Mahakarya Sang Pemenang

Kembali ke Tim



Kembali ke Tim

0Saat grand final pertunjukan bakat The Football Kid sedang ditayangkan di Cina, Tony Twain juga tidak diam saja.      

Pada bulan Januari, dia pergi ke acara pengundian untuk babak penyisihan Liga Champions UEFA, yang sekali lagi mengkonfirmasikan dugaannya bahwa undian UEFA ini dimanipulasi – timnya akan bertemu dengan AC Milan di babak 16 besar.      

Media Italia sudah sangat bersemangat untuk membuat Nottingham Forest membayar sepuluh kali lipat.      

Tapi jenis pembalasan seperti apa yang mereka inginkan?     

Media meniru Twain saat dia memimpin timnya mengalahkan Barcelona musim lalu, mengatakan, "Pada bulan Mei tahun lalu, kami kalah tapi kami akan kembali memenangkannya kali ini dari Nottingham Forest!"     

Memang, Nottingham Forest telah menghancurkan lawan mereka di final Liga Champions dan menjadi tim yang tak terkalahkan di sepanjang jalannya turnamen ini hingga akhirnya memenangkan gelar juara musim lalu. AC Milan juga bisa melakukan hal yang sama dan mengalahkan lawan mereka untuk melaju hingga final dan kembali mengangkat piala Liga Champions UEFA.      

Setelah pengundian itu, Twain dikelilingi para reporter yang bersikeras meminta pendapatnya tentang lawannya nanti.      

Semua orang ingin melihat Twain mengatakan sesuatu yang arogan dan memicu perang kata-kata, yang sangat disukai media. Tapi, Twain adalah orang yang sukar ditebak, dan dia tidak akan membiarkan orang-orang mendapatkan apa yang mereka inginkan.      

"Tidak ada yang bisa dibahas. AC Milan adalah tim yang kuat. Sangatlah normal bagi sebuah tim untuk menang ataupun kalah. Tentu saja, aku tidak ingin timku kalah, dan aku yakin Tn. Ancelotti juga memikirkan hal yang sama. Jadi itu saja... juara bertahan? Label itu tidak ada artinya. Keuntungan apa yang dimiliki oleh juara bertahan selain menjadikan kami sebagai target?" Twain mengangkat bahunya, "Dari hasil pengundian itu, kelihatannya tidak ada."     

Pada akhirnya, dia tidak menahan diri dan mengutarakan keluhannya tentang UEFA.      

Ya, menghadapi lawan yang kuat semacam ini di babak 16 besar akan membuat pertandingan selanjutnya menjadi lebih sulit. Dan pertandingan ini mula-mula akan diselenggarakan di kandang sendiri baru kemudian di kandang lawan. Dua tahun terakhir ini mereka mendapatkan undian dengan pertandingan tandang lebih dulu baru disusul dengan pertandingan kandang. Keunggulan bermain tandang lalu kandang adalah dia tidak harus mengeluarkan semua kartu as-nya sekaligus dan bisa menantikan untuk mengalahkan lawan di kandang. Bagi seorang manajer yang suka memainkan pertahanan, itu adalah jadwal pertandingan yang sangat cocok: mencapai hasil yang dia inginkan di leg pertama dalam pertandingan tandang yang mengandalkan serangan balik defensif. Tidak jadi masalah kalau hasilnya imbang. Kalau dia bisa menang, itu bahkan lebih baik lagi. Meski dia kalah, itu bukan kerugian yang besar. Dia bisa menunggu hingga leg kedua dan menggunakan keunggulan bermain di kandang sendiri serta menentukan balasan spesifik berdasarkan hasil yang diperoleh di leg pertama.      

Saat mereka harus melakukan pertandingan kandang dan lalu pertandingan tandang, sangatlah penting untuk menunjukkan kekuatan yang besar kepada lawan. Kalau sesuatu yang tak diharapkan terjadi di leg pertama, mereka mungkin takkan bisa membalikkan situasi di pertandingan leg kedua.      

