Mahakarya Sang Pemenang

Turnamen Liga Berakhir



Turnamen Liga Berakhir

0Tanggal 24 Mei adalah pertandingan terakhir untuk Liga Champions UEFA. Sebelum pertandingan itu, putaran terakhir turnamen liga akan diselenggarakan. Twain tidak lagi memikirkan tentang hal-hal yang suram seperti mendapatkan "Dobel" yakni gelar juara liga dan gelar juara Liga Champions sekaligus. Manchester United memiliki tiga poin lebih banyak dan hanya memiliki 0.1% peluang untuk kehilangan gelar juara liga musim ini.      

Putaran terakhir turnamen liga diadakan pada tanggal 13 Mei. Dengan sisa 11 hari sebelum pertandingan final Liga Champions, ini adalah kabar baik bagi Twain karena ini artinya dia tidak harus menghemat energi sebelum final Liga Champions dengan menggunakan rotasi. Dia bisa menggunakan lineup terkuatnya untuk bertanding melawan Liverpool di putaran terakhir.      

Meski kalah terhadap Liverpool tidak akan mempengaruhi kualifikasi tim Forest ke Liga Champions musim depan, Twain ingin mempertahankan keunggulannya atas Chelsea hingga turnamen berakhir. Dia tidak ingin Chelsea merebut kembali peringkat kedua di klasemen liga.      

Tentu saja, hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh hasil pertandingan antara tim Forest melawan Liverpool. Chelsea saat ini masih memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan. Kalau mereka ingin menekan Chelsea, mereka harus memperhatikan hasil pertandingan susulan itu, yakni pertandingan kandang antara Chelsea melawan Manchester United.      

Pertandingan itu akan dilangsungkan pada tanggal 10 Mei.      

Pertandingan susulan itu juga akan menjadi momen untuk mengungkapkan siapa pemilik gelar juara liga.      

Di hari itu, di Stadion Stamford Bridge, puluhan ribu fans Chelsea melihat pemandangan yang tidak ingin mereka lihat, menjadi latar belakang bagi perayaan lawan mereka di stadion mereka sendiri.      

Manchester United bermain imbang 0:0 melawan Chelsea. Poin yang dimiliki Chelsea menjadi delapan puluh dua dan sama dengan jumlah poin tim Forest. Untuk sementara mereka menduduki peringkat kedua. Tapi mereka berjarak empat poin dari Manchester United, yang menduduki puncak klasemen. Dengan satu pertandingan tersisa, Chelsea tidak akan bisa merebut gelar juara dari Manchester United.      

Hasil pertandingan ini menyatakan bahwa Manchester United memenangkan gelar juara Liga Utama Inggris musim 06-07 sebelum turnamen berakhir.      

The Red Devils, Setan Merah, Manchester United menyambut gelar Liga Utama kesembilan mereka ditengah cemoohan di Stamford Bridge. Ini adalah gelar Liga Utama Inggris yang ke 16 di sepanjang sejarah klub MU.      

Ferguson tampak senang dan bersemangat saat berjabat tangan dengan Mourinho. Dia telah bertarung melawan Mourinho sepanjang musim dan kini menjadi orang yang tertawa paling akhir.      

Beberapa hari kemudian, media Inggris menerbitkan kabar berita tentang gelar liga kesembilan Manchester United. Ferguson menjadi headline surat kabar dan disorot oleh media selama beberapa waktu.      

Terkait Mourinho dan kekalahan Chelsea, sebagian besar media melihatnya dengan senang. Meski empat tahun telah berlalu sejak Abramovich mengambil alih kepemilikan Chelsea, banyak orang masih membenci orang kaya baru oligarki Rusia itu.      

Meski fenomena ini sangat umum, dimana banyak orang memiliki mentalitas untuk membenci orang kaya, jenis pemikiran ini tidak selalu benar.      

