Mahakarya Sang Pemenang

Jendela Transfer



Jendela Transfer

0Bagi orang awam, bulan Januari mewakili kedatangan tahun baru, liburan dan salju. Tapi bagi klub sepakbola profesional Eropa, bulan Januari mewakili sebuah jendela transfer yang sibuk.      

Apa ada area yang perlu diperbaiki oleh Nottingham Forest? Kecuali cedera serius yang dialami Gareth Bale, situasi cedera di Nottingham Forest masih bisa dikatakan minor. Ini ada kaitannya dengan cadangan stamina mereka yang bagus selama masa persiapan di musim panas. Pertandingan kompetitif yang intens selama periode Natal tidak menyurutkan kebugaran tim dan tidak menimbulkan banyak cedera.      

Twain jarang membeli pemain selama bursa transfer musim dingin kecuali terpaksa. Karena ada banyak keterbatasan dari pemain yang dibeli di tengah musim seperti ini. Selain itu, sekarang bukan waktunya untuk membeli pemain yang murah dan berkualitas bagus. Para pemain bagus biasanya berpindah klub di musim panas dan mereka yang tidak terjual biasanya adalah para pemain yang terlalu mahal, yang kemampuannya terbatas atau yang tidak bisa bermain di Liga Champions. Ditambah dengan fakta bahwa pemain yang bergabung dengan tim di pertengahan musim biasanya tidak punya waktu untuk membiasakan diri dengan gaya bermain tim dan harus segera beradaptasi, maka tingkat pemahaman mereka dengan rekan setim tidak bisa dibandingkan dengan para pemain yang bergabung di musim panas. Permainan tim akan terpengaruh karenanya.      

Twain telah berkata pada Edward dan Allan bahwa tim Forest tidak akan membeli siapapun di bulan Januari. Tidak ada kebutuhan untuk membeli pemain kali ini.      

Dia mungkin perlu membeli seorang bek kiri sebagai pelengkap jika Joe Mattock akan dipinjamkan. Tapi untuk sekarang, Mattock cukup mantap dalam beberapa penampilannya, dia memang layak sebagai seorang pemain yang direkomendasikan padanya oleh Stuart Pearce, manajer timnas Inggris untuk kategori U-21. Sangatlah bagus baginya untuk memiliki seorang pemain kelas atas ... Itu adalah kesepakatan yang langka!     

Twain sudah berniat untuk fokus dalam mengembangkan Mattock sebagai bek kiri masa depan tim Forest.      

Meski Nottingham Forest tidak mengontrak siapapun di periode musim dingin, hal ini tidak mengimplikasikan bahwa pemain mereka tidak didekati oleh klub lain.      

Setelah AC Milan di musim panas, tidak ada lagi yang menyinggung tentang perekrutan George Wood. Semua orang tahu bahwa sepakbola Inggris menghasilkan jenis pemain sepakbola yang loyal dan beraliran-tradisional, seperti misalnya Scholes dan Giggs dari Manchester United, Terry dan Lampard dari Chelsea, Gerrard dan Carragher dari Liverpool... Membeli pemain semacam ini hampir bisa dianggap sebagai khayalan. Meski George Wood saat ini masih muda, dia sudah naik daun diantara para 'pemain setia'.     

Wood jelas tidak dijual di Nottingham Forest, tapi para pemain lain tidak memiliki label itu.      

Aaron Lennon telah berhasil menarik perhatian banyak tim setelah bermain bagus bertahun-tahun di Nottingham Forest. Musim ini tampaknya merupakan waktu yang bagus untuk membelinya dari stadion City Ground karena Bentley, rival utamanya untuk tim nasional, direkrut oleh Twain. Media menduga bahwa Lennon pasti merasa tidak puas. Meski dia tidak menunjukkannya, pasti mengesalkan melihat pesaingnya datang untuk mengisi posisi utama yang sudah berusaha diamankan olehnya.      

Dua klub telah mengumumkan ketertarikan mereka pada Lennon. Yang satu adalah Tottenham Hotspur dari Inggris. Mereka tadinya berharap bisa mengontrak Lennon sebelum Lennon pindah ke Nottingham Forest, tapi sayangnya Lennon lebih memilih Tony Twain saat itu. Tottenham Hotspur masih "menolak untuk melepaskan rencana jahatnya" dalam mendapatkan Lennon dan masih terus memikirkan Lennon.      

