Mahakarya Sang Pemenang

Merah Menyala Bagian 2



Merah Menyala Bagian 2

0Tiga puluh dua menit memasuki babak pertama, skornya masih 0:0. Tapi para fans Forest merasa penuh percaya diri dengan hasil pertandingan karena Nottingham Forest sepenuhnya mengendalikan permainan. Tony Twain tidak berniat membiarkan orang-orang Spanyol itu membalikkan situasi!     

Villarreal secara otomatis menyesuaikan taktik mereka di dalam permainan. Setelah melihat Riquelme tak berkutik karena Wood, bola jarang dioper ke arahnya. Bahkan meski bola diberikan ke pemain Argentina itu, dia tidak akan bisa mengatur serangan tim yang bagus.     

Senna bergegas maju untuk mengambil alih tugas mengorganisir serangan bagi tim. Tapi dia masih kurang terlatih untuk melakukan serangan. Saat dia menggiring bola ke depan kali ini, Arteta merebutnya dan tim Forest segera melakukan serangan balik dari dekat lingkaran tengah. Arteta mengoper bola ke Ribéry, yang bergerak mundur untuk membantu pertahanan. Jika dibandingkan dengan Sorin di sisi sayap yang lain, kekuatan bek Villarreal di sisi sayap ini tidak sekuat itu. Tim Forest memanfaatkan hal ini untuk melakukan serangan utama tim dari sayap kiri Forest, yang berarti sayap kanan Villarreal. Dan di sayap kanan Forest, tugas utama Ashley Young adalah untuk menahan dan menekan Sorin.     

Ribéry menerima operan dan berbalik, mengandalkan kecepatannya untuk memaksa melakukan terobosan melewati pemain Ekuador, Antonio Valencia. Terobosan cepat Ribéry di sayap adalah salah satu aksi favorit tontonan para fans Forest sejak musim lalu. Kapan pun Ribéry memaksa melakukan terobosan, nama panggilan orang Prancis itu akan dinyanyikan: Blade Warrior.     

Seperti kali ini, Ribéry memotong garis pertahanan Villarreal di sayap seperti sebilah pisau yang tajam.     

"Ya Tuhan! Ribéry sangat cepat! Dia bermain bola seperti sedang meluncur di atas es dengan sepatu skating. Ini adalah serangan balik yang cepat dari Nottingham Forest!"     

Itu memang serangan balik yang cepat dari tim Forest. Saat Senna menggiring bola untuk menyerang, itu adalah peluang Villarreal untuk menyerang. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau bola itu akan dicegat di lini tengah. Tim Yellow Submarine harus bergerak mundur dengan terburu-buru untuk bertahan.     

Tapi bagaimana mungkin kecepatan mereka untuk kembali bertahan bisa lebih cepat daripada serangan balik tim Forest?     

Musim lalu, tim Forest mengandalkan kecepatan mereka di sayap dalam turnamen Inggris. Di musim baru ini, tradisi itu tentu tidak boleh hilang.     

Ribéry berhasil menerobos di sayap kiri dan Ashley Young bergerak sejalan dengannya di sayap kanan. Sama-sama cepat dan pasti dalam bergerak maju, dia menekan Sorin dengan kuat dan mencegahnya berlari ke tengah untuk mendapatkan bantuan. Di saat yang sama, Viduka dan Bendtner masuk ke area penalti satu demi satu. Setelah mengoper bola, Arteta juga bergegas maju. Di momen ketika mereka berubah dari bertahan menjadi menyerang, tim Forest telah berhasil memasukkan lima orang pemain.     

Ini adalah hasil dari latihan rutin tim Forest. Twain berharap bahwa timnya bisa mempertahankan mobilitas ini untuk bergerak maju saat menyerang dan mundur saat bertahan. Sejak dia mulai melatih tim, dia terus menanamkan gagasan itu di dalam latihan dan kompetisi. Sekarang, mobilitas itu akhirnya mulai meresap ke dalam darah tim Forest.     

Dia tidak perlu lagi melambaikan tangannya dan meraung seperti orang gila di pinggir lapangan, berteriak, "Maju! Cepat! Serang!" atau "Balik! Kembali! Mundur!"     

Para pemainnya sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi itu.     

Serang!     

Gawangnya sudah dekat!     

