Mahakarya Sang Pemenang

Sun Cina



Sun Cina

0Saat Wang Huasheng mengirimkan draft ke Cina, dia membagi wawancara tunggal itu     

menjadi dua artikel.     

Satu artikel secara singkat mengungkapkan berita tentang minat Nottingham Forest pada Sun Jihai. Artikel lainnya adalah percakapan mereka dengan Twain yang diformat ulang sebagai sebuah wawancara, yang tentu saja memasukkan beberapa materi dari Wang Huasheng sendiri. Dia menyatakan bahwa artikel itu ditulis untuk memperkenalkan manajer Inggris, yang sangat menyukai dan sangat berpengetahuan tentang Cina, kepada para pembaca di Cina.     

Tang Jing tidak mengatakan apa-apa saat dia melihat Wang mengemas wawancara eksklusif itu dari sudut pandangnya.     

Tang Jing memang pernah mendengar hal semacam itu: seorang reporter Cina pergi ke Spanyol dan berfoto dengan pemain bintang. Saat dia kembali, dia mengarang sebuah wawancara eksklusif dan kemudian mengirimkannya beserta foto itu ke Cina, di mana artikel itu kemudian diterbitkan di surat kabar.     

Jika dibandingkan dengan itu, Paman Wang masih cukup menahan diri dalam melakukannya.     

Tidak ada yang tahu respons seperti apa yang akan ditimbulkan oleh laporan itu di Cina. Tapi, Wang Huasheng merasa yakin bahwa penjualan surat kabar pasti akan meningkat cukup banyak. Seorang pelatih Inggris, yang memiliki banyak koneksi dengan Cina, kali ini dikaitkan dengan pemain Cina. Sangatlah layak untuk terus mengikuti kabar berita ini.     

Dia telah mengambil risiko kali ini. Ini sama seperti saat Li Xiang menjalin hubungan dekat dengan Milutinovic; hasilnya adalah dia segera menjadi reporter yang paling terkenal, sangat berpengaruh dan banyak uang mengalir masuk.     

※※※     

Terlepas dari kegemparan yang mungkin ditimbulkan oleh "wawancara" setengah-benar di Cina, Twain sudah melupakan hal itu di hari berikutnya setelah dia mengantar kedua wartawan Cina itu keluar dari kantornya.     

Pearce telah memberinya sebuah jawaban, tapi kali ini jawabannya menempatkan Twain dalam situasi yang canggung. Pearce telah setuju untuk meminjamkan Micah Richards ke tim Forest.     

Twain merasa malu bahwa setelah berhari-hari mempertimbangkannya dengan matang, dia tidak menginginkan Richards.     

Lini pertahanan tim Forest umumnya diisi pemain muda: Piqué yang berusia 18 tahun, Chimbonda yang berusia 26 tahun, Matthew Upson yang berusia 26 tahun, Leighton Baines yang berusia 20 tahun, Pepe yang berusia 22 tahun ...     

Kalau Richards muda bergabung dengan mereka, Twain merasa itu tidak akan ideal untuk lini pertahanan, yang membutuhkan pengalaman dan stabilitas.     

Oleh karenanya, setelah beberapa saat terdiam di telepon, Twain masih mengatakan pada Pearce bahwa tim Forest sangat tertarik pada Sun Jihai dan dia berharap Manchester City bisa dengan serius mempertimbangkan pengaturan transfer untuk Sun Jihai.     

"Ini membuatku berada dalam posisi yang canggung ..."     

Saat dia mendengar Pearce mengatakan itu, Twain merasa senang karena dia tahu kalau dia masih memiliki kemungkinan. Setidaknya Pearce tidak langsung menolaknya. Itu artinya dia juga telah mempertimbangkan untuk melepaskan Sun Jihai. Dia memutuskan untuk menyerang saat Pearce merasa ragu, "Meminjamkan Richards kepadaku adalah untuk melatihnya dan membiarkannya mengumpulkan pengalaman. Mempertahankannya di Manchester City dan memberinya posisi utama juga sama saja dengan melatihnya dan membiarkannya mengumpulkan pengalaman. Keduanya memberikan hasil akhir yang sama. Kurasa mungkin akan lebih bermanfaat bagi perkembangan Richards kalau kau tetap mempertahankannya."     