Dulu Chelsea memiliki hutang yang sangat banyak dan telah menyatakan kebangkrutannya. Bates tidak bisa membayar hutang klub yang menggunung. Kedatangan Abramovich tidak hanya menyelamatkannya, tapi juga menyelamatkan Chelsea Football Club, dan secara tidak langsung juga menyelamatkan para fans yang mencintai Chelsea. Tapi, para fans itu kurang berterima kasih. Pada saat itu, Evening Standard London mengatakan, setengah-bercanda dan setengah-sarkastik:     

"Selain menghabiskan uang untuk membeli pemain, Abramovich juga bersiap untuk mengontrak master mode, Armani agar merancang jersey untuk Chelsea, meminta raja media, Murdoch untuk mempublikasikan "panduan" klub Chelsea, menyewa Campbell, juru bicara Perdana Menteri Blair sebagai konsultan relasi publik Chelsea dan mengontrak pembalap juara F1, Schumacher sebagai pengemudi bus tim Chelsea..."     

Pada saat itu, ada pula media yang mengatakan bahwa jika aset Abramovich semuanya diubah menjadi uang tunai dan disimpan dibawah kasur, maka saat dia tanpa sengaja jatuh dari ranjangnya saat sedang tidur, dia tidak akan meninggal dunia, melainkan mati kelaparan.     

Chelsea telah sangat sukses dalam dua tahun terakhir berkat uang dari oligarki Rusia itu, tapi mereka tidak bisa memenangkan hati publik. Semua orang di dunia sepakbola Inggris menolak untuk mengakui pencapaian Chelsea, khususnya saat membandingkan antara Chelsea dan Arsenal. Inilah salah satu alasan mengapa Mourinho sangat membenci Wenger – tidak ada yang suka dijadikan arketipe negatif orang lain.      

Abramovich sadar bahwa cara terbaik untuk membungkam mulut semua orang itu adalah dengan memenangkan gelar. Gelar liga saja tidak cukup. Hanya gelar Liga Champions yang akan bisa membungkam mereka semua.      

Dia mempekerjakan manajer level Liga Champions, Mourinho, yang bisa memenangkan gelar Liga Champions dengan sebuah tim seperti Porto. Tanpa diduga, kekayaan membuat seseorang menjadi bodoh. Setelah Mourinho datang, mereka bahkan tidak bisa masuk ke final Liga Champions selama tiga tahun berturut-turut.      

Chelsea bahkan kehilangan gelar liga musim ini.      

Setelah jabat tangan sederhana antara Mourinho dan Ferguson, Mourinho meninggalkan stadion dengan wajah muram. Beberapa hari kemudian, media tidak bisa menemukannya saat mereka ingin mewawancarainya.      

Rumor tiba-tiba saja beredar bahwa Chelsea akan mengganti manajer mereka musim depan, dan Abramovich tidak bisa mentolerir rasa malu setelah mengucurkan ratusan juta pounds selama tiga musim berturut-turut dan tidak bisa memenangkan trofi Liga Champions. Ada pula rumor yang mengatakan bahwa Abramovich berselisih paham dengan Mourinho terkait Shevchenko, yang mana Abramovich bersikeras agar Mourinho memasukkan pemain itu ke starting lineup. Meski pada akhirnya dia tidak bisa mencetak gol, Mourinho percaya bahwa pemain yang tidak bisa tampil baik seharusnya dicadangkan dan memberikan peluang itu bagi pemain lain.      

Twain tidak tahu apakah Mourinho akan meninggalkan Chelsea atau tidak. Setidaknya hal itu tidak terjadi sebelum dia pindah kemari. Saat dia masih menjadi seorang penggemar, dia merasa bahwa Chelsea dan Mourinho adalah dua hal yang tak terpisahkan. Saat dia memikirkan tentang Chelsea, dia akan memikirkan tentang Mourinho, dan saat dia memikirkan Mourinho, dia akan memikirkan tentang Chelsea.      

Dia sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana Chelsea tanpa Mourinho. Meski mereka berdua adalah musuh bebuyutan, dia tidak ingin Mourinho meninggalkan Chelsea. Karena kalau itu terjadi maka semuanya jadi kurang menyenangkan baginya...      

