Mahakarya Sang Pemenang

Kalau Mereka Ingin Perang, Kita Beri Mereka Perang Bagian 1



Kalau Mereka Ingin Perang, Kita Beri Mereka Perang Bagian 1

0Setelah melakukan pemeriksaan dengan seksama, unit dokter tim melaporkan hasil yang mereka peroleh kepada Twain dan menyatakan bahwa lutut Eastwood berada dalam kondisi baik setelah menjalani dua operasi. Dia bisa memulai latihan fisiknya. Dia akan menjalani latihan khusus selama sebulan dan kemudian dia bisa mulai ikut berpartisipasi di dalam pertandingan.     

Twain sangat senang mendengar kabar ini sampai-sampai dia menghubungi Profesor Constantine dan ahli bedah utama, Dr. Stephen Albert untuk berterima kasih pada mereka.     

Dan kemudian, hanya untuk berjaga-jaga, Twain meminta tim dokter agar menunda kembalinya Eastwood ke lapangan hingga akhir Februari.     

Bagaimanapun, seluruh tim sudah menunggu selama sembilan bulan. Menunggu satu setengah bulan lagi tidak akan ada bedanya.     

Sebagai akibatnya, Eastwood akan muncul di kompleks latihan tepat waktu setiap harinya, sama seperti semua pemain lain di tim. Saat tim berlatih bersama, dia akan menjalani latihan rehabilitasi di bawah pengawasan pelatih khusus, dimulai dengan latihan yang paling sederhana, berlari mengelilingi lapangan. Tempat-tempat yang paling sering dikunjunginya adalah ruang training kebugaran fisik dan ruang fisioterapi.     

Kadang-kadang dia merasakan adanya dorongan untuk bermain bola, jadi dia akan menendang beberapa bola menggunakan punggung kakinya hanya untuk memuaskan keinginannya itu. Tapi dia akan segera dihentikan oleh pelatihnya yang bertanggung jawab atas latihan pemulihan fisiknya.     

※※※     

Jadwal turnamen bulan Januari tidak terlalu intens. Semua klub sibuk merekrut pemain baru untuk memperkuat tim mereka dalam menghadapi paruh musim yang tersisa. Tim Nottingham Forest, yang biasanya selalu aktif di bursa transfer pemain selama beberapa musim terakhir, bulan ini tampak tenang.     

Sejak mereka kalah dari Nottingham Forest dalam hal berebut kiper di bursa transfer, Manchester United mengalami masalah di lini pertahanan mereka selama separuh musim. Ferguson akhirnya menemukan kiper yang bisa menggantikan tempat Edwin van der Sar musim ini: kiper muda yang bermain untuk Stoke City, Ben Forster.     

Selanjutnya, di posisi bek kiri, Manchester United memperkenalkan Patrice Evra, pemain muda dari AS Monaco di Prancis.     

Saat ini, Manchester United masih delapan poin di belakang Chelsea yang menduduki peringkat teratas. Ferguson masih belum mau menyerahkan gelar juara liga untuk musim ini. Dia telah berhasil menyalip Arsenal saat timnya tertinggal dua belas poin musim lalu, jadi delapan poin tidak akan menjadi masalah.     

Dunn telah mengingatkan Twain agar mewaspadai pergerakan Manchester United di paruh musim berikutnya, tapi Twain tidak menganggapnya serius. Saat ini semua energinya difokuskan pada kompetisi babak 16 besar Liga Champions, yang akan dimulai sebulan lagi.     

Setelah babak penyisihan grup, enam belas tim yang tersisa akan berpartisipasi di babak selanjutnya. Keenam belas tim ini akan diatur berpasang-pasangan melalui pengundian.     

Saat Twain pergi untuk berpartisipasi dalam acara pengundian itu, dia bukan lagi sosok yang tak dikenal. Banyak manajer lain yang secara aktif mulai mendekatinya dan bercakap-cakap denganya. Para reporter juga mengarahkan kamera mereka pada manajer Liga Champions yang masih muda dan menjanjikan ini.     

Majalah Liga Champions UEFA bahkan telah membuat janji wawancara dengannya —— setelah Liga Champions kembali dimulai.     

Di acara pengundian kali ini, hanya ada sedikit orang jika dibandingkan dengan pengundian yang terakhir kali. Ruangannya terasa sedikit sepi. Alex Ferguson adalah salah satu manajer yang dikenal oleh Twain tapi tidak hadir disana. Manchester United benar-benar tidak beruntung di paruh pertama musim ini. Keane mengakhiri kontrak dengan tim dan mereka tereliminasi dari babak penyisihan grup Liga Champions. Dinasti Manchester United yang dibangun oleh Ferguson tampaknya sudah mendekati akhir.     

