Mahakarya Sang Pemenang

Final George Wood



Final George Wood

0Saat Barcelona muncul, Camp Nou langsung memperdengarkan lagu yang memekakkan telinga. Saat siaran stadion memperkenalkan para pemain Nottingham Forest, lagu itu berubah menjadi cemoohan. Untungnya, para pemain Forest sudah terbiasa dengan pertandingan tandang yang seperti ini.      

Saat Twain berdiri di depan area teknis, suara cemoohan dan makian terus mengalir dari tribun penonton di belakang mereka. Kerslake menghampiri Twain dengan iPod di tangan. Tapi, Twain mengibaskan tangannya dan menolak, "Aku tidak membutuhkannya, David."     

"Sumpah serapah itu..." Kerslake menunjuk ke arah tribun utama di belakangnya.      

"Itu bukan apa-apa. Lagipula, aku tidak mengerti bahasa Spanyol. Kurasa itulah bagusnya tidak mempelajari bahasa asing."     

Meski dia mengatakan itu, Twain bisa memahami kata "fuck" yang digunakan secara universal, tapi dia tidak ingin menggunakan earphone-nya hari ini untuk menghindari cemoohan itu. Ini bukan turnamen liga yang biasa dan lawan mereka juga bukan tim Reading yang tak berguna itu. Ini adalah pertandingan babak 16 besar Liga Champions dan lawan mereka adalah Barcelona. Dia harus mendengarkan dengan telinganya sendiri seberapa keras cemoohan di Camp Nou dan merasakan ketakutan lawannya secara langsung.      

Memang, Twain menganggap ini semua sebagai ketakutan Barcelona. Kenapa suara cemoohan dan makian mereka sangat keras? Karena rasa takut tersembunyi di dalam hati mereka dan mereka takut dengan adanya peluang tim mereka akan kalah dari Nottingham Forest di kandang sendiri. Jadi, mereka hanya bisa menggunakan cemoohan dan makian yang keras itu untuk mengganggu pertandingan melawan tim Forest.      

Twain hanya angkat bahu terhadap trik lama semacam ini.      

Kerslake kembali duduk ke tempatnya. Dia tidak ingin berdiri di pinggir lapangan dan menjadi target makian para fans Barcelona disamping Twain. Twain sama sekali tidak peduli apakah Kerslake memang cukup kuat secara mental, karena dia tidak berlatih untuk bisa berada di level ini.      

Saat Twain dan Kerslake saling berbincang di pinggir lapangan, para pemain dari kedua tim mulai saling berjabat tangan di lapangan.      

Kamera mengikuti Ronaldinho. Tak diragukan lagi, saat ini dia adalah pemain inti di Barcelona dan sosok kunci yang akan menentukan hasil pertandingan ini.      

Saat dia berhadapan dengan lawan yang selalu provokatif, pria Brasil yang biasanya terlihat ramah itu tidak tersenyum dan berjabat tangan dengan ekspresi serius. Saat dia berhadapan dengan George Wood, dia sengaja berlama-lama berjabat tangan dengannya.      

Tim Forest telah menambahkan sejumlah wajah baru sejak terakhir kali mereka bermain melawan Barcelona, tapi Ronaldinho sudah mengenal sebagian besar diantaranya kecuali George Wood, yang tidak dikenalnya. Dia hanya mendengar dari staf pelatih bahwa pemain ini tangguh dalam bertahan dan bahwa dia harus berhati-hati selama pertandingan. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa lagi selain apa yang dikatakan padanya.      

Dengan kulit kecoklatan dan rambut ikalnya yang berwarna hitam, pemuda yang cukup tampan itu lebih terlihat seperti aktor daripada gelandang bertahan dengan gaya permainan yang kasar. Di dalam benaknya, para pemain Inggris yang bermain kasar pastilah terlihat brutal dan ganas, dengan jenggot tipis dan kepala botak untuk lebih menekankan karakter mereka, serta menatap tajam sepanjang waktu.      

Pria di hadapannya ini benar-benar mengubah kesan yang dimilikinya tentang para pemain Inggris.      

Dia mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan George Wood. Genggaman tangannya memang kuat...     

※※※     

"Barcelona tidak banyak mengalami perubahan sejak babak final Liga Champions tahun lalu, sementara Nottingham Forest telah membawa sejumlah pemain baru. Tapi untuk pertandingan ini, Twain menurunkan hampir semua lineup musim lalu. Baik van Nistelrooy dan van der Vaart dicadangkan. Kedua pria itu sudah membuktikan kekuatan mereka dan mengamankan posisi mereka setelah mereka bergabung dengan tim Forest setengah musim lalu. Apa alasan manajer Twain mencadangkan mereka?     

