Mahakarya Sang Pemenang

Target Gelar Ganda



Target Gelar Ganda

0Meski Beckham telah hadir secara khusus untuk konferensi pers ini, dan dirinya, Tony Twain serta George Wood sudah menunjukkan profesionalisme Beckham, media memiliki kemampuan untuk "mengubah sesuatu yang busuk menjadi sesuatu yang ajaib." Mereka secara selektif mengabaikan beberapa hal atau mendaur ulang beberapa kata untuk mengubah maknanya.      

Perseteruan antara Beckham dan Manchester United harus terus berlanjut karena masyarakat menyukainya. Media akan menggali dalam-dalam tentang apa yang suka didengar dan dilihat oleh masyarakat.      

Twain tersenyum pada Beckham, beraneka jenis surat kabar yang terbit hari ini sudah berada di tangannya. "Ini benar-benar tidak ada gunanya."     

"Bagaimanapun juga, aku sudah mengatakan apa yang ingin kukatakan. Terserah mereka bagaimana mereka ingin menafsirkannya," Beckham sama sekali tidak merasa terganggu. "Memfokuskan energiku untuk bertengkar dengan mereka hanya akan mempengaruhi kondisiku."     

Twain tersenyum dan bertanya-tanya dalam hati apakah Beckham memang benar-benar tidak terpengaruh dengan semua ini, tapi dia tidak bisa menanyakan itu. Dia khawatir David mengira kalau dia tidak mempercayainya.      

"Ini hanya.. sebuah pertandingan liga biasa."     

※※※     

Di awal musim, Roy Keane memimpin Sunderland yang baru dipromosikan ke Old Trafford dan dia disambut hangat oleh para fans di seluruh stadion. Terlepas dari popularitasnya dan posisinya di benak para fans Manchester United, ini juga ada kaitannya dengan Sunderland yang tidak menjadi ancaman bagi Manchester United. Orang-orang selalu punya kebiasaan menunjukkan keramahan pada lawan yang tidak sekuat mereka.      

Tapi jika lawannya adalah tim yang bersaing dengan mereka untuk memperebutkan gelar liga dan mungkin bisa mengalahkan mereka, terdapat dugaan bahwa perlakuan yang mereka terima akan berbeda. Selain itu, kepergian David Beckham selalu kontroversial. Kembalinya Beckham ke Liga Utama bahkan memicu lebih banyak kontroversi.      

Kenapa Keane sangat populer? Apakah itu karena dia menolak undangan dari Nottingham Forest dan lebih memilih Liga Utama Skotlandia yang jauh dari Inggris agar dia tidak melawan Manchester United? Kenapa Beckham tidak melakukan itu?     

Jumlah reporter yang berkumpul di gerbang Wilford sama sekali tidak menurun. Mereka masih ingin mewawancarai Beckham, tapi Beckham tidak lagi menerima wawancara, dengan dalih ingin menenangkan pikirannya sebelum pertandingan penting yang akan datang.      

Karena itulah, dia tiba dengan terburu-buru dan terburu-buru pula saat meninggalkan kompleks pelatihan setiap harinya. Dibawah pena para reporter, dia berada dalam dilema, merasa tidak nyaman dan penampilannya mulai tidak stabil.      

Untungnya, tim Nottingham Forest mendukung Beckham. Saat pemain lain diwawancara oleh reporter dan ditanya tentang Beckham, mereka akan berkata, "Semuanya baik-baik saja dengan David. Dia bercanda dengan kami di kompleks pelatihan dan kurasa tidak ada yang berbeda darinya."     

"Dia normal. Kalianlah yang selalu muncul dengan hal-hal abnormal."     

"Kurasa tidak ada hal yang aneh. Kamilah yang sering berinteraksi dengan David. Kalau kalian tidak percaya dengan apa yang kami katakan, lalu kalian mau mempercayai siapa?"     

"Sebuah pertandingan liga yang biasa saja dibesar-besarkan seperti ini oleh kalian. Kami sendiri tetap tenang tentang ini."     

Bahkan Dunn juga ditanya pendapatnya tentang hal ini. Dunn tidak ingin mengatakan apa-apa tapi media tidak mau melepaskannya begitu saja, jadi dia menggunakan bahasa Mandarin dalam memberikan komentar. "Si kasim lebih cemas daripada sang kaisar."     

"Apa maksud Anda?" para reporter Inggris itu tidak paham.      

"Maaf, bisakah Anda menerjemahkan itu?"     

Tony Twain tersenyum lebar. "Apa yang dimaksud olehnya adalah: Ratu Inggris saja tetap tenang, tapi kalian para pria tanpa-kemaluan justru lebih cemas."     

