Mahakarya Sang Pemenang

Perang Antara Dua Pria 2 Bagian 1



Perang Antara Dua Pria 2 Bagian 1

0"... Kondisi Chelsea cukup bagus, dan sama halnya dengan Nottingham Forest ... Meskipun sekarang masih terlalu awal, saya ingin mengatakan ini – Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, selamat datang di putaran ke-11 Liga Utama Inggris: Di kandang mereka, Nottingham Forest akan menyambut Chelsea! Saya John Motson. Hari ini, komentator kita untuk pertandingan ini adalah Gary Lineker. Gary, apa pendapat Anda tentang pertandingan hari ini?"     

"Mourinho tidak mencoba menampilkan permainan bola yang artistik. Dia dulu pernah menyatakan bahwa dirinya adalah pengikut Capello; dari situ, kita bisa tahu manajer seperti apa dia. Dia lebih menyukai hasil daripada tampilan permainan, dia lebih menekankan pada hasil akhir daripada cara. Jadi, meski Chelsea memiliki formasi serangan yang tajam, mereka akan bermain dengan hati-hati. Saya percaya 'filosofi 1:0' adalah interpretasi terbaik tentangnya. Tapi, dalam pertandingan ini, di pertandingan tandang, saya tidak percaya Mourinho akan menekankan filosofi 1:0-nya."     

"Karena lawannya adalah Tony Twain?"     

"Ya. Ini adalah satu-satunya manajer yang tidak berhasil dikalahkannya di musim lalu. Kita tidak tahu hubungan apa yang mereka miliki secara pribadi; Mourinho pernah menghadiri sidang pemeriksaan izin kerja untuk pemain Forest, Pepe. Dan sebelum acara pengundian UEFA, Mourinho telah berinisiatif untuk bercakap-cakap dengan Tony. Tapi, di lapangan, keduanya adalah musuh. Baik Mourinho maupun Tony tidak akan membiarkan diri mereka kalah dari yang lain. Dan, dengan kedua manajer sama-sama terfokus pada hasil, mereka pasti akan menggunakan metode mencetak gol yang paling efektif di dalam serangan mereka. Dengan begitu, pertandingan ini pastinya akan menjadi tontonan yang sangat intens dan menarik."     

Satu jam sebelum pertandingan dimulai, dua orang di boks siaran sudah mulai sibuk.     

Sebenarnya, jauh sebelum dimulainya pertandingan — sekitar setengah hari sebelumnya — berbagai media Inggris sudah mulai berkumpul di Nottingham. Meskipun pertandingan Derby London Utara berlangsung hari ini antara Arsenal dan Tottenham Hotspur, pertandingan yang akan diadakan di Nottingham adalah sorotan utama yang menarik perhatian seluruh negeri.     

Karena pertandingan ini banyak dibicarakan oleh media, orang-orang yang menonton pertandingan bukanlah fans Chelsea ataupun Forest. Melainkan, banyak juga fans yang netral. Menurut perhitungan usai pertandingan, bahkan terdapat beberapa wanita di antara penonton hari itu. Mungkin mereka tidak begitu peduli tentang tim mana yang akan menang, tapi mereka lebih berharap untuk melihat siapa yang akan tertawa paling akhir. Apakah Mourinho atau Tony Twain?     

The Sun mendeskripsikannya dengan sempurna; itu adalah "Perang antara dua pria."     

※※※     

45 menit sebelum pertandingan dimulai, tribun penonton di City Ground pada dasarnya sudah terisi penuh. Mereka terbagi menjadi dua secara mencolok: sisi merah yang jelas tampak dominan dan sisi biru yang berkumpul di tribun tim tamu.     

Merah dan Biru adalah warna tradisional di kancah sepakbola Inggris. Sebagian besar warna pakaian tim tuan rumah adalah salah satu dari kedua warna itu. Meski tidak ada bukti yang konklusif, saran paling awal agar tim memakai pakaian dengan warna yang berbeda saat bertanding telah diusulkan di dalam "Handbook of Football", yang dipublikasikan oleh Routledge, dan menuliskan merah dan biru sebagai dua warna pilihan. "Jika memang bisa diatur sebelum pertandingan, salah satu pihak bisa memakai jersey dengan warna tertentu, misalnya merah, sementara pihak yang lain bisa memakai warna yang berbeda, seperti misalnya biru. Dengan demikian, hal ini akan bisa mencegah kebingungan diantara para pemain dan perebutan bola yang tak disengaja. Pemandangan seperti itu lazim terlihat, dan saya sering sekali mendengar permintaan maaf seperti: "Maaf, kupikir kau adalah salah satu dari mereka..."     

