Mahakarya Sang Pemenang

Turnamen Bagian 2



Turnamen Bagian 2

0Setelah tim mengakhiri pertandingan mereka dengan Bolton Wanderers, mereka masih tetap tinggal satu hari lagi di Inggris sebelum kemudian terbang ke Spanyol.     

Pada tanggal 25 Agustus di stadion kandang Villarreal, El Madrigal, tim Forest akan menantang lawan mereka dalam pertandingan kualifikasi Liga Champions. Pertandingan ini sangat penting. Bahkan meski Forest mengalahkan Villarreal dengan skor 2:0 di stadion kandang mereka, tidak ada jaminan kalau semuanya akan terus berjalan lancar.     

Twain bisa membayangkan bahwa pertandingan kali ini akan sulit, jadi telah mengingatkan para pemainnya beberapa kali untuk memperlakukan pertandingan ini sebagai pertandingan yang sangat sulit dan bahwa mereka tidak boleh berpuas diri dengan skor 2:0.     

Twain sangat berhati-hati dalam pengaturan taktisnya dan menggunakan lineup terkuat serta serangan balik defensif.     

Anelka masih berada di starting lineup. Kecepatannya adalah senjata yang paling diandalkan oleh Twain di dalam pertandingan.     

Anelka di tengah, Franck Ribéry di sayap kiri dan Ashley Young di sayap kanan. Ini adalah formasi trisula dalam serangan balik tim Forest. Twain hanya punya satu permintaan untuk mereka bertiga: mengirimkan bola ke area penalti lawan secepat mungkin.     

Riquelme bermain jauh lebih baik daripada yang dia tunjukkan di pertandingan leg pertama dan Pellegrini juga tidak membuat kesalahan dalam mengambil keputusan. Secara keseluruhan, tim Villarreal menunjukkan penampilan yang sangat baik dan mencetak dua gol di pertandingan itu.     

Meskipun demikian, tim Forest masih mengendalikan permainan di babak kedua.     

Setelah Anelka melakukan terobosan yang indah, tendangannya diblok oleh kiper Villarreal yang membuang bola. Arteta dengan cepat menendang kembali bola yang memantul dan bola akhirnya masuk ke dalam gawang.     

Gol itu terjadi empat menit sebelum akhir pertandingan. Orang-orang Spanyol itu sudah menantikan babak tambahan. Mereka sama sekali tidak menduga bahwa sesama orang Spanyol itu, Arteta, akan bisa mengantarkan rekan-rekan setimnya ke turnamen Liga Champions UEFA.     

Dengan satu gol tandang itu, skor akhir menjadi 3:2 yang artinya kalau Villarreal ingin membawa pertandingan memasuki babak tambahan, mereka harus mencetak dua gol dalam empat menit yang tersisa!     

Tapi, itu adalah tugas yang mustahil untuk diselesaikan oleh para pemain Yellow Submarine, yang baru saja mengalami pukulan berat terhadap semangat mereka.     

Ofisial keempat mengangkat papan elektronik untuk menunjukkan perpanjangan waktu selama tiga menit. Selama satu menit setengah, para pemain cadangan tim Forest berkumpul di pinggir lapangan untuk menunggu wasit meniup peluit tanda akhir pertandingan dan mereka bisa berlari ke lapangan untuk merayakan. Kini setiap pemain Nottingham Forest merasa bahwa perpanjangan waktu selama tiga menit itu sangat lama. Setiap detik seolah merangkak. Beberapa orang bahkan merasa cemas ada sesuatu yang akan terjadi di saat-saat terakhir. Apapun bisa terjadi.     

Akhirnya...     

"Pertandingan sudah berakhir! Nottingham Forest kembali ke Piala Eropa setelah dua puluh empat tahun!"     

Tentu saja, itu tidak lagi disebut "Piala Eropa." Turnamen itu sekarang disebut 'Liga Champions."     

Anggota tim Forest yang merasa gembira tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di lapangan. Bagaimanapun, tidaklah pantas untuk merayakan hal ini secara terbuka di stadion tim lawan. Perayaan mereka dialihkan ke ruang ganti.     

Edward Doughty dan Allan Adams juga ada di sana untuk menonton pertandingan. Setelah pertandingan usai, mereka berdua datang ke ruang ganti untuk memberi selamat kepada tim atas keberhasilan mereka.     

Tentunya, orang yang paling penting di ruang ganti adalah manajer. Twain melambaikan tangannya untuk menenangkan keriuhan yang dibuat oleh pemainnya dan kemudian mengumumkan dengan suara keras, "Kalian sudah melakukan pekerjaan yang hebat. Ayo kita pergi ke Liga Champions dan melakukan yang terbaik!"     

