Mahakarya Sang Pemenang

Ribéry Lagi



Ribéry Lagi

0Suara cemoohan keras terdengar dari tribun stadion Bernabeu, bergelombang dari tribun yang paling atas hingga ke lapangan, memberikan tekanan yang kuat terhadap fans tim tamu.      

Para penggemar di Bernabeu masih bisa dianggap lembut jika dibandingkan dengan para penggemar di Camp Nou. Mendesis pada tim tamu tidak sering terjadi, kecuali untuk beberapa musuh bebuyutan Real Madrid. Meski bukan musuh bebuyutan, Nottingham Forest menerima suara cemoohan keras, yang terutama diarahkan pada George Wood.      

Dia baru saja menjatuhkan Robinho yang menggiring bola dalam kecepatan tinggi.      

BMX Boy dari Brasil itu memang gesit dan menggiring bola melewati sisi samping Wood. Melekat di belakangnya, Wood ingin menghentikan lawan tapi tidak bisa melakukannya dengan cara-cara konvensional. Antara menyekop bola dari belakang atau mendorongnya, dia memilih untuk melakukan yang terakhir.      

Robinho berguling beberapa kali, yang terlihat cukup mengerikan, tapi dia sebenarnya tidak terluka sama sekali. Fans tim tuan rumah merasa sangat tidak senang dengan pelanggaran yang terlihat mengerikan itu dan bahkan merasa lebih kesal lagi saat melihat wasit hanya memberi Wood peringatan lisan dan tidak memberinya kartu.      

Si pemain Brasil, Robinho, sudah jauh lebih kuat daripada saat dia pertama kali bergabung dengan Real Madrid dan lebih unggul di sebagian besar konfrontasi fisik. Tidak mudah bagi pemain bertahan biasa untuk menjatuhkannya, tapi dia kehilangan keseimbangan saat didorong oleh George Wood. Kesenjangan dalam hal kekuatan fisik kedua pria ini tampak jelas.      

Bertahan melawan Robinho ini hanya dilakukan Wood untuk mengisi kekosongan yang ada. Target Wood di pertandingan ini bukanlah bocah Brasil itu, melainkan Guti.      

Setelah Zidane pensiun, serangan Real Madrid tampak kacau, benar-benar tanpa rutinitas maupun tujuan. Mereka hanya mengandalkan kemampuan dan penampilan beberapa pemain untuk bisa menang. Kalau mereka tampil buruk, mereka akan kalah terhadap tim manapun. Situasi ini baru membaik setelah satu musim dimana manajer yang baru diangkat musim lalu, Schuster, mempercayai Guti dan mempromosikannya untuk menjadi mesin lini tengah Real Madrid.      

Selama lebih dari satu musim, hampir semua serangan Real Madrid diluncurkan dan diatur oleh Guti, yang kondisinya sedang bagus. Real Madrid tidak hanya menang, tapi juga menang dengan indah. Tapi kalau Guti tidak bermain dengan gesit, Real Madrid akan mudah dihancurkan.      

Meski Wesley Sneijder memiliki kondisi bagus dan merupakan pemain bintang yang banyak dipuji di awal musim ini, Robinho, memakai jersey Real Madrid nomer 10, justru lebih dikenal sebagai "penerus Pele". Lini depan Real Madrid juga dipenuhi pemain bintang yang cemerlang dan tampak kuat, kalau Guti tidak berada di belakang untuk meluncurkan serangan dan mengendalikan irama permainan, tim itu takkan berbeda jauh dari segenggam pasir yang mudah lepas.      

Oleh karena itu, Twain menyusun strategi untuk membatasi gerak Guti.      

George Wood adalah tokoh kuncinya, tapi rekan setim yang lain juga akan turut membantu – bukan untuk membantu bertahan, melainkan membantu dalam melakukan pelanggaran.      

Guti adalah seorang pemain yang berbakat tapi memiliki temperamen buruk dan ceroboh. Dia tidak pernah diberi posisi penting di awal karirnya, yang erat kaitannya dengan karakter dirinya. Baru setelah Zidane pergi dari tim maka dia perlahan mulai dikenal dan menjadi inti lini tengah Real Madrid. Tapi, dia masih pemain yang mudah marah dan mudah kehilangan kendali atas moodnya. Setelah moodnya tak terkendali, level permainannya akan menurun drastis, dia akan sering membuat kesalahan, menjadi lebih mudah kesal, dan kualitas serangan Real Madrid akan menurun.      