Dia suka menjadi manajer. Selain mendapatkan peluang untuk memenangkan beragam jenis trofi dan bisa memberi perintah kepada para pemain bintang, dia juga bisa bersaing dengan manajer terkenal yang dulu hanya bisa dilihatnya di televisi dan surat kabar. Sepakbola profesional bukanlah hal yang bisa dimainkan oleh satu orang. Tanpa lawan yang bagus, kesenangan dari olahraga ini akan berkurang.      

Dengan semakin meluasnya rumor itu, para reporter jadi semakin keterlaluan. Tidak lama setelah itu, Abramovich dan Mourinho muncul di hadapan media secara bergantian untuk membantah rumor itu. Abramovich menyatakan bahwa dia menghargai kerja keras Mourinho di Chelsea selama tiga musim terakhir dan berjanji bahwa Mourinho memiliki masa depan yang cerah di tim ini. Mourinho mengatakan bahwa dia menikmati pekerjaannya di Chelsea dan tidak berniat untuk pindah ke tim lain.      

Tidak satupun dari keduanya menyinggung bahwa mereka telah kehilangan dua gelar musim ini, membuat banyak orang masih tak mempercayai kemungkinan hengkangnya Mourinho dari Chelsea musim depan. Banyak pengamat yang menganalisa bahwa mereka muncul di depan publik untuk menyangkal rumor itu karena mereka tidak ingin mempengaruhi semangat tim dan ingin agar mereka memainkan pertandingan terakhir musim ini dengan baik. Saat musim ini sudah berakhir, itulah waktu yang tepat untuk membuat perhitungan.      

※※※     

Semua pertandingan dimulai di waktu yang bersamaan untuk putaran liga yang terakhir.      

Beberapa orang mengatakan bahwa dua orang penting di Chelsea itu muncul dan menyangkal rumor sebelum putaran terakhir liga adalah agar rumor itu tidak mempengaruhi semangat juang seluruh tim Chelsea. Mereka tidak ingin mempengaruhi pertandingan liga mereka yang terakhir. Tapi mengunci pintu kandang setelah kudanya kabur takkan bisa mengurung kuda itu.      

Semangat juang Chelsea telah terpengaruh oleh rumor itu. Di putaran terakhir liga, Chelsea dipaksa bermain imbang melawan Everton arahan Moyes dengan skor 1:1 di kandang.      

Manchester United, yang telah memenangkan gelar liga, kalah dari West Ham United di kandang, yang menyelamatkan tim West Ham dari degradasi. Skornya adalah 0:1.      

Pertandingan antara Nottingham Forest dan Liverpool mengalami banyak perubahan, dimana Liverpool berhasil unggul di awal pertandingan.      

Karena Liverpool telah kalah dalam pertandingan tandang melawan Fulham di putaran liga ke-37, sementara Arsenal bermain imbang melawan Chelsea di kandangnya, kedua tim ini, yang seharusnya memiliki selisih satu poin, kini memiliki jumlah poin yang sama. Liverpool dan Arsenal sama-sama menginginkan satu tempat yang tersisa untuk Liga Champions musim depan. Meski Liverpool telah berhasil maju ke final Liga Europa UEFA musim ini dan lawan mereka adalah Sevilla, mereka masih ingin bermain di Liga Champions.      

Oleh karena itu, di awal pertandingan, Liverpool meluncurkan serangan bertubi-tubi ke gawang tim Forest dan bersikap agresif di sepanjang pertandingan tandang itu.      

Pertandingan ini juga disiarkan secara nasional untuk BBC 5.      

Liverpool menjadi semakin agresif setelah berhasil mencetak gol, dan mereka terus menyerang Nottingham Forest. Benitez bermain habis-habisan demi kualifikasi Liga Champions. Tapi dia melupakan jenis tim seperti apa Nottingham Forest itu dan apa yang menjadi keahlian mereka.      

Dari yang terlihat, tim tuan rumah, tim Forest berada dalam kekacauan. Dibawah serangan gencar itu, gawang mereka seolah bisa ditembus kapan saja. Tapi para fans Forest tidak merasa cemas atau takut. Mereka sudah familiar dengan pemandangan ini.      