Ini bisa menjadi alasan paling awal yang menjelaskan kenapa banyak tim sepak bola di kancah sepakbola Inggris saat ini memakai jersey merah atau biru. Sebagai akibatnya, muncullah tradisi "Pertarungan Merah Biru", dimana rival utama dalam kota yang sama seringkali berseragam merah dan biru. Sebagai contoh, tim Liverpool (merah) dan Everton (biru) di kota Liverpool; Manchester United (merah) dan Man City (biru) di Manchester; dan persaingan baru-baru ini antara Arsenal (merah) dan Chelsea (biru).     

Saat ini, tim Forest dan Chelsea juga termasuk ke dalam pusaran "Pertarungan merah vs. Biru."     

Sebelum tim memasuki lapangan, para fans dari kedua belah pihak telah memulai pertempuran di tribun penonton.     

Fans Forest mengejek Chelsea dengan lagu-lagu mereka, menyebut mereka sebagai korps Rubel, sekelompok tentara bayaran yang sudah kehilangan semangat sepakbola Inggris tradisional dan menjadi mainan bagi bos Rusia mereka. Menjawab provokasi dari Nottingham Forest, fans Chelsea bernyanyi dengan suara keras, "Kami benar-benar KAYA!" Bahkan ada fans Chelsea yang mengangkat poster yang bertuliskan, "Apa kami harus memberimu uang untuk membeli sebuah stadion?" sebagai upaya untuk mengejek stadion Nottingham Forest yang berukuran kecil dan hanya bisa menampung 27 ribu orang.     

Kepolisian di Nottingham Forest mewaspadai semua kemungkinan; mereka khawatir para fans dari kedua belah pihak akan berakhir dalam bentrokan berdarah sebelum pertandingan dimulai, jadi mereka membuat pemisah selebar jarak tiga orang diantara area tribun penonton kedua tim. Di tengah area itu terdapat dua baris polisi anti huru hara yang saling memunggungi dan membawa peralatan lengkap, helm di kepala mereka dan perisai kaca serta tongkat polisi di tangan mereka. Mereka melihat ke arah para fans yang berleher tebal dan berwajah merah itu dengan sikap waspada.     

Pierce Brosnan, seorang reporter dari Nottingham Evening Post, menghela nafas saat dia melihat pemandangan itu dari boks pers. "Sulit untuk percaya bahwa kedua tim ini tidak pernah bermusuhan selama seratus tahun terakhir..."     

Kombinasi dari semua berita yang disetir oleh media dan fakta bahwa kedua manajer memiliki kepribadian yang sama-sama tidak bisa dijinakkan menyebabkan kedua tim itu dengan cepat menjadi rival. Mustahil Brosnan tidak mengetahui ini; melainkan, dia hanya tidak ingin mengakui bahwa dirinya juga termasuk salah satu yang telah menuang bahan bakar ke dalam api. Kadang-kadang, dia masih membayangkan dirinya berbeda dari paparazzi yang mengarang-ngarang berita dan berusaha keras untuk membuat audiens mereka merasa senang; idealismenya masih bertahan di dalam hatinya.     

※※※     

30 menit sebelum pertandingan, para pemain dari kedua tim memasuki lapangan untuk mulai melakukan pemanasan. Para supporter di tribun penonton akhirnya berhenti menyerang satu sama lain, perhatian mereka teralihkan untuk bersorak bagi para pemain dan tim yang mereka dukung.     

Dinilai dari para pemain yang keluar untuk melakukan pemanasan, tampak jelas bahwa kedua belah pihak menurunkan susunan pemain terbaik mereka tanpa berniat menahan diri. Hal ini dilakukan meski Chelsea harus bertanding melawan Real Betis dalam pertandingan tandang tiga hari lagi, dan Forest juga harus bertanding melawan Benfica di Portugal dalam empat hari.     

"Memang benar, ini sangat cocok dengan kepribadian mereka berdua; tidak ada yang mau menerima kekalahan dari rival mereka." Motson menghitung para pemain yang melakukan pemanasan di lapangan dan membandingkannya dengan daftar susunan tim yang baru saja diperolehnya. Seperti yang diharapkan, tidak ada pemain inti yang tidak diturunkan.     

Chelsea telah menurunkan tim utama yang dipenuhi pemain inti mereka, sama halnya dengan Forest.     

Lineker tertawa sambil menoleh ke samping.     

"Bukankah ini menarik? Kepribadian keduanya tepat seperti yang kita harapkan. Sebelum ini, kita merasa khawatir tentang kurangnya peristiwa yang bisa dinantikan di Liga Utama Inggris setelah Sir Alex Ferguson pensiun. Sekarang, kita tidak perlu merasa khawatir... Kita masih punya Mourinho dan Twain!"     