"Inilah alasannya: Kurasa analisa media memang cukup masuk akal. Omong besar Twain sebelum pertandingan tidak lain hanyalah pengalihan perhatian. Pertandingan tandang ini akan sangat sulit. Dia telah menempatkan pemain utama di bangku cadangan, tepatnya untuk melindungi para pemain yang penting ini dalam persiapan menghadapi babak selanjutnya di stadion kandang Nottingham. Bagaimanapun juga, dia telah memicu kegemparan untuk pertandingan ini dengan pernyataannya sebelum pertandingan. Tidak akan ada gunanya kalau para pemainnya mengalami cedera selama pertandingan. Semua orang tahu bahwa tim Forest memiliki jumlah pemain Tim Pertama yang paling sedikit diantara dua puluh tim di Liga Utama Inggris. Mereka sama sekali tidak boleh cedera."     

Ucapan komentator La Liga itu memang mengandung sejumlah kebenaran. Melihat lineup tim Forest saat ini untuk lini pertahanan, Ayala tidak bisa mewakili Nottingham Forest dalam pertandingan ini karena dia sudah mewakili Valencia di Liga Champions.      

Dalam pertandingan sepenting ini, Twain hanya bisa menurunkan pasangan bek tengah muda, Pique dan Kompany. Ini juga menjadi bukti utama yang membuat media Barcelona mengira kalau Twain hanya sesumbar. Mereka menganggap kedua anak kecil itu tidak bisa diandalkan dalam menghentikan gelombang serangan dari Ronaldinho, Eto'o, Messi dan lain sebagainya.      

"Pique adalah seorang pemain yang bagus dari akademi pelatihan pemuda Barcelona, La Masia. Kita semua mengakui bakatnya, tapi dia masih terlalu hijau untuk melawan Barcelona di Liga Champions. Sementara Kompany? Dia memang sudah tampil baik di tim Forest tapi dia bahkan masih belum berusia dua puluh tahun! Tony Twain benar-benar kekurangan pemain untuk diturunkan." Awalnya, tamu khusus hanya akan mengomentari La Liga, tapi karena pertandingan diadakan di Barcelona, stasiun televisi mendaulatnya untuk menjadi komentator. Selain beberapa video permainan, pengetahuannya tentang tim Forest hanya didasarkan pada liputan media. Dalam hal pemahaman yang sesungguhnya, dia tidak lebih tahu daripada Tang Jing, yang sedang berdiri diantara pers.      

"Mari kita lihat sekali lagi di lini depan: menempati posisi striker yang berpengalaman, van Nistelrooy, adalah seorang pemuda! Striker Denmark, Nicklas Bendtner. Dia telah terpilih sebagai anggota tim nasional Denmark, tapi seberapa tinggi level tim nasional Denmark?" Nada sinis dalam ucapannya tampak jelas. "Eastwood adalah striker yang bagus, tapi kondisinya masih tidak stabil sejak dia mengalami cedera dan dia hanya cukup bagus. Kurasa dalam starting lineup ini, hanya Franck Ribery yang bisa dianggap sebagai bintang dan merupakan satu-satunya pemain luar biasa yang bisa menentukan arah pertandingan ini. Rijkaard sendiri pasti sudah mengetahuinya. Selama Ribery dijaga ketat, serangan tim Forest tidak akan menjadi ancaman. Dan dalam menghadapi lini pertahanan yang dijaga oleh sekelompok anak kecil, fans Barcelona hanya perlu memikirkan berapa banyak gol yang akan dicetak dan bukan bagaimana caranya mencetak gol."     

Komentator yang setengah-matang itu benar-benar mengabaikan George Wood yang memakai ban kapten Nottingham Forest. Untungnya, itu adalah penjelasan dan komentar untuk para audiens Spanyol. Kalau tidak, para fans Nottingham Forest pasti akan langsung memaki pria di televisi.      

Tepat di sampingnya, komentator Inggris dan tamu khususnya juga tampak khawatir dengan lineup Twain.      