Di menit ke-27, tiga belas menit setelah Liverpool mencetak gol, tim Forest berhasil menyamakan kedudukan. Mereka memanfaatkan celah kosong saat Liverpool menekan lawan dan meluncurkan serangan balik yang cepat untuk menjebol gawang yang dijaga oleh kiper nasional Spanyol, Reyna.      

Sepuluh menit kemudian, terdengar kabar berita dari Portsmouth, dimana Arsenal mencetak gol di pertandingan tandang.      

Ini adalah berita yang tak terduga bagi orang-orang Liverpool. Kalau skor untuk kedua pertandingan ini tetap bertahan hingga akhir, Liverpool akan kehilangan hak mereka untuk berpartisipasi dalam Liga Champions selama dua tahun berturut-turut.      

Mereka meningkatkan serangan mereka dan berusaha untuk menjebol gawang Nottingham Forest lagi. Tapi skor ini tidak berubah hingga jeda turun minum.      

Mereka bertukar tempat di babak kedua dan kembali bertarung. Saat Nottingham Forest dan Liverpool masih berada di tengah kebuntuan, kabar berita terdengar dari stadion lain dan kali ini menguntungkan bagi Liverpool.      

Lima menit setelah memasuki babak kedua, Portsmouth berhasil mencetak gol, dan skor mereka imbang pada 1:1.      

Menonton pertandingan secara langsung di stadion City Ground sambil mendengarkan radio untuk tetap mengawasi saingan mereka, para fans Liverpool yang menonton dengan setengah hati bersorak keras dan hampir membuat orang lain mengira kalau tim mereka baru saja mencetak gol.      

Berita ini meningkatkan semangat juang para pemain Liverpool, yang meluncurkan serangan gencar ke gawang tim Forest dan semakin meningkatkan tekanan yang mereka berikan terhadap lawan. Dalam sembilan belas menit pertama memasuki babak kedua, tim Forest kembali kebobolan gol.      

Tembakan panjang Gerrard menembus sepuluh jari Edwin van der Sar. Tim Forest tidak merasa marah dengan gol ini karena gol itu sangat indah, seperti tembakan panjang yang dilakukan Wood ke gawang Chelsea. Apa lagi yang bisa mereka katakan tentang tembakan seperti itu?     

Para fans Liverpool mulai bernyanyi dengan suara keras di stadion City Ground untuk merayakan keunggulan mereka. Mereka memicu kemarahan fans Forest dan segera saja nyanyian para fans Liverpool itu ditenggelamkan oleh suara nyanyian para fans Forest.      

Sementara itu, keunggulan Liverpool ini juga membuat kesal Twain dan timnya.      

Albertini mulai bermain sejak awal menggantikan Wood. Ini adalah pertandingan pemanasan terakhirnya sebelum babak final Liga Champions. Setelah keunggulan Liverpool, komentator mengeluhkan tentang keputusan rotasi Twain yang tak pernah berakhir. Menurutnya, Albertini yang sudah tua tidak fit untuk tampil sejak awal pertandingan. Kemampuannya dalam berlari telah sangat menurun dan tidak bisa memberikan ancaman terhadap Gerrard yang dijaganya. Sementara untuk serangan ... tim Forest diinjak-injak lawan di paruh lapangan mereka. Serangan apa yang bisa dikatakan tentang itu?     

Pendek kata, komentator mengajukan banyak keraguan tentang kemampuan Albertini dan berpendapat bahwa rotasi yang dilakukan Twain tidak bisa dibenarkan. George Wood tidak cedera dan kondisinya juga baik. Dia memiliki stamina yang kuat dan sangatlah bodoh menggunakan Albertini dan bukannya Wood.      

Saat komentator mengoceh tentang bagaimana Albertini telah memudar seiring waktu, Albertini mencetak gol.      