Twain tidak suka merasa kehilangan kendali.      

Selain itu, AC Milan memang tim yang sangat kuat. Meski Twain menunjukkan arogansinya, dia tidak pernah meremehkan lawannya.      

Tim pelatihnya akan mempelajari kelebihan dan kekurangan AC Milan saat ini dan mencoba menemukan cara untuk menghadapi mereka.      

Untungnya, Dunn sudah kembali.      

※※※     

Twain merasa lega karena Dunn kembali tepat waktu. Liga Champions sudah hampir dimulai dan beberapa tim di turnamen liga juga berada sangat dekat di belakang mereka. Kalau ada sesuatu yang tak terduga terjadi, upaya mereka selama lebih dari setengah musim akan hilang tanpa bekas.      

Orang-orang menaruh harapan tinggi pada tim Nottingham Forest ini dan kemenangan serta kejuaraan seharusnya bukan masalah bagi mereka. Twain memikul tanggungjawab yang berat di pundaknya.      

Dengan Dunn berada disisinya, tekanan itu bisa ditanggung bersama. Staf pelatih juga menanggung beban yang sama, tapi Dunn memikul beban yang lebih berat karena dia dan Twain adalah yang paling dekat.      

Semua orang tahu bahwa Tony menyukai pria muda dari Cina itu, dan dia tidak menjelaskan apa-apa pada semua orang. Dia hanya membiarkan Dunn bekerja untuk tim pemuda, dan semua orang perlahan mulai melihat kemampuannya. Setelah itu, tidak ada lagi yang mempertanyakan kenapa Twain sangat mempercayai pria Cina itu dan apakah pria Cina itu memang mampu atau tidak.      

Dunn menunjukkan tingkat kemampuan yang tidak sesuai dengan negara tempat asalnya. Dia memang masih sangat muda, tapi juga sangat berbakat – dia punya bakat menjadi seorang pelatih.      

Twain bergaul dengan Dunn sepanjang waktu, dan membuat beberapa orang bertanya-tanya apakah mereka gay – mereka belum menunjukkan secara terbuka kalau mereka memiliki pacar atau kekasih – tapi orang-orang di tim Forest paham bahwa Twain dan Dunn bersama-sama hanya untuk alasan pekerjaan, dan bahwa Twain adalah pria Inggris yang menyukai budaya Cina dan Dunn kebetulan adalah orang Cina.      

Berapa banyak strategi tim Forest yang dirancang oleh Dunn? Tidak ada yang tahu, tapi itu tidak jadi masalah. Mereka tahu tempat Dunn di dalam klub ini: dia adalah orang yang paling dipercaya oleh Tony Twain.      

Dunn dan Twain kembali ke pekerjaan mereka setelah Twain selesai menonton kisah tentang Chen Jian.      

Pemain muda yang terpilih dari pertunjukan bakat itu tidak akan datang hingga Maret. Sebelum itu, Twain tidak perlu mencemaskan apapun. Bahkan, saat bocah itu datang, da masih tidak akan disibukkan olehnya. Paling-paling, dia hanya akan pergi dan bertemu kontestan beruntung itu untuk memberikan beberapa kata penyemangat. Dia mungkin tidak perlu melihat wajahnya lebih dari sekali sebulan. Menurut perjanjian, pemain muda Cina itu akan dimasukkan ke tim pemuda Nottingham Forest dan ditempatkan ke kelompok usia yang berbeda untuk pelatihan mereka.      

※※※     

Selain kembalinya Dunn, kembalinya seorang pria lain juga membuat mood Twain jadi lebih baik.      

Pepe sudah mendapatkan ijin dari tim medis untuk bermain bola. Dia bisa segera kembali ke Twain dan memintanya untuk diturunkan di pertandingan liga selanjutnya.      