Beberapa reporter yang tidak menyukai Tony Twain mengira kalau Twain menggunakan kesempatan itu untuk menghina mereka, jadi mereka mengeluhkan serangan itu. Twain tertawa saat dia mendengar mereka.      

Pada mulanya, dia melemparkan kepalanya kebelakang dan tertawa. Lalu dia bersandar ke bahu Dunn dan perlahan mulai berjongkok untuk terus tertawa sambil memegangi perutnya.      

Dia tertawa sampai semua orang di sekelilingnya tampak bingung.      

"Kalian semua meminta terjemahannya. Aku menerjemahkannya untuk kalian, tapi kalian tidak mempercayainya." Twain bangkit berdiri lagi.      

Tang Jing, yang berada diantara pers, melangkah maju. "Terjemahan Tn. Tony Twain memang benar. Itulah yang dikatakan oleh Pelatih Dunn." Dia menjelaskannya dengan seksama, dan tentu saja, nada suaranya tidak seketus nada suara Twain.      

"Kaisar bisa diterjemahkan menjadi Ratu. Seorang kasim itu semacam pelayan di kerajaan Cina kuno yang bertugas melayani kaisar dan ratunya... Sebelum itu, mereka harus memotong itunya..., dikebiri." Dia membuat gerakan memotong.      

Para pria Inggris disana tidak bisa menahan diri untuk menunduk kebawah dan memandang ke antara kedua kaki mereka.      

Twain tertawa lagi. "Itu peribahasa Cina yang artinya pihak yang terlibat sama sekali tidak cemas, tapi para pengamat yang tak terlibat justru lebih cemas. Beckham sudah mengatakan bahwa dia tidak punya masalah apa-apa, tapi kalian masih tetap tidak mau membiarkannya, yang menurutku sangat membosankan. Selain itu, Nottingham Forest-lah, dan bukan David Beckham, yang akan melawan Manchester United. Timku akan menolak untuk menjawab semua pertanyaan tentang topik ini di masa mendatang."     

Twain sekali lagi menunjukkan sisi dirinya yang tak masuk akal dan menangkis semua pertanyaan reporter.      

Dia sudah muak berurusan dengan para lalat itu. Mereka masih punya banyak hal penting lain yang harus dilakukan, tapi bagaimana moodnya bisa jadi lebih baik kalau dia harus menghadapi sekelompok orang semacam ini setiap hari saat akan berangkat dan pulang kerja?     

※※※     

Ferguson pasti dengan senang hati menawarkan topik percakapan kepada media seandainya dia tahu kalau membesar-besarkan kembalinya Beckham ke Old Trafford bisa membuat seluruh tim Nottingham Forest kehilangan ketenangan mereka dan terperangkap dalam semua keributan itu, tapi dia takkan bisa tahu apakah itu akan berhasil, karena Tony Twain jelas seorang pelatih yang sangat fokus pada kondisi mental para pemainnya. Dia baru saja mengumumkan bahwa dia tidak akan menerima wawancara apapun tentang Beckham. Tampaknya, dia sudah menyadari kekurangan dari terus berkutat dengan media.      

Seiring dengan semakin dekatnya hari pertandingan, dia tidak ingin membicarakan tentang Beckham lagi. Dia setuju dengan satu hal yang dikatakan Twain. Pertandingan ini adalah antara dua tim dan tidak ada kaitannya dengan satu pemain tertentu. Tidak ada gunanya bagi semua orang kalau mereka hanya memfokuskan diri pada satu pemain saja.      

Karena itu, dia mengabaikan media dan mendedikasikan dirinya untuk persiapan menghadapi pertandingan yang menentukan.      

Saat Tony Twain memimpin Nottingham Forest kembali ke Liga Utama, dia sudah merebut satu pemain muda darinya – Pique, yang kini menjadi bek inti di tim Forest. Apakah merebut Pique hanyalah kebetulan yang terjadi satu kali ataukah itu akan berkembang dengan merebut banyak hal lain darinya di masa depan?     

Sekarang, jawabannya sudah jelas.      

Nottingham Forest telah berubah dari tim yang merebut pemain Manchester United menjadi tim yang akan merebut gelar juara mereka.      

Meski Manchester United bermain di kandang sendiri, Ferguson tidak menyatakan bahwa mereka pasti akan menang. Dia tahu tipe tim seperti apa Nottingham Forest itu – semakin kuat lawan dan semakin tangguh kondisi yang mereka hadapi, semakin besar energi yang mereka kerahkan. Kalau timnya lengah, keunggulan yang menjadi milik mereka justru akan menjadi penghalang.      

