Mahakarya Sang Pemenang

Siapa yang Mendapat Kartu Merah? Bagian 1



Siapa yang Mendapat Kartu Merah? Bagian 1

0Kalah di pertandingan babak penyisihan grup Liga Champions tidak mempengaruhi semangat tim Forest. Saat mereka kembali ke kompetisi Liga Utama, tim Forest berhasil mengalahkan Portsmouth di stadion City Ground dengan skor 2:0. Setelah putaran ke lima kompetisi liga, selain putaran ketiga yang ditunda, tim Forest telah berhasil menang tiga kali dan kalah satu kali, yang membuat mereka memiliki sembilan poin. Mereka masih berada di blok atas.     

Tim yang paling mengejutkan sejauh ini bukan lagi tim Forest. Jika tim Twain menunjukkan penampilan yang baik, hal itu tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa karena semua orang tahu bahwa tim Forest memang memiliki kemampuan untuk itu.     

Charlton menunjukkan penampilan yang tak diduga oleh banyak orang. Setelah putaran ke lima kompetisi liga, Charlton memenangkan empat dari empat pertandingan dan satu pertandingan tertunda. Mereka berhasil mengumpulkan dua belas poin dan menduduki peringkat kedua di liga, tepat dibelakang Chelsea yang menduduki peringkat pertama.     

Liverpool dan Arsenal juga mengejutkan banyak orang dengan penampilan mereka. Dua tim yang selalu dianggap kuat itu berada dibawah delapan peringkat teratas setelah putaran kelima musim ini. Dengan satu pertandingan tertunda, Arsenal memiliki dua menang dan dua kalah dengan enam poin di peringkat ke sembilan. Dua pertandingan tertunda, Liverpool memiliki satu menang dan dua imbang. Mereka mengantongi lima poin dan berada di peringkat ke 11.     

Dampak dari pertandingan Liga Champions terhadap tim-tim yang berkompetisi di banyak turnamen tampak semakin jelas. Twain juga perlu belajar menghadapi tantangan ini.     

Tim Forest cukup beruntung. Setelah mereka kalah dari Real Madrid, mereka menghadapi tim lemah di kompetisi liga, yang bisa memberi mereka kesempatan untuk menarik napas sejenak. Jika tidak, jadwal yang intensif tentu akan membuat tim Forest menderita.     

Tanggal 19 Agustus adalah putaran kelima kompetisi Liga Utama.     

Putaran keenam kompetisi liga pada tanggal 22 Agustus, tim Forest akan bermain melawan Everton di kandang. Tim Moyes sedang berada dalam kondisi yang buruk, dan Twain tidak ragu untuk menyerang mereka saat kondisi mereka sedang tidak baik.     

Selanjutnya, pada tanggal 25 Agustus, putaran ketujuh kompetisi liga, tim Forest akan menantang Arsenal dalam pertandingan tandang. Ini juga merupakan pertandingan yang banyak mendapat sorotan di liga.     

※※※     

Twain memperhatikan bahwa belakangan ini Anelka tampak sangat antusias selama latihan. Awalnya, dia menganggapnya aneh, tapi saat dia melihat jadwal kompetisi, dia paham.     

Misalnya, pada tanggal 25 Agustus, di putaran ketujuh liga, Nottingham Forest akan bermain melawan Arsenal dalam pertandingan tandang.     

Twain tidak tahu apa arti Arsenal bagi Anelka di dalam karirnya. Tapi dia tahu kalau hal itu pasti meninggalkan kesan yang mendalam padanya.     

Menyaksikan Anelka mengerahkan seluruh kekuatannya di lapangan latihan, Twain mencibir dalam hati. Uang bukanlah satu-satunya hal yang mendorongmu untuk bermain bola...     

Tidak mengherankan, media gosip di Inggris takkan melewatkan kehebohan tentang topik ini. Apa yang akan terjadi ketika mantan striker nomer 9 kembali ke Highbury? Perpaduan antara rasa terima kasih dan permusuhan antara mentor dan murid, emosi fans yang bercampur baur... Dan apa yang akan dilakukan oleh Anelka terhadap Arsenal? Siapa yang akan membalas siapa?     

Pada akhirnya, seorang reporter mengajukan pertanyaan itu di konferensi pers mingguan tim Forest. Jawaban Twain adalah, "Aku jelas ingin Anelka mencetak gol. Manajer mana yang tidak ingin strikernya mencetak gol? Tentu saja, aku tahu bahwa Arsenal memiliki arti khusus bagi Anelka. Dia ingin mencetak gol di pertandingan itu, dan aku juga ingin dia melakukannya. Tapi aku ingin terfokus pada lawan kami saat ini, yakni Everton."     