Seperti yang dilakukannya musim lalu, saat dia ingin kembali ke lapangan setelah sembuh dari cedera, dia seperti bola yang ditendang kesana kemari oleh manajer, Tony Twain dan dokter tim, Fleming.      

Twain bersikeras bahwa dia hanya akan memasukkan Pepe ke dalam daftar timnya kalau dokter tim memberinya ijin tertulis. Fleming mengatakan pada Pepe bahwa persetujuan tertulisnya akan bergantung pada Twain.      

Akhirnya, Twain dan Fleming mempelajari laporan pemeriksaan fisik Pepe bersama-sama. Setelah mereka menjalankan berbagai tes padanya, mereka menganggap kondisi fisik Pepe sudah kembali ke level sebelumnya. Baru di saat itulah Fleming memberikan sebuah ijin tertulis untuk Pepe.      

Melihat wajah Pepe yang tersenyum, Twain juga merasa senang. Selama lebih dari tiga musim, Pepe telah menjadi bek inti tim Forest yang layak. Dia adalah andalan tim di lini pertahanan belakang. Bakat dan skillnya dimaksimalkan sepenuhnya dibawah seorang manajer seperti Twain, yang sangat menekankan pertahanan.      

Kebugaran fisiknya yang luar biasa, kecepatan mirip-striker dan tenaga yang meledak-ledak, kemampuan untuk membuat penilaian dengan cepat, kepercayaan diri yang stabil dalam pertarungan satu-lawan-satu, keyakinan dalam setiap tendangannya, dan beragam kehormatan yang diterima oleh tim Forest telah membuatnya menjadi salah satu dari bek tengah terbaik di dunia.      

Saat ini, lini pertahanan belakang Nottingham Forest sangat membutuhkan Pepe. Oleh karena itu, ketika dia melihat Pepe kembali menemuinya dengan surat ijin itu, Twain tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Ekspresi galak dan keras yang dikenakannya sebelum ini akhirnya menghilang.      

"Baiklah." Saat dia melihat Pepe berlari menghampiri, dia menunjuk ke arah lapangan latihan.      

"Apa kau lihat itu, Pepe?"     

Meski dia tidak tahu kenapa Twain ingin agar dia melihat ke lapangan latihan, Pepe tetap menoleh dengan patuh dan mengangguk, "Aku melihatnya, boss."     

"Rumput liar yang ada disana sudah hampir setinggi manusia."     

Senyum di wajah Pepe melebar saat dia mendengar kata-kata Twain. Dia paham dengan jawaban boss dan tidak perlu bertanya lagi.      

Setelah dia tiba di Inggris dari Portugal, media merasa skeptis tentang pemuda tak dikenal yang menghabiskan jatah "klausul bakat luar biasa" milik klub, yang hanya bisa digunakan satu kali untuk satu musim. Mereka mengira Twain membuat penilaian yang buruk dan menghabiskan kuota mereka untuk pemuda itu adalah hal yang sia-sia.      

Tapi Pepe segera meyakinkan media Inggris yang sangat pemilih dengan penampilannya di lapangan.      

Tidak ada yang mengkritiknya sebagai impor asing dibawah standar lagi. The Sun bahkan memberinya sebuah nama julukan: "Mesin Pemotong Rumput".      

Twain memang pernah mendengar julukan itu sebelum dia berpindah kemari, tapi maknanya tidak sama dengan yang ini. Di dunia sebelum dia pindah kemari, Pepe mendapatkan julukan itu saat dia masih bermain di Portugal karena timnya terbiasa bermain dengan menggunakan tiga bek tengah, dia harus melakukan pekerjaan "memotong rumput" yang lebih banyak dan lebih cepat.      

Saat ini tempat yang membuatnya terkenal adalah Inggris, julukan yang diberikan The Sun padanya adalah sebuah metafora. Penampilan Pepe di lapangan memang mirip seperti mesin pemotong rumput yang tak pernah gagal, menyapu bersih area pertahanan belakang tim Forest hingga benar-benar bersih dari rumput liar.      