Karenanya, taktik tim Forest untuk pertandingan kali ini sangat sederhana: serangan balik defensif untuk serangan mereka dan membatasi serta membuat Guti marah saat sedang bertahan. Untuk bisa membuatnya marah besar adalah hal yang terbaik. Kalau mereka tidak bisa memprovokasi Guti, maka mereka akan menggunakan keunggulan pertahanan mereka untuk menjebaknya, agar dia tidak bisa mendapatkan bola dan mengatur serangan dengan mudah.      

Kelebihan Guti adalah menemukan celah di pertahanan lawan dan membuat umpan langsung yang tak terduga. Umpannya dalam menembus pertahanan lawan telah seringkali membantu rekan setimnya untuk menerobos dan mencetak gol. Tapi kekurangannya juga tampak jelas – tubuhnya ramping dan lemah. Kemampuannya dalam pertarungan satu lawan satu tidaklah bagus. Setelah lawan mendekat dan menekannya dengan kuat, lalu menambahkan sedikit kontak fisik, besar kemungkinan dia akan kehilangan bola.      

Insiden dengan Robinho itu murni kebetulan. Wood tadinya baru akan menjaga Guti, tapi Guti mengoper bola ke Robinho. Wood harus mengubah targetnya ke BMX Boy. Dia tidak sempat menggunakan kelincahan kakinya saat bertarung melawan Robinho. Setelah dia menggiringnya ke samping, dia segera mendorong dan menjatuhkan Robinho, mengakhiri serangan Real Madrid.      

Wood masih menggunakan gaya bermainnya yang dibenci banyak orang. Dia tidak berlari menghampiri dan mengulurkan tangannya untuk menarik Robinho agar bangkit sebagai tanda keramahan. Melainkan, dia berbalik dan langsung berjalan menjauh dari tempat kejadian.      

Robinho berbaring di lapangan sambil masih sedikit bingung. Wasit datang menghampirinya untuk bertanya apakah dia membutuhkan tandu atau yang lain. Dia menunda-nunda untuk bangkit berdiri tapi sebenarnya tidak terluka. Jatuhnya tadi tampak mengerikan, tapi dampaknya berkurang pada saat dia jatuh.      

Suara cemoohan di tribun Bernabeu masih terus terdengar hingga Real Madrid siap melanjutkan dengan tendangan bebas di lini depan.      

Pemain Real Madrid nomer 23, Sneijder, mengarahkan tendangan bebas ke area penalti dan Pepe menyundulnya. Bola itu jatuh di depan area penalti dan menyebabkan timbulnya perebutan bola yang sengit.      

Pada akhirnya van der Vaart berhasil membawa bola keluar dari kekacauan itu dan mengopernya ke David Beckham yang posisinya berada diagonal di depannya.      

Terdengar sorakan tepuk tangan di tribun saat Beckham menerima bola. Tepuk tangan meriah itu tidak berasal dari tribun untuk fans tim tamu, melainkan berasal dari fans tim tuan rumah.      

Para fans itu berterima kasih atas upayanya membantu Real Madrid meraih gelar liga di musim lalu.      

Adegan itu sangat menyentuh. Tapi bagi Beckham, itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Dia ingin mengapresiasi kasih sayang yang ditunjukkan oleh fans Real Madrid itu kepadanya, tapi itu harus menunggu hingga pertandingan usai. Saat ini dia memakai jersey Nottingham Forest dengan bola di kakinya. Rekan setimnya berlari ke depan dengan aktif, siap untuk menyerang balik. Sekarang bukan saatnya untuk menunjukkan belas kasihan!     

Dia memberikan umpan panjang!     

Van Nistelrooy pergi ke sayap untuk menerima bola. Ribery berlari menusuk pertahanan dengan kecepatan tinggi. Serangan kilatnya menarik perhatian para bek Real Madrid. Diarra mengikutinya mundur ke belakang dan Cannavaro juga terfokus padanya. Van Nistelrooy mengoper bola ke partner lini depannya, Eastwood.      