Para reporter tidak mendengarkan Twain. Mereka masih mencoba membuat spekulasi liar terkait hubungan antara Arsenal dan Anelka seolah-olah rival tim Forest di putaran berikutnya bukanlah Everton, melainkan Arsenal.     

Pada tanggal 22 Agustus, tim Forest menjamu lawan putaran keenam mereka, Everton di stadion City Ground sesuai jadwal.     

Tidak ada orang yang bisa disalahkan karena mengabaikan Everton. Di awal musim baru ini, Everton tidak bisa mengikuti laju kompetisi. Dampak dari kehilangan kualifikasi Liga Champions musim lalu di menit-menit terakhir terbukti terlalu berat bagi mereka. Sejumlah besar pemain yang baru dibeli telah membawa banyak masalah bagi tim, yang menghambat terbentuknya kekuatan tempur mereka. Moyes tidak memiliki kekuasaan apapun dan hanya bisa menyaksikan kompetisi liga dimulai tanpa daya. Dengan hanya satu kali menang dan tiga kali kalah, Everton berada di peringkat ketiga terbawah dan masuk ke zona degradasi!     

Penampilan mereka yang buruk itu membuat Forest berasumsi bahwa mereka akan bisa menang mudah di pertandingan itu dan menaburkan garam ke atas luka Everton.     

Tapi dalam kenyataannya, Forest mendapatkan perlawanan keras dari Everton di stadion kandang mereka.     

Mungkin kualifikasi Liga Champions musim lalu yang dirampok dari mereka membuat Everton merasa sangat bersemangat saat datang ke wilayah tim Forest. Mereka menekan lawan dengan sangat kuat di sepanjang permainan dan mengerahkan seluruh kekuatan mereka.     

Hal ini benar-benar berada diluar dugaan Twain. Dia tidak menduga Everton akan melawan tim Forest dengan sangat bersemangat sementara Everton telah bermain begitu buruk sebelum ini.     

Para pemain Forest tidak bisa beradaptasi dengan baik terhadap tekanan gila-gilaan dari Everton, dan penyesuaian mental mereka juga buruk.     

Mereka sangat terkejut dengan aksi Everton hingga formasi mereka terganggu.     

Sebelas menit setelah dimulainya pertandingan, Everton memanfaatkan kesalahan pemain Forest dan mencetak gol pertama!     

Stadion City Ground menjadi lebih tenang. Para fans sama sekali tidak menduganya: Everton, yang awalnya dianggap sebagai lawan mudah, kini tiba-tiba bertarung dengan sengit! Dan mereka bahkan unggul di dalam pertandingan tandang ini! Apa yang sedang terjadi?     

"Moyes melakukan ini untuk memberi tahu tim Forest, yang meremehkan mereka sebelum pertandingan ini, bahwa Everton tidak boleh dianggap remeh! Disaat semua orang sibuk berbicara tentang Arsenal dan Anelka, Everton mencetak gol untuk membangunkan semua orang agar kembali ke kenyataan. Tim Forest kini tertinggal satu gol!"     

Komentator itu benar. Gol yang dicetak Everton telah membuat tim Forest kembali ke kenyataan. Setelah kebobolan gol, para pemain Forest menjadi lebih tenang. Mereka tidak lagi cemas dan tahu bagaimana harus memenangkan pertandingan.     

Dari segi kekuatan, Everton tidak akan bisa bersaing dengan tim Forest di sepanjang musim. Moyes tahu ini. Tim Twain telah membuat kemajuan yang pesat. Tapi dia berharap bisa memperoleh kemenangan dalam kampanye lokal ini, yang juga dimaksudkan untuk membalas dendam atas pertandingan musim lalu.     

Moyes mungkin berpikir begitu, tapi Twain takkan membiarkannya berhasil.     

Tepat sebelum akhir babak pertama, tim Forest berhasil menyamakan skor. Anelka adalah orang yang mencetak gol. Pria Prancis itu telah menjadi striker inti tim Forest, dan taktik serangan tim dibangun di sekelilingnya.     

Twain menepati janjinya. Selama Anelka terus mencetak gol, dia akan menjadi inti dari serangan tim Forest.     

Dan Anelka membayar kepercayaan Twain dengan jumlah gol yang stabil.     

Kelihatannya dia dan manajer masih berada dalam fase bulan madu mereka.     