Lineup ini hampir sama seperti babak final tahun lalu, dimana tim Forest tidak berhasil mengalahkan Barcelona. Bisakah lineup tahun ini mengalahkan Barcelona? Perbedaan antara mereka dan komentator Spanyol adalah mereka tidak mengabaikan George Wood. Mereka berkata, "tentu saja, kita punya George Wood dalam pertandingan ini. Tapi lalu kenapa? Wood adalah gelandang bertahan dan tugasnya adalah membantu pertahanan. Bagaimanapun juga, kedua bek tengah tim Forest ini memang masih terlalu muda. Omong-omong, Wood juga cukup muda, tapi penampilannya yang stabil di lapangan selalu membuat kita lupa kalau dia baru berusia dua puluh satu tahun. Misi Wood adalah bertahan. Tapi bagaimana dengan serangan? Van der Vaart, inti dalam mengorganisir serangan, dan van Nistelrooy, penyerang tengah utama tidak dimasukkan ke dalam starting lineup. Ini benar-benar pengaturan yang membingungkan. Apa mereka hanya akan mengandalkan Ribery? Penampilan Ribery musim ini sedikit menurun dibandingkan dengan dua musim pertamanya. Singkatnya, orang-orang merasa sangat cemas tentang pertandingan ini. Kita jelas tidak ingin melihat perwakilan Inggris, Nottingham Forest, kalah dalam pertandingan ini. Tidak ada yang suka kalah – meski tim ini bukanlah tim yang disukai di liga Inggris."     

Saat semua orang merasa bingung melihat lineup yang ada, Twain berdiri di pinggir lapangan dan menerima semua cemoohan dari fans lawan.      

Hanya dia dan unit pelatih tim Forest yang tahu alasan dibalik pengaturan lineup yang seperti ini.      

Kenapa dia tidak menggunakan para pemain baru yang bergabung dengan tim di musim panas lalu? Apakah itu karena mereka ingin mempertahankan kekuatan mereka di leg kedua pertandingan ini, atau mereka cemas jika para pemain itu cedear? Twain memiliki pertimbangan lain. Dia telah menghabiskan banyak upaya dalam membangkitkan kebencian para pemain terhadap Barcelona sebelum pertandingan ini dan membuat mereka paham betapa memalukannya kalah melawan tim ini tahun lalu, tapi metode itu hanya berlaku untuk para pemain lama, dan bagi para pemain baru yang tidak mengalami kekalahan memalukan di musim lalu, metode itu sedikit aneh bagi mereka, dan karenanya efeknya tidak akan terlihat jelas.      

Dalam sebuah pertandingan tandang, tekad dan semangat adalah hal yang paling penting. Twain membiarkan para pemain yang telah mengalami kekalahan untuk memulai pertandingan, agar tidak menyia-nyiakan semangat yang sudah berhasil dibangkitkan olehnya. Karenanya, van Nistelrooy dan van der Vaart yang tidak cedera dan kondisinya sedang di puncak, harus duduk di bangku cadangan.      

Hanya mereka yang pernah mengalami kekalahan tak terlupakan itu yang diturunkan dalam pertandingan ini dan akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan demi membuktikan diri mereka lagi.      

※※※     

Saat para komentator menganalisa bagaimana tim Forest akan kalah, pertandingan sudah dimulai. Karena Nottingham Forest melakukan kick-off lebih dulu, peluit wasit baru saja dibunyikan sebelum kemudian ditenggelamkan oleh suara cemoohan keras di Camp Nou.      

Eastwood mengoper bola yang ditendang Bendtner ke Mikel Arteta dan berlari ke depan. Camp Nou bisa menampung sekitar 100,000 orang. Suara cemoohan yang memekakkan telinga kembali diarahkan pada para pemain Nottingham Forest, tapi tidak ada lutut pemain yang akan lemas mendengar semua itu. Berkat keuletan Twain, tim Forest saat ini mirip seperti pegas, semakin keras lawan menekan, semakin kuat pula pantulannya.      

Mungkin akan lebih baik kalau fans Barcelona tidak mencemooh mereka. Semakin keras mereka mengejek, semakin kuat keinginan tim Forest untuk membalas dendam.      

Setelah Arteta menghentikan bola, dia tidak buru-buru mengopernya ke depan. Meski dia sangat ingin membalas dendam, dia harus tetap tenang sebagai komandan gelandang tengah di lapangan.      

Dia mengoper bola menyilang ke arah kapten, George Wood.      

Informasi yang dipelajari Barcelona adalah George Wood merupakan seorang gelandang bertahan yang sangat bagus dan bisa membentuk penghalang yang solid di depan bek tengah. Skill utamanya adalah merebut bola dengan ganas, sundulan yang bagus, kecepatan yang luar biasa dan juga stamina yang tak pernah habis.      