Pertandingan dimana tim Forest mengeliminasi Barcelona adalah salah satu rujukan yang bagus. George Wood bukan lagi pemain yang bisa diabaikan saat ada kaitannya dengan serangan tim Forest.      

※※※     

Waktu berlalu dengan cepat, dan tim Nottingham Forest berangkat ke Manchester pada tanggal 10 mei. Esok harinya, putaran terakhir turnamen Liga Utama Inggris akan dimulai di waktu yang bersamaan. Terlepas dari apakah pertandingan ini berkenaan dengan merebut gelar juara atau untuk menghindari degradasi, pertandingan ini pasti akan menarik perhatian banyak orang.      

Sangatlah langka di musim laga belakangan ini untuk tidak mengetahui siapa juara liga hingga putaran terakhir seperti yang terjadi tahun ini. Pertandingan tandang Nottingham Forest melawan Manchester United jelas akan disiarkan secara langsung ke seluruh negeri.      

Stasiun televisi berharap kedua tim ini memunculkan perang kata-kata sebelum pertandingan dimulai untuk membuatnya semakin menarik.      

Ferguson hanya membicarakan tentang tujuan gelar juara Manchester United. Twain berkata, "Kurasa pertandingan ini saja sudah cukup dan tidak perlu dibesar-besarkan lagi."     

Tidak satupun dari kedua tim itu yang ingin digunakan sebagai senjata oleh media.      

Saat Beckham tiba di hotel di Manchester tempat mereka akan menginap, dia menerima dua perlakuan yang sangat berbeda. Sekelompok fans Manchester United menyerukan namanya sambil memegang posternya. Mereka bersorak dan bertepuk tangan untuknya, dan bahkan membuat sebuah slogan "Selamat Datang Kembali, David". Hal itu membuatnya tersentuh, tapi saat dia berbalik, sekelompok fans Manchester United yang lain merusak posternya dan meneriakkan kata-kata kasar yang mengecapnya sebagai pengkhianat.      

Situasi ini membuatnya merasa canggung, tapi dia adalah seorang pemain bintang yang berpengalaman dan sudah terbiasa dengan semua keriuhan ini. Terlepas dari apakah mereka menyambutnya, atau menyebutnya pengkhianat, dia melambaikan tangan dan memberi mereka senyum hangat.      

Saat dia pindah ke Real Madrid, tidak ada yang tahu apakah dia masih memiliki posisi sebagai pemain utama karena adanya Figo yang cemerlang di sisi kanan lini tengah Real Madrid. Istrinya, Victoria, telah memperingatkannya, "akan ada kamera di sekelilingmu. Jadi saat kau tiba di Madrid, tetaplah tersenyum, tak peduli kau bermain di lapangan atau duduk di bangku cadangan. Jangan biarkan orang lain melihat pikiranmu yang sesungguhnya."     

Di Real Madrid, sebuah tempat yang selalu disorot media internasional selama dua puluh jam sehari, dia menanamkan saran ini di dalam hidupnya. Tak peduli apa yang terjadi, dia takkan membiarkan orang-orang mengetahui apa yang sedang dipikirkan olehnya.      

Dia harus mempelajari keahlian untuk menjadi seorang bintang, kalau tidak akan sulit baginya untuk menjalani pekerjaan ini.      

Beckham terlihat seperti dirinya yang biasa. Dia tersenyum dan melambaikan tangan ke arah keramaian, tidak memberikan apa-apa bagi media untuk dibesar-besarkan. Twain harus mengagumi pemain bintang profesional yang ada di hadapannya, sebagai seseorang yang tak terlatih. Sikapnya itu mempertahankan imejnya di hadapan publik dan takkan mempengaruhi mata pencahariannya. Orang-orang harus bisa menanggung kesulitan untuk mencapai kesuksesan. Mereka yang bisa menghasilkan uang banyak juga harus bisa menanggung kesulitan.      

Twain tidak bisa menanggung kesulitan semacam itu, jadi dia punya beberapa kontrak iklan, dan sumber pendapatan terbesarnya adalah gajinya dari klub.      

Tapi dia tidak akan mengubah temperamennya. Dia sudah bersusah payah beradaptasi setelah bertransmigrasi kemari. Bagaimana mungkin dia mengecewakan Langit yang telah mengirimnya kemari dengan tidak menjalani hidup ini sepenuhnya?     

Memiliki cukup uang untuk dibelanjakan saja sudah cukup baginya. Uang tidak bisa membeli kebahagiaannya. Itulah yang paling penting.      

Reporter yang tak terhitung banyaknya berkerumun di sekeliling Beckham, merasa sedikit malu saat mereka mengulurkan mikrofon ke depan bibirnya dan berebutan bertanya, "Bagaimana rasanya kembali ke Manchester, David?"     