Oleh karena itu, saat Twain mengatakan hal itu, Pepe tahu kalau manajer itu telah setuju membiarkannya kembali ke dalam turnamen.      

"Apa kau tidak punya hal lain untuk ditambahkan, boss?"     

"Apa lagi yang ingin kukatakan?" Twain tergelak. "Pergilah berlatih. Hati-hati jangan sampai mencederai kakimu karena terlalu senang. Selain itu, aku senang kau kembali."     

Pepe memberikan tanggapan dan berbalik untuk berlari ke lapangan latihan.      

Bagi Twain, kembalinya Pepe adalah kabar terbaik yang didengarnya belakangan ini. Tim Forest membutuhkan Pepe. Alasan mengapa Twain sangat obsesif dalam memastikan Pepe sudah sembuh sebelum membiarkannya kembali bertanding adalah karena Twain takut dengan cedera Pepe selama musim dingin di dua musim terakhir. Dia tidak ingin membiarkan jenius pertahanan yang ditemukannya menjadi "rentan-cedera" setelah sering mengalami cedera. Seorang pemain bertahan dengan kesadaran teknis adalah pemain terbaik di dunia, tapi kalau tubuhnya tidak bisa mengimbangi, maka memiliki skill dan kesadaran teknis kelas dunia akan sia-sia saja.      

Twain takut Pepe menjadi Nesta kedua, jadi dia harus bertindak hati-hati.      

Selama periode dimana Pepe seringkali cedera, Twain selalu mengkhawatirkan lutut Pepe kapanpun dia melihat Pepe berlari dan berhenti tiba-tiba di lapangan latihan. Hal positif lain dari kembalinya Pepe adalah hari-hari penuh ketakutan dan ketegangan itu kini telah berakhir.      

Bek tengah dengan kebugaran fisik terbaik di FM 2007 bukanlah hal yang dikarang oleh unit pengembang game Sports Interactive. Sebagai partner kolaborasi tim Forest, mereka mendapatkan keuntungan dari memanfaatkan kedekatan mereka dengan tim. Data para pemain Nottingham Forest adalah yang paling mendekati kenyataan.      

Di Liga Utama Inggris, dengan kontak fisik yang intens, Pepe jarang kalah dalam sejumlah pertarungan langsung dengan lawannya.      

Dengan bek yang bagus seperti Pepe dan monster pertahanan seperti George Wood, tim Forest bisa mencapai hasil yang gemilang dalam tiga tahun. Twain membuktikan kepada dunia bahwa dalam sepakbola masa kini, pertahanan adalah faktor utama untuk memenangkan kejuaraan. Tak peduli seberapa tajam serangan atau seberapa kuat lini tengah mereka, itu tidak ada gunanya tanpa pertahanan yang solid. Pertahanan adalah pondasi sebuah tim dan basis untuk serangan dan lini tengah. Tanpa pondasi itu, tak peduli seberapa indah atau artistik serangannya, itu akan sama seperti berusaha membangun kastil yang melayang di udara.      

Barcelona adalah salah satu contohnya. Selama pertengahan musim turnamen liga, tim Real Madrid yang lebih pragmatis lebih unggul dari mereka sejauh tujuh poin dan mereka juga kalah di pertandingan derby nasional yang paling penting di kandang sendiri. Sepakbola artistik dan ofensif yang sangat dibanggakan oleh Rijkaard sudah menjadi masa lalu.      

Sebagai seorang penggemar, Twain suka menonton sepakbola indah, tapi sebagai seorang manajer, dia tidak akan pernah mengorbankan hasil demi memberikan kesan "seni sepakbola". Dia sadar tentang perbedaan antara pekerjaan dan minat pribadi.      

※※※     

Dengan kembalinya Dunn dan Pepe, Nottingham Forest akan pergi menantang Sunderland pada tanggal 9 Februari dalam putaran liga ke-26.      