※※※     

Tim kembali ke Inggris dengan kejayaan. Di Bandara Heathrow di London, para suporter fanatik Forest menyambut mereka dengan lagu-lagu dan ada pula sejumlah personel media.     

Sebelum perjalanan tim Forest ke Spanyol, sebuah kabar baik datang dari Liverpool.     

Sebagai juara bertahan Liga Champions dan telah diputuskan oleh Union of European Football Association untuk memulai dari babak pertama pertandingan kualifikasi, "Red Army" Liverpool, telah berhasil memenangkan semua babak kualifikasi dan akhirnya mengalahkan PFC CSKA Sofia dari Bulgaria di putaran ketiga dengan total skor 3:2. Mereka juga berhasil maju ke turnamen Liga Champions UEFA.     

Dengan begitu, setelah tim Forest menyingkirkan Villarreal, rekor baru tercipta. Terdapat lima tim Inggris di Liga Champions musim ini.     

Ini adalah situasi khusus yang disebabkan oleh alasan khusus. Akan ada cemoohan bagi Liga Champions UEFA jika juara bertahan Liga Champions UEFA tidak bisa berpartisipasi di kejuaraan itu musim ini hanya karena peringkat mereka di Liga Utama. Situasi ini adalah yang pertama kali terjadi dalam lima puluh tahun sejarah turnamen ini dimana juara bertahan tidak bisa bermain di Liga Champions musim berikutnya. Hal ini dikarenakan sebelumnya, hanya juara dari tiap liga yang bisa berpartisipasi dalam Piala Eropa, sementara dulu juara Piala Eropa bisa secara otomatis memasuki turnamen di musim berikutnya. Inilah alasan kenapa pada era Brian Clough, Nottingham Forest bisa berpartisipasi di Piala Eropa meski mereka tidak memenangkan juara Liga Utama. Mereka adalah juara bertahan. Mereka ada disana karena gelar juara yang mereka raih di musim sebelumnya, yang membuat mereka bisa otomatis berpartisipasi di dalam turnamen.     

Setelah Piala Eropa diubah dan menjadi Liga Champions, jumlah tim yang bisa berpartisipasi di Liga Champions ditingkatkan dan partisipasi otomatis dari juara bertahan tidak lagi diberikan.     

Situasi Liverpool cukup istimewa. Pada saat itu, UEFA telah membahasnya untuk waktu yang lama, dan bahkan melibatkan kemungkinan mengorbankan Nottingham Forest sebagai ganti dimasukkannya The Reds ke dalam Liga Champions. Kalau resolusi itu disahkan, maka itu akan sangat disayangkan bagi tim Forest. Untungnya, keputusan yang tak masuk akal itu ditolak. UEFA memberikan ijin khusus bagi Liverpool untuk turut ambil bagian di dalam Liga Champions musim ini. Namun, mereka harus memulainya dari babak pertama pertandingan kualifikasi. Selain itu, ini adalah kasus khusus yang tidak akan pernah terjadi lagi.     

Tapi siapa yang peduli dengan apa yang akan terjadi nanti?     

Orang-orang di Liverpool mendapatkan keuntungan dari keputusan ini, dan sama halnya dengan orang-orang Inggris. Di saat berita ini diumumkan, orang-orang Inggris menantikan kedatangan hari itu: lima tim Inggris di level liga Eropa tertinggi: Liga Champions UEFA.     

Sekarang hari itu akhirnya tiba, hari yang dipandang sebagai kemenangan besar bagi sepakbola Inggris. Wajar jika tim Forest yang baru kembali dari pertandingan juga menerima perhatian besar dari media.     

"Akan lebih baik kalau mereka membawa bunga segar." Twain melihat pemandangan diluar dan berbicara dengan acuh tak acuh. Apa hubungannya kemenangan sepakbola Inggris dengan dirinya? Dia hanya peduli dengan timnya.     

"Tak peduli apa yang kau pikirkan, kau masih harus pergi untuk wawancara," kata Kerslake sementara mereka menunggu untuk turun dari pesawat.     

"Sekali lagi, kurasa kakak-kakak Anelka terlalu pintar. Aku seharusnya mematok harga wawancara sebesar seratus-ribu-pounds jadi aku tidak harus berurusan dengan semua ini."     

"Sebaiknya kau mematok harga seratus ribu pounds per kata," kata George Wood tiba-tiba saat dia mendekati kursi Twain. Mendadak, tawa para pemain lain terdengar di sekelilingnya.     

"Hei!" Twain membuatnya seolah-olah dia akan meraih lengan Wood dan semua tawa itu terdengar makin keras.     

Kemudian, di tengah-tengah tawa, Wood berjalan melewati Twain dan berkata, "Ibuku mengundangmu makan malam hari ini."     

Twain tertegun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.