"Baik-baik saja," Beckham menjawab sambil tersenyum, tidak menunjukkan ketidaksabaran.      

"Bagaimana pendapatmu tentang pertandingan besok?"     

"Itu hanya bisa diketahui setelah pertandingan dimulai. Aku tidak ingin memprediksi hal semacam ini sebelum pertandingan."     

"Apa kau terkejut melihat sikap fans Manchester United terhadapmu?"     

"Aku sangat berterima kasih pada Manchester United Football Club. Aku punya kenangan yang indah disini dan punya banyak teman baik pula disini..." Dia mengatakan banyak kata-kata indah, tapi tidak menjawab pertanyaan para reporter.      

Para reporter itu terus bertanya sambil mengikuti Beckham yang melangkah masuk ke dalam hotel. Saat mereka melihat ekspresi muram Tony Twain, dengan bijak mereka langsung terdiam.      

※※※     

Tony Twain dan Ferguson bertemu di konferensi pers terakhir sebelum pertandingan, dan tidak ada kembang api atau perang kata-kata seperti tempo hari. Keduanya hanya membicarakan tentang persiapan kedua tim. Hanya ada sedikit percikan ketegangan saat gelar juara disinggung.      

"Aku yakin Manchester United akan menjadi juara liga musim ini." Ferguson tampak percaya diri, wajahnya memerah dan terlihat senyum di wajahnya.      

Jelas tidak mungkin menghindari topik ini. Twain tidak ingin tampak lemah, jadi dia juga berkata sambil tersenyum lebar, "Nottingham Forest menargetkan gelar Ganda musim ini."     

Setelah kata-kata itu terlontar dari mulutnya, Ferguson menoleh ke arahnya. Ekspresi di wajah para reporter berubah.      

"Maafkan aku, Tn. Twain. Apa aku tidak salah dengar? Apa Anda barusan mengatakan bahwa Nottingham Forest akan meraih gelar Ganda musim ini?" seorang reporter mengacungkan tangannya dan berdiri dari kursinya.      

Twain mengangguk dan berbicara dengan nada suara penuh percaya diri, "Ya, apa yang kaudengar memang benar. Di awal musim ini, aku sudah mengatakan bahwa tim Forest menginginkan gelar Liga, tapi sekarang rencanaku berubah. Karena kami punya kesempatan untuk meraih gelar Liga dan gelar Liga Champions, jadi kenapa tidak mengambil keduanya?"     

Dia sama sekali tidak memperhitungkan Ferguson, karena nada suaranya terdengar seolah-olah dia sudah mengamankan dua gelar kejuaraan itu.      

Ferguson melirik Tony Twain, dan ekspresinya – nyaris tersenyum tapi masih belum benar-benar tersenyum – membuat pikirannya tak tertebak. Setelah Twain selesai berbicara, dia tersenyum ke arah Ferguson, dan tidak ada sedikipun rasa menghina.      

"Selalu bagus bagi orang muda untuk memiliki dorongan seperti ini. Seandainya timku bisa mengalahkan Chelsea, aku juga ingin mendapatkan gelar Ganda." Ferguson tidak memberikan respon yang konfrontatif seperti yang diharapkan oleh media. Dia hanya mengangguk dan melanjutkan, "tapi.."     

Segera setelah topiknya bergeser, semua orang tampak penuh semangat.      

"Sebuah gelar juara tidak dimenangkan dengan kata-kata."     

Menarik. Twain berpikir, apakah ini cara yang berbeda dalam mengajukan tantangan? Aku menerimanya!     

"Aku sudah mengatakan musim lalu bahwa Nottingham Forest akan memenangkan gelar Liga Champions, dan pada awalnya tidak ada yang mau percaya. Bagaimana hasilnya?" Dia merentangkan kedua lengannya. "Beberapa orang mengatakan kalau aku berbicara tanpa berpikir dan beberapa orang lain mengira aku membesar-besarkannya sendiri. Tapi hasil yang kuperoleh menunjukkan semuanya dengan cukup jelas. Jangan bilang padaku bahwa gelar juara Liga Champions UEFA Nottingham Forest musim lalu hanyalah fatamorgana? Hari ini aku menyatakan bahwa tujuan tim Forest adalah gelar Ganda. Kalau ada orang yang merasa aku menyombongkan diri atau bercanda, itu akan terungkap besok setelah pertandingan!"     

Setelah mengatakan itu, dia mengangguk ke arah Ferguson dan bangkit untuk pergi lebih dulu. Dia meninggalkan ruangan yang penuh dengan orang-orang yang tampak terkejut dan Sir Alex Ferguson, yang memandangi punggungnya sambil merenung.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.