kesediaannya untuk menghadiri sidang bukanlah untuk membantu kita. Itu pasti dilakukannya untuk membantu temannya, Jorge Mendes."     

Membicarakan tentang Mendes, Edward tersenyum. "Agen ini benar-benar pria yang menarik."     

Twain tahu apa yang dimaksud "menarik" oleh Edward, dan Allan, yang tidak ada di sana, bahkan mungkin lebih mengetahuinya. Keputusan yang bulat dari mereka bertiga adalah memanfaatkan apa yang bisa mereka manfaatkan, dan apa pun yang tidak bisa mereka manfaatkan akan mereka bahas jika waktunya tiba.     

※※※     

Sekarang setelah Mourinho setuju untuk menghadiri persidangan, Nottingham Forest menyerahkan semua informasi tentang Pepe ke Football Association Inggris untuk mengajukan banding demi mendapatkan izin kerja Pepe.     

Yang harus dilakukan selanjutnya hanyalah menunggu jawaban dari Football Association.     

Dalam kurun waktu ini, tim Forest dan Twain tidak tinggal diam. Mereka masih harus melakukan banyak pekerjaan lain terkait pembelian dan penjualan pemain dan tidak menunda pekerjaan di klub hanya karena satu pemain seperti Pepe.     

Cedera Eastwood tidak hanya membuat tim Forest kehilangan striker yang bagus, tapi juga berfungsi sebagai alarm untuk menyadarkan Twain —— Dia sadar bahwa para pemainnya bukanlah robot yang tidak akan pernah cedera, lelah, atau berada dalam kondisi yang buruk. Meskipun nasib sudah berpihak padanya selama dua musim ini dan timnya belum pernah diganggu oleh cedera yang berkepanjangan, siapa yang bisa menjamin hal itu tidak akan terjadi di masa depan?     

Target terpenting tim Forest musim panas ini adalah striker. Dengan Eastwood masih cedera, kemungkinan besar dia tidak akan bisa pulih tepat waktu untuk kembali ke tim di awal musim baru. Tiga striker yang tersisa di tim Forest umumnya berposisi sebagai penyerang tengah. Oleh karenanya, taktik tim Forest jadi tidak bervariasi. Ini adalah hal yang tidak ingin dilihat oleh Twain. Apa yang ia sarankan adalah gagasan bahwa "air membentuk jalurnya sesuai dengan sifat tanah dimana air itu mengalir; prajurit akan menentukan kemenangannya sesuai dengan musuh yang dihadapinya," dan tidak menjadi kuda poni yang hanya memiliki satu trik.     

Tim Forest membutuhkan striker yang bisa berlari cepat untuk mengimbangi para penyerang tengah.     

Eastwood tidak hanya mengandalkan kecepatannya. Dia juga lebih kuat dalam seluruh skillnya. Sekarang, Twain lebih suka mengatur tim menurut skill spesifik seorang pemain.     

Target pertama tim Forest adalah Obafemi Martins dari Inter Milan. Tapi kesetiaan Martins kepada Inter Milan tidak bisa digerakkan oleh pounds Inggris. Inter Milan mengatakan kepada tim Forest bahwa Martins tidak ingin meninggalkan stadion Giuseppe Meazza karena dia sangat senang di sana.     

Saat dia mendengar jawaban ini, Tang En mendengus. Setelah musim ini, kesetiaan Martins kepada Inter Milan tidak akan ada nilainya. Tidak, mungkin itu masih bernilai sekitar sepuluh juta; itu adalah jumlah yang dibayarkan Newcastle United kepada Inter Milan sebagai biaya transfer saat mereka mendatangkan striker Nigeria itu. Setelah satu musim, Inter Milan telah mengumpulkan enam orang striker dan pembersihan dilakukan, sehingga Martins yang memiliki status-terendah dipaksa untuk pindah ke Inggris.     

Tapi Tang En tidak bisa menggunakan peristiwa masa depan untuk membujuk Martins agar meninggalkan stadion Meazza lebih awal untuk menghindari menonton adegan perayaan dimana pendatang baru Zlatan Ibrahimović dan Hernán Crespo mencetak gol di pinggir lapangan latihan. Martins pasti tidak akan mempercayainya kalau dia mengatakan itu sekarang. Saat ini, dia dan Inter Milan sedang dalam "masa bulan madu". Kombinasi antara dirinya dan Adriano menjadi pasangan striker utama di Inter Milan.     

Twain juga tahu bahwa kalau dia harus membeli Martins sekarang, dia harus membayar dengan harga yang sangat tinggi. Dia tidak mau melakukan itu. Saat ini, Tim Forest bukanlah klub kaya dan mereka tidak mampu menghabiskan banyak uang sekaligus. Mereka harus berhemat kapanpun mereka bisa melakukannya.     

Tepat setelah rencana transfer Martins dibatalkan, tim Nottingham Forest menerima pemberitahuan dari Football Association yang memanggil mereka ke kantor pusat Football Association di London untuk menghadiri persidangan khusus untuk Pepe.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.