Eastwood sedang berada diluar area penalti dan lebih dekat ke tengah sekaligus bebas tanpa penjagaan karena para bek dialihkan perhatiannya oleh Ribery. Eastwood segera melakukan tembakan panjang tanpa ragu!     

Kualitas tembakan itu cukup bagus! Disibukkan dengan pertahanan, Casillas melompat tinggi dan menangkap bola dengan satu telapak tangan. Meski tembakan itu tidak berhasil masuk, itu membuat seluruh stadion Bernabeu terkesiap.      

Eastwood terburu-buru meluncurkan tembakan itu. Dia tidak mengambil lari awalan, mengandalkan sepenuhnya pada tubuh yang dicondongkan ke belakang dan menggunakan kekuatan perutnya sebagai pendorong tembakan itu. Tembakan itu terjadi tiba-tiba. Kalau bukan karena kondisi Casillas yang sedang prima, mungkin tembakan itu bisa masuk ke dalam gawang.      

Pertahanan Real Madrid tampak menyedihkan jika dibandingkan dengan lini depan yang bertabur bintang. Dalam pertandingan ini, Schuster menggunakan Cannavaro dan Heinze sebagai pasangan bek tengah. Bek kiri adalah Marcelo dan bek kanan adalah Ramos. Dari keempat pemain ini, dua bek belakang lebih suka menyerang. Pasangan bek tengah ini kurang jangkung dan mereka kurang bisa bertahan melawan serangan bola atas. Heinze tadinya bukan bek tengah. Dia hanya kadang-kadang saja diturunkan di posisi ini. Dia sebenarnya tampil paling bagus di posisi bek kiri. Karena itu, tidak sulit untuk membayangkan level yang dimainkannya di posisi barunya.      

Masalah pertahanan Real Madrid masih belum membaik, dan mereka hanya bisa mengandalkan Cannavaro. Saat mantan Pemain Terbaik Dunia FIFA ini dalam kondisi prima, lini pertahanan Real Madrid akan tampak layak. Kalau kondisinya sedang tidak bagus, tak peduli seberapa mengesankannya Casillas, dia hanya bisa menerima penghinaan dengan memungut bola dari dalam gawangnya.      

Real Madrid menggunakan taktik menyerang di kandang untuk pertandingan ini. Lini pertahanan mereka bergerak maju dan meninggalkan banyak celah di belakang. Taktik serangan tim Forest sangatlah sederhana: temukan cara untuk menyerang lini belakang lawan. Mereka bisa menggunakan umpan panjang Beckham, atau pengalihan bola dari van der Vaart, serta tusukan tajam dari kedua sayap untuk menciptakan dan mencari celah. Bukan tidak mungkin bagi mereka untuk mengatasi Bernabeu selama mereka bisa memanfaatkan peluang mereka.      

※※※     

Tendangan sudut Nottingham Forest akan dilakukan, dan kekacauan kembali terjadi di depan gawang, tapi tidak satupun dari mereka mendapatkan bola sehingga memungkinkan Casillas untuk keluar dan menangkapnya. Casillas melemparnya ke depan untuk meluncurkan serangan kilat, ingin melakukan serangan balik terhadap Nottingham Forest.      

Dia melempar bola ke Higuain di depannya. Higuain sudah berniat untuk menangkap bola dan berbalik, tapi bola itu ditendang keluar oleh George Wood, yang berlari memutar ke depan untuk bertahan.      

Higuain berbalik dan berhasil menyingkirkan Wood, tapi tidak ada bola di kakinya. Nottingham Forest memanfaatkan momentum itu untuk memulai serangan yang baru. Sementara itu, Pepe dan Pique berlari kembali ke lini pertahanan belakang. Serangan kilat Real Madrid tidak terjadi tapi mereka berhasil membuat tim Forest berada di paruh wilayahnya sendiri.      

Pertahanan Real Madrid relatif pasif, tapi itu bukan berarti mereka tidak perlu menekan lawan. Saat mereka bertahan, mereka terbiasa untuk mundur ke area penalti dan membentuk barisan pertahanan. Sebagai akibatnya, pertahanan mereka kurang memiliki kedalaman dan bisa ditembus dengan mudah. Ini adalah masalah yang umum terjadi di sebagian besar tim La Liga. Gaya bermain dan karakteristik bangsa mereka lebih menekankan pada serangan dan mengabaikan pertahanan.      