Menghadapi lawan yang sama di pertandingan tandang tapi sekaligus juga berbeda dari FA Cup yang diadakan di bulan Januari, Twain tidak lagi menurunkan tim lapis kedua untuk mewakilinya. Dia juga tidak akan bermain melawan Sunderland dengan gagasan menggunakan pertandingan itu untuk melatih tim. Sama dengan ini, manajer Sunderland, Roy Keane, juga tidak berasumsi bahwa tim Nottingham Forest kali ini akan membiarkan para pemainnya untuk "menemukan kepercayaan diri".      

Dia menggunakan formasi pertahanan yang ketat di stadion kandangnya dan bermaksud untuk bertahan demi setidaknya mendapatkan satu poin.      

Kalau dia melakukan ini tahun lalu, taktiknya mungkin akan berhasil, tapi tidak kali ini.      

Serangan Nottingham Forest tidak lagi mengandalkan serangan balik melalui kedua sayap dan menyerang lini belakang lawan. Sekarang ini mereka sudah dilengkapi berbagai pemain yang ahli memainkan positional play, mereka tidak cemas kalaupun lawan mereka bertahan dengan ketat.      

Sunderland kalah 1:2.      

Nottingham Forest mencetak tiga poin, seperti yang sudah bisa diduga. Dengan kemenangan ini, mereka mengambil alih posisi Manchester United, yang kalah dalam "Manchester Derby" di putaran ini. Pertandingan antara Arsenal dan Blackburn Rovers akan dimainkan pada tanggal 12, jadi Nottingham Forest berada di puncak klasemen dengan enam puluh poin, untuk sementara.      

Pepe diturunkan sebagai pemain pengganti di babak kedua pertandingan, menggantikan Ayala. Satu-satunya gol Sunderland dicetak setelah itu. Setelah lama tidak turun di dalam pertandingan kompetisi, dia kurang berkomunikasi dengan rekan setimnya, yang memungkinkan lawan untuk mencetak gol. Gol itu memberikan seutas harapan bagi Sunderland. Untungnya, Pepe cepat beradaptasi dengan ritme permainan dan menjaga lini tengah bersama Wood dan Pique. Bersama dengan penyesuaian yang diinstruksikan oleh Twain, mereka berhasil mempertahankan tiga poin.      

Melihat ini, Twain yakin bahwa penampilan Pepe masih belum stabil dan perlu disesuaikan melalui pelatihan rutin.      

Berita baiknya adalah mereka masih punya banyak waktu. Putaran liga yang berikutnya baru akan diadakan pada tanggal 23 Februari dan leg pertama dari babak 16 besar baru akan diadakan pada tanggal 19 Februari. Periode ini adalah pertandingan internasional untuk tim-tim nasional.      

Cedera Pepe baik-baik saja, dan Twain tidak merasa ada yang salah kalau dia bermain membela negaranya, apalagi Pepe tidak membutuhkan jeda istirahat, melainkan justru sebaiknya dia terus bermain agar bisa menemukan irama kompetitifnya dan bisa merasakan pertandingan sesegera mungkin. Akan lebih baik kalau dia menggunakan pertandingan tim nasional sebagai "tempat uji coba" daripada mempertaruhkan hasil yang diperoleh Nottingham Forest di turnamen liga dan Liga Champions.      

Pertahanan tetap krusial dalam pertandingan kandang melawan AC Milan, sementara pemain inti yang baru kembali, Pepe, adalah inti dari poin krusial ini. Permainannya memiliki dampak langsung terhadap hasil pertandingan tim Forest.      

Twain berharap dia bisa mendapatkan "Mesin Pemotong Rumput" yang cukup bagus dalam pertandingan melawan AC Milan.      

Dia ingin memotong kaki-kaki AC Milan dengan pertahanannya yang kuat dan serangan baliknya yang ganas.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.