Tim lainnya adalah Valencia dari La Liga. Joaquin dan Vicente, mantan pasangan emas pemain sayap timnas Spanyol akan berusia tiga puluh tahun ini dan cedera sering mempengaruhi penampilan mereka. Setelah David Silva dijual ke Real Madrid, mereka kurang memiliki kekuatan baru di sayap. Jadi, petinggi klub Valencia, yang berhasil menghadapi krisis ekonomi dengan susah payah, mengarahkan pandangan mereka pada Lennon, yang bisa berlari sangat cepat dan bagus dalam menerobos lawan serta memberikan assist dari sayap.      

Sebagai respon terhadap rumor kedua klub yang ingin membeli Lennon ini, respon Twain adalah "tidak untuk dijual!"     

Sebenarnya, daerah sayap di timnya sendiri hanya punya sedikit pemain untuk dirotasi, dua di sayap kiri dan dua di sayap kanan. Kalau dia menjual salah satunya, apa yang akan terjadi kalau pemain yang satunya cedera? Selain itu, Lennon dulu bermain di tim pemuda Forest dan karenanya juga dianggap sebagai pemain yang dilatih oleh Akademi Pemuda Forest. Dia juga memainkan peranan dalam babak kualifikasi Liga Champions dan punya perasaan memiliki terhadap Nottingham Forest. Twain pada dasarnya tidak akan menyentuh pemain seperti itu kecuali jika pemain itu melakukan kesalahan yang tak termaafkan.      

Kompany dan Pepe masih diminati oleh sejumlah tim setiap tahunnya. Setelah kepergian Pique, mereka adalah pemain andalan di lini pertahanan belakang Forest. Woodgate juga tampil bagus, tapi dalam hal level dan kebugaran fisik, Kompany dan Pepe masih sedikit lebih baik.      

Untuk dua orang pemain ini, Twain juga menganut sikap yang sama --- mereka tidak untuk dijual.      

Apa yang bisa diandalkan Nottingham Forest untuk bisa sejahtera? Bagaimana mungkin mereka bisa terus bersaing kalau mereka menjual tulang punggung pertahanan mereka?     

Ada sebuah tim yang tertarik untuk membeli Leighton Baines. Itu bukan tim besar melainkan hanya tim menengah di Liga Premier. Twain tidak langsung menolaknya. Sekarang setelah Gareth Bale mengkonfirmasikan diri absen untuk musim ini, tidak mungkin Twain menjual bek kiri lain selama bursa transfer musim dingin ini. Tapi di benak Twain, Baines bukanlah pemain yang tidak untuk dijual. Kalau Mattock berkembang pesat di masa depan, Baines akan berada di urutan ketiga untuk posisi bek kiri, yang tidak akan bagus untuk tim saat itu. Dia masih berusia dua puluh lima tahun sekarang. Sekarang adalah saat terbaik untuk menjualnya dengan harga yang bagus.      

Dalam menolak penawaran tim-tim itu, Twain menambahkan, "Di bursa transfer musim dingin ini, kami tidak berniat untuk menjual bek kiri kami."     

Saat Twain mulai memainkan kombinasi gelandang bertahan ganda di musim ini, Tiago juga memberikan sejumlah kontribusi dalam serangan tim, jadi dia punya lebih banyak peluang untuk diturunkan dibanding musim lalu dan bahkan sedikit lebih unggul daripada Sahin. Penampilan Tiago yang luar biasa menarik perhatian sejumlah tim lain.      

Benfica dari Portugal berharap bisa mendapatkan kembali pemain lama mereka dan Villarreal dari Spanyol juga ingin mengontraknya. Twain masih belum ingin menjualnya, karena dia masih belum menemukan penerus yang tepat untuk menggantikan Tiago. Saat Twain memutuskan untuk menjual seorang pemain, dia harus sudah menemukan pengganti di posisi yang sama sehingga dia tidak akan terjerumus ke dalam situasi yang tak terduga. Karena dia tahu ada begitu banyak kejutan yang tak bisa dijelaskan di dalam hidup ini...      