Hasil dari pertahanan mereka adalah Nottingham Forest bisa mengoper bola dan memposisikan diri mereka sekehendak hati diluar zona tiga puluh meter untuk mencari peluang tanpa ditekan lawan. Kalau Real Madrid tidak tahan melihat mereka melakukannya dan bergerak maju untuk merebut bola, mereka akan mengoper bola ke belakang yang secara bertahap menyebabkan formasi pertahanan lawan bergerak maju. Setelah itu, Real Madrid telah terpancing. Selama formasi pertahanan lawan terpecah, akan ada banyak celah yang bisa digunakan. Tinggal apakah mereka bisa memanfaatkannya atau tidak.      

Mengingat tinggi badan dan kemampuan pertahanan lini pertahanan belakang Real Madrid terhadap bola-bola atas, Twain menginstruksikan tim Forest untuk memfokuskan serangan mereka pada bola-bola atas dan bersaing untuk mendapatkan bola di titik jatuh kedua.      

Menurut pengamatannya terhadap Real Madrid, dia percaya bahwa para pemain Real Madrid tidak terlalu peduli dengan titik jauh kedua dalam bertahan. Van Nistelrooy tidak harus menjadi ujung tombak serangan. Dia akan berfungsi sebagai lini depan benteng dan penyerang tengah taktis.      

Van Nistelrooy memiliki kemampuan yang cukup berharga, sebuah kemampuan yang perlahan mulai menurun di dalam diri banyak striker.      

Untuk bisa menjadi penyerang tengah sejati, van Nistelrooy tidak hanya bisa mencetak gol, tubuh dan kemampuannya sudah menjamin bahwa dia bisa mengendalikan bola meski dalam keadaan terkepung hingga rekan setimnya datang membantu. Lalu dia akan mengoper bola ke rekan setim yang memiliki peluang. Kapanpun dibutuhkan, dia bisa bergerak maju untuk menekan lini pertahanan lawan, atau memancing pertahanan lawan keluar dari posisinya dan menciptakan peluang bagi rekan setim. Seorang penyerang tengah seperti van Nistelrooy akan berbalik ke belakang untuk mengambil bola, dan saat ini banyak striker tidak bisa melakukan apa-apa setelah mereka memunggungi serangan.      

Inilah perbedaan antara seorang striker dan penyerang tengah. Eastwood adalah seorang striker, dan van Nistelrooy adalah seorang penyerang tengah.      

Beckham sekali lagi mengoper bola ke area penalti. Ramos, yang memainkan peranan sebagai bek tengah, melompat untuk menyundul bola keluar.      

Titik jatuh kedua diambil oleh tim Forest.      

Van der Vaart mengoper bola ke Ribery dan Ribery membuat perhatian lawan terarah ke sayap. Gareth Bale berlari kencang untuk menusuk pertahanan. Diarra, yang berlari ke sayap untuk mengisi posisi, merasa ragu dan memutuskan untuk mengikuti Bale dan bergerak mundur. Dia melepaskan penjagaannya terhadap Ribery. Ribery mengambil kesempatan ini untuk menggiring bola ke tengah. Dia terlihat seperti akan menembak ke gawang.      

Cannavaro segera memotong jalurnya untuk menghalanginya.      

Tapi Ribery melakukan gerak tipuan dan mengirim bola ke van der Vaart di tengah.      

Van der Vaart juga terlihat seperti akan melakukan tembakan panjang, membuat Heinze, bek yang mudah bersemangat, melakukan sliding dan berusaha menyekop bola.      

Tapi bolanya sudah bergulir ke kaki kanan Beckham.      

Bola itu berkeliling kemana-mana dan akhirnya kembali lagi.      

Beckham menarik perhatian dua pemain Real Madrid segera setelah dia mendapatkan bola. Marcelo segera berdiri di depannya untuk menghalanginya, sementara Sneijder bertanggungjawab untuk melindungi lini tengah.      

Rafinha melihat bola di sayap kanan dan tidak ragu untuk bergerak maju. Dia menarik perhatian Marcelo yang membuat Marcelo mengikutinya dan bergerak mundur. Sneijder datang menghampiri untuk menggantikan posisinya.      