"Tony, ini tidak kedengaran seperti dirimu."     

Twain terkekeh. "Aku sudah mempertimbangkannya dengan serius, dan kurasa Sun Jihai lebih cocok untuk tim Forest. Bantulah aku, Pearce. Kau juga tahu bahwa, mengingat cepatnya pertumbuhan Richards, dia akan bisa sepenuhnya menggantikan Sun Jihai dalam dua atau tiga tahun lagi. Pada saat itu, posisi Sun Jihai di Manchester City akan jadi agak rumit. Dan tim Forest membutuhkannya sekarang. Kau bisa menggunakan Richards untuk bermain sebagai pemain utama. Berikan kepercayaan padanya dan anak itu akan membalasnya berkali lipat. Mungkin pemain muda terbaik di musim depan ini adalah dia."     

"Masa depan masih belum jelas."     

"Ini adalah situasi yang sama-sama menguntungkan dan hal yang baik, Pearce. Kau boleh merasa yakin kalau tim Forest akan menebusnya melalui biaya transfer pada Manchester City."     

Setelah keheningan panjang di ujung telepon yang lain, Twain mengira Pearce sudah tidak ada disana. Akhirnya, manajer Manchester City itu angkat suara. "Baiklah, klub akan mengirimimu faks dengan biaya transfer. Kalau kau bisa menerima harga itu, kau bisa melanjutkan dan berbicara dengan agen Sun."     

"Oh, terima kasih banyak, Pearce!"     

"Kalau kau benar-benar ingin berterima kasih padaku, pimpinlah tim agar bermain dengan baik di Liga Champions UEFA! Tim Forest baru berkompetisi tiga kali di Liga Champions dan memenangkan dua trofi. Berhasil kembali setelah bertahun-tahun, aku tidak ingin melihat kekalahan yang sama seperti 2:7 saat melawan Bayern Munich ..."     

Twain tahu bahwa Pearce merujuk pada musim laga tahun '95-'96. Nottingham Forest baru kembali ke arena Eropa setelah sebelas tahun dan menembus perempat final Liga Eropa UEFA. Tapi mereka akhirnya dipermalukan oleh tim Bundesliga yang dominan, Bayern Munich, dengan skor 7: 2. Mungkin di mata orang lain, Nottingham Forest telah tampil cukup baik saat mereka berhasil kembali ke arena Eropa setelah absen selama bertahun-tahun. Tapi di hati para pemain Forest, pertandingan itu sangatlah memalukan karena mereka kalah dengan menyedihkan dan tampak tak berdaya dalam bertarung melawan pimpinan Bundesliga seperti Bayern.     

Jiwa Nottingham Forest menghilang saat Brian Clough pergi.     

"Yakinlah, Pearce. Nottingham Forest itu seperti sebuah batu di toilet."     

"Apa artinya?" Stuart tidak begitu paham dengan perumpamaan Cina.     

"Itu bau dan keras. Tim-tim benua Eropa harus hati-hati kalau dengan gigi mereka kalau mereka pikir mereka bisa menggertak tim Forest.     

Pearce berhenti sejenak dan kemudian tertawa terbahak-bahak.     

"Betapa bagusnya kita sebagai batu yang bau itu!"     

※※※     

Keesokan harinya, Manchester City Football Club mengirimkan faks ke Nottingham Forest Football Club, menyatakan sebuah harga yang bisa diterima Manchester City sebagai biaya transfer untuk Sun Jihai, yakni empat juta pounds.     

Awalnya, Manchester City membeli Sun Jihai dari Dalian Shide sebesar dua juta pounds, yang menjadikannya biaya transfer tertinggi untuk transfer pemain Cina ke klub asing. Dan sekarang, kelihatannya, selama Tony Twain mengangguk setuju, Sun Jihai sekali lagi akan menciptakan rekor nilai tertinggi untuk pemain Cina.     

Twain mengutuk Stuart Pearce yang tak tahu malu itu di dalam hati sementara dia menganggukkan kepala untuk menyetujui harga itu.     