Di awal musim, Twain membiarkan John Bostock tetap tinggal di dalam tim karena dia merasa tim Forest harus bertanding di beragam turnamen dan Bostock pasti takkan kekurangan peluang untuk bertanding dan berlatih. Tapi setengah musim berikutnya, dia menemukan dirinya salah. Peluang Bostock untuk diturunkan telah berkurang drastis karena perubahan taktis. Dan Bostock hanya bermain di posisi lini tengah. Kekuatan dan pengalamannya berada di urutan terakhir diantara empat gelandang yang ada, jadi dia hanya memiliki sedikit peluang untuk diturunkan. Ini sama sekali tidak kondusif bagi perkembangannya. Bostock juga sudah berbicara secara pribadi dengan Twain. Dia tidak mengatakan bahwa dia berniat untuk pindah dari Nottingham Forest melainkan dia berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk dipinjamkan sehingga bisa lebih sering tampil dalam pertandingan dan mendapatkan pengalaman.      

Twain mempertimbangkan pilihan ini dan akhirnya setuju dengan keputusan itu. Adriano Moke, Nicolas Millan dan Victor Moses telah dipinjamkan dan penampilan mereka sangat beragam. Tapi itu masih lebih baik daripada duduk diam di bangku cadangan.      

Sejak bulan Januari, Nottingham Forest menerima tiga permohonan untuk meminjam Bostock. Salah satunya menyertakan hak untuk menjadi pembeli pertama setelah periode peminjaman habis. Klub itu langsung ditolak oleh Twain. Dia tidak ingin menjual Bostock. Pemuda itu punya masa depan yang cerah tapi dia masih butuh waktu untuk berkembang.      

Dua klub yang lain adalah Fulham dan West Ham United. Twain menyetujui keduanya dan yang tersisa adalah Bostock bisa memilih diantara keduanya. Dia tidak perlu melakukan apa-apa lagi.      

Chris Cohen, seorang pemain dengan low-profile yang telah terasah dan muncul sebagai pemain yang tajam, telah diminati oleh sejumlah besar tim setelah mereka melihat permainannya yang luar biasa selama satu setengah musim. Penampilannya dan Matias Fernandez di sayap kiri melanjutkan tradisi tim Forest untuk fokus di sayap dan memiliki pemain sayap yang bagus. Fernandez kadang harus bermain di tengah sementara Cohen juga merupakan pemain serba bisa yang bisa bermain bagus di sayap dan di tengah...      

Penampilannya memenuhi ekspektasi Twain. Dia rajin dan tidak pernah mengeluh tentang duduk di bangku cadangan. Dia sudah mencetak dua gol dan enam assist setelah bermain selama setengah musim. Pada awalnya dia terlihat seperti penerus Kris Commons. Nama mereka terdengar mirip dan media serta pengamat sepakbola juga menganggap Cohen sebagai seorang pemain yang pasti akan meninggalkan tim Forest setelah beberapa tahun duduk di bangku cadangan. Tapi mereka sama sekali tidak menduga bahwa Cohen telah memberikan kesan yang bagus terhadap unit pelatih Forest dengan sikapnya yang rendah hati dan juga kekuatannya. Dia tidak hanya tinggal di dalam tim Forest tapi juga menjadi seorang pemain andalan di dalam rotasi bersama dengan Fernandez.      

Ada satu hal yang bisa mendeskripsikan secara spesifik level Chris Cohen saat ini. Di dalam FM 2011, game manajer sepakbola yang terkenal dan baru dirilis dua bulan yang lalu, nilai potensial Cohen berada di angka 152, yang tidak termasuk tinggi, dan tidak mengesankan jika dibandingkan dengan wonderkids muda yang bisa dengan mudah mendapatkan nilai potensial 180 ke atas. Tapi data sebarannya cukup bagus. Di posisi gelandang kiri, yang membutuhkan sejumlah data kunci, angka-angkanya sangat bagus. Kemampuannya saat ini dinilai sebesar 145 dengan operan dan umpannya 16, kemampuan individu 15, kemampuan menghentikan bola 14, ketahanan 18, kecepatan 14 dan kerjasama tim mendapatkan nilai tertinggi 19.      

Feedback universal dari para gamer untuk pemain semacam ini adalah dia memiliki nilai potensial yang rendah tapi bisa mendapatkan nilai yang tinggi di setiap pertandingan. Pemain seperti ini sangatlah berguna. Angka-angka yang lain tidak terlihat bagus, tapi penampilan aktualnya sangat bagus.      

