Mahakarya Sang Pemenang

Kita Menang Bagian 2



Kita Menang Bagian 2

0Pada konferensi pers paska-pertandingan di mana pers menunggu untuk menyaksikan perdebatan lisan antara kedua manajer, Mourinho mengambil inisiatif untuk memuji penampilan tim Forest. Dia khususnya memuji penampilan Gareth Bale setelah pemain itu dimasukkan ke lapangan.     

Tapi, dia tidak mengakui bahwa timnya menunjukkan penampilan yang buruk. Menurutnya, mereka hanya sedikit kurang beruntung.     

Seolah ingin membuktikan bahwa kata-katanya itu benar, Twain juga memuji penampilan Chelsea yang bagus dan mengatakan bahwa rekor tak-terkalahan milik mereka selama sepuluh putaran ini bukanlah disebabkan karena keberuntungan. Itu karena mereka memang tim yang benar-benar kuat.     

Tapi kemudian, Twain beralih dan mengatakan bahwa dia merasa lebih bangga dengan para pemainnya karena Forest telah tampil dengan sangat baik. Semua orang menunjukkan penampilan yang sangat bagus.     

Dia bahkan rela bersusah payah memuji setiap individu pemain dan menyebutkan nama mereka. Tapi dia tidak ingin menarik perhatian semua orang pada Bale. Dia menekankan bahwa ini bukanlah kemenangan individu. Melainkan, ini adalah kemenangan tim.     

Dia sengaja mengurangi sorotan mereka pada Bale.     

Beberapa pemain memang bisa bertahan dibawah tekanan luar biasa di lapangan, tapi mereka mungkin tidak akan bisa mengatasi pujian dan ekspektasi diluar lapangan. Bale masih muda, dan Twain ingin melindunginya.     

Meski begitu, Twain tidak bisa mengendalikan hebohnya spekulasi media tentang pemain muda itu usai pertandingan.     

Di usia 16 tahun dan 105 hari, dia telah mencetak gol profesional pertamanya bagi timnya. Dia baru saja memecahkan rekor baru untuk pemain termuda yang debut di sepanjang sejarah klub sepakbola dan Liga Utama di pertandingan melawan Manchester City. Dan sekarang dia telah kembali mencetak rekor baru sebagai pencetak gol termuda di sepanjang sejarah klub sepakbola dan Liga Utama. Sebelum ini, rekor itu dipegang oleh pemain muda Everton, James Vaughan dalam sebuah pertandingan melawan Crystal Palace pada tanggal 11 April tahun ini. Vaughan baru berusia 16 tahun dan 271 hari saat dia mencetak gol pertamanya.     

Gol Bale membuat semua orang meninjau kembali perubahan-perubahan dalam rekor pencetak gol termuda Liga Utama dalam beberapa tahun terakhir:     

Yang pertama adalah Wayne Rooney, yang meninggalkan tanda di pertandingan Everton melawan Arsenal pada tanggal 19 Oktober 2002. Saat dia mencetak gol, usianya baru 16 tahun dan 361 hari. Setelah itu, pada tanggal 26 Desember di tahun yang sama, pemain muda Leeds United James Milner memecahkan rekor baru pada usia 16 tahun dan 357 hari. Dua setengah tahun kemudian, James Vaughan, pemain muda Everton yang lain, mencatatkan rekor lain pada usia 16 tahun 271 hari.     

Dan sekarang gol yang dicetak Bale telah memperpendek rekor itu sejauh 166 hari.     

Pada usia 16 tahun 105 hari, mungkin rekor baru ini takkan terpecahkan untuk waktu yang sangat lama.     

Oleh karena itu, keinginan Twain yang ingin melindungi Bale memang cukup beralasan. Tapi karena gol itu, Bale telah mendapatkan level perhatian yang sama seperti yang diterima oleh Wayne Rooney dulu.     

Satu hari setelah pertandingan, setiap judul utama surat kabar didedikasikan untuk pemuda itu. Perseteruan antara Twain dan Mourinho telah dikalahkan oleh gol Gareth Bale.     

Semua orang Wales mengklaim bahwa mereka telah mendapatkan pemain jenius lain sementara orang-orang Inggris membahas rekor baru itu dengan antusias.     

Sekilas pandang, kelihatannya semua orang tampak senang. Hanya Twain sendirilah yang seolah ingin tertawa dan menangis di waktu yang bersamaan saat dia melihat foto Bale yang luar biasa besar di surat kabar.     

Dunn berusaha menghiburnya. "Emas akan bersinar cepat atau lambat. Saat kau mengambilnya dari timku, kau seharusnya tahu kalau hari ini akan datang. Kecuali kau memang tidak yakin dengan kemampuannya."     

"Apa kau mencoba menghiburku?" Twain memutar matanya ke arah Dunn dan menghela napas. "Terserahlah. Melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, ini memang harus dialami oleh Bale."     

Saat dia mengatakan itu, telepon seluler Twain berdering.     