Dengan empat juta pounds, Nottingham Forest secara resmi meminta pembelian bek kanan Manchester City dan pemain utilitas untuk lini belakang, Sun Jihai.     

Setelah dikonfirmasikan secara resmi, kabar berita ini sekali lagi menyebabkan kegemparan di Cina. Sama seperti Twain, media Cina tahu apa yang disimbolkan dalam harga itu. Tidak ada pemain sepakbola Cina yang pernah bisa membukukan harga setinggi itu. Angka itu memungkinkan Sun Jihai untuk dimasukkan ke dalam pemain-pemain mainstream di Liga Utama.     

Di masa lalu, orang-orang Cina selalu memiliki anggapan bahwa ketika seorang pemain Cina pindah ke luar negeri, dia akan menjadi orang luar. Bahkan saat Sun Jihai bisa bermain sebagai pemain utama di Manchester City, orang-orang di negara asalnya masih merasa kurang aman tentangnya. Jika media Cina mempromosikan bagaimana seorang pemain Cina telah berhasil di luar negeri, segera saja orang-orang akan mulai membesar-besarkan dan mempercayai kebohongan mereka sendiri.     

Ketika kabar berita ini menghantam jaringan online Cina, banyak komentar muncul yang mempertanyakan validitas kabar berita itu. Tentu saja, pertanyaan-pertanyaan itu hanya akan mengarah pada satu hasil, yakni perselisihan dan perdebatan antara wilayah-wilayah yang berbeda di Cina. Karakteristik ini terjadi di seluruh dunia, tidak hanya di Cina. Ini sama seperti bagaimana orang-orang Utara di Inggris menganggap bahwa orang-orang Selatan itu bodoh, sementara orang-orang Selatan menganggap orang-orang Utara adalah orang gunung dan orang konyol yang tidak beradab.     

Pada akhirnya, banyak situs web besar dan surat kabar mempublikasikan berita yang menyertakan screenshot situs web resmi kedua klub sepakbola yang bersangkutan. Ini memadamkan keraguan para fans sepakbola di Cina.     

Sun Jihai memang akan bergabung dengan tim yang akan berpartisipasi di Liga Champions UEFA!     

Sebagai pemain cadangan atau pemain utama? Setelah perdebatan online tnetang satu hal, sebuah babak kontroversi lain dimulai di jaringan Cina.     

Twain tidak peduli dengan hal-hal itu. Saat dia memiliki waktu senggang, dia akan berselancar online di situs web Cina, tapi dia tidak pernah membaca komentar orang-orang.     

Akankah Sun Jihai menerima undangan dari tim Forest?     

Pertanyaan yang tampak sederhana ini diajukan untuk memunculkan keraguan. Tim mana yang harus dia pilih; sebuah tim yang hanya bisa bermain di liga domestik atau tim yang bisa berpartisipasi di Liga Champions UEFA? Bukankah sudah jelas?     

Tapi, Sun Jihai merasa ragu.     

Dia menyukai Manchester City dan juga kehidupannya di Manchester. Dia telah tinggal di sana selama lima tahun dan memiliki ikatan yang mendalam dengan para fans. Mungkin di dunia sepakbola saat ini, semakin sedikit orang yang percaya bahwa seorang pemain bisa memiliki perasaan setia untuk tim dan fans karena tidak ada komitmen ataupun kepercayaan di hadapan uang. Tapi Sun Jihai adalah tipe orang yang seperti itu.     

Pemikiran tradisional Cina-nya berakar dalam. Ada pepatah lama: Timur atau Barat, rumah masih yang terbaik. Arti yang sama bisa diterapkan pada klub sepakbola.     

Bahkan meski Nottingham Forest bisa ambil bagian di Liga Champions UEFA, memangnya kenapa? Sun Jihai menyukai Manchester City dan telah membeli rumah di Manchester. Istri dan anak-anaknya tinggal di sana. Tempat itu adalah rumahnya. Orang-orang Cina mengutamakan keluarga dan rumah mereka.     