Tapi tentu saja itu adalah urusan orang lain yang tidak dipedulikan Twain.     

Dia hanya mempedulikan hasil undian.     

Twain merasa puas dengan hasil undian kali ini karena tim Forest mendapatkan hasil yang bagus.     

Untuk babak 16 besar, Nottingham Forest akan memainkan pertandingan tandang lebih dulu dan kemudian baru pertandingan kandang. Lawan mereka adalah Rangers Football Club, tim dari Premiership Skotlandia.     

Banyak manajer yang menatap iri pada Twain. Meski di dalam hatinya dia merasa sangat senang, namun dia mengerutkan kening seolah-olah lawannya nanti adalah tim yang sangat kuat.     

Hasil undian untuk semua tim adalah sebagai berikut:     

Bayern Munich versus AC Milan.     

Real Betis versus Liverpool.     

Real Madrid versus Arsenal.     

PSV Eindhoven versus Lyon.     

Chelsea versus Barcelona.     

Rangers versus Nottingham Forest.     

Ajax versus Inter Milan.     

Werder Bremen versus Juventus.     

Seperti yang diharapkan, Chelsea dan Barcelona kembali dipasangkan oleh UEFA.     

※※※     

Setelah dia kembali ke Inggris dari acara pengundian itu, kabar baik yang dibawanya seolah memotivasi tim untuk memenangkan dua pertandingan liga berturut-turut. Mereka menang 2:0 dalam pertandingan tandang melawan Portsmouth dan mengalahkan West Ham United dengan skor 3:2 dalam pertandingan kandang. Twain meminta tim agar mendapatkan poin sebanyak mungkin sebelum dimulainya Liga Champions dan meletakkan pondasi yang kuat dalam kompetisi liga demi keuntungan mereka sendiri di masa depan.     

Sementara untuk FA Cup... Twain menggunakannya untuk melatih pemain baru di timnya. Dia tidak mengatakan kepada para pemainnya bahwa dia sebenarnya berniat melepaskan kompetisi itu, tapi dia hanya mengatakan bahwa kompetisi itu dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak peluang bagi para pemain untuk bertanding. Jadi, mereka yang jarang tampil berusaha keras untuk menunjukkan kemampuan mereka disana. Sebagai akibatnya, mereka tampil semakin baik sampai-sampai Twain tidak lagi bisa melepaskan kompetisi itu meski dia sudah berniat untuk melakukannya.     

Pada tanggal 28 Januari, di putaran keempat FA Cup, Nottingham Forest menang tipis 1:0 atas Bolton Wanderers di kandang, dan berhasil maju ke putaran berikutnya.     

Ini adalah rekor terbaik Manajer Tony Twain untuk FA Cup di sepanjang karir melatihnya. Musim lalu, dia kalah dari Manchester United di putaran keempat. Dia tidak tahu seberapa jauh timnya bisa melaju musim ini. Dia hanya percaya bahwa setiap kali timnya berhasil lolos, itu adalah "rekor terbaik" yang baru.     

Akhirnya, Februari pun tiba. Karena Nottingham Forest berhasil mempertahankan rekor kemenangan mereka di semua pertandingan yang diadakan pada bulan Januari, Tony Twain kembali menjadi target perhatian media. Dia dianugerahi penghargaan sebagai manajer terbaik Liga Utama Inggris untuk bulan Januari. Timnya dinilai sebagai tim terbaik, sementara pemainnya Anelka dianugerahi pemain terbaik bulan ini karena konsistensinya dalam mencetak gol.     

Berhasil memperoleh tiga penghargaan berturut-turut, karir Twain sedang mengalami kemajuan yang luar biasa.     

Sudah jelas, akan selalu ada pihak yang tidak menyukainya, mereka mengatakan bahwa siapapun yang terbaik di bulan lalu akan kehilangan pertandingan pertama bulan ini.     

Dan Twain kembali membuktikan dirinya sebagai manajer ajaib yang memiliki spesialisasi khusus dalam memecahkan semua jenis kutukan.     

Pada putaran ke-24 turnamen liga yang diadakan tanggal 1 Februari, Nottingham Forest mengalahkan Fulham dengan skor 2:0 di kandang. Mereka yang sudah menunggu untuk mengejeknya akhirnya diam seribu bahasa. Dia telah berhasil membalaskan kekalahannya saat menghadapi Fulham di paruh pertama musim ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.