Semua informasinya diringkas seperti itu. Sementara perihal kemampuannya dalam menyerang, hal itu sama sekali tidak disebutkan dalam informasi yang ada di tangan Rijkaard.      

Bola jarang berada di kaki Wood selama lebih dari setengah menit. Dia selalu mengoper bola dengan cepat. Dia jarang menggiring bola, baik menyilang atau ke depan.      

Staf pelatih Barcelona percaya bahwa pria itu tidak akan bisa memunculkan ancaman yang berbahaya, jadi mereka tidak perlu bertahan terhadapnya. Sebagai akibatnya, mereka bisa memfokuskan pertahanan mereka pada Ribery.      

Setelah Arteta mengoper bola, dia berlari ke depan, yang menarik perhatian para gelandang Barcelona. Berdasarkan pengalaman babak final Liga Champions tahun lalu, Wood, sebagai gelandang bertahan, seharusnya mengoper bola ke arah Arteta, yang akan terus menusuk masuk ke depan dan membiarkan orang Spanyol itu mengorganisir serangan. Sementara Wood, dia akan tetap tinggal di belakang untuk mencegah lawan merebut bola dan menyerang balik.      

Taktik ini telah dimainkan di lini tengah Forest selama lebih dari dua musim. Satu-satunya perbedaan adalah partner George Wood. Partnernya yang paling awal adalah Albertini, yang kemudian menjadi Arteta dan menjadi van der Vaart untuk musim ini. Kalau Wood diskors karena kartu merah, pekerjaannya akan diberikan pada Albertini atau pemain Cina, Sun Jihai, dan tugas utama yang diberikan Twain kepada mereka adalah bertahan. Pria itu adalah seorang manajer konservatif. Kalau dia melatih Barcelona, dia pasti akan diusir oleh fans yang sangat pemilih dalam kurun waktu kurang dari sebulan.      

Karenanya, setelah mereka sudah mengetahui rutinitas tim Forest, mereka hanya perlu memotong aliran bola dari George Wood ke gelandang yang satu lagi dan serangan tim Forest akan terlumpuhkan. Tidak jadi masalah kepada siapa Wood akan mengoper bolanya. Yang penting adalah siapa yang akan menerima bola.      

Karena ini adalah pertandingan kandang, Rijkaard menggunakan formasi serangan terbaik dan favoritnya dengan 4-3-3. Tidak satupun dari tiga gelandangnya secara spesifik ditugaskan untuk bertahan. Mereka semua adalah pemain penyerang. Lineup ini terutama mengandalkan serangan kuat untuk menekan lini tengah lawan. Saat Arteta bergerak maju, ketiga gelandang Barcelona membiarkannya lolos untuk ditangani oleh bek belakang. Mereka percaya bahwa selama bola kembali ke kaki mereka, mereka akan bisa sepenuhnya mengendalikan laju permainan.      

Ronaldinho berlari ke arah Wood dan dia terlihat seperti akan merebut bola. Wood memandang lawannya dan menendang untuk mengoper bola.      

Rijkaard melihat adegan ini dari pinggir lapangan dan bersandar ke kursinya. Ini sama seperti yang dikatakan di dalam informasi yang diperolehnya. George Wood hanya tahu bagaimana caranya bertahan.      

Semuanya jadi lebih sederhana. Ini akan mengarah pada bagaimana Barcelona bisa menjebol gawang tim Forest sesegera mungkin dengan menyerang dan bertahan di separuh lapangan serta membuat reaksi berantai yang mengacaukan formasi lawan.      

Saat Ronaldinho melihat bolanya dioper, dia tidak berbalik untuk mengejar. Bertahan bukan tugasnya. Seorang seniman tidak bisa diharapkan melakukan pekerjaan seorang tukang batu, kan?     

Tapi saat dia baru saja akan melewati Wood, dia melihat Wood berlari lurus ke depan.      

Apa... Apa yang terjadi?     

Setelah dia menerima bola, Arteta tidak menggiringnya. Dia hanya menendang bola itu ke belakang dan bolanya mendarat di kaki George Wood yang terus berlari ke depan.      

"Barcelona ingin menghancurkan Nottingham Forest dengan serangan mereka di kandang, tapi tim Twain sama sekali tidak berniat untuk bertahan dalam pertandingan tandang ini! George Wood menggiring bola ke depan!"     