Selain itu, dia punya alasan lain untuk merasa ragu. Dia tidak tahu bagaimana sikap manajer Twain terhadapnya. Banyak analis media di Cina mengatakan bahwa tim Forest hanya ingin membeli pemain cadangan. Kenapa Twain menekankan bahwa Sun Jihai adalah pemain yang "kuat di berbagai posisi?" Apa dia tidak hanya mencari pemain cadangan untuk Chimbonda, Leighton Baines, dan yang lainnya? Kalau dia pindah ke Forest tapi kemudian tidak dihargai oleh tim barunya, dan telah terlanjur meninggalkan para fans Manchester City-nya, dia akan merasa seperti orang bodoh.     

Twain memutuskan untuk menghubungi Sun Jihai secara pribadi dan memberinya dorongan yang meyakinkan.     

Setelah panggilan telepon itu terhubung, Sun Jihai, karena kebiasaan, akan menyapanya dalam bahasa Inggris, tapi Twain berbicara bahasa Mandarin dengan lancar, yang membuatnya sangat terkejut.     

'Tidak perlu berbicara dalam bahasa Inggris. Kau bisa berbicara dengan bahasa Mandarin, yang bisa kupahami." Dia bahkan belajar sedikit aksen Cina Timur Laut.     

Sulit bagi Sun Jihai untuk tidak tertawa saat dia menyadari siapa yang menghubunginya. "Dialek Timur Lautmu sangat tidak teratur, Tn. Twain," katanya bercanda.     

"Aku akan belajar darimu pada akhirnya. Dengan begitu aku tidak takut aksenku tidak akurat. Apa kau tahu kenapa aku menghubungimu?"     

Sun Jihai mengangguk. "Ya."     

"Kenapa kau ragu? Apa kau khawatir tidak akan ada posisi untukmu, setelah kau pergi ke tim Forest? Apa kau percaya ucapan semua media Cina itu? Empat juta pounds untuk membeli pemain cadangan yang hanya akan diturunkan sesekali?! Aku tidak gila!"     

Twain menyadari hal ini. Analisis media Cina mengira bahwa pembelian yang dilakukan Nottingham Forest atas Sun Jihai hanyalah untuk meningkatkan kemampuan pemain cadangannya. Analisis mereka memang tampak masuk akal dan, sebagai akibatnya, mereka berhasil membuat bingung para pembaca.     

Tapi Twain hanya ingin mengutuk dan menyumpah saat dia membacanya. Seperti yang dikatakannya pada Sun Jihai: Sekalipun tim Forest ingin menghabiskan uang, mereka tak akan menghabiskannya dengan membayar empat juta pound untuk pemain cadangan.     

"Tim Forest akan berkompetisi di berbagai liga musim ini, dan tim tidak memiliki perbedaan untuk pemain utama atau pemain cadangan. Siapa pun yang berada dalam kondisi baik dan menunjukkan penampilan yang baik, aku akan memasukkan pemain itu ke dalam starting lineup. Stamina dan kondisi siapa pun yang sedang tidak baik akan beristirahat. Sesederhana itu. Tapi media harus menciptakan banyak sekali daftar alasan."     

Tangan Sun Jihai bergetar saat dia memegang ponselnya. Dia berusaha menahan tawa, tapi pada akhirnya, dia tidak bisa menahannya.     

"Tn. Twain, Anda pastilah manajer paling lucu yang pernah saya temui."     

"Sebenarnya, aku sangat mudah bergaul." lanjut Twain saat dia merasa sedang diatas angin. "Kau akan mengetahuinya sendiri saat kau bergabung."     

Sun Jihai terdiam sesaat.     