Beckham mengoper bolanya saat melihat Sneijder datang untuk merebut bola. Dia tidak mengirimkan bola atas dengan sudut tertentu ke area penalti melainkan memberikan umpan langsung.      

Bola itu tidak dioper ke Rafinha di sayap kanan melainkan ke pemain di belakang Sneijder – George Wood!     

George Wood dengan tegas mengisi kekosongan dan menerima operan dari Beckham.      

"George Wood! Dia muncul di sayap pertahanan Real Madrid!"     

Wood tidak mengoperkan bola setelah dia menerimanya. Dia juga tidak menggiring bola ke depan. Dia mengayunkan kakinya untuk melakukan tembakan kuat!     

Bola itu terbang seperti bola meriam dan mengarah langsung ke sudut terdekat gawang.      

George Wood jarang menembak dengan penuh kepastian seperti itu. Casillas hanya bisa berusaha menyingkirkan bola dengan tergesa-gesa dan tidak memukulnya keluar garis lapangan. Karena bola yang ditembakkan Wood sedikit berputar keluar, tadinya banyak yang mengira kalau dia mengoper bola, tapi sebenarnya itu adalah tembakan.      

Bola itu dipukul oleh Casillas, tapi malah memantul tinggi menuju gawang.      

Adegan ini mengejutkan dan membuat banyak orang di tribun Bernabeu terkesiap.      

Van Nistelrooy bergerak maju dari kerumunan dan ikut menyundulnya!     

Bola itu terbang menuju gawang tapi ditendang keluar di depan garis gawang oleh Ramos, yang buru-buru bergerak mundur. Bola itu terbang keluar dari kotak penalti dan titik jatuh kedua masih tetap menjadi milik Nottingham Forest. Van der Vaart langsung menembak tapi luput. Bola itu bergulir di rumput lapangan dan berbelok ke kiri. Kalau tidak ada yang menghalanginya, bola itu akan bergulir keluar dari garis belakang dan mengakhiri serangan mereka.      

Sebuah kaki tiba-tiba menjulur dari kerumunan dan menghentikan bola!     

"Franck Ribery! Dia menghentikan bolanya!" seru komentator.      

Reaksi Casillas sangatlah cepat dan dia baru saja jatuh ke tanah lalu mendorong dirinya melompat ke arah sudut belakang, berniat untuk menghalangi serangan tim Forest.      

Ribery, yang berhasil merebut bola, tidak ragu untuk berbalik dan mengayunkan kakinya lalu menendang bola ke gawang.      

Casillas terlambat setengah detik.      

Bola itu terbang melewatinya sebelum tangannya bisa menghalanginya dan menghantam gawang.      

"Bolanya masuk –"     

Disertai suara teriakan si komentator, Bernabeu tiba-tiba saja terdiam.      

Sekarang baru sembilan menit delapan belas detik setelah pertandingan dimulai dan gawang Real Madrid sudah kebobolan.      

Orang-orang Real Madrid yang sombong tidak bisa menerima kenyataan ini selama sesaat.      

"Itu pertahanan yang buruk!" Schuster, yang duduk di area teknis, menghentakkan kakinya dengan marah dan mengeluh ke asisten manajer yang ada disampingnya. "Aku membutuhkan bek tengah dan mereka membawakanku Robben yang bahkan tidak bisa diturunkan."     

Ribery merayakan gol itu dengan liar. Alis Schuster bertaut semakin erat. Dia memikirkan tentang rumor yang beredar belakangan ini. Di akhir musim ini, saat dia masih membutuhkan seorang bek, akankah Mijatovic membawakannya Ribery yang lain?     

Orang-orang di sekitar Tony Twain merayakan keunggulan mereka. Twain juga melakukannya, tapi dia segera menurunkan tangannya yang terangkat. Dia berbalik dan melihat podium presiden diatas tribun utama. Seperti Schuster, dia juga memikirkan tentang rumor belakangan ini. Akankah penampilan Ribery yang luar biasa di depan presiden Real Madrid semakin memotivasi mereka untuk merekrutnya?     

Di akhir musim ini, mungkin dia tak akan bisa berlibur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.