Itu adalah tembakan pisang "gaya-Albertini" yang khas. Reyna tidak bisa menyelamatkannya tepat waktu dan hanya bisa melihat bola terbang melewati tangannya dan masuk ke dalam jaring gawang.      

Nottingham Forest menyamakan skor menjadi 2:2.      

Para fans Liverpool tidak terlalu frustasi, karena tidak ada berita tentang gol dari Portsmouth. Meski kedua pertandingan ini berakhir imbang, Liverpool masih akan menduduki peringkat keempat dengan selisih golnya dan unggul atas Arsenal.      

Hasil ini adalah berita bagus bagi Liverpool, tapi Twain tidak mau menerima hasil imbang, yang sangat berbahaya karena dia tidak tahu hasil pertandingan Chelsea.      

Pertandingan terus berjalan hingga perpanjangan waktu, dan tidak ada pihak yang mencetak gol lagi. Hal yang sama juga terjadi di Portsmouth, dimana Arsenal dan Portsmouth tidak ada yang mencetak gol lagi.      

Kelihatannya Liverpool akan mendapatkan kualifikasi untuk berpartisipasi dalam Liga Champions musim depan seperti yang mereka inginkan, dan Arsenal hanya akan bisa bermain di Liga Europa UEFA.      

Para fans Liverpool mulai merayakan kemenangan mereka lebih awal dan beberapa fans Liverpool bahkan memberikan acungan jempol bagi fans Forest untuk berterima kasih. Di mata para fans Liverpool, hasil ini adalah hasil yang menggembirakan.      

Orang-orang di tim Forest tidak melihatnya seperti itu.      

Perpanjangan waktu yang diberikan adalah empat menit dimana tiga menit pertama berlalu tanpa terjadi apa-apa. Liverpool tidak berencana mencetak gol, dan tim Forest kelihatannya juga tidak ingin melanjutkan permainan. Tapi di menit terakhir, situasi di lapangan tiba-tiba saja berubah.      

Dipimpin oleh Albertini, Nottingham Forest mengorganisir serangan yang sangat efektif. Empat pemain Nottingham Forest terlibat di dalam serangan ini. Setelah tiga umpan, bola melayang ke depan gawang Liverpool. Bendtner melompat tinggi dan menggunakan sundulan untuk menembak bola dari jarak yang sangat dekat dengan gawang Liverpool.      

Fans Liverpool di stadion City Ground terdiam. Hanya sorak sorai dari fans Nottingham Forest yang terdengar. Jelasnya mereka tidak menghargai keramahan yang ditunjukkan oleh para fans Liverpool sebelum ini. Seperti tim yang mereka dukung, mereka haus akan kemenangan dan tidak menerima hasil selain kemenangan.      

Saat pertandingan usai, hasil dari stadion lain juga diperoleh. Arsenal dan Portsmouth mendapatkan hasil imbang dan unggul atas Liverpool sebanyak satu poin untuk menduduki peringkat keempat di dalam klasemen liga. Dengan begitu, mereka mendapatkan hak untuk berpartisipasi dalam kualifikasi Liga Champions musim depan.      

Dengan mata berkaca-kaca, para fans Liverpool berdiri dengan sedih di stadion dan menatap kosong ke arah para pemain Nottingham Forest yang merayakan kemenangan mereka. Mereka mengira bahwa bagi tim Forest, kemenangan di pertandingan ini adalah hal yang tidak penting karena mereka tidak akan kehilangan tempat mereka di Liga Champions meski mereka kalah. Para fans itu tidak mengerti kenapa para pemain Forest masih ingin mencetak gol di menit-menit terakhir untuk memenangkan pertandingan.      

Benitez menjabat tangan Twain dengan wajah merengut dan tidak mengatakan apa-apa tentang kekalahan mereka di menit-menit terakhir – timnya telah lengah dan tidak menjaga Bendtner.      

Twain tidak berusaha menghibur Benitez karena dia juga tidak tahu bagaimana caranya. Dia tidak bisa menghiburnya dengan ucapan 'tidak apa-apa, setidaknya kau bisa bermain di Liga Europa UEFA lagi' yang bukan penghiburan. Itu malah seperti menaburkan garam ke atas luka. Dia tidak punya dendam pribadi dengan Benitez, jadi dia tidak ingin melakukan itu.      