Sports Interactive dan Nottingham Forest memiliki kolaborasi. Mereka bisa mendapatkan pengamatan yang paling langsung dan mendetil terhadap para pemain Forest, jadi data yang diberikan adalah data yang paling mendekati. Banyak gamer yang memainkan FM suka membeli pemain Forest karena mereka sangat berguna meski datanya tidak menunjukkan seperti itu. Mungkin ini adalah parsialitas dari sisi Sports Interactive? Bahkan ada pembicaraan tentang Tony Twain bermain FM untuk melatih tim yang mengumpulkan wonderkids dari segala tempat...      

Dalam hal striker, penampilan Zigic juga menandai titik puncak kedua di dalam karirnya. Sebagai penyerang tengah, jumlah gol yang dicetaknya masih sedikit dan menjadi sasaran kecaman banyak fans. Tapi mereka yang benar-benar tahu tentang sepakbola mengerti betapa pentingnya Zigic di dalam tim Forest: pertama-tama, dengan adanya Zigic, tim Forest memiliki keunggulan bola atas yang absolut di lini depan. Kedua, keberadaannya bisa memperkaya serangan tim Forest. Dia bisa melancarkan serangan dari kedua sayap dan membombardir gawang lawan. Dia juga bisa menjadi penyerang tengah yang kuat dan menerima umpan untuk menciptakan peluang bagi rekan setimnya yang bergerak maju. Baik itu bola panjang atau koordinasi umpan pendek, dia akan dibutuhkan sebagai jembatan penghubung; terlebih lagi, dia juga kadang bisa mundur menjadi bek tengah saat pertahanan untuk bola mati diperlukan.      

Twain selalu menghargai pemain yang tampak biasa-biasa saja tapi bisa memainkan peranan yang tak disadari oleh orang awam. Karakter Zigic juga jauh lebih baik daripada pendahulunya, Bendtner. Dia telah bersama tim selama beberapa tahun, selalu bersikap low-profile, dan tidak pernah menciptakan masalah.      

Pemain sederhana seperti inilah yang kini tampak seperti bola lampu menyala di malam hari dan menarik kedatangan para serangga...      

Newcastle United, Middlesbrough, Atletico Madrid, RCD Espanyol dan Fiorentina dan Napoli dari Italia semuanya tertarik untuk merekrut mercusuar lini depan ini, yang bisa mencetak gol dan menciptakan peluang bagi rekan setimnya, selain memberikan dampak yang kuat terhadap taktik serangan tim.      

Saat kabar berita yang paling menarik perhatian di bursa transfer pemain setiap tahun adalah rumor tentang para pemain bintang, faktanya adalah sebagian besar transaksi yang membentuk bursa transfer berasal dari para pemain kelas-dua ini.      

Twain merasa yakin bahwa dia tidak akan menjual Zigic. Saat ini sangatlah sulit menemukan seorang penyerang tengah yang bagus.      

Tapi Allan Adams datang menemuinya.      

※※※     

Twain sudah menduganya. Tapi kalau Allan sampai menemuinya lebih dulu, seringkali dia tidak membawa kabar baik. Kemungkinannya adalah ini tentang kendala keuangan klub dan bagaimana rencananya membeli beberapa pemain yang bisa meningkatkan kekuatan tim akan harus ditangguhkan. Atau mungkin ini tentang kondisi finansial klub yang sangat ketat dan mereka perlu menjual beberapa pemain untuk meringankan tekanan; atau dia datang untuk mengatakan bahwa dia berharap Twain memperhatikan pengendalian anggaran gaji tim...      

Hubungan antara trio petinggi di Nottingham Forest ini cukup rumit; hubungan antara Edward dan Allan tidak perlu disinggung lagi. Mereka adalah partner yang bekerja keras bersama-sama hingga saat ini. Sementara antara Edward dan Tony, mereka adalah teman yang langsung akrab sejak pertama kali bertemu dan bisa rukun. Sementara antara Tony dan Allan... ini sedikit rumit. Di satu sisi, mereka adalah kolega dan karenanya perlu menggabungkan kekuatan untuk bekerjasama. Sebagai contoh, Twain membutuhkan Allan untuk melakukan negosiasi saat dia harus membeli pemain. Terkadang, mereka bisa bercanda dan mengobrol tentang apapun yang sedang terjadi di dunia. Suasananya cukup ramah diantara mereka. Tapi di sisi lain, karena hubungan kerja, Twain dan Allan saling membatasi, jadi mereka tidak terlalu saling menyayangi satu sama lain --- Twain ingin menghabiskan uang dan Allan ingin menghasilkan uang. Ini adalah kontradiksi yang paling mendasar. Selain itu, ada kalanya Twain merasa bahwa Allan menggunakan uang sebagai kedok untuk ikut campur ke dalam urusan tim, yang membuatnya sedikit kesal.      