Memang, Barcelona cukup terkejut saat melihat Arteta tiba-tiba mengoper bola ke belakang menuju George Wood. Tapi kalau mereka bisa dibodohi dengan mudah, mereka bukanlah Barcelona. Mereka segera menyesuaikan tujuan pertahanan mereka dan kali ini, itu ditujukan pada George Wood, yang "buruk dalam menggiring bola".      

Gagasan mereka cukup sederhana. Wood tidak bisa menggiring bola dengan baik, jadi pasti mudah untuk merebut bolanya. Bahkan lebih baik jika seperti ini. Mereka bisa merebut bola Wood dan langsung meluncurkan serangan balik untuk menghindari keharusan berhadapan dengan gelandang bertahan yang ganas.      

Saat Puyol bergegas maju, Wood mengoper bola lagi. Bukannya mengoper ke Arteta atau Ribery, yang lebih dekat dengan sisinya, dia justru membuat umpan panjang tak terduga hampir tiga puluh meter jauhnya ke sayap kanan menuju Ashley Young.      

"Itu... benar-benar umpan yang akurat!" Komentator berseru setelah mulutnya ternganga karena terkejut selama beberapa saat.      

Dia tidak melebih-lebihkan. Umpan itu memang akurat. Ashley Young mengangkat kakinya dan menghentikan bola sambil berlari dengan kecepatan tinggi.      

Melihat hal ini, Twain menoleh ke arah bangku pemain cadangan dari tempatnya berdiri di pinggir lapangan. Matanya bertemu dengan mata Albertini dan keduanya tertawa. Kelihatannya upaya keras mereka musim ini tidak sia-sia.      

Ashley Young menarik perhatian para pemain Barcelona setelah dia membawa bola. Tidak ada yang sadar bahwa George Wood tidak mengikuti taktik rutinnya kembali untuk bertahan setelah dia mengoper bola. Dia masih terus bergerak maju.      

Menghadapi bek kiri Barcelona, juara dunia baru, pemain Italia Gianluca Zambrotta, Ashley Young menyambutnya tanpa kenal takut. Lalu, pada jarak yang sangat dekat, dia tiba-tiba menyodok bola dan memotong ke dalam. Zambrotta bereaksi dengan cepat dan segera membalikkan tubuhnya untuk menghadang jalur Ashley Young dalam menerobosnya.      

Apa dia kehilangan kesempatannya?     

Tidak, Ashley Young sejak awal memang tidak bermaksud menggiring bola ke dalam area penalti. Dia menyapukan pandangan ke tengah dan mengirimkan bola langsung kesana.      

Itu bukan umpan bola tinggi di depan gawang. Itu adalah umpan bola rendah yang menyapu keluar dari area penalti.      

"George Wood – WOW! Itu nyaris sekali!"      

Pria yang bergegas ke tengah untuk langsung melakukan tembakan panjang tanpa menghentikan bola bukanlah Ribery atau Arteta, apalagi Eastwood, melainkan justru orang yang paling kecil kemungkinannya muncul di posisi ini untuk melakukan aksi itu. Dia adalah George Wood.      

Tembakannya itu hanya meleset sedikit diatas mistar gawang, yang membuat Valdes berkeringat dingin. Dia sudah melompat tapi tidak berhasil menyentuh bola. Dia melihat bola itu sudah hampir masuk ke dalam gawang. Untungnya, hal itu tidak terjadi. Bola terbang keluar dalam garis lurus.      

Meski dia sedikit kesakitan setelah jauh dari ketinggian, Valdes menghembuskan nafas lega. Dia pasti akan sangat malu kalau gawangnya kemasukan di tembakan pertama.      

"Oh ya Tuhan! Sayang sekali! Itu sangat disayangkan!" komentator Inggris berharap dia diijinkan menggunakan bahasa kotor untuk menunjukkan intensitas kekecewaannya. "Sangatlah jarang melihat George Wood melakukan tembakan hebat semacam ini dan melihat Barcelona benar-benar tanpa pertahanan. Tidak ada satupun pemain Barcelona saat Wood menembak di garis lengkung penalti!"     

Twain berjalan kembali ke area teknis, dan Kerslake berkata kepadanya, "Kelihatannya George sedang dalam mode tempur hari ini."     

Twain menyeringai sambil melirik ke area teknis Barcelona di dekat mereka dan berkata, "tentu saja, dia sudah menunggu pertandingan ini selama hampir setahun. Ini adalah final Liga Champions miliknya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.