15 menit sebelum pertandingan, pemanasan di lapangan berakhir dan pemain dari kedua tim kembali ke koridor pemain, masing-masing tim kembali ke ruang ganti pemain. Meskipun tidak ada yang tahu apa yang terjadi di sana, semua orang merasa tertarik.     

Di saat yang bersamaan, sebuah Audi A6 merah tua memasuki alun-alun di luar City Ground yang secara bertahap mulai kosong.     

"Apa kita terlambat?" sebuah suara yang melengking tinggi terdengar dari dalam mobil.     

"Tidak. Tn. Doughty meminta kita untuk datang pada saat ini. Kalau ada terlalu banyak orang, kami merasa cemas mereka akan berkerumun dan mencederaimu." Suara yang lain berbicara.     

Pintu mobil terbuka. Orang pertama yang keluar adalah seorang pria berjas hitam. Berjalan memutari mobil, dia membuka pintu belakang. Seorang wanita - istri Freddy Eastwood - keluar lebih dulu dengan bayi di lengannya. Yang mengikutinya adalah seorang bocah lelaki yang melompat keluar dari mobil.     

Pria itu menunggu mereka semua keluar dari dalam mobil sebelum bergerak masuk untuk membantu si Romani, Eastwood, keluar dari dalam mobil.     

"Oke, terima kasih, tapi ..." Eastwood menyadari bahwa pria itu tampak sangat ingin membantunya hingga ke boks khusus VIP, dan dengan segera dia melambaikan tangannya untuk menghentikan pria itu.     

"Aku bisa jalan sendiri, hanya sedikit lebih lambat."     

Sabina, berdiri di samping mereka dan menepuk bayinya yang sedang tidur, berkata kepada pria itu, "Biarkan dia jalan sendiri."     

Pria itu tampak agak enggan. "Tapi, kakimu ... Tn. Doughty secara khusus memerintahkan kami untuk ..."     

"Ketua Doughty juga berharap untuk melihat Eastwood yang sehat, bukan?" kata si Romani. "Aku bisa berjalan sendiri ke atas. Tidak ada masalah." Dia mulai berjalan menuju lorong yang mengarah ke tribun penonton utama.     

Pria itu tampak ragu-ragu di belakangnya, tapi dengan segera menyusul dan mengikuti disampingnya.     

"Ayo sayang." Sabina melambai ke arah si bocah yang melihat sekeliling.     

※※※     

Saat Eastwood sedang menaiki banyak anak tangga dengan perlahan, Tang En berada di ruang ganti dan sedang memacu semangat para pemainnya untuk yang terakhir kalinya.     

Papan strategi tampak berantakan, tapi itu tidak penting. Tidak ada yang melihatnya. Strategi yang sebenarnya sudah sejak lama tertanam di dalam benak mereka.     

"Semuanya." Tang En memandang ke arah para pemainnya, yang sudah memakai jersey dan duduk di tempat mereka.     

"Juara EPL musim lalu adalah lawan kita untuk pertandingan ini. Di musim ini, sampai saat ini, mereka masih belum pernah kalah, dan memuncaki klasemen. Tak peduli apa pendapat pribadiku tentang tim itu ataupun Mourinho, aku harus mengakui bahwa mereka adalah tim yang sangat kuat dengan daya tempur yang hebat."     

Pada saat itu, dia berhenti dan memandang pemainnya yang terlihat ragu.     

"Lihatlah ekspresi di wajah kalian... Apa menurutmu aneh kalau aku memuji lawan kita sebelum pertandingan? Apa ada diantara kalian yang mengira aku hanya bercanda untuk menghidupkan suasana?" Tang En kemudian menggoyangkan jarinya di hadapan mereka.     

"Tidak, tidak. Aku tidak bercanda. Semua yang kukatakan ini tulus. Chelsea memang kuat. Mereka sangat kuat. Di musim lalu, mereka merebut gelar juara hampir tanpa kalah. Mereka sangat dekat untuk bisa menyaingi rekor Arsenal musim 03-04 yang memenangkan kejuaraan tanpa kalah satu kalipun. Tapi!"     

Tang En dengan cepat membalikkan kata-katanya, tiba-tiba menyentakkan semangat semua orang. "Kenapa aku bilang 'hampir'? Karena mereka masih kalah dalam satu pertandingan di Liga! Siapa yang bisa memberitahuku, siapa yang mengalahkan mereka?"     

Inilah saat yang mereka tunggu-tunggu. Semua orang di ruang ganti itu berseru, "Kita!!"     

"Hampir semua tim di Inggris menyerah di hadapan Chelsea milik Mourinho. Semua kecuali satu tim, yang tidak takut pada mereka! Katakan padaku, siapa itu!?"     

"Itu kita!" Praktis seluruh tim telah bangkit dari kursi mereka, berteriak sekuat tenaga dengan kepala terangkat tinggi; mereka terlihat seperti serigala.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.