"Sun" Terus terang, agak canggung bagi Twain untuk memanggil Sun Jihai seperti ini. Dia benar-benar ingin memanggilnya "Ah, Sihai," tapi rasanya masih sangat tidak wajar untuk memanggilnya seperti itu di pertemuan pertama mereka. "Kenapa kau menjadi pemain profesional? Untuk menghasilkan uang? Untuk mempersiapkan pensiun? Akan tiba saatnya kau tidak bisa menghasilkan uang lagi, kan? Saat kau memutuskan untuk pensiun, apa kau tidak ingin meninggalkan warisan yang berbeda untuk dirimu sendiri? Aku akan berkata jujur sekarang, kau sudah mencapai batasmu di Manchester City dan hal itu selalu terjadi. Manchester City adalah sebuah tim yang tidak memiliki ambisi. Tapi aku punya ambisi, dan sama halnya dengan Nottingham Forest. Aku yakin kau bisa melihatnya dari bursa transfer selama dua tahun terakhir. Alasan kenapa aku ingin membelimu dari Manchester City bukanlah untuk menghabiskan empat juta pounds demi pemain cadangan yang akan duduk di bangku cadangan sebagai penonton. Kedua, ini juga bukan untuk membuka pasar Asia atau pasar Cina. Aku tertarik pada kemampuanmu dan kurasa itu akan sangat membantu di dalam tim. Apa yang masih membuatmu ragu?"     

Keheningan kembali terjadi. Twain juga tidak berbicara. Dia telah menyelesaikan apa yang ingin dia katakan. Apa lagi yang bisa dikatakan? Kalau Sun Jihai masih tidak mau bergabung, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan. Dia hanya harus merajuk secara pribadi dan kemudian menumbuhkan kulit muka yang tebal untuk meminta Pearce agar meminjamkan Richards.     

Tapi dia tidak percaya Sun Jihai bisa menolak undangan darinya. Bagaimanapun, tidak ada ruginya bagi pemain seperti Sun Jihai untuk pindah ke Nottingham Forest. Tim Forest memberinya gaji lebih besar daripada Manchester City. Dalam hal kehormatan, tim Forest memiliki ambisi dan tujuan untuk berjuang menuju kejayaan. Hal itu tidak hanya akan meningkatkan nilai dirinya, tapi dia juga akan mendapatkan ketenaran dan empat juta untuk bergabung dengan tim level atas yang akan berpartisipasi dalam Liga Champions UEFA.     

Twain menunggu jawaban Sun Jihai dalam diam. Segera setelah itu, dia menerima jawaban yang dia inginkan.     

"Oke, Tn. Twain. Aku akan pergi denganmu."     

※※※     

Jadi Twain sudah menyelesaikan masalah Sun Jihai. Tidak ada masalah dengan agennya. Satu-satunya penghalang dari transfer ini adalah keinginan individu si pemain. Sekarang semuanya sudah siap. Tim Forest dan agen Sun Jihai dengan cepat menegosiasikan kontrak pribadinya dan menandatangani kontrak dengan sangat cepat.     

Keesokan harinya, Sun Jihai dan agennya berada di Stadion City Ground milik Nottingham Forest, memegang jersey tim Forest yang berwarna merah untuk bertemu dengan para fans, media dan Nottingham Overseas Chinese Students Association. Dia tersenyum malu-malu, berdiri di samping Twain dan Edward Doughty.     

Saat dia melangkah ke stadion usai konferensi pers, dia mendongak dan melihat spanduk yang dipasang para fans di tribun: "Sun Cina, selamat datang di Forest!"     

Twain juga melihat spanduk itu, yang tidak dibuat oleh Overseas Chinese Students Association. Orang-orang yang memegang spanduk itu murni fans Inggris. Mudah bagi Twain untuk menemukan Big John dan Skinny Bill. Pasti itu ide mereka.     

Disaat kamera-kamera berkelip berulang kali di tangan para wartawan, Twain menoleh ke arah Sun Jihai, yang sedang memandang spanduk itu, dan berkata, "Kau lihat, saat ada sinar matahari, Forest bisa melakukan fotosintesis. Dengan fotosintesis, Forest bisa berkembang."     

Mungkin Sun Jihai tidak bisa tahu prestasi cemerlang apa yang akan ditorehnya dalam karirnya setelah dia datang ke tim Forest. Tapi, satu hal yang pasti: akan ada perbedaan yang besar antara di sini dan Manchester City. Dia akan memiliki sesuatu yang berbeda di dalam karirnya.     

Saat dia mendengar kata-kata Twain, Sun Jihai tersenyum seterang matahari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.