Ribéry dengan indah mengubah arah larinya dan melaju kencang melewati bek Belanda, Jan Kromkamp. Dia kemudian mendongak di area penalti dan melihat Bendtner yang jangkung dan Viduka yang kuat. Jadi dia tidak lagi ragu dan mengayunkan kakinya untuk memberi umpan silang!     

Hanya ada dua bek belakang di depan gawang Villarreal. Perhatian mereka masih terarah pada bola.     

Viduka berlari memotong dan bergegas maju ke depan. Dia menarik semua perhatian pertahanan Villarreal. Tapi meski dia mengerahkan seluruh energinya untuk melompat, dia malah menarik lehernya dan membiarkan bola melewati bagian atas kepalanya!     

Dua bek Villarreal, termasuk kiper, teralihkan oleh aksi Viduka. Sorin juga tertahan oleh Ashley Young dan tidak berdaya melihat apa yang terjadi di depan gawang dalam waktu yang singkat itu.     

Bendtner tiba-tiba bergerak maju!     

"Nicklas Bendtner!! Dan GOOOL!"     

Stadion City Ground bergetar hebat dengan raungan yang membahana.     

"Ini adalah gol pertama Nottingham Forest di Liga Champions setelah dua puluh empat tahun! Ini adalah teriakan pertama di City Ground untuk gol di Liga Champions dalam dua puluh empat tahun! Kamera-kamera bergetar. Aku minta maaf kita tidak bisa melihat adegan setelah gol itu sekarang. Tapi kurasa kita tidak perlu melihat adegan itu untuk memahaminya. Kita bisa membayangkannya di benak kita! Tim yang dulu pernah berkuasa di Eropa, Nottingham Forest, akhirnya telah kembali!"     

Terlepas dari perbedaan di arena domestik, patriotisme masih dominan di dalam kompetisi Eropa seperti ini, belum lagi orang-orang Inggris yang selalu memiliki rasa bangga. Mereka terbiasa berpikir bahwa segala sesuatu yang berasal dari Inggris itu baik dan luar biasa. Pada saat itu, tidak hanya para fans Forest tapi bahkan komentator, yang tidak pernah menyukai tim Forest, bersorak tanpa malu-malu setelah melihat gol Nicklas Bendtner.     

Twain berlutut di tanah, mengangkat tangannya, dan menatap ke langit. Dia telah menunggu dua tahun untuk saat ini!     

Rasa sakit karena kehilangan teman, keterasingan saat mengalami kemunduran, diejek, dihina, dan tekanan berat yang dihadapinya. Dan sekarang dia seperti phoenix yang bangkit dari abu.     

Dikelilingi oleh orang-orang yang bersorak-sorai, tim pelatih, pemain cadangan, dan para fans di tribun di belakangnya, dia masih berlutut di tanah dengan tangan menunjuk ke langit.     

Terima kasih, Tuhan, karena telah mengirimku kemari. Ini adalah keputusan terbaikmu!     

※※※     

Forest Bar telah menjadi lautan bir dimana busa keemasan bercipratan di udara dan menghujani wajah semua orang. Tawa, nyanyian, dan teriakan telah menenggelamkan suara televisi.     

Bagaimanapun juga, suara-suara di televisi pasti menampilkan sorakan dari stadion City Ground. Tidak perlu mendengarkan televisi disaat mereka semua disini juga bersorak.     

Pemilik bar, Kenny Burns, tidak bergabung dengan kerumunan yang bersorak. Dia hanya menatap layar televisi dan menyaksikan lautan merah di dalam stadion City Ground, tenggelam dalam pikirannya.     

Ini terasa sangat familiar ...     

Suara sorakan di sekelilingnya berubah dan memudar menjadi latar belakang. Suara-suara dari televisi juga telah berubah, menjadi agak samar dan tidak jelas.     

"Kenny Burns ... Sungguh assist yang luar biasa! Nottingham Forest adalah salah satu tim paling kuat di era ini. Tim Brian Clough mempertahankan mahkota Liga Champions mereka! Dia telah mencapai prestasi luar biasa yang bahkan tidak pernah dibayangkan oleh siapapun sebelum ini! Gelombang merah telah menyapu seluruh Eropa! Merah adalah satu-satunya warna sepakbola Eropa di era ini!"     

Chief, apa kau melihatnya?     

Tim Forest itu masih di sini. Mereka telah keluar dari kabut waktu. Dua puluh empat tahun telah berlalu, dan warna merah itu masih menyala terang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.