Twain membalikkan ponselnya yang tergeletak di meja dan tiba-tiba tertawa. "Sebuah pesan dari Eastwood. Dia mengatakan padaku kalau dia menonton pertandingan melawan Chelsea dan tidak sabar ingin kembali ke tim. Dia bahkan mengatakan bahwa dia tahu apa yang kukhawatirkan sekarang ini karena Sabina sudah memprediksinya. Dia bilang bahwa kalau dia yang melakukan tendangan bebas itu, hasilnya akan sama, tapi aku tidak akan perlu merasa khawatir tentang apapun!"     

※※※     

Setelah latihan kembali dimulai, Twain membacakan pesan gipsi Romani itu di hadapan semua pemain, yang semuanya tertawa.     

"Terakhir, dia memintaku untuk berterima kasih pada kalian semua atas namanya. Dia mencintai kalian semua."     

Para pemain bersiul.     

"Kerja bagus, guys. Kita hampir mengambil tempat pertama di liga. Apa ada yang terlalu bersemangat untuk bisa tidur semalam?"     

Bale mengangkat tangannya.     

Dia segera menarik perhatian semua orang. Semua orang tertawa saat mereka melihat kalau itu adalah Bale.     

"Kau perlu lebih banyak latihan, Gareth. Ini hanya satu pertandingan! Kalau kau terlalu bersemangat sampai tidak bisa tidur setelah menang, maka kau akan harus hidup dengan insomnia selama sisa hidupmu."     

Tawa itu terdengar semakin keras.     

Kepala Bale tertunduk lebih rendah.     

Setelah melihat itu, Twain berdehem. "Baiklah, semuanya, dengarkan. Mulai sekarang aku ingin kalian melupakan pertandingan kemarin dan mengerahkan seluruh energi kalian untuk sebuah pertempuran baru. Lawan kita adalah..."     

Semua orang tahu pertandingan mana yang dimaksud olehnya, jadi mereka menjawab serempak. "Benfica!"     

Setelah meneriakkan itu, semua orang tertawa. Itu adalah tim yang pernah mereka kalahkan sebelum ini. Mereka tidak merasa tertekan sama sekali.     

"Bagus sekali; kita baru mengalahkan mereka belum lama ini. Sekarang kita akan mengalahkan mereka lagi!"     

※※※     

Karena Leighton Baines masih cedera, Twain menempatkan Gareth Bale muda di starting lineup untuk pertandingan di Portugal ini.     

Sebelum bertanding, Twain bercanda pada Bale, "Kau mungkin pemain termuda di starting lineup sepanjang sejarah Liga Champions. Apa kau merasa gugup?"     

Bale menggelengkan kepalanya. "Masih oke, chief."     

Kalau Bale mengatakan dengan pasti bahwa dia tidak gugup, Twain mungkin akan mulai khawatir tentang itu. Sebaliknya, pikirannya kini menjadi tenang. "Masuklah, jangan memikirkan hal lain. Ini hanya sebuah pertandingan."     

Ejekan dari puluhan ribu fans Benfica di kandang mereka tidak membuat kaki Bale gemetar. Dia sudah menjadi pemain profesional yang telah dibaptis dalam pertempuran sengit. Dia bukan lagi seorang anak yang merasa tidak percaya diri karena orang lain menertawakan penampilannya.     

Di dalam permainan itu, Nottingham Forest mengalami sembilan puluh menit perlawanan yang tangguh dan menang 1:0 melawan pesaingnya di babak penyisihan grup, Benfica. Kemenangan ganda mereka atas Benfica telah membantu tim Forest menstabilkan peringkat mereka dengan tujuh poin dan tempat kedua di grup.     

Real Madrid, yang mengalahkan Lille dalam pertandingan tandang, berada di peringkat teratas grup.     

Di pertandingan ini, semua orang di tim Forest mempertahankan kondisi mereka dari sejak bertanding melawan Chelsea. Tak peduli betapapun sulitnya situasi yang mereka hadapi, mereka tidak pernah menyerah. Mereka tetap bertahan walau menghadapi situasi yang paling sulit sekalipun dan tidak membiarkan lawan membobol gawang mereka. Berkebalikan dengan ini, usai Benfica dipukul mundur, mereka berhasil melancarkan serangan mendadak dan sepenuhnya membalikkan situasi di lapangan. Tapi kemudian, arah pertandingan berjalan mengikuti ritme tim Forest. Forest bermain dengan baik dan dengan mudah. Benfica menjadi semakin tidak sabaran. Akhirnya, mereka harus menelan buah pahit dari kegagalan mereka.     

Di konferensi pers paska pertandingan, Twain berada di ruangan yang dipenuhi media Portugis dan berkata dengan sombong, "Hingga saat ini, aku percaya banyak diantara kalian yang masih skeptis tentang kekuatan kami dan masih percaya bahwa kekalahan Benfica terhadap Nottingham Forest di pertandingan sebelumnya adalah sebuah hal yang tak terduga. Sebuah kebetulan. Sekarang, kami membuktikan bahwa kalian salah. Akan menjadi hal yang tak terduga kalau Benfica bisa mengalahkan kami!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.