Setelah berjabat tangan dengan Benitez, Twain menoleh dan melihat para fans Liverpool yang tampak sedih di tribun. Dia sadar bahwa dia memiliki musuh lain di liga. Fans Liverpool tidak akan melupakan pertandingan hari ini selama beberapa waktu mendatang dan akan selalu ingat siapa yang telah menyingkirkan mereka keluar dari Liga Champions.      

Selama era Brian Clough, Liverpool yang ambisius dikalahkan oleh Nottingham Forest dan kehilangan gelar liga dan gelar juara Liga Champions. Pada saat itu, para fans Liverpool hanya punya sedikit kasih sayang bagi Nottingham Forest. Di kemudian hari, sejalan dengan semakin menurunnya penampilan Nottingham Forest, kebencian itu mulai menghilang di sungai waktu.      

Hari ini, Twain tampil seperti iblis yang membuat mereka merasakan kembali mimpi buruk dua puluh delapan tahun yang lalu, yang memberikan efek mendalam.      

"Wenger harus berterima kasih pada Twain. Bagaimana mungkin Arsenal bisa ikut berpartisipasi dalam turnamen kualifikasi Liga Champions kalau bukan karena tim Forest yang sangat ingin menang di pertandingan terakhir yang tidak penting? Kurasa hanya Tony Twain yang akan melakukan hal semacam ini dan tidak peduli kalaupun mereka harus membantai Liverpool di menit-menit terakhir..." gumam komentator.      

Bagaimana mungkin dia bisa tahu bahwa Twain tidak berusaha membantu Wenger, atau berusaha bersikap kejam, melainkan hanya ingin agar Chelsea tidak berada di depannya?     

"Tony!" suara gembira Kerslake terdengar di belakangnya.      

Twain memandang ke arah asisten manajernya, Kerslake, yang memegang headphone di tangan dan wajahnya tampak penuh senyum.      

"Kabar baik, Chelsea dan Everton imbang!"     

Twain mengayunkan tinjunya ke udara.      

"Kita berhasil duduk di peringkat kedua di liga!" seru Kerslake dengan suara keras dan semua orang mendengarnya.      

Mereka adalah runner-up di liga selama dua tahun berturut-turut dan itu adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Kerumunan pemain dan staff Forest bersorak sorai.      

Twain memandang perayaan itu sambil tersenyum, kali ini Dunn berdiri di sampingnya.      

"Kau tidak terlihat senang, ya?" Twain meliriknya sekilas dan Dunn tampak tenang.      

"Musim kompetisi masih belum berakhir," jawab Dunn singkat.      

Ini adalah sebuah pengingat bagi Twain bahwa masih ada pertandingan final yang lain. Sekarang bukan saatnya untuk merayakan.      

"Ah, terima kasih, Dunn." Twain selesai bertepuk tangan dan berjalan ke arah para pelatih yang masih merayakan.      

"Jangan terlalu senang dulu, guys. Kita masih punya satu pertandingan terakhir."     

"Athena!" Serangkaian seruan dari semua orang menjawabnya.      

"Bagus sekali, kelihatannya kalian semua belum lupa."      

Turnamen liga telah berakhir, dan Twain tidak perlu merasa cemas tentang bagaimana dia harus merotasi pemain, mempertahankan kondisi pemain dan menghindari cedera, serta memastikan mereka tidak kehilangan semangat bersaing. Hari ini adalah tanggal 13 Mei, sebelas hari sebelum pertandingan final di tanggal 24 Mei.      

Dalam jangka waktu sebelas hari, dia masih punya waktu untuk menyelesaikan beberapa permasalahan dan kemudian memimpin timnya ke Athena tanpa kekhawatiran apapun.      

Sebuah trofi yang berkilauan sudah menunggu untuk diambil olehnya. Kali ini, tidak ada orang lain yang boleh ikut campur!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.