Ini adalah, tentu saja, cara manajemen Edward agar semua orang bisa saling mengontrol satu sama lain dan membuat segalanya jadi lebih stabil.      

Tapi Edward tidak bisa mengendalikan bagaimana orang lain mengeluh dalam hati.      

Allan jelas tahu bagaimana pendapat Twain tentang dirinya, jadi dengan penuh canda dia langsung mengutarakan tujuannya setelah dia melihat Twain, "Aku tahu apa yang ada di benakmu, Tony. Tebakanmu benar."     

Twain menatapnya sekilas dengan tidak ramah.      

"Edward dan aku merasa sebaiknya kau mempertimbangkan dengan serius tawaran beberapa klub untuk Zigic."     

"Aku membutuhkan penyerang tengah, Allan."     

"Apa pria Bosnia itu belum cukup?"     

"Dia masih belum cukup bagus..."     

"Kalau begitu latih dia, Tony. Kami semua percaya kau bisa melakukannya."     

Twain merentangkan tangannya dan menekuk jari-jarinya, melakukan pemanasan seperti layaknya seorang pesulap sebelum melakukan triknya. Dia berkata, "Dengar Allan. Aku tidak punya apa-apa di tanganku sekarang." Lalu dia mengepalkan tangannya, melambaikan tinjunya di udara, dan kembali membukanya. "Aku masih tidak punya apa-apa."     

"Aku bukan pesulap yang bisa memunculkan sesuatu dari udara kosong." Twain yang bertangan-kosong berkata pada Allan.      

"Tony, Millan dan Moses akan kembali musim depan. Bagaimana kau akan mengatur lini depan timmu?" Allan tidak peduli dengan sindiran Twain dan bertanya.      

"Ruud akan pensiun. Millan, Moses dan Agbonlahor bisa bermain sebagai pemain sayap atau gelandang serang."     

"Kita punya banyak gelandang."     

Twain menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan mengubah formasi tim." Dia tadinya ingin menjelaskan secara mendetil tentang apa saja perubahan itu, tapi saat melihat wajah Allan, dia tidak lagi berminat --- dia bisa saja bicara tanpa henti tapi pria Amerika itu, dengan pengetahuannya yang setengah-matang, mungkin tidak akan paham.      

Allan duduk dan berkata dengan tulus pada Twain, "Tony, kau tahu, kami tidak pernah memintamu untuk menjual pemain inti tim. Tapi kurasa Zigic bukanlah pemain yang tidak bisa dijual. Dia sudah tampil baik dalam dua musim terakhir, jadi tiba-tiba saja ada banyak klub yang tertarik padanya. Aku adalah seorang pebisnis. Aku tahu kita harus tegas untuk menjual saat sebuah produk sedang dalam tahap yang paling menguntungkan. Kalau tidak, saat nilainya turun, kita tidak bisa menjualnya meski kita ingin melakukannya. Menjual Zigic akan memberikan pemasukan bagi klub dan mengurangi beban gaji, yang menurutku adalah sebuah kesepakatan yang sangat bagus."     

Di dalam benaknya, Twain mendengus. Seorang pebisnis, tentu saja, hanya bicara tentang bisnis.      

Tapi dia tidak membalas Allan yang mengatakan satu hal yang benar --- Zigic belum menjadi pemain yang tidak untuk dijual dan tak tergantikan. Selain itu, di dalam tim barunya, dia tidak membutuhkan banyak striker.      

Tapi, dia butuh jalan keluar dari situasi yang memalukan ini... dia berkata, "Beri aku beberapa hari untuk memikirkannya, Allan."     

Allan Adams tersenyum dan menjawab, "Aku akan menunggu jawabanmu, Tony."     

Allan mengucapkan selamat tinggal, dan Twain bersandar di mejanya yang besar. Dia menoleh untuk melihat lapangan latihan melalui jendela di belakangnya. Timnya masih berlatih. Matanya terarah pada pria paling jangkung yang ada di lapangan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.