Di awal babak kedua, Anelka diberi kartu kuning karena melakukan pelanggaran, yang merupakan pelanggaran tak disengaja. Saat lawan membawa bola ke lingkaran tengah untuk melakukan umpan silang, Anelka yang terlalu bersemangat bergegas maju dan menjegal pemain Everton, Tim Cahill, yang sudah mengoper bola.     

Wasit memberikan kartu kuning kepada Anelka, dan tidak ada yang terlalu memikirkannya. Peluang bagi untuk striker mendapatkan kartu kuning tidaklah tinggi. Satu kartu kuning tidak akan mempengaruhi masa depannya.     

Moyes menyesuaikan taktiknya di babak kedua. Dia menarik mundur formasi tim, tapi tekanannya tetap ada. Serangan tim Forest tidak bisa berjalan dengan mulus. Arteta seringkali harus berhadapan dengan dua pemain Everton yang mengepungnya dan dia sering kehilangan kontrol atas bola. Dibawah situasi ini, Anelka harus bergerak mundur dari area penalti dan aktif bergerak ke lini tengah untuk mendapatkan bola.     

Menit-menit pertandingan terus berjalan dan skor masih tetap 1:1. Bagi Everton yang berulang kali mengalami kekalahan, hasil imbang dalam pertandingan melawan Forest adalah hasil yang tidak bisa diterima. Sementara, bagi Twain yang ambisius, bukanlah hal yang bagus jika mereka bisa diimbangi oleh Everton, yang menunjukkan penampilan buruk belakangan ini, di stadion kandang mereka sendiri.     

Dia membuat tim menekan lawan dengan bergerak maju dan meningkatkan kekuatan serangan mereka.     

Anelka menjadi lebih aktif. Dribbling dan kecepatannya menimbulkan masalah bagi Everton.     

Saat pertandingan mulai mendekati akhir, suara nyanyian di City Ground tak pernah berhenti dan mereka terus bersorak untuk menyemangati tim mereka. Tim Forest juga tidak menghentikan serangan mereka sama sekali. Everton bergerak mundur sepenuhnya dan tidak lagi menyerang.     

Mereka telah memutuskan untuk mempertahankan satu poin yang sudah mereka peroleh.     

Anelka tidak akan membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Saat dia memikirkan tentang pertandingan berikutnya melawan Arsenal, ia dipenuhi kekuatan yang tak ada habisnya dan tidak merasa puas hanya dengan satu gol. Dia ingin mencetak lebih banyak gol di pertandingan ini. Sebelum pertandingan yang dijadwalkan itu, dia ingin menunjukkan kepada Arsenal, Arsene Wenger, dan David Dein, wakil ketua klub Arsenal, dan menunjukkan kepada mereka dengan lebih banyak gol:     

Aku, Nicolas Anelka, sudah kembali! Aku telah kembali ke Highbury! Kali ini, aku akan mencetak gol dan mencetak lebih banyak gol!     

※※※     

"Anelka membawa bola, dan dia mulai bergerak untuk melewati Lee Carsley! Tepat ke arah gawang!"     

Terdengar sorakan keras di tribun. Para fans tahu bahwa Anelka akan menggiring bola dan melewati lawannya. Itu adalah salah satu hal yang dinanti-nantikan oleh para fans Forest.     

Bek tengah asal Nigeria, Joseph Yobo, tidak berani mengambil langkah yang gegabah. Dia hanya bisa mengikuti tepat di belakang Anelka yang bergerak maju dan mencoba untuk memblokir sudut tembakan Anelka. Lalu dia akan membiarkan rekan setimnya mengepung Anelka.     

Anelka bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Yobo. Dia jelas tidak cukup bodoh untuk membuat dirinya bisa terkepung. Jadi, dia tiba-tiba bergerak maju dan berencana mengandalkan kecepatannya untuk menyingkirkan Yobo, tahu bahwa Yobo tidak akan berani melakukan gerakan yang berbahaya karena mereka telah memasuki area penalti.     

Saat dia melesat melewati Yobo seperti angin, pria Nigeria itu menjulurkan kakinya.     

Anelka melihat bola bergulir dan entah bagaimana kakinya terhalang. Dia terhuyung dan jatuh ke tanah.     

"Tendangan penalti!!" Lebih dari dua puluh ribu fans Forest di tribun meraung memekakkan telinga.     

Twain melompat dari tempat duduknya dengan tangan terkepal.     

Wasit meniup peluitnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.